2.3.5 Perkembangan klinis dan manifestasi
Menurut Price Wilson 2005 infeksi HIV primer akut yang lamanya 1-2 minggu pasien akan merasakan seperti flu, saat fase supresi imun
simptomatik 3 tahun pasien akan mengalami demam, keringat di malam hari, penurunan berat badan, diare, neuropati, keletihan, ruam kulit,
limfadenopati, penurunan kognitif dan lesi oral. WHO menetapkan kriteria diagnosis HIVAIDS apabila terdapat dua
gejala mayor dan satu gejala minor di bawah ini Murtiastutik, 2008: a.
Gejala Mayor: penurunan berat badan 10 berat badan, diare kronis 1 bulan, demam 1 bulan, kesadaran menurun dan gangguan neurologis
demensia b.
Gejala Minor: batuk 1 bulan, pruritus dermatitis menyeluruh, infeksi umum yang rekuren, kandidiasis orofaringeal, infeksi herpes simpleks
yang meluas atau menjadi kronik progresif, limfadenopati generalisata.
2.3.6 Pemeriksaan Lab
Uji khas yang digunakan untuk mendeteksi antibodi terhadap HIV adalah:
1. Enzyme linked immunosorbent assay ELISA, Bereaksi terhadap adanya
antibodi dalam serum yang memperlihatkan warna yang lebih jelas apabila terdeteksi antibodi virus dalam jumlah besar. Karena hasil positif-
palsu dapat menimbulkan dampak psikologis yang besar, maka hasil uji ELISA yang positif diulang, dan apabila keduanya positif maka dilakukan
uji yang lebih spesifik dengan Western blot Price Wilson, 2005.
Universitas Sumatera Utara
2. Uji Western blot juga dikonfirmasi dua kali. Uji ini lebih kecil
kemungkinannya memberi hasil positif-palsu atau negatif palsu Martuastik, 2008. Saat Elisa dan Western blot bereaksi lemah dan agak
mencurigakan. Hal ini dapat terjadi pada awal infeksi HIV.
2.3.7 Pengobatan pasien HIVAIDS
Antiretrovirus ARV yang ditemukan pada tahun 1996, mendorong suatu revolusi dalam perawatan penderia HIVAIDS. Meskipun belum mampu
menyembuhkan penyakit dan menambah tantangan dalam hal efek samping dan resistensi, obat ini secara dramatis menunjukkan penurunan angka
mortalitas dan morbiditas akibat HIVAIDS Murtiastutik, 2008. Pemberian ARV bergantung pada tingkat progresifitas penyakit, yang dapat dinilai
melalui kadar CD4+ dan kadar RNA HIV serum.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian dibuat berdasarkan studi kepustakaan yang dikembangkan dari teori Friedman 1998 yang menjelaskan bahwa
dukungan keluarga terdiri dari empat dukungan yaitu dukungan informasi, penilaian penghargaanappraisal, instrumental finansial dan emosional.
Sedangkan konsep depresi berdasarkan kumpulan gejala depresi yang dinilai berdasarkan kuesioner Beck Depression Inventory-II BDI-II, dengan
interpretasi nilai keparahan adalah tidak depresi, depresi ringan, sedang, dan berat Beck, 1996.
Penelitian ini mengamati hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pasien HIVAIDS di Pusat Pelayanan Khusus RSUP Haji Adam
Malik Medan. Adapun secara skematis kerangka konsep penelitian ini dapat dilihat pada skema 3.1 berikut ini:
Variabel Independen Variabel Dependen
Tingkat Depresi: -
Tidak depresi -
Ringan -
Sedang -
Berat
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Depresi Pasien HIVAIDS