berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup lebih panjang.
Dengan mengukur IMT akan diketahui apakah berat seseorang dinyatakan normal, kurus atau gemuk dengan menggunakan rumus :
Batasan ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan WHO, yang membedakan batas ambang untuk laki-laki dan perempuan, dan penggunaan IMT
hanya berlaku untuk orang dewasa berusia diatas 18 tahun. Tetapi timbullah masalah yang diterapkan oleh WHO NCHS dengan keterbatasan tinggi badan yakni, laki-laki
maksimal 145 cm dan perempuan maksimal137 cm. Dengan keterbatasan satu hal di atas, maka dibutuhkan batas ambang IMT yang dapat ditentukan berdasarkan baku
IMT meurut umur CDC 2000 yang membedakan batas ambang untuk remaja laki- laki dan perempuan Anonim, 2000.
2.4 Faktor-faktor Penyebab Obesitas Pada Anak
Menurut Emma S. Wirakusumah 1994, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya obesitas bersifat multifaktor yaitu:
2.4.1 Konsumsi Energi
Konsumsi makanan yang berlebihan, terutama yang mengandung karbonhidrat dan lemak, akan menyebabkan jumlah energi yang masuk kedalam
tubuh tidak seimbang dan kebutuhan energi. Kelebihan energi ini di dalam tubuh IMT =
Berat badan kg Tinggi badan m x Tinggi badan m
Universitas Sumatera Utara
akan disimpan dalam bentuk jaringan lemak, yang lama kelamaan akan mengakibatkan obesitas.
2.4.2 Aktivitas Fisik
Pekerjaan yang dilakukan sehari-hari dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang. Gaya hidup yang kurang menggunakan aktivitas fisik akan berpengaruh
terhadap kondisi tubuh seseorang. Aktivitas fisik tersebut diperlukan untuk membakar energi dari dalam tubuh. Apabila pemasukan energi berlebihan dan tidak
diimbangi dengan aktivitas fisik akan memudahkan seseorang menjdai gemuk. Selain itu, tersedianya sarana dan fasilitas dalam kehidupan, membuat
aktifitas fisik semakin berkurang. Pola hidup menjadi lebih santai karena segalanya sudah tersedia anak. Anak banyak menggunakan waktunya dirumah dengan
pembantu, kesempatan bermain kurang, juga menonton televisi yang diselingi memakan makanan yang mengandung energi dan lemak tinggi mempermudah
terjadinya obesitas.
2.4.3 Hereditas Faktor Keturunan
Faktor keturunan dapat mempengaruhi terjadinya kegemukan. Pengaruhnya sendiri sebenarnya belum jelas, tetapi memang ada bukti yang mendukung fakta
bahwa keturunan merupakan faktor penguat terjadinya kegemukan. Dari hasil penelitian gizi dari Amerika Serikat, dilaporkan bahwa anak-anak
dari orang tua normal mempunyai 10 peluang menjadi gemuk. Peluang ini akan meningkat menjadi 40-50, bila salah satu orang tua menderita obesitas, dan akan
meningkat lagi menjadi 70-80 bila kedua orang tua gemuk.
Universitas Sumatera Utara
Bernet dan Gurin Wirakusumah, 1994 menyatakan bahwa orang yang mempunyai bawaan gemuk, secara alami ia akan menjadi gemuk, dan orang yang
mempunyai bawaan kurus maka secara alami ia akan menjadi kurus. Keadaan ini tidak akan berubah, bila tidak ada upaya yang kontinu yaitu mengubah kebiasaan
makan yang menyebabkan kegemukan dan meningkatkan aktivitas fisik.
2.4.4 Gangguan Psikologis