Kerangka Berfikir KAJIAN TEORI

43 Berdasarkan beberapa pengertian tentang penelitian tindakan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Dalam penelitian ini digunakan desain tindakan model Kemmis dan Taggart Suwarsih Madya, 1994:20 yang dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model yang dikemukakan Kemis dan Taggart Suwarsih Madya, 1994:20 berupa untaian-untaian yang membentuk satu rangkaian tersebut, terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat komponen dalam satu untaian dipandang sebagai satu siklus atau satu putaran kegiatan. Pada gambar diatas satu rangkaian terdiri dari dua untaian komponen, maka satu rangkaian tersebut terdiri dari dua 44 siklus atau putaran kegiatan. Jumlah siklus yang digunakan sangat bergantung pada permasalahan yang dihadapi. Jumlah siklus bisa lebih dari dua. Dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara kolaboratif antara guru mata pelajaran Pemeliharaan Bahan Tekstil dan peneliti. Guru dilibatkan sejak proses perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, hingga refleksi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dikelas X Busana 2 SMK N 6 Yogyakarta yang terletak di jalan kenari no 4 Yogyakarta. Penerapan penelitian ini diterapkan dalam pokok bahasan Pemeliharaan Bahan Tekstil. Waktu penelitian pada semester ganjil yaitu semester 1 tahun ajaran 20102011. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4-18 November 2011.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian menurut Suharsimi Arikunto 2002:66 subyek dalam penelitian adalah benda, keadaan atau orang tempat data melekat dan dipermasalahkan. Pada penelitian ini yang menjadi subyek adalah siswa kelas X Busana 2 SMK N 6 Yogyakarta, dengan jumlah siswa 36 anak. Sesuai dengan hasil pengamatan dan wawancara secara langsung oleh guru mata pelajaran Pemeliharaan Bahan Tekstil di SMK tersebut menunjukkan bahwa kelas tersebut aktivitas belajarnya sangat rendah, hal ini akan berakibat pada kurang meningkatnya hasil belajar siswa. Penentuan kelas yang digunakan

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR PENGOLAHAN MAKANAN DI SMP NEGERI 2 GALANG.

0 3 25

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa K

0 1 17

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE KOOPERATIF LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE KOOPERATIF LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DILENGKAPI DENGAN METODE DEMONSTRASI DIT

0 0 20

Efektivitas metode cooperative tipe Team Asissted Individualization dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang.

1 5 49

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MEMILIH BAHAN BAKU BUSANA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAME TOURNAMENT) DI SMK N 6 YOGYAKARTA.

0 2 257

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KOMPETENSI PEMELIHARAAN BAHAN TEKSTIL DENGAN PENDEKATAN STUDENT CENTER LEARNING (SCL) PADA SISWA SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

0 2 305

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR PEMELIHARAAN BAHAN TEKSTIL SISWA KELAS X SMK N 1 NGAWEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK.

0 0 265

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR PEMELIHARAAN BAHAN TEKSTIL SISWA KELAS X SMK N 1 NGAWEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK.

2 21 265