Tatap Muka Komunikasi Antar Kelompok
35 a.
Setiap siswa belajar atau mengerjakan latihan atau tugas secara individual dengan materi atau bahan yang sudah dipersiapkan oleh
guru. b.
Hasil belajar atau latihan secara individual didiskusikan dalam kelompok-kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5
anggota dengan kemampuan heterogen. c.
Dalam kelompok, setiap anggota kelompok memeriksa jawaban teman satu kelompok. Jika ada jawaban yang tidak sama, saling
berdiskusi atau dikoreksi bersama-sama untuk menemukan jawaban yang benar.
d. Guru memberikan test individual , masing-masing mengerjakan test
tanpa boleh saling membantu diantara anggota kelompok. e.
Diakhir pertemuan guru memberikan nilai dari masing-masing kelompok. Nilai ini berdasarkan dari jumlah rata-rata dari anggota
masing-masing kelompok dan ketelitian dari test keseluruhan. TAI dirancang untuk memuaskan kriteria berikut ini untuk
menyelesaikan masalah-masalah teoritis dan praktis dari sistem pengajaran individual :
a. Dapat meminimalisirkan keterlibatan guru dalam pemerikasaan dan
pengelolaan rutin. b.
Guru setidaknya akan menghabiskan separuh dari waktunya untuk mengajar kelompok-kelompok kecil.
36 c.
Operasional program tersebut akan sedemikian sederhanaannya sehingga para siswa di kelas tiga keatas dapat melakukannya.
d. Para siswa akan termotivasi untuk mempelajari materi-materiyang
diberikan dengan cepat dan akurat, dan tidak akan bisa berbuat curang atau menemukan jalan pintas.
Alasan memilih model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini karena sesuai dengan penjelasan detai di atas tentang 4 kriteria TAI itu
sendiri yang mampu menangai masalah skripsi ini dimana model pembelajaran tersebut dapat menumbuhkan interaksi antar siswa dan
sesuai dengan katarkteristik materi pemeliharaan bahan tekstil sehingga siswa menjadi lebih lebih aktif dalam pembelajaran pemeliharaan bahan
tekstil.