100 setuju untuk pernyataan tersebut. Dapat dinilai bahwa hasil atau output yang
diterima mayarakat telah akurat dan jarang terjadi kesalahan. Untuk mengukur indikator kepastian jadwal waktu pelayanan, penulis
menggunakan pernyataan pada kuesioner yang kemudian disebarkan kepada masyarakat yang terdiri dari dua pernyataan, yaitu petugas memberitahu waktu
yang pasti dari penyelesaian setiap tahapan pengurusan tabel 26 dan petugas menyelesaikan hasil pelayanan sesuai dengan waktu yang dijanjikan tabel 27.
Berdasarkan jawaban responden sebanyak 25 orang atau 50 setuju tabel 26 dan sebanyak 18 orang atau 36 setuju tabel 27. Hal ini menunjukkan
bahwa pelaksanaan waktu pelayanan sudah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Untuk mengukur indikator kecepatan pelayanan, penulis menggunakan pernyataan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pelayanan kependudukan
sudah cukup cepat tabel 28. Berdasarkan jawaban responden sebanyak 15 orang atau 30 menjawab kurang setuju. Dapat dilihat bahwa kecepatan pelayanan
untuk mengurus dokumen administrasi belum memuaskan masyarakat.
5.8.3 Pengaruh Penerapan Electronic Government terhadap Kualitas Pelayanan Publik
Berdasarkan perhitungan yang menggunakan koefisien korelasi product moment antara pengaruh penerapan electronic governmentterhadap kualitas
pelayanan publik maka didapat hasil sebesar 0,688. Untuk menentukan taraf signifikan antara penerapan electronic governmentterhadap kualitas pelayanan
publik, maka dilakukan perbandingan antara r yang diperoleh melalui perhitungan
101 koefisien korelasi product moment dengan r pada tabel,
yaitu taraf α 5 untuk uji dua arah untuk N= 50diperoleh nilai r sebesar 0,2787.
Dari perbandingan tersebut dapat diketahui bahwa r hitung lebih besar dari r tabel 0,688 0,2787. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Ada
pengaruh antara penerapan electronic governmentterhadap kualitas pelayanan publik”.Hal ini berarti semakin baik penerapan electronic governmentmaka
semakin baik pula kualitas pelayanan publik. Dengan kata lain apabila salah satu variabel terjadi peningkatan maka variabel yang berkolerasi juga mengalami
peningkatan, begitu juga sebaliknya apabila salah satu variabel terjadi penurunan yang berkolerasi juga akan mengalami penurunan.
Kemudian digunakan uji regresi linier sederhana untuk mengetahui arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat apakah positif atau negatif
dan untuk memprediksi nilai dari variabel terikat apabila nilai variabel bebas mengalami kenaikan atau penurunan. Sesuai dengan perhitungan secara manual,
didapat hasil dari b sebesar 0,7051. Artinya apabila variabel X penerapan electronic government naik 1 satuan maka variabel Y kualitas pelayanan publik
naik 0,7051 satuan. Selanjutnya juga digunakan uji-t untuk mengetahui signifikasi koefisien
korelasi product moment dan juga menjawab hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya. Sesuai dengan perhitungan, didapat hasil dari t hitung sebesar 4,04
yang selanjutnya dibandingkan dengan t tabel deng an taraf α sebesar 5 uji dua
sisi dan df = 48 yang sebesar 2,011. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa t hitung lebih besar dari t tabel 4,042,011. Dengan demikian maka Ha diterima,
102 yaitu “Terdapat pengaruh antara penerapan electronic governmentterhadap
kualitas pelayanan publik.” Dari adanya tingkat pengaruh penerapan electronic governmentterhadap
kualitas pelayanan publik yaitu 47 maka dapat dilihat bahwa semakin baik penerapan electronic governmentmaka akan semakin baik pula kualitas pelayanan
publik yang diberikan kepada masyarakat di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan.
103
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis data yang telah dilakukan tentang pengaruh penerapan electronic
governmentterhadap kualitas pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan uji r
xy
terhadap data menunjukkan bahwa “Terdapat pengaruhpenerapan electronic government terhadap kualitas pelayanan
publik”. Pernyataan tersebut diutarakan karena melihat hasil dari r
hitung
≥ r
tabel
dan pengaruh penerapan electronic governmentterhadap kualitas pelayanan publik berada pada kategori kuat. Dengan demikian hipotesis
kerja Ha yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh penerapan electronic governmentterhadap kualitas pelayanan publik dapat diterima.
2. Berdasarkan analisis regresi linier sederhana data menunjukkan bahwa apabila variabel X penerapan electronic government berubah 1 satuan,
maka variabel Y kualitas pelayanan publik berubah 0,7051 satuan. 3. Berdasarkan uji-t atau uji signifikan terhadap data menunjukan bahwa
hipotesis kerja Ha yang menyatakan terdapat pengaruh antara penerapan electronic governmentterhadap kualitas pelayanan publik
diterima. Hal ini didasarkan pada hasil t
hitung
lebih besar dari t
tabel
4,04 2,011.
4. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan D maka diketahui pengaruh penerapan electronic governmentterhadap kualitas pelayanan