negatif dari individu-individu yang depresi Kuyken Beck, 2007 dalam King, 2010.
Berikut ini faktor predisposisi depresi menurut Tomb 2003: a kehilangan besar pada masa kanak-kanak misal orang tua, b baru saja
mengalami kehilangan misal: sakit, kehilangan pekerjaan, dan pasangan, c stres kronis misal gangguan medis, d kerentanan psikiatrik misal gangguan
kepribadian histrionik, kompulsif, dependen, penyalahgunaan obat dan alkohol.
Sedangkan menurut Stuart 2006 faktor resiko depresi antara lain: a adanya episode depresi sebelumnya, b riwayat keluarga dengan depresi, c
percobaan bunuh diri sebelumnya, c jenis kelamin wanita, d usia awitan depresi 40 tahun, e kurang dukungan sosial, f stres, dan g
penyalahgunaan zat.
2.2.3 Rentang respon emosional
Ekspresi emosi dalam rentang sehat sakit dalam Stuart 2006 adalah sebagai berikut: 1 respon emosional: berperan aktif didalam dunia internal
dan eksternal seseorang dan sadar akan perasaannya, 2 reaksi berduka tak terkomplikasi: terjadi sebagai respon terhadap kehilangan dan tersirat bahwa
seseorang sedang menghadapi suatu kehilangan yang nyata serta terbenam dalam proses berduka, 3 supresi emosi: tampak sebagai penyangkalan
denial terhadap perasaan sendiri, pelepasan dari keterikatan dengan emosi, 4 penundaan reaksi berduka: ketidakadaan yang persisten respon emosional
terhadap kehilangan, 5 depresi atau melankolia: suatu kesedihan atau
Universitas Sumatera Utara
perasaan duka yang berkepanjangan dan 6 mania: elevasi alam perasaan, berkepanjangan dan mudah tersinggung.
Rentang respon emosional dapat dilihat pada gambar 2.1 di bawah ini:
Respon Adaptif Respon Maladaptif
2.2.4 Klasifikasi Depresi
Menurut King 2010 gangguan dalam suasana hati dapat meliputi gejala-gejala kognitif, perilaku, dan somatik fisik, seperti juga kesulitan
interpersonal. Dua tipe utama gangguan suasana hati adalah gangguan depresif dan gangguan bipolar.
a. Gangguan depresif depressive disorders: gangguan suasana hati dimana
individu menderita depresi situasi kurangnya kegembiraan dalam hidup yang berkepanjangan. Tingkat keparahan gangguan depresi bervariasi:
1 Gangguan depresif mayor major depressive disorder-MDD:
melibatkan episode depresi utama dan karakteristik depresi seperti tidak bersemangat dan ketidakberdayaan, setidaknya selama 2
minggu. Gangguan depresif mayor menyebabkan fungsi sehari-hari individu menjadi terganggu.
Sembilan gejala yg mencirikan episode depresi utama diantaranya harus muncul minimal 5 gejala dalam waktu 2 minggu:
a Suasana hati depresi pada sebagian besar waktu dalam sehari, b
Kepekaan emosional
Reaksi berduka tak terkomplikasi
Supresi emosi
Penundaan reaksi berduka
Depresi Mania
Universitas Sumatera Utara
Kurangnya minat atau kesenangan pada semua atau sebagian aktivitas, c Berkurangnya atau meningkatnya berat badan secara
signifikan atau penurunan minat makan, d Kesulitan tidur atau tidur terlalu banyak, e Agitasi psikomotor atau kemunduran dalam
psikomotorik, f Kelelahan atau kehilangan energi, g Perasaan tidak berharga atau bersalah yang tidak tepat atau berlebihan, h
Permasalahan dalam proses berpikir, berkonsentrasi atau membuat keputusan, i Pikiran berulang tentang kematian dan bunuh diri.
2 Gangguan depresif distimik dystymic disorder-DD: gangguan
depresi yang biasanya lebih kronis dan disertai gejala depresi lebih sedikit dibandingkan dengan gangguan depresi mayor. Individu
biasanya dalam suasana hati terdepresi pada kebanyakan hari selama setidaknya 2 tahun pada dewasa atau setidaknya 1 tahun sebagai
anak atau remaja. Untuk diklasifikasikan mengidap dystymic disorder,
individu harus tidak memiliki episode depresif mayor, dan selama 2 tahun periode depresi harus tidak boleh terinterupsi oleh
periode suasana hati yang normal selama lebih dari 2 bulan. Dua atau lebih dari 6 gejala ini harus muncul: nafsu makan kurang atau
makan berlebihan, masalah dalam tidur, energi rendah atau kelelahan, harga diri rendah, konsentrasi buruk atau sukar
mengambil keputusan, dan perasaan tidak berdaya Ryder Bagby, 2006 dalam King, 2010.
Universitas Sumatera Utara
b. Gangguan bipolar: sebuah ganguan suasana hati yang ditandai dengan
perubahan suasana hati yang ekstrem yang mencakup satu atau lebih episode mania keadaan terlalu bersemangat, optimistis yang tidak
realistis. Kebanyakan gangguan bipolar mengalami siklus berulang dari depresi yang bergantian dengan mania King, 2010.
2.2.5 Gejala Depresi