5.3.2.3. Hasil Analisis Pengaruh Variabel secara Parsial
Untuk melihat pengaruh variabel free cash flow, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dengan investment opportunity set sebagai variabel
moderating yang diukur dengan market to book value of asset, terhadap debt to equity ratio secara parsial dapat digunakan uji t, sebagaimana pengujian ini diperlihatkan
oleh Tabel 5.20 :
Tabel 5.20 Hasil Analisis Pengaruh Variabel secara Parsial 2
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Tolerance VIF
1Constant 1.861
.150 12.418
.000 ZFCF
.299 .072
.309 .157
.000 .946
1.057 ZKM
.514 .117
.531 4.382
.000 .357
2.804 ZKI
.026 .082
.027 .318
.751 .723
1.383 ZMBVA
.478 .097
.494 4.921
.000 .520
1.922 Moderating1
-.133 .073
-.163 -1.834
.069 .667
1.500 Moderating2
-.641 .111
-.708 -5.766
.000 .347
2.881 Moderating3
.072 .097
.062 .743
.459 .740
1.350 a. Dependent Variable: DER
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel coeficients dapat diambil persamaan sebagai berikut :
Y = 1,861 + 0,299 X
1
+ 0,514 X
2
+ 0,026 X
3
+ 0,478X
4
– 0,133X
5
– 0,641X
6
+ 0,072X
7
+ e
Hasil uji t yang terlihat pada Tabel 5.20 memperlihatkan bahwa dari variabel independen dan moderating yang dimasukkan dalam regresi, variabel free cash flow,
kepemilikan manajerial dan investment opportunity set yang diukur dengan market book value of asset mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap debt to equity
ratio, sedangkan variabel kepemilikan institusional tidak mempunyai pengaruh terhadap debt to equity ratio. Ketika variabel moderating dimasukkan untuk melihat
apakah hubungan variabel independen terhadap variabel dependen berpengaruh , hanya moderating kedua yang mempunyai pengaruh signifikan. Moderating kedua
adalah hubungan antara variabel kepemilikan manajerial terhadap debt to equity ratio yang dipengaruhi oleh investment opportunity set yang diukur dengan market to book
value of asset . Variabel moderating satu dan moderating tiga tidak mempunyai pengaruh terhadap debt to equity ratio. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
investment opportunity set hanya mampu sebagai moderating bila digunakan bersama dengan variabel kepemilikan manajerial, sedangkan untuk variabel free cash
flow dan kepemilikan institusional tidak mampu menjadi moderating. Variabel investment opportunity set yang diukur dengan market to book value of asset semakin
memperkuat hubungan kepemilikan manajerial dengan debt to equity ratio dan berpengaruh negatif. Sementara variabel free cash flow dan kepemilikan institusional
tidak berpengaruh, bahkan memperlemah hubungan free cash flow yang sebelumnya mempunyai pengaruh signifikan terhadap debt to equity ratio. Ketika investment
Universitas Sumatera Utara
opportunity set digunakan sebagai variabel moderating maka free cash flow tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan utang. Hal ini menunjukkan
bahwa H0 tidak diterima dan H1 diterima pada moderating kepemilikan manajerial dengan investment opportunity set terhadap kebijakan utang. Sedangkan hubungan
yang lain H0 diterima dan H1 tidak diterima.
5.4. Pembahasan 5.4.1. Pengaruh Free Cash Flow dan Struktur Kepemilikan Saham terhadap