Pembahasan Pengaruh Iklan, Kualitas dan Harga Shampoo Dove Terhadap Keputusan Membeli Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU

b. Nilai Adjusted R Square 0,520 berarti 52 keputusan membeli dapat dijelaskan oleh iklan, kualitas dan harga. Sedangkan sisanya 48 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. c. Standard Error of Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Nilai Standard Error of Estimatenya 1,73836 Semakin kecil Standard Error of Estimatenya berarti model semakin baik

4.3 Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan, kualitas dan harga secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli shampoo Dove Medan. Hal ini didukung oleh teori dari Setiadi 2010:14, keputusan membeli seseorang merupakan hasil suatu hubungan yang saling mempengaruhi dan yang rumit antara faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologi. Beberapa dari faktor ini tidak banyak dipengaruhi oleh pemasar. Namun faktor-faktor ini sangat berguna untuk mengidentifikasi pembeli-pembeli yang mungkin memiliki minat terbesar terhadap suatu produk. Faktor- faktor lain dapat dipengaruhi oleh pemasar dan dapat mengisyaratkan pada pemasar mengenai bagaimana mengembangkan produk, harga, distribusi dan promosi. Secara parsial variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan membeli shampoo Dove adalah variabel kualitas di mana dapat dilihat dalam hasil penelitian di lapangan yang menunjukkan bahwa berdasarkan indikator dengan pernyataan bahan-bahan yang digunakan produk shampoo Dove yang tidak mengandung bahan-bahan yang dapat merusak kesehatan rambut pemakainya merupakan daya tarik utama bagi responden yang sangat puas akan bahan Universitas Sumatera Utara terkandung tersebut. Selain itu indikator lainnya adalah kualitas kemasan yang juga tahan lama dan tidak mudah rusak selama pemakaian menjadi nilai tambah tersendiri bagi konsumen khususnya mahasiswa yang memiliki karakter senang dengan segala keefektifan dan efisiensi suatu produk yang dibeli. Indikator selanjutnya yang mencerminkan kepuasan akan kualitas shampoo Dove oleh responden adalah varians treatment yang ditawarkan sangat beragam sehingga menjadi daya tambah tersendiri di mana konsumen dapat memilih treatment mana yang sesuai dengan kebutuhan dari berbagai pilihan yang ditawarkan. Indikator berikutnya adalah shampoo Dove yang sudah mulai meningkat popularitasnya sebagai merek favorit masyarakat sehingga dapat membuktikan diri sebagai merek yang berkualitas karena telah berhasil merebut pangsa pasar lebih luas dari sebelumnya. Namun ada beberapa indikator yang masih perlu diperhatikan di mana kualitas desain kemasan botol maupun sachet masih dirasakan kurang menarik bagi sebagian besar responden yang telah menggunkan. Hal ini dikarenakan kurangnya keunikan yang dimiliki shampoo Dove dibandingkan shampoo merek lainnya yang lebih menarik dan bervariasi dalam bentuk botol atau sachetnya. Selain itu merek shampoo Dove secara kualitas masih harus bersaing dengan merek shampoo lainnya yang sudah ada karena sebagian besar responden masih merasakan citra shampoo Dove masih berada dibawah shampoo merek lain. Hal ini menurut peneliti hanya masalah adaptasi dari pihak konsumen untuk membedakan mana nantinya merek yang lebih berkualitas lebih tinggi, di mana Universitas Sumatera Utara sebagian besar responden ini adalah responden yang baru memakai Dove selama satu tahun dan baru berpindah dari merek sebelumnya. Variabel berikutnya yang secara parsial berpengaruh positif dan signifikan adalah variabel iklan televisi shampoo Dove di mana menurut Kotler, 2001:20 iklan merupakan bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa yang menyenangkan yang akan mengubah pemikiran seseorang untuk melakukan pembelian. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyukai bahasa yang digunakan dalam iklan shampoo Dove di televisi karena sangat komunikatif dan mudah dimengerti. Indikator berikutnya yang menjadi nilai lebih bagi responden sehingga mempengaruhi keputusan pembelian adalah narasi serta gaya dalam iklan yang unik dan berbeda dari iklan shampoo merek lain di mana iklan shampoo Dove menetapkan gaya yang simple dan tepat sasaran kepada target yang ingin dicapai yaitu para wanita yang memiliki masalah kerusakan pada rambutnya. Indikator berikutnya yang menjadi nilai tambah bagi keputusan pembelian adalah pesan yang disampaikan tepat sasaran dan mampu mempengaruhi responden secara langsung untuk membeli karena terasa realistis dan tidak mengada-ada seperti iklan shampoo lainnya. Namun hal ini berbanding terbalik dengan pesan iklan yang kurang mudah untuk diingat oleh konsumen karena pesan iklan cenderung mengikuti budaya barat yang berbeda dari budaya di Indonesia sehingga menjadi kesulitan tersendiri bagi responden untuk mengingatnya. Universitas Sumatera Utara Selain itu bintang iklan shampoo Dove atau brand ambassador dirasa kurang menarik dan realistis bagi penyampaian pesan iklan shampoo Dove di mana sebagian besarnya tidak mencerminkan wanita yang rambutnya sehat seperti yang shampoo Dove tawarkan, peneliti ambil contoh yaitu Maia Estianti yang sering mengganti warna rambut, hal ini kurang dapat dipercaya oleh sebagian besar responden karena tidak realistis untuk menggambarkan citra wanita yang memiliki rambut sehat. Variabel berikutnya yang secara parsial memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan adalah variabel harga di mana menurut Kotler 2001:20 setiap pemasar harus memahami yang dibutuhkan konsumen sehingga dalam menjawab kebutuhan konsumen tersebut pemasar dapat menyediakan produk dengan kualitas yang bagus dan harga yang terjangkau sehingga dapat menarik minat konsumen hingga akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian. Pada hasil penelitian di lapangan, sebagian besar responden menyatakan bahwa harga yang ditawarkan kurang terjangkau bagi responden yang merupakan mahasiswa di mana notabene belum memiliki penghasilan sendiri. Harga yang dipatok oleh shampoo Dove yang cenderung mahal dibandingkan merek lainnya dirasakan kurang dapat bersaing dengan merek lainnya dan menjadi beban tersendiri bagi mayoritas responden. Harga shampoo Dove yang mahal dan kurang bersaing menurut responden sesuai dengan kualitas dan manfaat yang diberikan di mana mayoritas responden setuju dengan pernyataan ini dan tetap menjadikan shampoo Dove sebagai pilihan Universitas Sumatera Utara responden dalam memilih produk shampoo sesuai kebutuhan masing-masing. Di mana hasil penelitian ini dilihat dari uji deskriptif pada variabel keputusan membeli konsumen yang menunjukkan mayoritas responden menyukai kualitas yang diberikan karena mayoritas responden telah menggunakan shampoo Dove selama lebih dari satu tahun. Berbagai merek shampoo yang ada di Indonesia tidak mempengaruhi konsumen khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi USU untuk berpindah ke merek lain selain Dove di mana terlihat dari hasil penelitian di lapangan sebagian besar responden lebih memilih Dove dibandingkan merek lainnya serta responden sudah terbiasa dalam menggunakan Dove karena terbukti memberikan kualitas shampoo yang memberikan varians treatment serta bahan-bahan yang membantu menyehatkan serta menyuburkan rambut wanita yang sudah rusak. Hal inilah yang menjadikan kualitas shampoo Dove sebagai variabel independen yang paling dominan dalam mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian pada shampoo Dove. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan