Tayangan iklan fast food makanan siap saji Pengetahuan Responden Sikap Responden

keinginan responden dalam mengonsumsi apa yang mereka inginkan. Salah satunya yaitu fast food makanan siap saji. Pratiwi 2011 menyatakan bahwa besarnya uang saku yang diberikan kepada siswa dan kurangnya kontrol dari orang tua mengakibatkan siswa sering mengkonsumsi fast food makanan siap saji yang dapat berdampak tidak baik terhadap kesehatan mereka pada masa yang akan datang. Dari hasil penelitian diatas menurut asumsi peneliti dapat disimpulkan bahwa semakin besar uang saku yang diperoleh siswa maka akan semakin besar pula peluang mereka untuk membeli fast food makanan siap saji, karena mereka akan berpikir jika mereka membeli fast food makanan siap saji akan lebih mudah dari pada mereka membawa makanan dari rumah atau masak sendiri.

5.2. Tayangan iklan fast food makanan siap saji

Berdasarkan Tabel 4.6. diketahui bahwa sebagian besar responden yang sering menonton televisi sebesar 37,0 . Tayangan iklan fast food makanan siap saji merupakan ketertarikan anak terhadap iklan fast food makanan siap saji yang ada di televisi. Penyebab ketertarikan ini adalah karena jenis makanan, model orang pada iklan fast food makanan siap saji dan lain-lain seperti informasi yang diberikan oleh iklan makanan fast food makanan siap saji, cara penyajian dan manfaat makanan.

5.3. Pengetahuan Responden

Berdasarkan Tabel 4.8. diketahui bahwa sebagian besar pengetahuan responden tergolong baik yaitu sebesar 47,8 . Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Tarigan 2012 mengenai pengetahuan terhadap fast food Universitas Sumatera Utara makanan siap saji pada mahasiswa Fakultas Kedokteran USU tergolong baik yaitu dengan presentase 86,3. Pada penelitian yang lain memiliki hasil yang berbeda dengan kategori pengetahuan dalam penelitian Hayati 2000 tentang gizi terhadap fast food fast food makanan siap saji dengan kategori sedang yaitu sebanyak 40,7. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan peneliti berasumsi bahwa responden mengetahui secara benar tentang fast food fast food makanan siap saji. Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar responden menjawab dengan benar pertanyaan tentang kandungan, akibat, penyebab obesitas dan bahaya fast food makanan siap saji.

5.4. Sikap Responden

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa sikap responden dengan kategori baik yaitu sebesar 44,6 . Sikap baik tersebut dipengaruhi oleh dukungan sosial yang diterima oleh responden. Menurut Maulana 2009 sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap tersebut merupakan kecenderungan yang berasal dari dalam diri individu untuk berkelakuan dengan pola-pola tertentu , terhadap suatu objek akibat pendirian dan perasaan terhadap objek tersebut Koentjaraningrat dalam Maulana 2009. Dalam hal ini sesuai dengan pendapat Sarwono dalam Maulana 2009, bahwa sikap seseorang dapat berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tentang objek tertentu, melalui persuasi serta tekanan dari kelompok sosialnya. Sehingga menurut asumsi peneliti bahwa sikap responden temasuk kategori baik karena pengaruh dari dukungan sosial sekitar lingkungan responden. Universitas Sumatera Utara Makanan siap saji menjadi pilihan saat “nongkrong”bersama teman. Thyana dalam Kristianti 2009 menjelaskan bahwa masa remaja adalah masa yang sangat labil dan masa dimana mudah sekali terpengaruh oleh lingkungan dan orang-orang terdekat. Mudah mengikuti alur zaman seperti mode dan trend yang sedang berkembang di masyarakat khususnya dalam hal makanan modern. Dalam hal ini tingkatan sikap responden yaitu pada tahap merespons responding dimana individu menerima ide atau ajakan tersebut Maulana, 2009. Hal tersebut sejalan dengan pandangan WHO 2000 bahwa masa remaja dalam tahap pencarian identitas diri cepat terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya terutama ketika dalam pergaulan. Mereka menjadi lebih aktif, lebih banyak makan di luar rumah, dan mendapat banyak pengaruh dalam pemilihan makanan yang akan dimakannya. Sehingga mereka lebih sering mencoba makanan baru, salah satunya adalah fast food Virgianto dan Purwaningsih, 2006.

5.5 Tindakan Responden