Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku

2. Praktik secara mekanisme mechanism Apabila subjek atau seseorang telah melakukan atau mempraktikan sesuatu hal secara otomatis, maka disebut praktik atau tindakan mekanis. 3. Adopsi adoption Adopsi adalah suatu tindakan atau praktik yang sudah berkembang. Artinya, apa yang dilakukan tidak sekedar rutinitas atau mekanisme saja, tetapi sudah dilakukan modifikasi, atau tindakan atau perilaku yang berkualitas. Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara tidak langsung, yaitu dengan wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari,atau bulan yang lalu recall. Pengkuran juga dapat dilakukan secara langsung, yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden Notoatmodjo, 2003.

2.7.3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku

Menurut Green bahwa faktor perilaku sendiri ditentukan oleh 3 faktor utama, yaitu : 1. Faktor-faktor predisposisi predisposing factors, adalah faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dan sebagainya. 2. Faktor-faktor pemungkin enabling factors, adalah faktor-faktor yang memungkinkan atau memfasilitasi perilaku atau tindakan. 3. Faktor-faktor penguat reinforcing factors, adalah faktor-faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. Teori WHO dalam Notoadmodjo 2003 menjelaskan 4 alasan pokok mengapa seseorang berperilaku, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Pemikiran dan perasaan Thoughts and feeling, hasil pemikiran dan perasaan seseorang atau lebih tepat diartikan pertimbangan-pertimbangan pribadi terhadap objek atau stimulus. 2. Adanya orang lain yang menjadi acuan Personal references merupakan faktor penganut sikap untuk melakukan tindakan akan tetapi tetap mengacu pada pertimbangan-pertimbangan individu. 3. Sumber daya Resources yang tersedia merupakan pendukung untuk bersikap positif atau negatif terhadap objek atau stimulus tertentu dengan pertimbangan kebutuhan dari pada individu tersebut. 4. Sosial budaya Culture berperan besar dalam mempengaruhi pola pikir seseorang untuk bersikap terhadap objekstimulus tertentu. Notoadmodjo, 2007. Teori Shenandu B Kar dalam Notoatmodjo 2010 menyatakan bahwa terdapat 5 determinan perilaku yaitu: a. Adanya niat intention : niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan objek atau stimulus di luar dirinya. Misalnya orang mau membuat jambanWC keluarga di rumahnya, apabila dia mempunyai “niat” untuk melakukan tindakan tersebut. b. Adanya dukungan dari masyarakat sekitarnya social supportDi dalam kehidupan seseorang di masyarakat, perilaku tersebut cenderung memerlukan legitimasi dari masyarakat di sekitarnya. Apabila perilku tersebut bertentangan atau tidak memperoleh dukungan dari masyarakat, maka ia akan merasa kurang Universitas Sumatera Utara atau tidak “nyaman”. Demikian pula, untuk berperilaku kesehatan orang memerlukan dukungan masyarakat sekitarnya. c. Terjangkaunya informasi accessbility of information Terjangkaunya informasi adalah tersedianya informasi-informasi terkait dengan tindakan yang akan diambil oleh seseorang. d. Adanya otonomi atau kebebasan pribadi personnal otonomy Adanya otonomi atau kebebasan pribadi personnal otonomy dalam mengambil suatu keputusan untuk bertindak. e. Adanya kondisi dan situasi yang memungkinkan action situation Untuk bertindak apa pun memang diperlukan suatu kondisi dan situasi yang tepat. Kondisi dan situasi mempunyai pengertian yang luas, baik fasilitas yang tersedia serta kemampuan yang ada. Untuk membangun rumah yang sehat misalnya, jelas sangat tergantung pada kondisi ekonomi dari orang yang bersangkutan.

2.8. Teori Belajar Sosial