Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II

93 94,44, motor aktivities pra siklus 69,44 siklus I 83,33 dan siklus II meningkat mencapai 94,44 dan oral aktivities pra siklus 64,81 pada siklus I 77,78 dan siklus II mencapai 94,44. Dari data yang ada maka ditarik kesimpulan bahwa semua aspek baik dari listening aktivities, oral aktivities, motor aktivities maupun writing aktivities mengalami peningkatan dan target pencapaian indikator keberhasilan 90 sudah tercapai.

B. Pembahasan 1. Peningkatan Aktivitas Siswa dengan Penerapan Pembelajaran

Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization TAI Peningkatan ini terlihat dari kenaikan presentase aktivitas siswa dalam pembelajaran di kelas. Mendengarkan penjelasan guru pada pra siklus 83,33 siklus I mencapai 86,11 dan pada siklus II naik menjadi 97,22. Kegiatan menacatat materi pelajaran pada pra siklus mencapai 86,11, siklus I 86,11 dan pada siklus II naik menjadi 94,44. Siswa bertanya dan menjawab pada pra siklus mencapai 55,56 , siklus I 69,44 dan pada siklus II naik menjadi 97,22. Keaktifan dalam berdiskusi pada pra siklus menacapai 69,44,siklus I 83,33 dan pada siklus II naik menjadi 94,44. Menyumabang ide dalam diskusi pra siklus mencapai 69,44,siklus I 77,78 dan pada siklus II naik menjadi 88,89. Kerja sama dalam kelompok pada pra siklus mencapai 69,44, siklus I86,11 dan pada siklus II menjadi 97,22. Rata-rata aktivitas siswa pada pra siklus 72,22, siklus I 81,48 dan siklus II menjadi 94 88,89 dengan peningkatan sebesar 22,68. Jadi seluruh indikator keberhasilan pada aktivitas siswa kelas X Busana Butik 2 telah tercapai. Hasil peneliti ini didukung oleh teori dari Supriyadi learning-whit- me.blogspot.com201109pembelajaran.html “Peningkatan aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai sikap dan keterampilan pada siswa sebagai latihan yang dilakukan secara sengaja.”Nasution 1986 : 88 menyatakan bahwa “aktivitas adalah azas yang terpenting oleh sebab belajar sendiri merupakan suatu kegiatan”. Aktivitas belajar dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, seperti : bekerjasama, mengerjakan tugas, menyumbang ide, menghargai pendapat, berinteraksi, menulis, mengembangkan hasil karya, bertanya, menjawab dan menanggapi. Dalam menjalani proses belajar mengajar, keaktifan peserta didik merupakan faktor utama dalam mencapai tujuan pendidikan. Hasil peningkatan aktivitas ini didukung oleh penelitian Eko Nur Haji Purnomo 2009 yang berjudul Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model TAI Team Assisted Individualization untuk Meningkatkan Kemampuan Bekerjasama Aktivitas Siswa dalam Kelompok pada Mata Pelajaran Akuntasi Biaya di SMK 01 Ardjuno Malang. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran model TAI Team Assisted Individualization dapat meningkatkan kemampuan kerjasama dalam kelompok terutama ditahap team study dan

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR PENGOLAHAN MAKANAN DI SMP NEGERI 2 GALANG.

0 3 25

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa K

0 1 17

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE KOOPERATIF LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE KOOPERATIF LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DILENGKAPI DENGAN METODE DEMONSTRASI DIT

0 0 20

Efektivitas metode cooperative tipe Team Asissted Individualization dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang.

1 5 49

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MEMILIH BAHAN BAKU BUSANA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAME TOURNAMENT) DI SMK N 6 YOGYAKARTA.

0 2 257

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KOMPETENSI PEMELIHARAAN BAHAN TEKSTIL DENGAN PENDEKATAN STUDENT CENTER LEARNING (SCL) PADA SISWA SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

0 2 305

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR PEMELIHARAAN BAHAN TEKSTIL SISWA KELAS X SMK N 1 NGAWEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK.

0 0 265

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR PEMELIHARAAN BAHAN TEKSTIL SISWA KELAS X SMK N 1 NGAWEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK.

2 21 265