Perbedaan Karakter Entrepreneur Siswa Antara Sebelum dan

85

4.1.1.3 Perbedaan Karakter Entrepreneur Siswa Antara Sebelum dan

Sesudah Pelaksanaan Layanan Penguasaan Konten dengan Teknik Modeling Perbedaan karakter entrepreneur siswa antara sebelum dan sesudah pelaksanaan layanan penguasaan konten dengan teknik modeling dapat diketahui dengan membandingkan data hasil pre test dan post test. Baik secara keseluruhan ataupun menurut tiap aspek dari karakter entrepreneur. Hal ini dapat dilihat melalui tabel berikut : Tabel 4.5 Karakter Entrepreneur Siswa Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Layanan Penguasaan Konten dengan Teknik Modeling Kriteria Jumlah Sampel Pre Test Post Test N N Sangat Tinggi 1 2,63 Tinggi 0 0 33 86,84 Sedang 35 92,11 4 10,53 Rendah 3 7,89 0 0 Sangat Rendah Tabel 4.6 Persentase Skor Rata-rata Karakter Entrepreneur Siswa Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Layanan Penguasaan Konten dengan Teknik Modeling Skor Rata-rata Interval Kriteria Pre Test 54.5 52 ≤ 68 Sedang Post Test 72.21 68 ≤ 84 Tinggi Tabel 4.5 dan tabel 4.6 menunjukan adanya perbedaan kondisi karakter entrepreneur siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan layanan penguasaan konten sebagai berikut : 86 1 Sebelum pelaksanaan layanan tidak terdapat seorang pun siswa yang memiliki karakter entrepreneur dengan kriteria sangat tinggi, tetapi setelah pelaksanaan layanan, terdapat 1 orang siswa atau 2,63 dari keseluruhan sampel memiliki karakter entrepreneur dengan kriteria sangat tinggi. 2 Sebelum pelaksanaan layanan tidak terdapat seorang pun siswa yang memiliki karakter entrepreneur dengan kriteria tinggi, tetapi setelah pelaksanaan layanan, terdapat 33 orang siswa atau 86,84 dari keseluruhan sampel memiliki karakter entrepreneur dengan kriteria tinggi. 3 Sebelum pelaksanaan layanan terdapat 35 orang siswa atau 92,11 dari keseluruhan sampel, memiliki karakter entrepreneur dengan kriteria sedang. Tetapi setelah pelaksanaan layanan, hanya terdapat 4 orang siswa atau 10,53 dari keseluruhan sampel yang memiliki karakter entrepreneur dengan kriteria sedang. 4 Sebelum pelaksanaan layanan terdapat 3 orang siswa atau 7,89 dari keseluruhan sampel, memiliki karakter entrepreneur dengan kriteria rendah. Tetapi setelah pelaksanaan layanan, tidak terdapat seorang pun siswa yang memiliki karakter entrepreneur dengan kriteria rendah. 5 Sebelum pelaksanaan layanan, skor rata-rata karakter entrepreneur siswa adalah 54,5 yang menunjukan bahwa karakter entrepreneur pada diri siswa berada pada kriteria sedang. Tetapi setelah mendapatkan layanan, skor rata- rata karakter entrepreneur siswa berubah menjadi 72,21 yang menunjukan bahwa karakter entrepreneur pada diri siswa berada pada kriteria tinggi. 87 Adapun perbedaan karakter entrepreneur pada saat sebelum dan sesudah pelaksanaan layanan penguasaan konten dengan teknik modeling berdasarkan tiap aspek dari karakter entrepreneur dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.7 Persentase Skor Tiap Aspek Karakter Entrepreneur Siswa Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Layanan Penguasaan Konten dengan Teknik Modeling No Aspek Pre Test Post Test Peningkatan 1 Meyakini keberhasilan ditentukan oleh faktor internal 53.95 77.89 23.94 2 Meyakini kegagalan ditentukan oleh faktor internal 54.34 81.32 26.98 3 Kemauan untuk belajar 57.54 72.81 15,27 4 Memerlukan umpan balik yang segera 51.05 79.34 28,29 5 Bertanggung jawab 53.00 71.27 18,27 6 Berani menghadapi resiko 53.77 66.14 12,37 7 Tidak bergantung pada orang lain 55.39 73.03 17,64 8 Kreatif dan inovatif 56.68 70.95 14,27 Untuk lebih memperjelas ada tidaknya peningkatan tingkat karakter entrepreneur pada siswa X Boga 1 SMK Negeri 6 Semarang, dibawah ini disajikan tabel data karakter entrepreneur siswa hasil sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi dengan teknik modeling. Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Pre-test dan Post test Sebelum dan Setelah Diberikan Layanan Penguasaan Konten dengan Teknik Modeling Kode Resp Sebelum Sesudah Peningkatan Total Perse n Kategor i Tota l Perse n kategori R-1 155 55.36 S 207 73.93 T 18.57 R-2 153 54.64 S 202 72.14 T 17.5 R-3 147 52.50 S 193 68.93 T 16.43 R-4 146 52.14 S 205 73.21 T 21.07 R-5 149 53.21 S 191 68.21 T 15 R-6 152 54.29 S 190 67.86 S 13.57 88 R-7 151 53.93 S 203 72.50 T 18.57 R-8 153 54.64 S 214 76.43 T 21.79 R-9 146 52.14 S 232 82.86 T 30.72 R-10 163 58.21 S 191 68.21 T 10 R-11 164 58.57 S 209 74.64 T 16.07 R-12 164 58.57 S 214 76.43 T 17.86 R-13 152 54.29 S 203 72.50 T 18.21 R-14 150 53.57 S 186 66.43 S 12.86 R-15 156 55.71 S 191 68.21 T 12.5 R-16 169 60.36 S 193 68.93 T 8.57 R-17 164 58.57 S 206 73.57 T 15 R-18 165 58.93 S 220 78.57 T 19.64 R-19 166 59.29 S 197 70.36 T 11.07 R-20 153 54.64 S 194 69.29 T 14.65 R-21 154 55.00 S 203 72.50 T 17.5 R-22 150 53.57 S 236 84.29 ST 30.72 R-23 147 52.50 S 184 65.71 S 13.21 R-24 147 52.50 S 183 65.36 S 12.86 R-25 163 58.21 S 200 71.43 T 13.22 R-26 151 53.93 S 192 68.57 T 14.64 R-27 157 56.07 S 191 68.21 T 12.14 R-28 150 53.57 S 191 68.21 T 14.64 R-29 152 54.29 S 194 69.29 T 15 R-30 148 52.86 S 193 68.93 T 16.07 R-31 138 49.29 R 233 83.21 T 33.92 R-32 146 52.14 S 202 72.14 T 20 R-33 128 45.71 R 223 79.64 T 33.93 R-34 140 50.00 R 203 72.50 T 22.5 R-35 150 53.57 S 194 69.29 T 15.72 R-36 151 53.93 S 209 74.64 T 20.71 R-37 154 55.00 S 209 74.64 T 19.64 R-38 153 54.64 S 202 72.14 T 17.5 Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan tingkat karakter entrepreneur setelah mendapat treatment berupa layanan penguasaan konten dengan teknik modeling. Sebelum mendapat layanan penguasan konten dengan teknik modeling terdapat 35 orang siswa yang memiliki karakter entrepreneur 89 dengan kriteria sedang dan ada 3 orang siswa yang memiliki karakter entrepreneur dengan kriteria rendah. Setelah mendapat layanan penguasaan konten dengan teknik modeling, jumlah siswa yang memiliki karakter entrepreneur dengan kriteria sedang turun menjadi 4 orang dan terdapat 33 orang siswa dengan tingkat karakter entrepreneur yang tinggi serta terdapat 1 orang siswa dengan tingkat karakter entrepreneur yang sangat tinggi. Hal ini membuktikan bahwa ada peningkatan tingkat karakter entrepreneur siswa setelah pelaksanaan layanan penguasaan konten dengan teknik modeling. Untuk menguji lebih lanjut hipotesis apakah karakter entrepreneur siswa dapat dikembangkan dengan layanan penguasaan konten dengan teknik modeling, digunakan pula uji t-tes sebagai berikut : Tabel 4.9 Hasil uji T-tes Karakter Entrepreneur Siswa Kelas X Boga 1 SMK Negeri 6 Semarang Tahun Pelajaran 2009-2010 T hitung T tabel Kriteria 17,84 1,69 Signifikan Berdasarkan hasil uji T-test terhadap data karakter entrepreneur siswa kelas X Boga SMK Negeri 6 Semarang, diperoleh T hitung = 17,84. Pada taraf α = 5 diperoleh harga T tabel = 1,69. Berdasarkan perhitungan tersebut di atas, diketahui bahwa t t 1-an-1 = 10,924 1,69. Ini membuktikan bahwa pada taraf kesalahan 5, Hasil post test 90 lebih baik dari pada hasil pre test, sehingga Ha dapat diterima, yang berarti karakter entrepreneur siswa dapat dikembangkan melalui layanan penguasaan konten dengan teknik modeling. Perbedaan dan peningkatan tingkat karakter entrepreneur juga dapat diketahui dari kondisi tiap aspek karakter entrepreneur siswa sebagai berikut : Tabel 4.10 Hasil Uji T-Test Tiap Apek Karakter Entrepreneur Siswa Kelas X Boga 1 SMK Negeri 6 Semarang Tahun Pelajaran 20092010 No Aspek T hitung T tabel Kriteria 1 Meyakini keberhasilan ditentukan oleh faktor internal 10.57 1.69 Signifikan 2 Meyakini kegagalan ditentukan oleh faktor internal 11.45 1.69 Signifikan 3 Kemauan untuk belajar 7.88 1.69 Signifikan 4 Memerlulan umpan balik yang segera 16.37 1.69 Signifikan 5 Bertanggung jawab 10.99 1.69 Signifikan 6 Berani menghadapi resiko 10.05 1.69 Signifikan 7 Tidak bergantung pada orang lain 7.99 1.69 Signifikan 8 Kreatif dan inovatif 9.23 1.69 Signifikan Dilihat dari hasil perhitungan tiap aspek karakter entrepreneur yaitu menentukan internal locus of control, kemauan untuk belajar, memerlukan umpan balik yang segera, bertanggung jawab, berani menghadapi resiko, tidak bergantung pada orang lain dan kreatif serta inovatif, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan karakter entrepreneur siswa antara sebelum dan sesudah memperoleh layanan penguasaan konten dengan teknik modeling. 91

4.1.2 Analisis Deskriptif Kualitatif