98 pada siklus II naik menjadi 94,44. Menyumabang ide dalam diskusi pra
siklus mencapai 69,44,siklus I 77,78 dan pada siklus II naik menjadi 88,89. Kerja sama dalam kelompok pada pra siklus mencapai 69,44,
siklus I 86,11 dan pada siklus II menjadi 97,22. Rata-rata aktivitas siswa pada pra siklus 72,22, siklus I 81,48 dan siklus II menjadi
88,89 dengan peningkatan sebesar 22,68. Jadi seluruh indikator keberhasilan pada aktivitas siswa kelas X Busana Butik 2 telah tercapai.
3. Melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Team Asisted
Individualization TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pemeliharaan Bahan Tekstil. Peningkatan ini terlihat dari
jumlah ketuntasan prestasi belajar siswa pemeliharaan bahan tekstil yang mengalami peningkatan, Hasil dari tes siklus I diperoleh nilai tertinggi 86
dan nilai terendah 70. Jumlah siswa yang belajar tuntas meningkat sebanyak 86,11 dari 27,78 menjadi 55,55 setelah diberi tindakan.
Hasil tes siklus II menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I. Ketuntasan belajar siswa meningkat 13,89
dari 86,11 menjadi 100,00. Peningkatan prestasi belajar siswa karena siswa sudah memanfaatkan kerjasama dalam memahami materi
yang diberikan oleh peneliti. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal dan individual sudah terpenuhi yaitu 100 dari jumlah siswa memperoleh ≥
75.
99
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menyarankan : 1.
Pada pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil sebaiknya menggunakan metode pembelajaran yang sesuai sehingga memberikan rangsangan
siswa untuk mengikuti kegiatan belajar dan menumbuhkan keaktifan siswa.
2. Bagi guru khususnya guru mata pelajaran Pemeliharaan Bahan Tekstil,
penelitian ini hendaknya mampu disajikan didalam RPP sebagai alternatif dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dan
keberhasilan dalam proses pembelajaran dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi siswa.
3. Bagi pihak sekolah dan lembaga terkait lainnya serta peneliti berikutnya
diharapkan dapat mengadakan penelitian lanjutan dengan materi yang lainnya sehingga diperoleh simpulan yang lebih luas guna memperkaya
khasanah penelitian di Indonesia, melengkapi perbendaharaan metode pembelajaran, serta meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
100
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Gafur. 2006. Classroom Action Research CAR. Makalah disampaikan dalam uji coba model pembelajaran PKn di SMK. Senin, 18 September
1986.
Anas Sudijono. 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Anita Lie. 2004. Cooperative Learnin. Jakarta: Grasindo. Barkah Lestari, dkk. 2006. Implementasi Model Pembelajaran STAD dalam
Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Ekonomi. Yogyakarta: FISE UNY. Djemari Mardapi. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes.
Yogyakarta : Mitra Cendika Press. Duwi Priyanto. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta :
Penerbit Andi Yogyakarta. Ernawati. 2008. Tata Busana untuk SMK Jilid 1. Jakarta : Direktorat Jendral
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Ernawati. 2012. Pemeliharaan Bahan Tekstil. Diakses dari http: Lambang pemeliharaan tekstil
- Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas_files.html. pada tanggal 6 April 2012, jam 13.35 WIB. Goet Poespo. 2005. Pemilihan Bahan Tekstil. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Oemar Hamalik. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara. Oemar Hamalik. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. BumiAksara.
Paraswati Hesti Lilia. 2005. Hubungan Antara Kreativitas dengan Prestasi Belajar Karya Kerajinan Tangan Pada Siswa Kelas 1 Sd Negeri Bulu Lor
01-03 Semarang. Universitas Negeri Semarang.
Pardjono,dkk. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Lembaga Penelitian UNY.
Poerwadarminta, WJS. 2002. Kamus Umum bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.