Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

untuk dukungan keluarga dibagi menjadi kurang, cukup dan baik. Maka diperoleh panjang kelas 20. Maka P = 20 menjadi nilai terendah sebagai batas bawah kelas interval pertama, sehingga dukungan keluarga dikategorikan atas kelas interval sebagai berikut: 20-39= kurang, 40-59= cukup dan 60-80= baik. c. Bagian C kuesioner depresi untuk mengukur kejadian depresi menggunakan kuesioner Beck’s Depression Inventory II BDI-II Beck, 1996 yang terdiri dari 21 item pernyataan. Tiap pernyataan mengkaji tanda gejala depresi selama 2 minggu terakhir. Setiap item pernyataan terdapat 4 pilihan jawaban dengan skor keparahan simptom tidak ada atau ringan nilai 0 sampai ke berat nilai 3 diberikan untuk setiap jawaban dan kemudian skor total dibandingkan dengan kunci untuk menentukan keparahan depresi itu Beck, 1996. Nilai keparahan depresi dibuat dengan menyimpulkan nilai-nilai dari pokok-pokoknya. Pengkategorian skor merujuk pada ketentuan kuesioner BDI II yaitu 0-9: tidak depresi, 10-16: menunjukkan depresi ringan, 17-29: menunjukkan depresi sedang, dan 30- 63: menunjukkan depresi berat Pincus, et al, 2000 dalam Saragih, 2008.

4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Prinsip penyusunan instrumen penelitian adalah validitas kesahihan dan reliabilitas keandalan. Validitas kesahihan adalah menyatakan apa yang seharusnya diukur dan reliabilitas keandalan adalah adanya suatu kesamaan hasil apabila pengukuran dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda Nursalam, 2009. Universitas Sumatera Utara Kuesioner Beck’s Depression Inventory II BDI-II merupakan instrumen baku yang disusun oleh Aaron T Beck 1996 dan peneliti tidak melakukan uji validitas dan reliabilitas. Kuesioner BDI-II dalam bentuk bahasa Inggris diterjemahkan oleh lembaga bahasa American-Indonesian Exchange Foundation EDUCATIONAL ADVISING SERVICE . Prosedur menerjemahkan kuesioner BDI-II melalui 2 tahapan. Tahap pertama yaitu menerjemahkan kuesioner asli BDI-II dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Selanjutnya tahap kedua yaitu kuesioner BDI-II dalam bahasa Indonesia tersebut diperiksa oleh dosen yang berkompeten dan ahli dibidangnya lalu diterjemahkan kembali ke dalam bahasa Inggris untuk melihat keakuratan terjemahan. Setelah hasil terjemahan akurat, barulah peneliti menggunakan hasil terjemahan kuesioner BDI-II tersebut. Sedangkan kuesioner dukungan keluarga dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas yang dilakukan pada pengujian ini adalah validitas isi yang dapat dicapai jika pernyataan dalam alat ukur dapat mengukur apa yang ingin diukur Polit Beck, 2003. Kuesioner telah divalidasi oleh dosen yang berkompeten dan ahli dalam bidangnya dengan nilai Content Validity Indeks CVI 0.887. Untuk mengetahui kepercayaan reliabilitas instrumen dukungan keluarga maka dilakukan uji reliabilitas. Dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas dengan uji Cronbach Alpha. Instrumen dukungan keluarga diuji 16 Agustus 2013 pada 30 responden di poliklinik Pusyansus yang memenuhi kriteria, dimana responden yang sudah diikutkan dalam uji Universitas Sumatera Utara reliabilitas ini tidak dilibatkan untuk sampel penelitian. Uji reliabilitas kuesioner penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji statistik melalui komputerisasi. Instrumen dukungan keluarga reliabel dengan hasil Cronbach Alpha 0.884. Suatu instrumen baru dikatakan reliabel bila nilai reliabilitasnya 0.70-0.95 Tavakol Dennick, 2011.

4.7 Pengumpulan Data