Internal Locus of Control

98 menunjukan adanya peningkatan atau perkembangan tingkat karakter entrepreneur siswa setelah mendapat layanan penguasaan konten dengan teknik modeling. Perkembangan tingkat karakter entrepreneur siswa tersebut merupakan efek dari pemberian layanan penguasaan konten dengan teknik modeling yang secara sistematik berupaya agar siswa dapat belajar atau menguasai konten karakter entrepreneur berupa internal locus of control, need for achievement, dan need for independent . Ketiga aspek karakter entrepreneur yang dikembangkan melalui layanan penguasaan konten dengan teknik modeling tersebut kemudian lebih diperinci lagi sebagai berikut :

4.2.1 Internal Locus of Control

Salah satu karakter seorang entrepreneur adalah memiliki internal locus of control yang tinggi. Karakter dari bagaimana seorang entrepreneur menghadapi dan menyikapi kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya. Dengan memiliki internal locus yang tinggi maka seorang entrepreneur menyikapi kesuksesan dan kegagalan dengan menganggap bahwa kesuksesan dan kegagalan itu lebih disebabkan oleh faktor internal dari pada faktor eksternal belaka. Kesuksesan dan kegagalan lebih disebabkan oleh seberapa besar usaha yang dilakukan, bukan lebih dikarenakan oleh keberuntungan atau nasib belaka. Sehingga ketika seorang entrepreneur mengalami kesuksesan maka dia akan sangat menghargai usahanya sendiri dan jika mengalami kegagalan maka dia akan berusaha introspeksi diri dan lebih mengoptimalkan usahanya serta akan terus berjuang dari pada hanya mengandalkan keberuntungan atau nasib belaka. 99 Dalam layanan penguasaan konten dengan teknik modeling ini terjadi proses belajar dimana siswa belajar menyikapi kesuksesan dan kegagalan dari pengalaman seorang entrepreneur dalam menyikapi kesuksesan dan kegagalan, atau dengan kata lain siswa mencontoh bagaimana seorang entrepreneur dalam menyikapi kesuksesan dan kegagalan. Siswa mendengarkan dan menyimak deskripsi contoh seorang entrepreneur dalam menghadapi situasi berupa kesuksesan dan kegagalan dalam usahanya. Dari situ siswa memperoleh gambaran bagaimana seharusnya menyikapi kesuksesan dan kegagalan sehingga siswa dapat meniru hal tersebut. Pada proses ini, memori siswa berisi pengetahuan tentang sikap seorang entrepreneur ketika menghadapi kesuksesan atau kegagalan, yang kemudian diinternalisasikan dalam diri siswa sehingga tertanam sikap yang sama seperti halnya seorang entrepreneur tersebut. Diharapkan pada nantinya sikap tersebut dapat diaktualisasikan kedalam perilaku siswa sehari-hari. Melalui proses tersebut siswa berhasil menginternalisasikan sikap yang dicontohkan model pada diri mereka sehingga internal locus of control siswa dapat diperkuat dan dikembangkan. Terbukti bahwasanya sebelum mendapat layanan, tingkat internal locus of control siswa rata-rata cenderung berada pada kriteria sedang, tetapi setelah mendapatkan layanan tingkat internal locus of control siswa meningkat menjadi rata-rata cenderung berada pada kriteria tinggi.

4.2.2 Need For Achievement