Konfigurasi Elektron Dalam Atom Netral

5.2. Konfigurasi Elektron Dalam Atom Netral

Dalam mempelajari konfigurasi elektron dalam atom, pertama-tama kita perlu melihat kombinasi yang mungkin dari bilangan kuantum m l dan m s untuk setiap nilai dari momentum sudut l. Untuk setiap nilai l terdapat 2l + 1 nilai m l dan setiap pasangan l dan m l dapat mengakomodasi dua elektron masing-masing dengan m s = + ½ dan m s = – ½ . Dengan mengikuti prinsip Pauli, maka jumlah maksimum elektron yang bisa terakomodasi pada status nl adalah 2(2l + 1) seperti terlihat pada Tabel-5.1.

Tabel-5.1. Status Momentum Sudut dan Jumlah Elektron Maksimum Status momentum sudut

d f g Jumlah maksimum elektron

2 6 10 14 18 Sebagaimana telah kita pelajari, setiap tingkat energi yang ditentukan

oleh n, terdapat n momentum sudut yang memiliki energi yang sama, dengan nilai l mulai dari l = 0 sampai l = (n – 1). Tabel-5.2 menunjukkan jumlah elektron maksimum untuk setiap tingkat energi dan jumlah elektron yang dapat diakomodasi oleh sebuah atom sampai tingkat energi ke-n.

62 Sudaryatno S & Ning Utari S, Mengenal Sifat Material

Tabel-5.2. Kandungan Elektron. kandungan elektron setiap

Jumlah Jumlah tingkat

status momentum sudut elektron elektron energi

tiap tingkat s/d tingkat n n

4 2 6 10 14 32 60 Jumlah elektron maksimum untuk setiap tingkat energi telah

diperoleh. Persoalan berikutnya adalah bagaimana cara pengisian elektron di setiap tingkat energi tersebut. Kita akan melihat lebih dahulu atom netral.

Orbital. Aplikasi persamaan Schrödinger memberikan pengertian kemungkinan keberadaan elektron di sekitar inti atom. Jadi kita tidak mengetahui dengan pasti di mana elektron berada. Kita katakan bahwa elektron berada dalam satu orbital tertentu. Pengertian orbital elektron berbeda dengan orbit planet. Kita ambil contoh atom H (hidrogen), yang memiliki satu elektron yang berada pada orbital-nya di sekeliling inti. Kita tidak bisa menggambarkan orbital ini secara tajam sebagaimana kita menggambarkan orbit bumi. Orbital electron lebih merupakan daerah atau ruangan di sekitar inti, di mana electron mungkin berada. Posisi elektron tidaklah pasti, akan tetapi ia berada dalam daerah yang kita sebut orbital tersebut.

Gb.5.1. memperlihatkan salah satu orbital yang disebut orbital 1s, yaitu orbital yang paling dekat dengan inti atom. Ruang yang diberi titik-titik adalah ruang di mana elektron mungkin berada. Makin rapat digambarkan titik- titik tersebut, makin besar

inti atom kemungkinan

elektron ditemukan di daerah itu. Dengan

Gb.5.1. Orbital 1s gambaran ini, orbital disebut pula awan elektron (electron cloud).

Orbital 1s memiliki simetri bola, yang diperlihatkan pada Gb.5.1. secara dua dimensi. Selain orbital 1s, terdapat pula orbital 2s, 3s, dan seterusnya, dan mereka juga memiliki simetri bola. Orbital 1s adalah yang paling dekat dengan inti. Orbital 2s lebih jauh dari inti dibandingkan dengan 1s. Orbital 3s lebih jauh lagi dari 2s, dan seterusnya. Gb.5.2. menggambarkan situasi tersebut.

inti atom 1s 2s

Gb.5.2. Orbital 1s dan 2s

Angka-angka di depan huruf s menunjukkan tingkat energi (n = 1, 2,

3, dst), sedang huruf s itu sendiri adalah nama dari obital, sesuai dengan status momentum sudut. Jadi 1s adalah orbital s pada tingkat energi yang pertama dan ini adalah satu-satunya orbital yang ada di tingkat energi yang pertama ini. Selanjutnya, 2s adalah orbital s pada tingkat energi yang kedua, namun ia bukan satu-satunya orbital; di tingkat energi yang kedua ini ada orbital lain yang disebut orbital p. Berikutnya, 3s adalah orbital s pada tingkat energi yang ketiga dan selain orbital s, pada tingkat energi ketiga ini ada orbital p dan orbital

d . Jika orbital s memiliki simetri bola, tidak demikian halnya dengan orbital p; orbital ini agak sulit untuk digambarkan. Walaupun demikian akan kita lihat pada saatnya nanti.

Setiap orbital s hanya dapat dihuni oleh dua elektron dan kedua elektron harus berkarakter berbeda, yaitu mereka harus memiliki spin yang berlawanan. Dengan demikian maka atom H (hidrogen) yang hanya memiliki satu elektron, akan menempatkan elektronnya di orbital 1s. Atom He (helium) memiliki dua elektron dan keduanya berada di orbital yang sama yaitu 1s, karena kedua electron ini memiliki spin yang berlawanan.

Atom Li (lithium) memiliki 3 elektron. Dua elektron menempati orbital 1s dan karena 1s adalah satu-satunya orbital di tingkat energi

64 Sudaryatno S & Ning Utari S, Mengenal Sifat Material 64 Sudaryatno S & Ning Utari S, Mengenal Sifat Material

Atom Be (berilium) memiliki 4 elektron. Dua elektron akan menempati orbital 1s, dua elektron lagi menempati 2s. Dengan demikian maka orbital 1s dan 2s penuh terisi elektron.

Atom B (boron) memiliki 5 elektron. Dua elektron menempati 1s, dua elektron menempati 2s. Elektron kelima masih bisa berada pada tingkat energi yang kedua karena di tingkat energi ini masih tersedia orbital p. Jadi pada atom B, dua elektron di 1s, dua elektron di 2s, dan satu elektron di 2p. Tidak seperti orbital s yang simetri bola, orbital p memiliki simetri mengerucut pada tiga arah yang tegak lurus satu sama lain yang biasanya di beri tanda arah x, y, z.

Gb.5.3. memperlihatkan posisi orbital 2p yang memiliki tiga arah yang biasa

disebut p x ,p y , dan p z . Masing- masing arah orbital ini mampu menampung dua

y elektron. Jadi

untuk keseluruhan orbital p, ada

enam elektron yang bisa ditampung. Oleh karena itu tingkat energi yang kedua dapat

Gb.5.3. Orbital 2p. menampung delapan elektron, dua di 2s dan enam di 2p.

Atom C (karbon) memiliki 6 elektron. Dua di 1s, dua di 2s, dan dua di 2p.

Atom N (nitrogen) memiliki 7 elektron. Dua di 1s, dua di 2s, dan tiga di 2p.

Atom O (oksigen) memiliki 8 elektron. Dua di 1s, dua di 2s, dan empat di 2p.

Atom F (fluor) memiliki 9 elektron. Dua di 1s, dua di 2s, dan lima di 2p.

Atom Ne (neon) memiliki 10 elektron. Dua di 1s, dua di 2s, dan enam di 2p. Sampai dengan atom Ne ini, tingkat energi yang kedua terisi penuh karena di sini ada orbital 2s dan 2p, dan dua-duanya terisi penuh. Oleh karena itu untuk atom berikutnya, yaitu Na (natrium) yang memiliki 11 elektron, elektron yang ke-11 harus menempati tingkat energi yang lebih tinggi, yaitu tingkat energi ketiga, orbital 3s.

Di tingkat energi yang ketiga, terdapat tiga macam orbital yaitu 3s, 3p, dan 3d. Elektron ke-11 atom Na mengisi 3s. Elektron ke-12 atom Mg (magnesium) mengisi 3s, sehingga 3s menjadi penuh. Elektron ke-13 atom Al (alluminium) mulai mengisi 3p. Demikian seterusnya atom- atom berikutnya mengisi elektron di 3p sampai orbital ini penuh, yang terjadi pada atom Ar (argon); total elektron atom Ar adalah 18, dua di 1s, dua di 2s, enam di 2p, dua di 3s, enam di 3p. Atom-atom yang berikutnya akan kita lihat kemudian.

Penulisan Konfigurasi Elektron Unsur-Unsur . Dengan urutan pengisian orbital elektron

seperti diuraikan di atas,

1S

2 jumlah elektron

dituliskan konfigurasi dalam orbital (susunan) elektron pada

tingkat

energi

unsur-unsur dengan macam orbital aturan sebagai berikut:

Dengan demikian maka kita tuliskan konfigurasi elektron unsur-unsur sebagai:

1 ; He: 1s 2 H: 1s Li:1s 2 2s 1 ; Be:1s 2 2s 2 ; B:1s 2 2s 2 2p 1 ; C:1s 2 2s 2 2p 2 ; N:1s 2 2s 2 2p 3 ;

2 2 4 2 2 5 2 2 O: 1s 6 2s 2p ; F: s 2s 2p ; Ne:1s 2s 2p .........dst