49
H. Kerangka Pikir
Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu kegiatan pembelajaran dalam bentuk nilai. Prestasi belajar dapat digunakan sebagai petunjuk bagi
siswa tentang kemampuannya dalam menguasai materi pada pembelajaran. Pada kondisi awal siswa kelas III SD Negeri Tegalsari, Candimulyo,
Magelang mempunyai prestasi belajar IPA yang rendah. Dari hasil observasi diperoleh data bahwa 90 siswa masih memiliki nilai IPA dibawah nilai
KKM, sedangkan siswa yang telah memenuhi nilai KKM hanya 10 saja. Hal ini disebabkan karena pada pelaksanaan proses pembelajaran, guru belum
secara maksimal memanfaatkan media maupun menerapkan berbagai variasi model pembelajaran.
Upaya yang dilakukan peneliti untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and
Learning dalam pembelajaran melalui empat langkah yaitu invitasi, eksplorasi, penjelasan dan solusi serta pengambilan tindakan. Penerapan
model pembelajaran CTL memungkinkan siswa mencari dan mengkonstruksi sendiri berbagai pengetahuan dan pengalaman melalui pembelajaran. Model
Pembelajaran CTL juga membantu para siswa menemukan makna dalam pelajaran dengan cara menghubungkan materi yang dipelajari dengan konteks
kehidupan sehari-hari siswa, sehingga siswa akan merasakan manfaat dari materi yang disampaikan, menumbuhkan motivasi belajar dan akan lebih
aktif dalam kegiatan pembelajaran.
50 Kondisi akhir yang diharapkan melalui penggunaan model
pembelajaran CTL dalam proses belajar mengajar adalah dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas III SD Negeri Tegalsari, Candimulyo,
Magelang. Adapaun skema kerangka berpikir dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Pikir Prestasi belajar IPA
siswa kelas III masih rendah.
Pembelajaran masih berpusat pada guru sedangkan siswa pasif.
Cirinya yaitu pada saat pembelajaran, guru berperan
sebagai pemberi informasi sedangkan siswa menyimak dan
mencatat penjelasan guru.
Kondisi Awal
Siklus II Perbaikan
Guru menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching
and Learning dalam pembelajaran IPA.
Siklus I Guru menggunakan
model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning dalam
pembelajaran IPA. Pembelajaran dilakukan dengan
menerapkan langkah-langkah model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning yaitu tahap invitasi, eksplorasi,
penjelasan dan solusi serta pengambilan tindakan.
Tindakan
Kondisi akhir
Prestasi belajar IPA siswa kelas III meningkat yaitu
≥ 75 siswa sudah memenuhi nilai
KKM 70.
51
I. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir, maka rumusan hipotesis dari penelitian ini adalah
”Penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas
III SD Negeri Tegalsari Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang ”.
52
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PTK. Wina Sanjaya 2009: 26 mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas dapat
diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut
dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakukan tersebut.
Sedangkan menurut Zainal Aqib 2009: 18 penelitian tindakan kelas merupakan cara strategis bagi guru untuk memperbaiki layanan kependidikan
yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas. Tujuan dari penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan
praktik pembelajaran di kelas secara berkesinambungan.
B. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri Tegalsari, Kecamatan Candimulyo, Kebupaten Magelang, pada semester gasal tahun
20152016. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Maret 2015 sampai Desember 2015.