48 Square, maka dalam pelaksanaan analisis data harus memenuhi beberapa kriteria
persyaratan asumsi klasik.
4.5.1 Uji Asumsi Klasik
4.5.1.1 Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah nilai residual yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Distribusi data tidak normal, karena terdapat nilai ekstrem dalam
data yang diambil. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan cara menggunakan analisis
Kolmogorov Smirnov. Kurva nilai residual terstandardisasi dikatakan menyebar dengan normal apabila nilai Kolmogorov Smirnov Z Z tabel; atau nilai assymp. Sig. 2-tailed
α. Nilai α dalam penelitian ini adalah 0.05.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Tabel 4.16 Sumber: Data primer diolah Maret 2008
Standardized Residual
N 88
Normal Parametersa,b Mean 19.4773
Std. Deviation 2.37795
Most Extreme Differences
Absolute .108
Positive .108
Negative -.091
Kolmogorov-Smirnov Z 1.011
Asymp. Sig. 2-tailed .258
Universitas Sumatera Utara
49 Dari hasil penghitungan dengan program SPSS, didapatkan nilai standar residual
Kolgomorov Smirnov Assymp. Sig. 2-tailed sebesar 0.258 atau lebih besar dari 0.05 alpha, sehingga model regresi dapat dikatakan memenuhi asumsi normalitas. Selain itu
deteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik normalitas. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas. 4.5.1.2 Uji Heteroskedatisitas
Model regresi yang baik adalah tidak mengandung unsur heteroskedatisitas homoskedastisitas. Artinya, varians variabel independen adalah konstan sama untuk
setiap nilai tertentu variabel independen. Dalam penelitian ini, pengujian homoskedastisitas dilakukan dengan
menggunakan uji koefisien korelasi Rank Spearman yaitu mengkorelasikan antara absolute residual hasil regresi dengan semua variabel bebas.
Hasil Korelasi Rank Spearman Uji Heteroskedatisitas
Tabel 4.17
Sumber: Data primer diolah Maret 2008 Apabila probabilitas hasil korelasi lebih besar dari 0.05 alpha, maka persamaan
regresi tersebut tidak mengandung unsur heteroskedastisitas. Sedangkan hasil
Correlations
1.000 .460
. .000
88 88
.460 1.000
.000 .
88 88
Correlation Coefficient Sig. 2-tailed
N Correlation Coefficient
Sig. 2-tailed N
Persepsi BrandLoyalty
Spearmans rho Persepsi
BrandLoyalty
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. .
Universitas Sumatera Utara
50 penghitungan di atas menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.460 sehingga dapat
dikatakan bahwa model regresi tidak mengandung unsur heteroskedastisitas non- heteroskedastisitas.
4.5.1.3 Uji Multikolinearitas Model regresi yang baik adalah jika model tersebut tidak mengandung gejala
multikolinearitas, yaitu terjadinya korelasi mendekati sempurna antar variabel bebas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas antar variabel, salah satu caranya
adalah engan melihat dari nilai variance inflation faktor VIF dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Nilai yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance 1, atau nilai VIF 10.
Collinearity Statistics VIF
Tabel 4.18 Sumber: Data primer diolah Maret 2008
Berdasarkan output pada coefficients model dikatakan tidak terjadi multikolinearitas, karena nilai VIF 10.
Standardized Coefficients
B Stdr Error
Beta Tolerance
VIF
1 Constant 2.986
1.756 1.895
.061 Persepsi
.415 .080
.487 5.167
.000 1.000
1.000 a. Dependent Variable : BrandLoyalty
Sig. Collinearity Statistics
Coefficientsª Unstandardized
Coefficients Model
t
Universitas Sumatera Utara
51 4.5.2 Analisis Regresi Linear
Hipotesis dalam penelitian ini adalah diduga bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi konsumen dalam penerapan program corporate social
responsibility terhadap loyalitas sabun mandi Lifebuoy. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi. Hasilnya disajikan dalam Tabel 4.20.
Hasil Analisis Regresi
Tabel 4.19 Sumber: Data primer diolah Maret 2008
Dari Tabel 4.22 dapat disimpulkan bahwa: 1. Koefisien Determinasi
Angka R sebesar 0.487 menunjukkan bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara persepsi konsumen pada penerapan program corporate social responsibility
terhadap brand loyalty merupakan hubungan yang substansial kuat. Menurut Young dalam Sulaiman 2004:12, ukuran korelasi dinyatakan sebagai berikut.
Standardized Coefficients
B Sdt. Error
Beta
Constanta 2.986
1.576 1.895
0.061 Persepsi X
0.415 0.8
0.487 5.167
0.000 R
0.487 F hitung
R² 0.237
F tabel α
0.05 Sig F
Variable t hitung
Sig.t
26.695 3.95
0.000
Unstandardized Coefficients
Universitas Sumatera Utara
52 1. 0.70 s.d. 1.00 baik plus maupun minus menunjukkan adanya hubungan yang
tinggi 2. 0.40 s.d. 0.70 baik plus maupun minus menunjukkan tingkat hubungan yang
substansial 3. 0.20 s.d. 0.40 baik plus maupun minus menunjukkan tingkat hubungan yang
rendah 4. 0.20 baik plus maupun minus menunjukkan tidak adanya tingkat hubungan
Nilai R square R2 atau koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya
kontribusi dari variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikatnya, dan
sisanya dipengaruhi oleh variabel bebas lainnya yang tidak dimasukkan ke dalam model.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai R2 adalah sebesar 0.237 atau 23.7. Artinya, 23.7 loyalitas terhadap sabun mandi Lifebuoy bisa dijelaskan oleh
persepsi konsumen pada penerapan program corporate social responsibility.
Sedangkan sisanya sebesar 76.3 dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain.
2. Anova Dari uji Anova didapatkan Fhitung sebesar 26.69 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0.000. Jadi Fhitung Ftabel 26.69 3.95 atau sig F 5 0.000
0.05 artinya bahwa variabel persepsi pada penerapan program corporate social responsibility berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas. Dengan demikian
Hipotesa dari penelitian ini terbukti diterima. Hipotesis:
Universitas Sumatera Utara
53 Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi konsumen dalam penerapan
program corporate social responsibility terhadap loyalitas sabun mandi Lifebuoy
3. Koefisien Regresi Dari hasil analisis dapat dituliskan persamaan regresi:
Y = 0.487X + e
Keterangan: Y = brand loyalty terhadap sabun mandi Lifebuoy
b = koefisien regresi X = persepsi konsumen dalam penerapan program CSR
e = Error Term variabel lain yang tidak disebutkan Penjelasan dari persamaan di atas yaitu nilai koefisien regresi yang bertanda positif
menunjukkan bahwa semakin positif persepsi konsumen pada penerapan corporate social responsibility, maka loyalitas akan semakin tinggi.
4.6 Implikasi Hasil Penelitian