Kerangka Konsep Jenis Penelitian Metode Pengumpulan Data Analisis Data

2.9. Kerangka Konsep

Berdasarkan pada landasan teori di atas, maka pada penelitian ini dirumuskan kerangka konsep penelitian sebagai berikut : VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN VARIABEL INDEPENDEN Gambar 2.2 Kerangka Konsep Karakteristik Responden - Umur - Jenis Kelamin - Uang saku Tayangan Iklan di Televisi - Frekuensi menonton - Waktu menonton - Daya tarik iklan fast food makanan siap saji Kejadian Obesitas  Ya  Tidak Perilaku - Pengetahuan - Sikap - Tindakan Kebiasaan makan fast food makanan siap saji - Jenis fast food makanan siap saji - Frekuensi makan fast food makanan siap saji Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional yaitu penelitian yang dilakukan dengan sekali pengamatan pada suatu saat tertentu terhadap objek yang berubah, tumbuh atau berkembang menurut waktu Budiarto, 2003. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian. 3.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Swasta Cahaya Medan dengan alasan: 1. Berdasarkan observasi yang dilakukan, SMA Swasta Cahaya Medan merupakan salah satu SMA yang siswanya suka makan fast food makanan siap saji. 2. Berdasarkan Survei pendahuluan yang dilakukan terdapat sekitar 15 dari 20 siswa yang ditemui sedang memakan fast food di beberapa warung sekitar sekolah tersebut. 3. Hal ini diperkuat oleh ungkapan kepala sekolah pada saat wawancara informal pada tanggal 10 Juni 2013 bahwa banyak murid sekolah tersebut yang memiliki kebiasaan makanan fast food makanan siap saji. 4. Belum pernah dilakukan penelitian mengenai tayangan iklan fast food merupakan di televisi terhadap kebiasaan makan fast food makanan siap saji dengan kejadian obesitas di SMA Swasta Cahaya Medan Tahun 2013 Universitas Sumatera Utara

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan dari bulan Juni sampai Desember 2013. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah 851 pelajar SMA Swasta Cahaya Medan yang terdiri dari 300 siswa kelas X dan 271 siswa kelas XI yang terdiri dari 149 siswa kelas XI IPA dan 122 siswa kelas XI IPS dan siswa XII IPA yang terdiri dari 130 siswa kelas XII IPA dan 150 siswa kelas XII IPS.

3.3.2. Sampel

Jumlah sampel yang akan diteliti dihitung dengan menggunakan rumus penelitian non-eksperimental dengan N sebagai jumlah populasi yang diketahui sesuai dengan rumus Issac dan Michael dalam Arikunto 2006 yaitu: n = X² . N.P 1-P d² N-1 + X² . P 1-P Keterangan : n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi D = Galat pendugaan 0,05 X² = Chi-Kuadrat 95=0,95 P = Proporsi populasi =0,5 Universitas Sumatera Utara Maka : n = 0.95² . 851. 0,5 1-0,5 0,05² 851-1 + 0,95² . 0,5 1-0,5 n = 128,83 1,88 n = 91,93 = 92 Orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel dan teknik yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling yaitu teknik sampling yang digunakan bila anggota populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional Sugiyono, 1999: 75. Untuk mempermudah penelitian maka besar sampel yang diperoleh pada setiap kelas, yaitu: Kelas X : 300 x 92 = 32,43 = 33 Orang 851 Kelas XI IPA : 149 x 92 = 16,10 =16 Orang 851 Kelas XI IPS : 122 x 92 = 13,18 = 13 Orang 851 Kelas XII IPA : 130 x 92 = 14,05 =14 Orang 851 Universitas Sumatera Utara Kelas XII IPS : 150 x 92 = 16,21 = 16 Orang 851 Maka total sampel seluruhnya adalah 92 orang.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Data Primer Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner yang meliputi data pengetahuan, sikap, tindakan, siswa dalam kebiasaan makan fast food makanan siap saji. 2. Data Sekunder Data sekunder meliputi gambaran umum sekolah yang diperoleh dari dokumen sekolah sebagai lokasi penelitian.

3.5 Variabel dan Defenisi Operasional

3.5.1. Variabel

Variabel independen dalam penelitian ini adalah karakteristik umur, jenis kelamin dan uang saku , tayangan iklan frekuensi menonton, waktu menonton, dan daya tarik iklan, kebiasaan makan fast food jenis fast food dan frekuensi makan fast food dan perilaku pengetahuan , sikap dan tindakan dan Variabel dependen adalah kejadian obesitas. Universitas Sumatera Utara

3.5.2. Defenisi Operasional

1. Iklan fast food makanan siap saji adalah semua iklan yang berhubungan dengan fast food makanan siap saji. Dalam penelitian ini dikategorikan dalam: a. Frekuensi menonton dalam penelitian ini adalah berapa kali siswa menonton iklan tentang fast food makanan siap saji dalam satu hari. b. Waktu menonton adalah jadwalsaat siswa menonton iklan fast food makanan siap saji. c. Daya tarik iklan adalah hal apa yang paling menarik minat siswa dalam melihat iklan fast food makanan siap saji. 2. Karakteristik Responden a. Umur adalah usia responden dari mulai lahir sampai ulang tahun terakhir. b. Jenis Kelamin adalah pernyataan responden tentang jenis kelaminnya yang dikonfirmasi dengan penampilan fisik yang bersangkutan. c. Uang saku adalah biaya yang dikeluarkan oleh responden untuk memenuhi kebutuhannya per bulan. 3. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh responden mengenai makanan siap saji fast food. 4. Sikap adalah responreaksi dari responden dalam hal makan fast food makanan siap saji. 5. Tindakan adalah kegiatan fast food makanan siap saji.yang dilakukan oleh responden. 6. kebiasaan responden dalam makan fast food makanan siap saji. Dalam penelitian ini dikategorikan dalam : Universitas Sumatera Utara a. Frekuensi dalam penelitian ini adalah berapa kali siswa mengkonsumsi makanan siap saji fast food dalam satu hari. b. Jenis fast food adalah jenis makanan siap saji fast food yang dikonsumsi. 7. Obesitas diukur dengan menggunakan metode antropometri berdasarkan IMT, yang diperoleh dengan membandingkan berat badan terhadap tinggi badan. Data berat badan BB dan tinggi badan TB diperoleh dengan melakukan pengukuran secara langsung. BB diukur dengan menggunakan timbangan injak dengan ketelitian 0,5 kg. TB diukur dengan menggunakan microtoise yang memiliki ketelitian 0,1 cm. Setelah data BB dan TB siswa diperoleh, maka IMT masing-masing siswa dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: IMT = BB kg TB x TB m Selanjutnya, dikategorikan berdasarkan indeks CDC 2000 menurut umur dengan menggunakan skala nominal menjadi: a. Obesitas dengan IMT 25 b. Tidak obesitas dengan IMT 25

3.6. Instrumen dan Aspek Pengukuran

3.6.1. Instrumen

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data menggunakan kueisoner dan ceklist yang berisi pertanyaan tentang iklan fast food makanan siap saji, pengetahuan, sikap, tindakan dan kebiasaan makan fast food makanan siap saji dengan kejadian obesitas. Universitas Sumatera Utara

3.6.2. Aspek pengukuran

Aspek pengukuran dari penelitian ini didasarkan pada jawaban responden terhadap pertanyaan yang ada di kuesioner yang disesuaikan dengan skor. Pada penelitian ini, kuesioner terdiri dari 30 pertanyaan yang terdiri dari 6pertanyaan Frekuensi menonton, 6 pertanyaan mengenai pengetahuan, 6 pertanyaan mengenai sikap, 6 pertanyaan tindakan dan 6 pertanyaan kebiasaan makan fast food makanan siap saji 1. Frekuensi menonton Penilaian Frekuensi menonton dapat dihitung berdasarkan nilai dari pertanyaan yang ada di kuesioner. Untuk pertanyaan 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 masing- masing pertanyaan mempunya nilai tertinggi = 3 dan nilai terendah = 1. Nilai tertinggi adalah = 18. Selanjutnya dikategorikan sebagai berikut Azwar, 2005: 1. Frekuensi menonton sering, apabila nilai yang diperoleh 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 18 yaitu 15. 2. Frekuensi menonton Jarang, nilai yang diperoleh 45 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total 18 yaitu 13. 2. Pengetahuan Pengetahuan diukur melalui 6 pertanyaan. Skala pengukuran pengetahuan dengan menggunakan skala Guttman Ridwan, 2005. Pengetahuan dapat dihitung berdasarkan nilai dari pertanyaan yang ada di kuesioner. Untuk pertanyaan nomor 1, 3, 4, 5, dan 6 nilai tertingginya = 2, dan nilai terendah = 0. Pertanyaan nomor 2 nilai tertingginya = 3 dengan jawaban 5, dan nilai terendah = 1 dengan jawaban 3. Universitas Sumatera Utara Dari seluruh pertanyaan didapatkan total nilai terbesar adalah 13. Berdasarkan Arikunto 2007, pengetahuan tentang makanan siap saji fast food dalam 3 kategori yaitu : 1. Tingkat pengetahuan baik, apabila nilai yang diperoleh 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 13 yaitu 10. 2. Tingkat pengetahuan sedang, apabila nilai yang diperoleh 45-75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 13 yaitu 6-10. 3. Tingkat pengetahuan kurang, apabila nilai yang diperoleh 45 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 13 yaitu 6. 3. Sikap Sikap diukur melalui 6 pertanyaan dengan menggunakan skala Likert Hidayat, 2010. Skala pengukuran sikap dihitung berdasarkan pertanyaan pada kuesioner. Untuk pertanyaan Positif nomor 1, 2, dan 3 nilai tertingginya = 4, dan nilai terendah = 1. Untuk pertanyaan Negatif nomor, 4,5 dan 6 nilai tertingginya = 4 dan nilai terendah = 1. Nilai tertinggi dari seluruh pertanyaan adalah 4 dengan kriteria sebagai berikut : Dari seluruh pertanyaan didapatkan total nilai terbesar adalah 24. Berdasarkan Arikunto 2007, sikap terhadap makanan siap saji fast food diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu : 1.Sikap baik, apabila nilai yang diperoleh 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 24 yaitu 21. 2.Sikap sedang, apabila nilai yang diperoleh 45-75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 24 yaitu 16-21. Universitas Sumatera Utara 3.Sikap kurang, apabila nilai yang diperoleh 45 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 24 yaitu 16. 4. Tindakan Tindakan diukur melalui 6 pertanyaan dapat dihitung berdasarkan nilai dari pertanyaan yang ada di kuesioner. Untuk pertanyaan nomor 1, 2, 3 dan 6 nilai tertinggi 3 dan nilai terendah 1. Untuk pertanyaan nomor 4 dan 5 nilai tertinggi = 2 dan nilai terendah = 1. Sehingga didapatkan total nilai tertinggi untuk seluruh pertanyaan yaitu 16. Berdasarkan Arikunto 2006, aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu : 1.Tindakan baik, apabila nilai yang diperoleh 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 16 yaitu 13 2.Tindakan sedang berperan, apabila nilai yang diperoleh 45-75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 16 yaitu 9-13 3.Tindakan kurang berperan, apabila nilai yang diperoleh 45 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 16 yaitu 9. 5. Pengukuran kebiasaan makan fast food makanan siap saji Kebiasaan kebiasaan makan fast food makanan siap saji diukur melalui 6 pertanyaan dapat dihitung berdasarkan nilai dari pertanyaan yang ada di kuesioner. Untuk pertanyaan nomor 1, 3, 5 dan 6 nilai tertinggi = 3 dengan jawaban 3 dan nilai terendah = 1 dengan jawaban 2. Untuk pertanyaan 2 dan 4 nilai tertinggi = 3, dan nilai terendah = 0. Universitas Sumatera Utara Dari seluruh pertanyaan didapatkan total nilai terbesar adalah 18 Berdasarkan Arikunto 2006, tindakan kebiasaan makan fast food makanan siap saji diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu : 1.Baik apabila nilai yang diperoleh responden mampu menjawab pertanyaan 75 dari seluruh pertanyaan dengan nilai tertinggi 18 yaitu 13. 2.Sedang apabila nilai yang diperoleh responden mampu menjawab pertanyaan 45 - 75 dari seluruh pertanyaan dengan nilai tertinggi 18 yaitu 7 – 13. 3.Kurang apabila nilai yang diperoleh responden mampu menjawab pertanyaan 45 dari seluruh pertanyaan nilai tertinggi 18 yaitu 7.

3.7. Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan diolah dengan menggunakan komputer. Yaitu dengan : 1. Analisa univariat dilakukan untuk mendapat gambaran tentang distribusi frekuensi responden untuk masing-masing variabel meliputi, karakteristik umur, jenis kelamin dan uang saku , tayangan iklan frekuensi menonton, waktu menonton, dan daya tarik iklan, kebiasaan makan fast food jenis fast food dan frekuensi makan fast food dan perilaku pengetahuan , sikap dan tindakan serta kejadian obesitas. Universitas Sumatera Utara 2. Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel independen dengan variabel dependen yaitu karakteristik karakteristik umur, jenis kelamin dan uang saku , tayangan iklan frekuensi menonton, waktu menonton, dan daya tarik iklan, kebiasaan makan fast food jenis fast food dan frekuensi makan fast food dan perilaku pengetahuan , sikap dan tindakan dan kejadian obesitas. Dimana Data univariat dianalisa secara deskriptif dan data bivariat dianalisa dengan uji Chi-Square. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian