Sistem dan Status Sistem

12.1. Sistem dan Status Sistem

Kita mulai dengan pengertian tentang sistem dalam thermodinamika. Sistem adalah obyek atau kawasan yang menjadi perhatian kita. Kawasan di luar sistem disebut lingkungan. Sistem mungkin berupa sejumlah materi atau suatu daerah yang kita bayangkan dibatasi oleh suatu bidang batas, yaitu bidang yang membatasi sistem terhadap lingkungannya. Bidang batas ini dapat kita bayangkan pula mampu mengisolasi sistem dari lingkungannya ataupun memberikan suatu cara interaksi tertentu antara sistem dan lingkungannya.

Dengan adanya bidang batas antara sistem dan lingkungannya, beberapa kemungkinan bisa terjadi.

a). Jika bidang batas tidak memberikan kemungkinan untuk terjadinya transfer apapun antara sistem dan lingkungannya, baik transfer energi maupun transfer materi, kita katakan bahwa sistem tersebut adalah sistem terisolasi.

b). Jika bidang batas memberikan fasilitas untuk terjadinya transfer energi tetapi tidak transfer materi maka sistem tersebut kita sebut sistem tertutup. Pada sistem tertutup ini massa sistem tidak berubah.

c). Jika bidang batas memberikan fasilitas untuk terjadinya transfer materi maka kita katakan bahwa sistem tersebut adalah sistem terbuka.

Sistem tertutup dan sistem terbuka disebut juga sistem tidak terisolasi .

Jika sistem terisolasi maka ia tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungannya. Walaupun demikian perubahan-perubahan mungkin saja terjadi di dalam sistem dan perubahan-perubahan ini dapat dideteksi dari luar dengan menggunakan alat ukur. Perubahan-perubahan tersebut misalnya temperatur dan tekanan. Namun demikian perubahan yang terjadi dalam sistem yang terisolasi seperti ini tidak dapat berlangsung terus tanpa batas; suatu saat akan tercapai kondisi keseimbangan internal yaitu kondisi di mana perubahan-perubahan dalam sistem sudah berhenti.

Jika sistem merupakan sistem tertutup, sistem dapat berinteraksi dengan lingkungannya dan perubahan dalam sistem akan dibarengi dengan perubahan di lingkungannya. Titik akhir perubahan tercapai tidak saja dalam kondisi keseimbangan internal tetapi juga keseimbangan eksternal yaitu keseimbangan antara sistem dengan lingkungannya. Apabila keseimbangan telah tercapai, tidak lagi terjadi perubahan-perubahan di dalam sistem dan juga tidak lagi terjadi transfer apapun antara sistem dengan lingkungannya.

Konsep keseimbangan ini sangat penting dalam thermodinamika karena pada konsep ini terkait konsep status. Kata “status“ sering kita dengar misalnya “status sosial“ yang bermakna “moda eksistensi” yang ditentukan oleh berbagai situasi yang melekat pada kondisi sosial seperti misalnya kedudukan, pangkat, kekayaan, dan sebagainya. Status thermodinamik sistem merupakan spesifikasi lengkap susunan dan sifat fisis suatu sistem. Sifat fisis ini ditentukan oleh satu set tertentu peubah- peubah thermodinamik. Tidak semua peubah thermodinamik harus ditentukan nilainya (diukur) guna menentukan sifat sistem. Apabila jumlah tertentu besaran fisis yang diukur dapat digunakan untuk menentukan besaran-besaran fisis yang lain maka jumlah pengukuran tersebut dikatakan sudah lengkap. Hal ini berarti bahwa jumlah besaran fisis yang diukur tersebut sudah dapat menentukan status sistem, walaupun jumlah itu hanya sebagian dari seluruh besaran fisis yang menentukan status. Dengan demikian dapat kita katakan bahwa eksistensi sistem dapat kita nyatakan melalui sifat-sifat fisis yang dimilikinya secara lengkap atau dengan kata lain eksistensi sistem ditentukan oleh status-nya, sedangkan jumlah peubah yang perlu ditentukan agar status sistem dapat ditentukan tergantung dari sistem itu sendiri. Pengukuran atau set pengukuran peubah yang menentukan status tersebut harus dilakukan dalam kondisi keseimbangan; keseimbangan sistem tercapai apabila semua peubah yang menetukan sifat sistem tidak lagi berubah.

190 Sudaryatno S & Ning Utari S, Mengenal Sifat Material