14
a. Menurut
Commision on Science Education of The American Asciciation for the Advancement of Science AAAS
AAAS mengklasifikasikan keterampilan kerja ilmiah menjadi keterampilan proses dasar Basic Science Process Skills dan
keterampilan proses terpadu Integrated Science Process Skills. Keterampilan proses dasar terdiri atas; 1 pengamatan, 2
penggunaan hubungan ruangwaktu, 3 klasifikasi, 4 penggunaan bilangan, 4 pengukuran, 5 komunikasi, dan 6 inferensi. Sedangkan
keterampilan proses terpadu meliputi; 1 pengontrolan variabel, 2 penginterpretasian data, 3 perumusan hipotesis, 4 pendefinisian
variabel secara operasional, dan 5 eksperimen.
b. Menurut Funk
Funk dalam Nur, 2000, juga mengklasifikasikan keterampilan kerja ilmiah menjadi keterampilan proses dasar dan keterampilan proses
terpadu. Keterampilan proses dasar terdiri atas ; 1 pengamatan, 2
klasifikasi, 3 komunikasi, 4 pengukuran, 5 prediksi, dan 6 inferensi. Keterampilan proses terpadu terdiri atas; 1 pengidentifikasian
variabel, 2 penyusunan tabel data, 3 penyusunan grafik, 4 pendeskripsian hubungan antar variabel, 5 perolehan dan pemrosesan
data, 6 pendeskripsian penyelidikan, 7 perumusan hipotesis, 8 pendefinisian variabel secara operasional, 9 merencanakan
penyelidikan dan 10 eksperimen.
15
Keterampilan proses dasar merupakan fondasi untuk melatih keterampilan proses terpadu yang lebih kompleks. Menurut Nur 1996,
enam keterampilan proses dasar yang perlu dilatihkan kepada siswa adalah: pengamatan, pengukuran, klasisifikasi, komunikasi, prediksi dan
inferensi. Keenam keterampilan proses dasar ini merupakan prasarat untuk keterampilan proses terpadu.
Seluruh keterampilan kerja ilmiah ini diperlukan apabila seseorang sedang berupaya menemukan pemecahan atas suatu masalah
ilmiah. Keterampilan proses terpadu khususnya diperlukan apabila seseorang melakukan eksperimen untuk memecahkan masalah.
Keterampilan proses terpadu yang penting dilatihkan meliputi ; identifikasi variabel, pengontrolan variabel, interpretasi data, perumusan
hipotesis, perumusan definisi operasional variabel, perencanaan dan pelaksanaan eksperimen. Perilaku siswa pada setiap aspek kerja ilmiah
diringkas dalam tabel di bawah ini, Tabel 2.1 Keterampilan Kerja Ilmiah dan Perilaku Siswa
No. Keterampilan Kerja
Ilmiah Perilaku Siswa
1 Pengamatan • Penggunaan indera-indera tidak hanya
penglihatan. • Pengorganisasian obyek-obyek menurut satu
sifat tertentu, • Pengidentifikasian banyak sifat.
• Pengidentifikasian perubahan-perubahan dalam satu obyek.
• Melakukan pengamatan kuantitatif. • Melakukan pengamatan kualitatif.
2 Pengklasifikasian • Pengidentifikasian suatu sifat umum.
• Memilah-milahkan dengan menggunakan dua sifat atau lebih.
16
No. Keterampilan Kerja
Ilmiah Perilaku Siswa
3 Penginferensian • Mengkaitkan pengamatan dengan pengalaman
atau pengetahuan terdahulu. • Mengajukan penjelasan-penjelasan untuk
pengamatan-pengamatan. 4 Peramalan
• Penggunaan data dan pengamatan yang sesuai. • Penafsiran datagrafik.
• Perumusan generalisasi tentang pola-pola. • Pengujian kebenaran dari ramalan yang sesuai.
5 Pengkomunikasian • Pemaparan pengamatan atau dengan
menggunakan perbendaharaan kata yang sesuai.
• Pengembangan grafik atau gambar untuk menyajikan pengamatan dan peragaan data.
• Perancangan poster atau diagram untuk menyajikan data guna meyakinkan orang lain.
6 Pengukuran • Pengukuran panjang, volume, massa,
temperature dan waktu dalam satuan yang sesuai.
• Memilih alat dan satuan yang sesuai untuk tugas pengukuran tertentu tersebut.
7 Penggunaan Bilangan
• Penghitungan. • Pengurutan.
• Penyusunan bilangan dalam pola-pola yang benar.
• Penggunaan keterampilan matematika. 8 Penafsiran
Data • Penyusunan data.
• Pengenalan pola atau hubungan-hubungan. • Merumuskan inferensi yang sesuai dengan
menggunakan data. • Pengikhtisaran secara benar.
9 Melakukan Eksperimen
• Merumuskan dan menguji prediksi tentang kejadian-kejadian.
• Mengajukan dan menguji hipotesis. • Mengidentifikasi dan mengontrol variable.
• Mengevaluasi prediksi dan hipotesis berdasarkan pada hasil percobaan.
10 Pengontrolan Variabel
• Pengidentifikasian variable yang mempengaruhi hasil.
• Pengidentifikasian variable yang diubah dalam percobaan.
• Pengidentifikasian variable yang dikontrol dalam suatu percobaan.
17
No. Keterampilan Kerja
Ilmiah Perilaku Siswa
11 Perumusan Hipotesis
• Perumusan hipotesis berdasarkan pengamatan dan inferensi.
• Merancang cara-cara untuk menguji hipotesis. • Merevisi hipotesis apabila data tidak
mendukung hipotesis tersebut. 12 Pendefinisian
Variabel Secara Operasional
• Memaparkan pengalaman-pengalaman dengan menggunakan obyek-obyek konkrit.
• Mengatakan apa yang diperbuat obyek-obyek tersebut.
• Memaparkan perubahan-perubahan atau pengukuran-pengukuran selama suatu
kejadian. 13 Membangun
Model • Menbangun presentasi ide, obyek-obyek atau
kejadian-kejadian secara verbal, mental atau fisik.
• Menggunakan presentasi tersebut untuk menjelaskan atau menunjukkan hubungan-
hubungan. • Merancang suatu model bumi, bulan, matahari
untuk menjelaskan fase-fase atau gerhana bulan.
B. Hasil Penelitian Terkait