Berdasarkan jawaban responden tentang dan kebiasaan makan fast food makanan siap saji dikategorikan menjadi tiga kategori yait
Tabel 4.13. Distribusi kategori kebiasaan responden makan fast food makanan
siap saji di SMA Swasta Cahaya Tahun 2013. No Kategori
Kebiasan makan
fast food makanan siap saji
N
1. Baik 49
53,3 2. Sedang
33 35,9
3 Kurang 10
10,8
Jumlah 92 100,0
Dari tabel 4.13 di atas dapat dilihat bahwa tindakan kebiasaan responden makan fast food makanan siap saji dengan kategori baik sebanyak 49 responden
53,3 dan kategori kurang sebanyak 10 responden 10,8 .
4.6. Kejadian Obesitas
Berat badan seseorang dinyatakan normal, kurus atau gemuk seperti yang tertera pada tabel 4.14.
Tabel 4.14. Distribusi Responden Berdasarkan Indeks Masa Tubuh IMT di SMA Swasta Cahaya Medan Tahun 2013.
No Kejadian Obesitas
N
1. Obesitas 38
41,3 2. Bukan
Obesitas 54
58,7
Jumlah 92 100,0
Dari tabel 4.14 diperoleh keterangan yang paling banyak adalah yang bukan obesitas sebanyak 54 responden58,7 dan yang paling sedikit obesitas ada
sebanyak 38 responden 41,3.
Universitas Sumatera Utara
4.7. Analisa Bivariat 4.7.1. Analisis Hubungan Umur Responden dengan Kejadian Obesitas
Tabel 4.15. Distribusi Siswa Berdasarkan Umur Responden yang Obesitas di SMA Swasta Cahaya Medan Tahun 2013.
No Umur Obesitas Total
p ya tidak
N n n
1. 16 3
3,3 52
56,5 55
59,8 0,0001
2. 16 35
36,5 2 3,7
37 40,2
Jumlah 38 41,3 54 58,7
92 100,0
Berdasarkan Tabel 4.15 diketahui persentase obesitas yang tidak sama tingginya pada kedua kategori umur, namun lebih tinggi pada umur 16 tahun yang obesitas
berjumlah 35 orang 36,5 dan hanya 2 orang 3,7 yang tidak obesitas. Variabel diatas tidak dapat diuji dengan menggunakan uji Chi-square karena
terdapat 0 dari 4 sel yang memiliki nilai expected kurang dari 5 sehingga menggunakan Fishers Exact Test dengan nilai p = 0,000 yang memiliki arti adanya
hubungan yang bermakna antara umur responden dengan kejadian obesitas
Universitas Sumatera Utara
4.7.2. Analisis Hubungan Jenis Kelamin Responden dengan Kejadian Obesitas Tabel 4.16. Distribusi Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin Responden yang
Obesitas di SMA Swasta Cahaya Medan Tahun 2013.
No Jenis
Kelamin Obesitas Total
p ya tidak
n n n
1. Laki-laki 7 18,4 54 47,9
61 66,3
0,0001 2.
Perempuan 31
33,7 31
33,7
Jumlah 38 41,3 54 58,7
92 100,0
Berdasarkan Tabel 4.16 diketahui persentase obesitas yang tidak sama tingginya ipada kedua kategori jenis kelamin, namun lebih tinggi pada jenis kelamin
perempuan yang obesitas berjumlah 31 orang 33,7 dan yang tidak obesitas berjumlah 0 orang 0.
Variabel diatas tidak dapat diuji dengan menggunakan uji Chi-square karena terdapat 0 dari 4 sel yang memiliki nilai expected kurang dari 5 sehingga
menggunakan Fishers Exact Test dengan nilai p = 0,0001 yang memiliki arti adanya hubungan yang bermakna antara umur responden dengan kejadian obesitas.
Universitas Sumatera Utara
4.7.3. Analisis Hubungan Uang Saku Responden dengan Kejadian Obesitas Tabel 4.17. Distribusi Siswa Berdasarkan Uang Saku Responden yang Obesitas
di SMA Swasta Cahaya Medan Tahun 2013.
No Uang saku 1
bulan Obesitas Total
P ya tidak
n N n
1. Rp 400.000
17 18,5
17 18,5
0,0001 2. Rp
400.000 -
Rp 600.000 21
26,8 34
33,0 55
59,8 3
Rp600.000 0 0 20 21,7 20
21,7
Jumlah 38 41,3 54
58,7 92
100,0
Berdasarkan Tabel 4.17 diketahui persentase obesitas yang tidak sama tingginya pada ketiga kategori uang saku 1 bulan, namun lebih tinggi pada uang
saku 1 bulan 400.000-600.000 yang obesitas berjumlah 21 orang 26,8 dan yang tidak obesitas berjumlah 34 orang 33,0.
Variabel diatas tidak dapat diuji dengan menggunakan uji Chi-square karena terdapat 0 dari 4 sel yang memiliki nilai expected kurang dari 5 sehingga
menggunakan Fishers Exact Test dengan nilai p = 0,0001 yang memiliki arti adanya hubungan yang bermakna antara umur responden dengan kejadian obesitas.
Universitas Sumatera Utara
4.7.4. Analisis Hubungan iklan fast food makanan siap saji Responden dengan
Kejadian Obesitas Tabel 4.18. Distribusi Siswa Berdasarkan iklan
fast food makanan siap saji yang Obesitas di SMA Swasta Cahaya Medan Tahun 2013.
No Iklan
fast food
Obesitas Total p
ya Tidak N
n n
1. Sering 34
37,0 0 0
34 37,0
0,0001 2.
Jarang 4
10,5 54
52,5 58
63,0
Jumlah 38 41,3
54 58,7
92 100,0
Berdasarkan Tabel 4.18 diketahui persentase obesitas yang tidak sama tingginya pada kedua kategori iklan fast food , namun lebih tinggi pada yang sering
menonton iklan fast food yang obesitas berjumlah 34 orang 37,0 dan yang tidak obesitas berjumlah 0 orang 0.
Variabel diatas tidak dapat diuji dengan menggunakan uji Chi-square karena terdapat 0 dari 4 sel yang memiliki nilai expected kurang dari 5 sehingga
menggunakan Fishers Exact Test dengan nilai p = 0,0001 yang memiliki arti adanya hubungan yang bermakna antara umur responden dengan kejadian obesitas
Universitas Sumatera Utara
4.7.5. Analisis Hubungan Pengetahuan Responden dengan Kejadian Obesitas Tabel 4.19. Distribusi Siswa Berdasarkan Pengetahuan Responden yang
Obesitas di SMA Swasta Cahaya Medan Tahun 2013.
No Pengetahuan Obesitas Total
P Ya Tidak
n n n
1. Baik
38 41,3
6 6,5
44 47,8
0,0001 2.
Sedang 33
35,9 33
35,9 3.
Kurang 0 0 15
16,3 15
16,3
Jumlah 38 41,3
54 58,7
92 100,0
Berdasarkan Tabel 4.19 diketahui persentase obesitas yang tidak sama tingginya pada ketiga kategori pengetahuan , namun lebih tinggi pada pengetahuan
baik yang obesitas berjumlah 38 orang 41,3 dan yang tidak obesitas berjumlah 6 orang 6,5.
Variabel diatas tidak dapat diuji dengan menggunakan uji Chi-square karena terdapat 0 dari 4 sel yang memiliki nilai expected kurang dari 5 sehingga
menggunakan Fishers Exact Test dengan nilai p = 0,0001 yang memiliki arti adanya hubungan yang bermakna antara umur responden dengan kejadian obesitas.
Universitas Sumatera Utara
4.7.6. Analisis Hubungan Sikap Responden dengan Kejadian Obesitas Tabel 4.20. Distribusi Siswa Berdasarkan Sikap Responden yang Obesitas di
SMA Swasta Cahaya Medan Tahun 2013.
No Sikap Obesitas Total
P ya Tidak
N n n
1. Baik 38
41,3 3
3,3 41
44,6 0,0001
2. Sedang
31 33,7
31 33,7
3. Kurang 0
20 21,7
20 21,7
Jumlah 38 41,3
54 58,7
92 100,0
Berdasarkan Tabel 4.20 diketahui persentase obesitas yang tidak sama tingginya pada ketiga kategori sikap , namun lebih tinggi pada sikap baik yang
obesitas berjumlah 38 orang 41,3 dan yang tidak obesitas berjumlah 3 orang 3,3.
Variabel diatas tidak dapat diuji dengan menggunakan uji Chi-square karena terdapat 0 dari 4 sel yang memiliki nilai expected kurang dari 5 sehingga
menggunakan Fishers Exact Test dengan nilai p = 0,0001 yang memiliki arti adanya hubungan yang bermakna antara umur responden dengan kejadian obesitas
Universitas Sumatera Utara
4.7.7. Analisis Hubungan Tindakan Responden dengan Kejadian Obesitas Tabel 4.21. Distribusi Siswa Berdasarkan Tindakan Responden yang Obesitas di
SMA Swasta Cahaya Medan Tahun 2013.
No Tindakan Obesitas Total
p ya Tidak
n n n
1. Baik 23
25,0 23
25,0 0,0001
2. Sedang
15 16,4
27 29,3
42 45,7
3. Kurang 0
27 29,3
27 29,3
Jumlah 38 41,3
54 58,7
92 100,0
Berdasarkan Tabel 4.21 diketahui persentase obesitas yang tidak sama tingginya pada ketiga kategori tindakan , namun lebih tinggi pada tindakan baik
yang obesitas berjumlah 23 orang 25,0 dan yang tidak obesitas berjumlah 0 orang 0.
Variabel diatas tidak dapat diuji dengan menggunakan uji Chi-square karena terdapat 0 dari 4 sel yang memiliki nilai expected kurang dari 5 sehingga
menggunakan Fishers Exact Test dengan nilai p = 0,0001 yang memiliki arti adanya hubungan yang bermakna antara umur responden dengan kejadian obesitas.
Universitas Sumatera Utara
4.7.8. Analisis Hubungan Kebiasaan Makan Fast Food makanan siap saji
Responden dengan Kejadian Obesitas Tabel 4.22. Distribusi Siswa Berdasarkan Kebiasaan Makan
Fast Food Responden yang Obesitas di SMA Swasta Cahaya Medan Tahun
2013.
No Kebiasaan
makan fast
food Obesitas Total
p ya Tidak
n n n
1. Baik 23
25,0 23
25,0 0,0001
2. Sedang
15 16,4
27 29,3
42 45,7
3. Kurang 0
27 29,3
27 29,3
Jumlah 38 41,3
54 58,7
92 100,0
Berdasarkan Tabel 4.22 diketahui persentase obesitas yang tidak sama tingginya pada ketiga kategori kebiasaan makan fast food , namun lebih tinggi pada
kebiasaan makan fast food baik yang obesitas berjumlah 23 orang 25,0 dan yang tidak obesitas berjumlah 0 orang 0.
Variabel diatas tidak dapat diuji dengan menggunakan uji Chi-square karena terdapat 0 dari 4 sel yang memiliki nilai expected kurang dari 5 sehingga
menggunakan Fishers Exact Test dengan nilai p = 0,0001 yang memiliki arti adanya hubungan yang bermakna antara umur responden dengan kejadian obesitas.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
Dalam pembahasan ini difokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran tayangan iklan fast food makanan siap
saji di televisi dan kebiasaan makan fast food makanan siap saji dan kejadian obesitas pada pelajar di SMA Swasta Cahaya Medan Tahun 2013.
5.1. Karakteristik Responden.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan tentang distribusi responden berdasarkan umur diperoleh hasil bahwa responden yang paling banyak
yaitu pada umur 15 tahun sebesar 39,1 . Masa remaja merupakan saat dimana seseorang mulai berinteraksi dengan lebih banyak pengaruh lingkungan dan
mengalami pembentukan perilaku, dimana perubahan gaya hidup pada remaja memengaruhi kebiasaan makan mereka di luar rumah dengan mencoba makanan baru
salah satunya fast food makanan siap saji Virgianto, 2005. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan tentang distribusi
responden berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak yaitu perempuan sebesar 66,3. Remaja putri biasanya lebih sering pergi ke pusat perbelanjaan bersama
teman-teman sebayanya, dimana dalam hal ini sangat mendukung untuk mengonsumsi fast food makanan siap saji karena waktu yang banyak di luar rumah.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan tentang distribusi responden berdasarkan uang saku perbulan responden yaitu antara Rp.400.000 sampai dengan
Rp.600.000 ada sebesar 58,7 . Uang saku tersebut digunakan untuk memenuhi
Universitas Sumatera Utara
keinginan responden dalam mengonsumsi apa yang mereka inginkan. Salah satunya yaitu fast food makanan siap saji.
Pratiwi 2011 menyatakan bahwa besarnya uang saku yang diberikan kepada siswa dan kurangnya kontrol dari orang tua mengakibatkan siswa sering
mengkonsumsi fast food makanan siap saji yang dapat berdampak tidak baik terhadap kesehatan mereka pada masa yang akan datang. Dari hasil penelitian diatas
menurut asumsi peneliti dapat disimpulkan bahwa semakin besar uang saku yang diperoleh siswa maka akan semakin besar pula peluang mereka untuk membeli fast
food makanan siap saji, karena mereka akan berpikir jika mereka membeli fast food makanan siap saji akan lebih mudah dari pada mereka membawa makanan dari
rumah atau masak sendiri.
5.2. Tayangan iklan fast food makanan siap saji