69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tegalsari. Sekolah ini terletak di Desa Tegalsari, Kecamatan Candimulyo,
Kabupaten Magelang. Bangunan SD Negeri Tegalsari ini berada tepat di pinggir jalan raya. Sekolah ini bersebelahan dengan Balai Desa Tegalsari,
dan TK Pertiwi Tegalsari. Bangunan SD Negeri Tegalsari berseberangan dengan lapangan Tegalsari.
SD Negeri Tegalsari dipimpin oleh kepala sekolah yang bernama Sugiyanto S. Pd. Guru yang mengajar berjumlah 10 orang, terdiri dari 7
orang guru kelas, 1 orang guru olahraga dan 2 orang guru agama. Selain guru, terdapat 1 orang petugas perpustakaan dan 1 orang penjaga sekolah.
2. Deskripsi Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Tegalsari, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang tahun ajaran
20152016. Jumlah seluruh siswa kelas III adalah 31 siswa, terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.
3. Deskripsi Kondisi Awal Pra Tindakan
Penelitian ini diawali dengan melakukan observasi terhadap proses pembelajaran IPA dan pemberian tes pra tindakan pada siswa kelas III SD
Negeri Tegalsari. Observasi dilakukan pada hari Jumat tanggal 11
70 September 2015 dan Selasa tanggal 15 September 2015. Tahap pra
tindakan dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang proses belajar mengajar IPA di kelas III dan untuk memperoleh data awal prestasi
belajar IPA siswa sebelum dilakukan tindakan. Hasil observasi pra tindakan menunjukkan bahwa dalam proses
pembelajaran IPA, guru masih menggunakan model konvensional. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah saat memberikan materi
tentang ciri-ciri makhluk hidup kepada siswa. Sedangkan siswa diminta untuk menyimak penjelasan yang guru sampaikan. Selain ceramah, guru
juga memberikan pertanyaan kepada siswa. Guru berusaha untuk mendorong siswa agar dapat menyampaikan pendapatnya, namun siswa
belum mau menyampaikan pendapatnya sebelum ditunjuk oleh guru. Setelah ditunjuk oleh guru, beberapa siswa kemudian mau menyampaikan
jawaban dari pertanyaan. Berdasarkan observasi yang dilakukan selama dua hari tersebut, tidak banyak perubahan yang dilakukan guru dalam
menyampaikan materi pelajaran. Guru lebih banyak menggunakan ceramah dan tanya jawab saja, sedangkan diskusi ataupun kegiatan
percobaan tidak dilakukan dalam pembelajaran. Setelah menyampaikan materi dengan ceramah, kemudian guru
menuliskan hal-hal penting di papan tulis. Siswa diminta untuk menulis dalam buku catatan masing-masing. Namun aktivitas siswa untuk menulis
tidak diamati secara menyeluruh oleh guru, sehingga ketika ada beberapa siswa yang tidak menulis, guru tidak memberi teguran. Dalam
71 menyimpulkan, guru sudah melibatkan siswa, namun siswa masih harus
ditunjuk oleh guru agar mau menyampaikan kesimpulan. Untuk mengetahui gambaran awal tentang prestasi belajar IPA siswa, maka
tahap pemberian tes pra siklus juga dilakukan. Tes pra siklus ini dibuat dengan menyesuaikan materi yang telah disampaikan oleh guru yaitu
tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup. Tabel 7. Hasil Tes IPA Pra Tindakan
Aspek yang Diamati Hasil
Nilai tertinggi 85
Nilai terendah 40
Nilai rata-rata 65,96
Jumlah siswa yang telah mencapai KKM 13
Jumlah siswa yang belum mencapai KKM 18
Persentase siswa yang telah mencapai KKM 41,93
Persentase siswa yang belum mencapai KKM 58,07
Hasil tes pra tindakan menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas yaitu 65,96 dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 40. Dari 31 siswa,
jumlah siswa yang sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu 70 adalah 13 siswa dengan persentase 41,93. Sedangkan yang
belum memenuhi KKM berjumlah 18 siswa dengan persentase 58,07. Berdasarkan hasil tes pra siklus tersebut, dapat diketahui bahwa prestasi
belajar IPA siswa belum maksimal. Oleh karena itu, peneliti melakukan
72 tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching
and Learning dalam pembelajaran IPA dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi belajar IPA siswa.
4. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I