15 mempersepsi sesuatu, kita mempersepsinya sebagai suatu keseluruhan, kita tidak melihat
bagian-bagiannya lalu menghimpunnya. Untuk keperluan penelitian ini maka persepsi dirumuskan : sebagai suatu
pandangan, pengertian dan penafsiran dari mahasiswa ekstensi Fakultas Ekonomi USU dalam pelaksanaan Corporae Social Responsibility.
4. Tinjauan Mengenai Brand Merek 4.1
Pengertian MerekBrand
Menurut Kotler 2002: 357, merek adalah tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari
satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Sedangkan menurut pendapat Kartajaya 2005:182, merek tidak sekedar nama.
Bukan juga sebuah logo atau simbol. Merek adalah payung yang merepresentasikan produk atau layanan. Merek merupakan cerminan value yang diberikan perusahaan
kepada pelanggan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa merek disamping
menjadi identitas produk yang membedakan dengan produk pesaing tetapi juga memberi manfaat baik bagi pembeli, penjual maupun bagi masyarakat.
4.2 Brand Equity ekuitas merek
Ekuitas merek adalah nilai dari suatu merek menurut sejauh mana merek itu mempunyai loyalitas merek yang tinggi, kesadaran nama, kualitas yang diterima, asosiasi
Universitas Sumatera Utara
16 merek yang kuat, serta aset lain seperti paten, merek dagang dan hubungan saluran
Kotler, 2002:357. Menurut Aaker 2001:22, ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas
merek, nama dan simbolnya yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan.
4.3 Loyalitas Merek brand loyalty
Loyalitas merek merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang
pelanggan beralih ke merek produk yang lain terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga maupun atribut lain. Durianto, 2001:126.
Oliver dalam Tjiptono 2005:387 mengemukakan bahwa loyalitas merek adalah komitmen yang dipegang teguh untuk membeli ulang atau berlangganan dengan
produkjasa yang disukai secara konsisten di masa mendatang, sehingga menimbulkan pembelian merek yang sama secara berulang meskipun pengaruh situasional dan upaya
pemasaran berpotensi menyebabkan perilaku beralih merek. Menurut Assael 2002: 28, istilah loyalitas lebih mengimplementasikan sebuah
komitmen daripada sekedar pembelian berulang. Fakta menunjukan bahwa dengan sikap dan perilaku akan menghasilkan suatu gambaran loyalitas merek yang diterima. Namun
demikian terdapat beberapa karakteristik umum yang bisa diidentifikasikan apakah seorang konsumen mendekati loyal atau tidak. Selanjutnya dikemukakan empat hal yang
menunjukkan kencenderungan konsumen loyal yaitu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
17 1. Konsumen yang loyal terhadap merek cenderung percaya diri terhadap pilihannya.
2. Konsumen yang loyal lebih memungkinkan merasakan resiko yang lebih tinggi dalam pembeliannya.
3. Konsumen yang loyal terhadap merek juga memungkinkan loyal terhadap tempat produksi barang atau jasa.
4. Kelompok yang minoritas cenderung untuk loyal terhadap merek.
4.4 Tingkat Loyalitas Merek