38
2 Merujuk pada fungsi pencegahan, layanan penguasaan konten bertujuan
untuk membantu individu agar tercegah dari masalah-masalah tertentu terlebih apabila kontennya terarah kepada terhindarnya individu atau klien
dari mengalami masalah tertentu. 3
Merujuk pada fungsi pengentasan, maka layanan penguasaan konten diarahkan untuk mengatasi masalah yang sedang dialami siswa.
4 Merujuk pada fungsi pengembangan dan pemeliharaan, “tujuan layanan
penguasaan konten adalah untuk mengembangkan potensi diri siswa sekaligus memelihara potensi-potensi yang telah berkembang pada diri
siswa” Tohirin, 2007:159-160. 5
Kaitannya dengan fungsi adfokasi, “layanan penguasan konten yang tepat dan terarah memungkinkan individu membela diri sendiri terhadap ancaman
atau pelanggaran atas hak-haknya” Prayitno,2004:4.
2.3.3 Komponen Layanan Penguasaan Konten
Komponen dalam layanan penguasaan konten terdiri atas konselor, individu
atau klien , serta konten yang menjadi isi layanan.
2.2.3.1 Konselor “Konselor merupakan tenaga ahli pelayanan konseling yang
menyelenggarakan layanan penguasaan konten. Tenaga ahli pelayanan konseling yang berlatar belakang pendidikan Sarjana Pendidikan S-1 bidang Bimbingan
dan Konseling dan telah menyelesaikan program Pendidikan Profesi Konselor” Kartadinata, dkk. 2007:187.
39
Dalam konteks kekinian, jumlah konselor di Indonesia masih sangat kurang. Yang bertugas saat ini di dalam jalur pendidikan formal sebagai konselor
didominasi oleh Sarjana Pendidikan S-1 bidang Bimbingan dan Konseling yang belum menyelesaikan program Pendidikan Profesi Konselor. Bahkan tidak
dipungkiri bahwasanya masih terdapat tenaga ahli pendidikan yang tidak berlatar belakang pendidikan dalam bidang Bimbingan dan Konseling yang diposisikan
dan ditugaskan sebagai konselor. Sedangkan istilah Guru Bimbingan dan Konseling BK, di banyak institusi pendidikan formal baik di jenjang sekolah
dasar dan menengah, masih digunakan sebagai istilah yang disamakan dengan konselor.
2.2.3.2 Individu Individu yang menerima layanan penguasaan konten secara kuantitas
dapat berupa seseorang atau sejumlah orang yang benar-benar memerlukan pelayanan ini. Hal tersebut dikuatkan oleh Prayitno 2004 yang menyatakan
bahwa ”konselor menyelenggarakan layanan penguasaan konten terhadap seseorang atau sejumlah individu yang memerlukan penguasaan atas konten yang
menjadi isi layanan”
2.2.3.3 Konten Konten yang merupakan isi layanan dapat merupakan suatu unit materi
yang menjadi pokok bahasan atau materi latihan yang dikembangkan oleh pembimbing atau konselor dan diikuti oleh sejumlah siswa. Isi layanan
penguasaan konten dapat mencakup :
40
1 Pengembangan kehidupan pribadi
2 Pengembangan kehidupan hubungan social
3 Pengembangan kegiatan belajar
4 Pengembangan dan perencanaan karier
5 Pengembangan kehidupan berkeluarga
6 Pengembangan kehidupan beragama Tohirin, 2007 : 160
2.3.4 Pendekatan dan Teknik Layanan Penguasaan Konten