16 Darmodjo dan Jenny R. E Kaligis, 1992: 42 Sehubungan dengan hal
tersebut, LKPD hendaknya dapat digunakan dengan baik oleh berbagai peserta didik kemampuan kognitif yang berbeda. LKPD menjadi media
yang digunakan peserta didik untuk membentuk konsep berdasarkan materi pembelajaran dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Sehubungan LKPD dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika peserta didik.
Penyusunan kontruksi LKPD hendaknya mencermati berbagai aspek kebahasaan kaitannya dengan penggunaan bahasa agar dapat
dimengerti oleh peserta didik Hendro Darmodjo dan Jenny R. E Kaligis, 1992: 43-45. Tata bahasa dan penggunaan kalimat hendaknya
disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik. Begitu pula dengan penyusunan materi, hendaknya juga disusun secara runtut
sesuai dengan indikator yang dikembangkan berdasarkan kompetensi dasar.
Syarat teknis berkenaan dengan tulisan dan penggunaan ilustrasi dan gambar. Khususnya syarat teknis tidak dipergunakan karena materi
dipadukan dengan modul pembelajaran. ilustrasi dan gambar banyak diterapkan di modul pembelajaran karena jenis LKPD yang digunakan
adalah LKPD tugas praktis.
c. Modul Pembelajaran
Modul merupakan bahan ajar yang ditulis dengan tujuan memandu peserta didik supaya dapat belajar mandiri. Secara keseluruhan, modul
17 merupakan bahan ajar lengkap yang harus memenuhi keseluruhan
komponen utama bahan ajar. Kriteria kelayakan modul pembelajaran dapat ditinjau dari beberapa aspek meliputi aspek kesesuaian materi dengan
kompetensi, aspek bahasa, dan tampilan. Modul akan bermakna jika dapat dengan mudah digunakan oleh
peserta didik. Oleh sebab itu, materi dalam modul hendaknya disesuaikan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai oleh peserta didik. Bahasa
yang digunakan dalam modul haruslah baik dan dilengkapi dengan ilustrasi sehingga menarik untuk dipelajari Abdul Majid, 2008: 176.
Selain berisi mengenai materi, modul yang dikembangkan dalam penelitian ini juga dikaitkan dengan permasalahan lingkungan yang
menjadi sumber informasi pembuatan proyek oleh peserta didik.
d. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Penilaian erat kaitannya dengan asessment atau yang lebih sering disebut instrumen penilaian. Instrumen penilaian hendaknya dapat
digunakan untuk mengumpulkan informasi guna menarik kesimpulan dari karakter seseorang atau objek. Oleh sebab itu, instrumen penilaian yang
dikembangkan dalam penelitian ini mencakup instrumen penilaian kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Penilaian kompetensi pengetahuan terfokus pada kemampuan pengetahuan dan intelektual. Hal itu setara dengan pernyataan
EggenKauchak 2012: 7 bahwa, the term cognitive domain is the learning domain that focuses on knowledge and intellectual skills. Other
18 domains exist, however, and they are important in the overall learning
process. Penilaian kompetensi pengetahuan dalam penilaian ini menggunakan tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda. Soal tes bentuk
pilihan ganda multiple choice terdiri atas pokok persoalan dan pilihan jawaban. Pokok persoalan dapat berupa pernyataan yang belum sempurna
stem maupun pertanyaan. Pilihan jawaban mengandung kunci jawaban dan pengecoh distractor atau decoy atau fails Zainal Arifin, 2011:138.
Pengecoh memungkinkan dipilih oleh peserta didik yang tidak menguasai materi dalam soal. Soal tes yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri
dari lima belas soal pilihan ganda. Penyusunan soal tes sebaiknya dilakukan secara teliti dengan
mempertimbangkan berbagai aspek sehingga soal tes dapat valid dan reliabel. Penyusunan soal tes harus mengacu pada kompetensi dasar dan
indikator ketercapaian kompetensi sehingga sesuai dengan materi yang diajarkan oleh guru. Sebaiknya terdapat petunjuk pengerjaan soal yang
jelas sehingga mempermudah peserta didik dalam mengerjakan. Penyusunan pokok persoalan hendaknya dirumuskan dengan jelas serta
merupakan satu kesatuan kalimat yang tidak terputus dengan pilihan jawaban. Panjang pilihan sebaiknya lebih pendek dari itemnya sehingga
soal mudah dipahami. Suatu soal seharusnya hanya memiliki jawaban yang tepat dengan beberapa alternatif jawaban. Sementara itu, alternatif
pilihan jawaban hendaknya diperhatikan dengan cermat susunannya sehingga tidak mudah diasosiasikan oleh peserta didik sehingga alternatif
19 jawaban dapat berfungsi, homogen, dan logis Kunandar, 2015: 189-201.
Dapat disimpulkan, bahwa terdapat beberapa syarat sebagai acuan dalam penentuan kualitas dan kelayakan tes.
e. Instrumen Penilaian Proyek