sebagai sesuatu yang meningkatkan nilai dari produk. Konsumen akan merasa puas, cukup puas atau tidak puas atas suatu pembelian. Kepuasan pembeli
merupakan fungsi dari dekatnya antara harapan dari pembeli tentang produk dan kemampuan dari produk tersebut.
g. Tindakan-tindakan Sesudah Pembelian Kepuasan atau tidak kepuasan konsumen pada suatu produk akan
mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, maka ia akan memperlihatkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli produk.
2.3 Iklan
Menurut Tjiptono 2003:81, iklan merupakan kata-kata dalam tayangan iklan atau komersial yang berfungsi untuk menjelaskan manfaat produk dan
memberikan alasan mengapa konsumen calon konsumen perlu membelinya. Iklan juga merupakan kandungan utama dari manajemen promosi yang
menggunakan ruang media bayaran berupa televisi, radio, surat kabar, majalah guna menyampaikan pesan.
Menurut Lwin 2005:15, kebanyakan iklan diarahkan kepada kelompok- kelompok spesifik dengan siapa pengiklan ingin berkomunikasi. Sedangkan
menurut Lamb 2000:147, periklanan adalah segala macam bentuk komunikasi yang dibayar di mana sponsor maupun perusahaan diidentifikasi
Periklanan merupakan salah satu tahapan dalam pemasaran yang bertujuan mengubah atau mempengaruhi sikap-sikap konsumen. Periklanan menuntut
adanya interaksi antar tiga sisi periklanan yakni pembuat iklan, biro iklan dan pemilik media yang akan memuat iklan. Serangkaian program periklanan dengan
Universitas Sumatera Utara
sejumlah anggaran dana tertentu diharapkan dapat berpengaruh secara positif untuk meningkatkan atau mempertahankan kesadaranloyalitas merek,
meningkatkan pangsa pasar, dan persepsi atas atribut produk. Ketika konsumen sangat loyal terhadap suatu merek,mereka mungkin akan membeli produk tersebut
lebih banyak lagi ketika periklanan dinaikkan. Periklanan itu juga dapat mengubah pentingnya ciri-ciri merek. Pemasar dapat mengubah daya tarik merek
sebagai tanggapan terhadap kebutuhan konsumen yang berubah atau mencoba mencapai suatu keunggulan atas merek pesaing.
2.4 Kualitas Produk
Menurut Kotler dan Amstrong 2001:354, kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan,
keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya.
Untuk mencapai kualitas produk yang diinginkan maka diperlukan suatu standarisasi kualitas. Cara ini dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang
dihasilkan memenuhi standar yang telah ditetapkan sehingga konsumen tidak akan kehilangan kepercayaan terhadap produk yang bersangkutan. Pemasar yang tidak
memperhatikan kualitas produk yang ditawarkan akan menanggung tidak loyalnya konsumen sehingga penjualan produknya pun akan cenderung menurun. Jika
pemasar memperhatikan kualitas, bahkan diperkuat dengan periklanan dan harga yang wajar maka konsumen tidak akan berpikir panjang untuk melakukan
pembelian terhadap produk.
Universitas Sumatera Utara
Kualitas mempunyai arti sangat penting dalam keputusan pembelian konsumen. Apabila kualitas produk yang dihasilkan baik maka konsumen
cenderung melakukan pembelian ulang sedangkan bila kualitas produk tidak sesuai dengan yang diharapkan maka konsumen akan mengalihkan pembeliannya
pada produk sejenis lainnya. Sering kali dibenak konsumen sudah terpatri bahwa produk perusahaan tertentu jauh lebih berkualitas daripada produk pesaing dan
konsumen akan membeli produk yang mereka yakini lebih berkualitas. Meskipun konsumen mempunyai persepsi yang berbeda terhadap kualitas produk, tetapi
setidaknya konsumen akan memilih produk yang dapat memuaskan kebutuhannya.
2.5 Harga 2.5.1 Pengertian Harga