30
a Kemauan yang tinggi untuk belajar
b Memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan
atau kegagalan c
Memiliki tanggung jawab yang tinggi. d
Berani menghadapi resiko
3 Need for independent
Kebutuhan untuk independent ini ditandai dengan ciri sebagai berikut :
a Tidak bergantung pada orang lain
b Kreatif dan inofatif
2.2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Karakter Entrepreneur
Ada dua faktor yang mempengaruhi karakter entrepreneur, yaitu faktor internal dan eksternal. Wijaya 2007 menyatakan bahwa “lingkungan, keluarga
dan pendidikan merupakan faktor eksternal sedangkan nilai personal, usia dan jenis kelamin merupakan faktor internal yang mempengaruhi karakter
entrepreneur”
2.1.4.1 Lingkungan keluarga Orang tua akan memberikan corak budaya, suasana rumah, pandangan
hidup dan pola sosialisasi yang akan menentukan sikap, perilaku serta proses pendidikan terhadap anak-anaknya. Orang tua yang bekerja sebagai wirausaha
akan mendukung dan mendorong kemandirian, berprestasi dan bertanggung
31
jawab. Dukung orang tua ini, terutama ayah sangat penting dalam pengambilan keputusan pemilihan karir bagi anak. Penelitian Jacobowitz dan Vidler Wijaya,
2007 menemukan ”bahwa 725 wirausahawan yang diteliti mempunyai ayah atau orang tua yang relatif dekat yang juga wirausahawan”.
2.1.4.2 Pendidikan Pentingnya pendidikan dikemukakan oleh Holt Rahmawati, 2000 yang
mengatakan bahwa ”paket pendidikan kewirausahaan akan membentuk siswa untuk mengejar karir kewirausahaan”. Pendidikan formal memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang proses kewirausahaan, tantang yang dihadapinya para pendiri usaha baru dan masalah-masalah yang harus diatasi agar
berhasil. Pendidikan penting bagi wirausaha, tidak hanya gelar yang didapatkannya saja, namun pendidikan juga mempunyai peranan yang besar
dalam membantu mengatasi masalah-masalah dalam bisnis seperti keputusan investasi dan sebagainya. Dari penelitian Hisrich dan Brusch Wijaya, 2007
ditemukan bahwa ”70 wirausahawati adalah lulusan perguruan tinggi”. Secara lebih spesifik penelitian ini menemukan bahwa pendidikan yang dibutuhkan untuk
berwiraswasta termasuk dalam area finansial, strategi perencanaan, marketing termasuk pemasaran dan manajemen.
2.1.4.3 Nilai Personal Beberapa penelitian menemukan bahwa wirausahawan memiliki sikap
yang berbeda terhadap proses manajemen dan bisnis secara umum. Nilai personal dibentuk oleh motivasi, dan optimisme individu. Karakter wirausaha siswa
32
dipengaruhi tinggi rendahnya kapasitas motivasi, pengendalian diri dan optimisme siswa. Dengan demikian nilai personal juga menentukan karakter wirausaha
seseorang.
2.1.4.4 Usia Minat terhadap pekerjaan mengalami perubahan sejalan dengan usia tetapi
menjadi relatif stabil pada post adolence. Penelitian Strong dalam Hartini 2002 terhadap sejumlah pria berusia 15-25 tahun tentang minat terhadap pekerjaan
menunjukkan bahwa ”minat berubah secara sedang dan cepat pada usia 15-25 tahun dan sesudahnya sangat sedikit perubahannya”.
2.1.4.5 Jenis kelamin Jenis kelamin sangat berpengaruh terhadap minat berwirausaha mengingat
adanya perbedaan terhadap pandangan pekerjaan antra pria dan wanita..Kebanyakan wanita cenderung sambil lalu dalam memilih pekerjaan
dibanding dengan pria. Wanita menganggap pekerjaan bukanlah hal yang penting. Karena wanita masih dihadapkan pada tuntutan tradisional yang lebih besar
menjadi istri dan ibu rumah tangga. Selain faktor-faktor yang mempengaruhi karakter wirausaha di atas,
seorang wirausahawan memiliki tiga dasar motif sosial : motif untuk berprestasi, motif untuk berafiliasi menjalin pershabatan, dan motif untuk berkuasa. Dari
perbandingan keduanya ternyata seorang wirausaha terlihat jelas memiliki motif berprestasi yang menonjol sangat tinggi dibandingkan dengan individu yang
tidak tertarik berwirausaha.
33
Pendapat yang hampir sama juga disampaikan oleh Safitri 2007 dalam kegiatan Forum Manajamen Prasitya Mulya. Ia menyatakan ada dua faktor yang
mempengaruhi karakter seorang entrepreneur, ”yaitu faktor lingkungan dan faktor sosial. Faktor lingkungan berupa Role model, baik dalam keluarga maupun
pekerjaan, merupakan faktor lingkungan yang paling penting dalam membentuk Entrepreneur”. Karena itu sering kita lihat, banyak pengusaha sejenis terkumpul di
suatu daerah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sulasmi 1989 terhadap 22 orang pengusaha wanita di Bandung juga menunjukkan bahwa ”13
diantaranya memiliki keluarga pengusaha orang tua, suami, atau saudara pengusaha”. Namun hal tersebut juga tidak menjamin, contohnya Bill Gates,
salah satu Entrepreneur paling sukses di muka bumi ini, berasal dari keluarga pengacara dan bukan pengusaha.
Tanggung jawab keluarga merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk menjadi Entrepreneur. Lebih mudah
bagi seorang lajang yang berusia 25 tahun untuk memulai bisnis, dibandingkan dengan seorang suami berusia 45 tahun dengan 2 anak dan istri yang tidak
bekerja. Majalah SWA dalam riset yang dilakukan untuk penyaringan Enterprise- 50 tahun 2006, juga menemukan bahwa semakin banyak Entrepreneur yang
merintis usahanya sejak awal usia 20-an. Sedangkan beberapa tahun sebelumnya, lebih banyak yang menimba ilmu secara profesional terlebih dulu dan kemudian
terjun pada usia 40-an. Usia berapa yang paling tepat sesungguhnya adalah trade- off antara pengalaman seiring bertambahnya usia dengan energi optimisme
yang ada pada jiwa muda.
34
2.2.6 Pengembangan Karakter Entrepreneur