Pengaruh Disiplin Kerja dan Komunikasi Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang
Lampiran 1
KUESIONER
I. Identitas Peneliti
Nama : Nurul Fajar Samosir
Alamat : Jl. Pancur Batu No.12 Komp.Perum Pemda L.Pakam Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 24 Tahun
Jurusan : Manajemen Ekstensi Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Asal Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara
Judul Penelitian :Pengaruh Disiplin Kerja, Komunikasi Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang
Dengan ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi daftar kuesioner. Informasi yang Bapak/Ibu berikan hanya semata-mata untuk melengkapi data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. Untuk itu, isilah kuisioner ini dengan jawaban yang sebenar-benarnya. Atas kesediaan Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.
Lubuk Pakam, Desember 2016 Peneliti,
(2)
Keterangan : berilah tanda checklist (√) pada kotak yang sesuai dengan identitas Anda !
II. Identitas Responden : No. Responden :
Nama :
Pendidikan Terakhir :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Umur : ≤ 21 Tahun 21-25 Tahun
≥ 25 Tahun
Pekerjaan : Pelajar Wiraswasta Pengusaha Swasta PNS Lain-lain
Mahasiswa
III. Petunjuk Pengisian :
1. Pilihlah jawaban paling tepat menurut Anda. 2. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama.
3. Isilah semua nomor dengan memilih satu diantara 5 alternatif jawaban dari 10 pertanyaan yang tersedia dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom yang sudah disediakan.
4. Alternatif jawaban adalah sebagai berikut :
Keterangan : Nilai
SS = Sangat Setuju 5
S = Setuju 4
KS = Kurang Setuju 3
TS = Tidak Setuju 2
STS = Sangat Tidak Setuju 1
(3)
DAFTAR PERNYATAAN I. Disiplin Kerja (��)
No Pernyataan SS S KS TS STS
I Kehadiran
1 Bapak/Ibu selalu hadir dan tepat waktu di setiap hari kerja
II Ketaatan Pada Peraturan
2 Bapak/Ibu menerima hukuman / sanksi jika tidak hadir tepat waktu 3 Bapak/Ibu menggunakan peralatan
kantor dengan baik
4 Bapak/Ibu selalu bekerja sesuai dengan prosedur kantor
III Ketaatan Pada Standar Kerja
5 Bapak/Ibu selalu berada di meja kantor selama jam kerja berlangsung 6 Jarak tempat tinggal dan tempat kerja
tidak mempengaruhi waktu Bapak/Ibu untuk lalai dalam bekerja
IV Tingkat Kewaspadaan Tinggi
7 Bapak/Ibu selalu teliti dalam bekerja 8 Bapak/Ibu tidak pernah melakukan
kesalahan saat melaksanakan pekerjaan
V Bekerja Etis
9 Bapak/Ibu selalu memiliki rasa tanggung jawab pribadi yang tinggi dalam bekerja
10 Bapak/Ibu selalu saling menghargai pendapat orang lain
(4)
II Komunikasi (��)
No Pernyataan SS S KS TS STS
I Keterbukaan
1 Bapak/Ibu selalu jujur dalam berkomunikasi kepada pemimpin ataupun pegawai lainnya
2 Bapak/Ibu selalu menggunakan bahasa yang mudah dimengerti saat berkomunikasi
3 Mampu bertanggung jawab terhadap informasi yang saya samapaikan
II Empati
4 Bapak/Ibu selalu terlibat aktif dengan ekspresi wajah dan gerak-gerik yang sesuai saat berkomunikasi dengan pimpinan dan pegawai lain
5 Bapak/Ibu selalu melakukan komunikasi yang formal
6 Bapak/Ibu selalu melakukan penyampaian pesan lisan dengan baik dan efektif
III Sikap Positif
7 Bapak/Ibu selalu menyampaikan pesan dan menerima pesan dengan jelas dan profesional
8 Bapak/Ibu berkomunikasi dengan spontan dan positif
IV Kesetaraan
9 Bapak/Ibu selalu bersikap netral terhadap seluruh pegawai
10 Bapak/Ibu selalu menerima pendapat orang lain dalam bekerja
(5)
III prestasi Kerja (Y)
No Pernyataan SS S KS TS STS
I Kualitas Kerja
1 Kualitas kerja Bapak/ibu yang baik mampu memicu persaingan jabatan dengan rekan kerja yang lain
2 Bapak/Ibu selalu bekerja dengan tepat berdasarkan SOP yang berlaku
3 Bapak/Ibu selalu menyelesaikan tugas tanpa melakukan kesalahan
II Kuantitas Kerja
4 Bapak/Ibu selalu menyelesaikan target kerja dengan baik
5 Bapak/Ibu menyelesaikan pekerjaan kantor dengan menggunakan fasilitas kantor hanya untuk kepentingan kantor saja
6 Bapak/Ibu selalu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu
7 Bapak/Ibu memiliki kinerja yang lebih baik dari pegawai lainnya
8 Bapak/Ibu bersedia menambah waktu jam kerja demi mencapai target kerja yang diinginkan dinas
(6)
LAMPIRAN 2
UJI VALIDITAS DAN REALIBILITAS
NO
X1 X2 y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 1 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 4 5 4 2 5 5 5 2 5 4 5 2 4 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 2 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 7 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 10 5 2 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 2 4 4 4 11 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 12 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 13 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 14 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 15 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 16 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 17 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 18 4 2 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 2 5 5 4 19 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 20 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 21 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 22 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 24 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 5 5 4 25 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 28 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 3 4 5 4 5 4 4 5 29 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 30 4 2 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4
(7)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
,940 28
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 111,3333 115,954 ,581 ,938
VAR00002 112,0000 109,931 ,481 ,943
VAR00003 111,2000 115,407 ,809 ,936
VAR00004 111,2000 115,407 ,809 ,936
VAR00005 111,9333 108,685 ,568 ,940
VAR00006 111,2000 115,407 ,809 ,936
VAR00007 111,1667 115,937 ,725 ,937
VAR00008 111,2000 115,407 ,809 ,936
VAR00009 111,1333 117,361 ,562 ,938
VAR00010 111,1667 115,937 ,725 ,937
VAR00011 111,2000 115,407 ,809 ,936
VAR00012 111,2000 115,407 ,809 ,936
VAR00013 111,2000 115,407 ,809 ,936
VAR00014 111,2333 115,151 ,652 ,937
VAR00015 111,7667 116,944 ,365 ,941
VAR00016 111,2333 115,151 ,652 ,937
VAR00017 111,3667 116,723 ,483 ,939
(8)
VAR00020 111,3333 115,954 ,581 ,938
VAR00021 111,7667 108,461 ,630 ,939
VAR00022 111,2000 115,407 ,809 ,936
VAR00023 111,1667 116,006 ,718 ,937
VAR00024 111,2000 115,407 ,809 ,936
VAR00025 112,0000 109,931 ,481 ,943
VAR00026 111,1000 118,921 ,399 ,940
VAR00027 111,3333 118,920 ,384 ,940
(9)
LAMPIRAN 3
Hasil Pengelolahan Data dengan SPSS
Variables Entered/Removeda
Model
Variables Entered
Variables
Removed Method 1 VAR00002,
VAR00001b . Enter
a. Dependent Variable: VAR00003 b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,894a ,799 ,791 1,64544
a. Predictors: (Constant), VAR00002, VAR00001
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 517,727 2 258,863 95,610 ,000b
Residual 129,959 48 2,707
Total 647,686 50
a. Dependent Variable: VAR00003
b. Predictors: (Constant), VAR00002, VAR00001
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,419 2,531 ,165 ,869
VAR00001 ,512 ,100 ,635 5,133 ,000
VAR00002 ,271 ,116 ,289 2,336 ,024
(10)
(11)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cetakan Ketigabelas. Jakarta : Rineka Cipta.
Canggra, Hafied, 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Elita, 2008. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.
Erlina dan Sri Mulyani, 2007, Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, USU Press, Medan.
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.
Ginting, Eva Flora, 2010. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) cabang Medan Putri Hijau. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.
Handoko. T, Hani, 2003. Manajemen, Edisi Ke Dua. Yogyakarta: BPFE.
Hasibuan, Malayu, S.P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Kasim,Dhesty, A.L. Rantetampang, Happy Lumbantobing. 2015. Effect of Work Discipline, Leadership, Training, and Motivation to Performance of Employees Administration AbepuraHospital Papua 2015,
Komala, Lukiati, 2009. Ilmu Komunikasi. Bandung: Widya Padjajaran.
Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR) ISSN 2307-4531.
Mangkunegara, Anwar Prabu, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT Remaja Rusdakarya.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2015. Effect of Work Discipline, Work Motivation and Job Satisfaction on Employee Organizational Commitment in the
(12)
Company (Case Study in PT. Dada Indonesia), Journal of Management 3(8): 318-328.
Prayogi, Dimas, 2010. Pengaruh Komunikasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan PT Telkom Regional I Sumatra bidang customer Care Medan. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.
Pulungan, Misra Mahriyanti, 2015. Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.
Purwanto, Joko,. 2000. Komunikasi Bisnis, Jakarta: Gramedia.
Tumilaar, Brigita Ria, 2015. The Effect Of Diciplines, Leadership, And Motivation On Employee Performance At BPJS KETENAGAKERJAAN SULUT, Journal EMBA 787 Volume 3, hal 787-797.
Riduwan, 2000. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Cetakan Pertama. Bandung: Alfabeta.
Siagian, Sondang P, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara.
Sitanggang, Pirtahap, 2014. Pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Samosir. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU. Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Administrasi dengan Metode R & D, Bandung: CV. Alfabeta.
Sutrisno, Edy, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sutrisno, Edy, 2011. Budaya Organisasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
(13)
Sutrisno, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Ke-3. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Tika, Moh. Pabundu. 2005. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, PT Bumi Aksara.
Tisawati, Erni, dan Saefullah, Kurniawan, 2006. Pengantar Manajemen, Jakarta: Kencana.
(14)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian menurut Erlina (2007:62) adalah “suatu rencana dan struktur penelitian yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian”. Adapun jenis penelitian dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2006:11) penelitian asosiatif kausal adalah “penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain. Penelitian ini menjelaskan pengaruh antara disiplin kerja dan komunikasi terhadap prestasi kerja pegawai.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang Jln. Sudirman Lubuk Pakam. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan selesai.
3.3. Batasan Operasional
Adapun batasan operasional dalam penelitian ini adalah : variabel independen (x) yaitu Disiplin kerja(��) dan komunikasi (��) dan variabel
dependen (y) yaitu prestasi kerja (Y).
3.4. Operasional Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010:32) defenisi Operasional Variabel adalah suatu atribut atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
(15)
Penelitian ini menggunakan dua variabel independen yaitu Disiplin Kerja (�1), dan Komunikasi (�2), variabel dependen yaitu Prestasi Kerja (Y).
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Defenisi Operasional Dimensi Indikator Skala
Disiplin Kerja (��)
Sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya.
Sumber: Singodimedjo (2002:86)
1. Kehadiran
2. Ketaatan Pada
Peraturan
3. Ketaatan pada
standar kerja
4. Tingkat
kewaspadaan tinggi
5. Bekerja Etis
a. Tingkat Kehadiran
a. Menerima
hukuman/sanksi
b. Menjaga peralatan
kantor
c. Bekerja sesuai
prosedur
a. Berada dimeja
kantor selama jam kerja
b. Jarak tempat
tinggal dan kantor tidak masalah
a. Ketelitian dalam
bekerja
b. Berhati-hati dalam
bekerja
a. Tanggung jawab
b. Saling menghargai
Likert
Komunikasi (��)
komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain.
Sumber : Wiryanto (2004:9)
1. Keterbukaan
2. Empati
a. Kejujuran
berkomunikasi
b. Bertanggung jawab
c. Penggunaan bahasa
yang mudah dimengerti a. Terlibat aktif dan
ekspresif b. Fokus
(16)
Variabel Defenisis Opersional Dimensi Indikator Skala
3. Sikap Positif
4. Kesetaraan
a. Berkomunikasi dengan jelas b. Berkomunikasi dengan spontan c. Berkomunikasi secara provisional a. Bersikap netral b. Menerima
Pendapat orang lain
Prestasi Kerja (Y)
Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikannya.
Sumber : Mangkunegara (2002:23)
1. Kualitas Kerja
2. Kuantitas Kerja
a. Ketelitian kerja b. Kerapian kerja c. Ketepatan kerja a. Target
b. Ketepatan waktu
Likert
3.5. Skala Pengukuran Variabel
Sistem Pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono 2005:73). Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert. Kriteria pengukurannya adalah sebagai berikut:
(17)
Tabel 3.2
Insturmen Skala Likert
No Pertanyaan Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Sugiyono (2005:73)
3.6. Populasi dan Sampel
3.6.1. Populasi
Menurut Kuncoro (2003:103) “ Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian dan kemudian dicari kesimpulan”.
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang berjumlah 103 orang.
3.6.2. Sampel
Menurut Erlina dan Mulyani (2007:74) “ Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode slovin. Dimana pertanyaan seringkali diajukan dalam metode pengambilan sampel adalah berapa jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian. Sampel yang terlalu kecil dapat menyebabkan penelitian tidak dapat menggambarkan kondisi populasi yang
(18)
pemborosan biaya penelitian. Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakan rumus Slovin (Sevilla et all. 1960:182), sebagai berikut :
Jadi, n = N / ( 1 + N e² ) = 103 / (1 + 103 x 0,010²) = 50,73 » 51. Dimana :
n: jumlah sampel N: jumlah populasi
e: batas toleransi kesalahan (error tolerance)
Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas toleransi kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase. Semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan populasi. Misalnya, penelitian dengan batas kesalahan 5% berarti memiliki tingkat akurasi 95%. Penelitian dengan batas kesalahan 2% memiliki tingkat akurasi 98%. Dengan jumlah populasi yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin besar jumlah sampel yang dibutuhkan.
3.7. Jenis Data
Berdasarkan sumbernya, data penelitian dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.
(19)
3.7.1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion – FGD) dan penyebaran kuesioner.
3.7.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.
3.8. Metode Pengumpulan Data
Data yang terdapat dalam penelitian ini merupakan data primer yaitu data yang dikumpulkan langsung dari sumber pertama.Data primer penelitian dikumpulkan melalui penelitian lapangan (fieldresearch) dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada pegawai di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang.
Untuk penyusunan kuesioner tersebut, digunakan skala Likert, yaitu memberikan skors antara 1 sampai 5 untuk setiap jawaban pegawai.Selanjutnya kuesioner yang telah dikumpulkan akan diuji validitas dan reliabilitasnya untuk menguji apakah data tersebut harus digugurkan atau tidak. Setelah diuji, tahap
(20)
selanjutnya adalah mengelola data dengan menggunakan program SPSS versi 20 for windows.
3.9. Pengujian Kualitas Data
3.9.1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan / pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut (Ghozali, 2006). Metode yang akan digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan / pernyataan dengan total skor konstruk atau variabel.
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas
Item-Total Statistics
Corrected Item-Total
Correlation
r
tabel KeteranganP1
,581 0,361 Valid
P2
,481 0,361 Valid
P3
,809 0,361 Valid
P4
,809 0,361 Valid
P5
,568 0,361 Valid
P6
,809 0,361 Valid
P7
,725 0,361 Valid
P8
,809 0,361 Valid
P9
,562 0,361 Valid
P10
,725 0,361 Valid
P11
,809 0,361 Valid
P12
,809 0,361 Valid
P13
(21)
Corrected Item-Total Correlation
r
tabel KeteranganP14
,652 0,361 Valid
P15
,365 0,361 Valid
P16
,652 0,361 Valid
P17
,483 0,361 Valid
P18
,616 0,361 Valid
P19
,809 0,361 Valid
P20
,581 0,361 Valid
P21
,630 0,361 Valid
P22
,809 0,361 Valid
P23
,718 0,361 Valid
P24
,809 0,361 Valid
P25
,481 0,361 Valid
P26
,399 0,361 Valid
P27
,384 0,361 Valid
P28
,652 0,361 Valid
Pada tabel 3.3 menunjukkan bahwa hasil corrected item-total correlation seluruh butir pernyataan r hitung > 0,361, maka dapat disimpulkan semua butir pernyataan tersebut valid.
3.9.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006). Untuk uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan fasilitas SPSS, yakni
(22)
dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha > 0.60. Nunally (Ghozali, 2006).
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas
Item-Total Statistics Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Keterangan
,938 Realibel
P2 ,943 Realibel
P3 ,936 Realibel
P4 ,936 Realibel
P ,940 Realibel
P6 ,936 Realibel
P7 ,937 Realibel
P8 ,936 Realibel
P9 ,938 Realibel
P10 ,937 Realibel
P11 ,936 Realibel
P12 ,936 Realibel
P13 ,936 Realibel
P14 ,937 Realibel
P15 ,941 Realibel
P16 ,937 Realibel
P17 ,939 Realibel
P18 ,938 Realibel
P19 ,936 Realibel
P20 ,938 Realibel
P21 ,939 Realibel
P22 ,936 Realibel
P23 ,937 Realibel
P24 ,936 Realibel
P25 ,943 Realibel
P26 ,940 Realibel
P27 ,940 Realibel
(23)
Pada Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa nilai cronbach alpha > 0,70. Hal ini menunjukkan bahwa setiap butir pernyataan bersifat reliable dan hasilnya dapat dianalisis dalam penelitian selanjutnya.
3.10. Teknik Analisis
3.10.1.Metode Analisis Deskriftif
Suatu metode analisis dimana data yang yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang akan dibahas.
3.10.2.Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel terdistribusi secara normal. Salah satu cara mengecek kenormalitasan adalah dengan plot probabilitas normal. Dengan plot ini, masing-masing nilai pengamatan dipasangkan dengan nilai harapan pada distribusi normal, normalitas terpenuhi apabila titik-titik (data) terkumpul di sekitar garis lurus dan untuk mengetahui apakah data berdistribusi nomal atau mendekati normal. “Untuk melihat normalitas data bias dilakuian uji statistik non parametic kolmogorov sumirnov (K-S)”, (Ghozali 2005:54) 2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digpergunakan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model yang dapat menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara variabel independen tersebut.
(24)
Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana variabel independent saling berkorelasi satu dengan lainnya. Persamaan regresi berganda yang baik adalah persamaan yang bebas dari adanya multikolinearitas antar variabel independent. Menurut Ghozali (2005:56), untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas pada model regresi adalah jika Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 5 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas.
3.10.3.Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi linier berganda. Analisis regresi berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antara beberapa variabel bebas yang biasa disebut �1, �2, �3dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y (Ginting 2008:191).
Regresi linier digunakan untuk mengestimasi besarnya koefisien-koefisien yang dihasilan dari persamaan yang bersifat linier berganda, yang melibatkan dua variabel bebas (X) untuk digunakan sebagai alat prediksi besarnya nilai variabel terikat (Y). Analisis regresi linier menggunakan persamaan sebagai berikut :
Y = a+b1x1+b2x2 +e
Keterangan : Y = Prestasi kerja A = Konstanta
b1,b2 = Koefisien Regresi Variabel Independen X1 = Disiplin Kerja
(25)
X2 = Komunikasi E = Error Of Term
3.10.4.Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
Uji F-test, digunakan untuk menguji pengaruh simultan pada variabel disiplin kerja dan komunikasi terhadap prestasi kerja pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Delis Serdang. Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis yaitu :
Ha diterima jika F-hitung > F-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig.
< level of significant (α) 5%.
Ho diterima jika F-hitung < F-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. > level of significant (α) 5%.
) 1 ( ) 1 ( / 2 2 − − − − = k n r k r F Keterangan :
F = Fhitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan Ftabel
2
r = Korelasi Parsial n = Jumlah Sample k = Variabel Bebas
3.10.5. Uji Koefisien Determinan (��)
Pengujian koefisien determinan, dilakukan untuk melihat berapa besar pengaruh dari variable bebas terhadap variable terikat.Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai koefisien determinan.
(26)
� = �����2. 100 %
Dimana : D = Koefisien Determinan
(27)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskriptif Objek Penelitian
4.1.1.1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli
Serdang
Mengacu kepada peraturan pemerintah republik indonesia nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara, penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah, yang mengatur penyusunan rencana strategis satuan kerja perangkat daerah yang penyusunannya didasarkan kepada rencana pembangunan jangka menengah daerah.
Sebagai tindak lanjut penyusunan renstra harus dibuat rencana kinerja dan capaian akuntabilitas instansi pemerintah yang merupakan instrument pertanggungjawaban, dan perencanaan strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah.
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan program dan kegiatan serta agar mampu eksis dan unggul dalam persaingan yang semakin ketat dalam lingkungan organisasi yang berubah sangat cepat seperti dewasa ini, maka suatu instansi pemerintah seperti dinas pendapatan daerah kabupaten deli serdang harus terus menerus melakukan perubahan kearah perbaikan. perubahan – perubahan tersebut harus disusun dalam suatu tahapan yang konsisten dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan kinerja yang beriorentasi kepada pencapaian hasil.
(28)
Dalam hubungan inilah perencanaan strategis sebagai proses sistematis yang berkelanjutan dari pembuatan keputusan yang beresiko dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif, harus mampu mengorganisasikan secara sistematis usaha pelaksanaan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya dengan umpan balik yang terorganisasi dan sistematis pula.
Di sisi lain perencanaan srategis Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang juga merupakan integrasi antara keahlian sumberdaya manusia dan sumber daya lainnya agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun global serta tetap dalam tatanan sistem manajemen daerah kabupaten deli serdang.
Untuk itulah rencana strategis dinas pendapatan daerah kabupaten Deli Serdang tahun 2014 – 2019 memuat tentang visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi pencapaian tujuan dan sasaran guna memberikan arah dan gambaran yang jelas terhadap program pembangunan yang akan dilaksanakan ke depan terlebih dalam menghadapi era globalisasi serta berbagai akses lingkungan yang berskala daerah.
Penyusunan dokumen ini selain memenuhi tuntutan dari undang – undang nomor 25 tahun 2004 juga dimaksudkan untuk menghimpun dan mensinkronkan program dan kegiatan yang sesuai dengan upaya pencapaian tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai visi dan misi kepala daerah. sedangkan tujuannya adalah memberikan kerangka perencanaan selama priode 2014 – 2019 bagi seluruh skpd di lingkungan pemerintah kabupaten deli serdang.
(29)
4.1.1.2. Visi dan Misi
4.1.1.2.1. Visi
”Pendapatan Daerah Sebagai Sumber Utama Pembangunan Deli Serdang”
4.1.1.2.2. Misi
1. Melaksanakan pelayanan pajak daerah yang transparan dan akuntabel
2. Mengadakan koordinasi dengan instansi lain dalam perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian layanan pajak daerah
3. Peningkatan profesionalisme aparatur bidang pendapatan daerah
4. Mendorong terciptanya partisipasi wajib pajak daerah dalam peningkatan pajak daerah dan pengawasan pajak daerah
(30)
(31)
4.1.1.4. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Bupati Deli Serdang nomor 768 Tahun 2014 Dispenda Kabupaten Deli Serdang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
1. Kepala Dinas Pendapatan Daerah, mempunyai rincian tugas :
a. Menetapkan program kerja Dinas Pendapatan Daerah
b. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan pendapatan daerah yang bersumber dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan pendapatan daerah lainnya
c. Melaksanakan koordinasi kegiatan pemungutan, pengumpulan dan pemasukan ke Kas Daerah yang ada maupun sumber pendapatan yang baru berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
d. Melaksanakan urusan dan atau sebagian tugas pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya
e. Melaksanakan penilaian hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
f. Melaksanakan pembinaan teknis operasional, bimbingan dan petunjuk kepada Dinas/Unit Kerja dan yang melaksanakan pemungutan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya.
2. Sekretaris mempunyai rincian tugas :
(32)
c. Merumuskan pengelolaan administrasi umum; d. Merumuskan pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. Merumuskan pengelolaan administrasi perlengkapan kantor dan peralatan kantor;
f. Merumuskan pengelolaan administrasi penyusunan program; g. Merumuskan pengelolaan administrasi keuangan;
h. Melaksanakan pengawasan kebersihan lingkungan kantor dan bertanggungjawab atas keamanan dan kenyamanan kantor;
i. Melaksanakan pengawasan terhadap disiplin pegawai, budaya bersih, budaya kerja dan budaya tertib;
j. Merumuskan surat perintah tugas bagi pegawai yang akan melaksanakan perjalanan dinas;
k. Melaksanakan penilaian hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya
2.1. Kepala Sub Bagian Umum mempunyai rincian tugas:
a. Menyusun program kerja Sub Bagian Umum
b. Melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, rumahtangga, pembayaran gaji pegawai dan perjalanan dinas serta pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan
(33)
d. Mempersiapkan usulan informasi, pengadaan pendidikan serta pelatihan pegawai
e. Mempersiapkan bahan usulan mutasi, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan penyusunan masa kerja
f. Mempersiapkan upaya peningkatan disiplin dan kesejahteraan pegawai g. Mempersiapkan usulan pemberian penghargaan dan tanda jasa
h. Mempersiapkan data serta informasi yang berhubungan dengan kepegawaian i. Mempersiapkan daftar kehadiran pegawai sesuai dengan data yang ada untuk
mengetahui kehadiran pegawai
j. Melaksanakan penilaian hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2.2. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai rincian tugas:
a. Menyusun program kerja Sub Bagian Keuangan b. Menyusun, memeriksa dan meneliti rencana anggaran c. Memproses kegiatan keuangan dan perlengkapan
d. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan perlengkapan e. Melaksanakan penyusunan daftar gaji dan tunjangan pegawai
f. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan lainnya g. Melaksanakan pengendalian administrasi perjalanan dinas pegawai
h. Melaksanakan pengarsipan dokumen dan tanda bukti penerimaan dan pengeluaran keuangan
(34)
i. Melaksanakan penyusunan daftar dan penilaian aset / perlengkapan / inventaris dinas dan unit pelaksana teknis dinas
j. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana rumah tangga dinas;
k. Melaksanakan penilaian hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2.3. Kepala Sub Bagian Program mempunyai rincian tugas:
a. Menyusun program kerja Sub Bagian Program;
b. Memproses data sebagai bahan acuan dalam penyusunan program;
c. Menyusun perencanaan tahunan dan perencanaan jangka menengah, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)
d. Mengumpulkan daftar usulan kegiatan pelaksanaan tugas dari masing-masing bidang sebagai bahan penyusunan program kerja dinas;
e. Melaksanakan evaluasi terhadap program kerja sebagai penyusunan laporan; f. Melaksanakan Aplikasi Sistem dan Prosedur Pajak Daerah;
g. Membuat laporan pelaksanaan sistem dan prosedur pajak daerah;
h. Melaksanakan penilaian hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP);
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya
(35)
3. Kepala Bidang Pendataan dan Penetapan mempunya rincian tugas:
a. Merumuskan program kerja bidang Pendataan dan Penetapan
b. Merumuskan pelaksanaan tugas pendataan dan penetapan pajak daerah serta pendapatan daerah lainnya
c. Melaksanakan pendataan dan pendaftaran wajib pajak
d. Melaksanakan penatausahaan penetapan dan berkas wajib pajak
e. Melaksanakan penilaian hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya
3.1. Kasi Pendataan dan Pendaftaran mempunyai rincian tugas :
a. Menyusun program kerja seksi Pendataan dan Pendaftaran b. Melakukan pendataan dan pendaftaran Wajib Pajak c. Mengolah data dan informasi pajak
d. Menyusun daftar induk wajib pajak
e. Melakukan pencatatan pajak daerah dalam kartu data
f. Mengarsipkan Surat Perpajakan yang berkaitan dengan Pendaftaran dan Pendataan
g. Melakukan pemeriksaan dilapangan/lokasi untuk peremajaan data dari objek dan subjek pajak daerah
h. Melaksanakan penilaian hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
(36)
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3.2. Kasi Pemeriksaan mempunyai rincian tugas:
a. Menyusun program kerja seksi Pemeriksaan;
b. Mengumpulkan dan mengelola data semua sumber Pendapatan Daerah; c. Merencanakan akurasi data objek pajak dan subjek pajak daerah;
d. Melakukan konfirmasi ke wajib pajak mengenai ketetapan pajak agar sesuai rencana peningkatan penerimaan sumber Pendapatan Asli Daerah;
e. Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap wajib pajak; f. Menyusun laporan pajak;
g. Melaksanakan penilaian hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP);
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3.3. Kasi Penetapan mempunyai rincian tugas:
a. Menyusun program kerja seksi penetapan
b. Menerbitkan Surat Ketetepan Pajak Daerah (SKPD) / Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD)
c. Menerbitkan surat perjanjian angsuran dan surat-surat ketetapan pajak lainnya d. Melakukan pencetakan massal Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak
Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (SPPT PBB) beserta Daftar Himpunan Ketetapan Pajak Bumi dan Bangunan (DHKP PBB)
(37)
f. Mendistribusikan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (SPPT PBB) beserta Daftar Himpunan Ketetapan Pajak Bumi dan Bangunan (DHKP PBB) kepada Camat se- Kabupaten Deli Serdang
g. Melaksanakan perhitungan dan penetapan pajak
h. Melaksanakan penilaian hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya
4. Kepala Bidang Penagihan mempunyai rincian tugas:
a. Merumuskan program kerja bidang Penagihan
b. Melaksanakan pengawasan penagihan pasif dan aktif terhadap pajak daerah serta pendapatan lainnya
c. Melaksanakan koordinasi dengan instalasi terkait untuk kelancaran tugas d. Melaksanakan penilaian hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan
penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya
4.1. Kasi Pembukuan dan Verifikasi mempunyai rincian tugas:
a. Menyusun program kerja seksi Pembukuan dan verifikasi
b. Menerima, semua Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dan Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) serta Surat-surat ketetapan pajak lainnya, yang telah diterbitkan
(38)
c. Mengarsipkan seluruh dokumen yang telah dicatat dengan memberi nomor urut file
d. Melaksanakan pembukuan dan pelaporan mengenai realisasi penerimaan dan tunggakan pajak daerah, pendapatan daerah lainnya
e. Mencatat untuk dilakukan perhitungan kelebihan/ kompensasi pembayaran pajak
f. Melaksanakan penilaian hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya
4.2. Kasi Penagihan dan Perhitungan mempunyai rincian tugas :
a. Menyusun program kerja seksi Penagihan dan perhitungan
b. Mengumpulkan dan mengolah data sumber-sumber pendapatan daerah untuk akurasi data objek dan subjek pajak daerah
c. Melaksanakan penagihan pajak daerah dan penerimaan lain-lain yang sah yang telah jatuh tempo
d. Melayani keberatan dan permohonan banding serta restitusi
e. Melaksanakan penerapan sanksi kepada wajib pajak daerah yang melanggar peraturan daerah
f. Melakukan penghitungan penetapan tunggakan pajak daerah
g. Melakukan penghitungan jumlah angsuran pemungutan / pembayaran / penyetoran atas permohonan Wajib Pajak yang disetujui
(39)
h. Melaksanakan penilaian hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya
4.3. Kepala Seksi Pertimbangan dan Restitusi mempunyai rincian tugas :
a. Menyusun program kerja seksi Pertimbangan dan restitusi
b. Melakukan proses restitusi pajak daerah dan pendapatan daerah lainnya
c. Menyiapkan surat teguran, surat panggilan, dan surat pelaksanakan penegakan hukum selanjutnya
d. Menerima dan melayani surat keberatan dan surat permohonan banding atas materi penetapan pajak
e. Melakukan analisa terhadap keberatan yang dilakukan wajib pajak f. Melakukan pemeriksaan dan membuat laporan pemeriksaan
g. Melaksanakan penilaian hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
h. Melaksanakan tugas Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya
5. Kepala Bidang Bagi Hasil Pendapatan mempunyai rincian tugas :
a. Merumuskan program kerja bidang Bagi Hasil Pendapatan
b. Melaksanakan penatausahaan penerimaan bagi hasil Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta memfasiltasi pemungutannya
(40)
c. Melaksanakan penatausahaan penerimaan bagi hasil pajak provinsi dan penerimaan sumber-sumber lain diluar pajak
d. Melaksanakan penatausahaan penerimaan bagi hasil pajak penghasilan (PPH), bagi hasil bukan pajak (sumber daya alam)
e. Melaksanakan penatausahaan penerimaan retribusi daerah dan penerimaan lainnya dari badan Usaha Milik Daerah/Badan Usaha Milik Negara
f. Melaksanakan legalisasi / pengesahan atas surat ketetapan pajak serta melakukan pendistribusian dan pembukuan surat-surat berharga
g. Melaksanakan koordinasi dengan instasni terkait untuk meningkatkan penerimaan bagai hasil pajak
h. Melaksanakan penilaian hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
i. Melaksanakan tugas Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya
5.1. Kepala Seksi Bagi Hasil Pajak mempunyai rincian tugas :
a. Menyusun program kerja seksi Bagi Hasil Pajak
b. Melaksanakan pembukuan bagi hasil pajak pusat dan bagi hasil pajak provinsi
c. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait untuk meningkatkan penerimaan bagi hasil pajak
d. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan dibidang bagi hasil pajak e. Melakukan laporan hasil pelaksanaan tugas
(41)
f. Melaksanakan penilaian hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
g. Melaksanakan tugas Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya
5.2. Kepala Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak mempunyai rincian tugas :
a. Menyusun program kerja seksi Bagi Hasil Bukan Pajak
b. Melaksanakan pembukuan bagi hasil bukan pajak pusat dan bagi hasil bukan pajak provinsi
c. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan dibidang bagi hasil bukan pajak d. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait untuk meningkatkan
penerimaan bagi hasil bukan pajak
e. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
f. Melaksanakan penilaian hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
g. Melaksanakan tugas Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya
5.3.Kepala Seksi Pengkajian Peraturan Perundang-undangan mempunyai
rincian tugas:
h. Menyusun program kerja seksi Pengkajian Peraturan Perundang-undangan i. Menyusun Naskah Rancangan Peraturan daerah dan Keputusan daerah dan
Keputusan Kepala Daerah tentang Pajak Daerah serta Pendapatan Daerah Lainnya
(42)
j. Melakukan koordinasi yang lebih baik untuk memperoleh informasi yang transparan dari pemerintah atasan maupun mitra sejajar
k. Mengadakan penegakan hukum terhadap wajib pajak yang melanggar peraturan daerah
l. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
m. Melaksanakan penilaian hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
n. Melaksanakan tugas Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya
6. Kepala Bidang Peningkatan Pendapatan Daerah mempunyai rincian
tugas:
a. Merumuskan program kerja bidang Peningkatan Pendapatan Daerah
b. Mengkoordinir pendataan ulang terhadap objek pajak yang sudah terdaftar maupun yang belum terdaftar
c. Melaksanakan sosialisasi tentang pajak daerah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak
d. Mengkoordinir penyampaian SPPT PBB
e. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait
f. Melaksanakan penilaian hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
g. Melaksanakan tugas Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya
(43)
6.1.Kepala Seksi Peningkatan Pendapatan Pajak mempunyai rincian tugas:
a. Menyusun program kerja seksi Peningkatan Pendapatan Pajak
b. Melaksanakan pendataan ulang terhadap objek pajak yang sudah terdaftar maupun yang belum terdaftar
c. Melaksanakan sosialisasi tentang pajak daerah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak
d. Melaksanakan penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan
e. Mengevaluasi realisasi pendapatan pajak daerah tiap minggu, bulan, dan per triwulan
f. Melakukan evaluasi kinerja petugas yang ditunjuk (Rapat Evaluasi Bulanan) g. Melaksanakan penilaian hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan
penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
h. Melaksanakan tugas Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya
6.2.Kepala Seksi Peningkatan Pendapatan Retribusi mempunyai rincian
tugas:
a. Menyusun program kerja seksi Peningkatan Pendapatan Retribusi
b. Mengadakan koordinasi dengan dinas terkait mengenai pendapatan retribusi daerah
c. Membuat laporan realisasi penerimaan retribusi daerah setiap bulannya
d. Melaksanakan penilaian hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
(44)
e. Melaksanakan tugas Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya
6.3.Kepala Seksi Peningkatan Pendapatan lain-lain mempunyai rincian
tugas:
a. Menyusun program kerja seksi Peningkatan Pendapatan Lain-lain
b. Mengadakan koordinasi dengan dinas terkait mengenai pandapatan lain-lain daerah
c. Membuat laporan realisasi penerimaan pendapatan lain-lain setiap bulannya d. Melaksanakan penilaian hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan
penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
e. Melaksanakan tugas Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya
7. Unit Pelaksanan Teknis Dinas.
UPTD pada Dinas Pendapatan Daerah terdiri atas :
a. UPTD Kecamatan Bangun Purba untuk wilayah kerja Kecamatan Bangun Purba dan Kecamatan Gunung Meriah
b. UPTD Kecamatan STM Hilir untuk wilayah kerja Kecamatan STM Hilir dan Kecamatan STM Hulu
c. UPTD Kecamatan Galang untuk wilayah kerja Kecamatan Galang dan Kecamatan Pagar Merbau
d. UPTD Kecamatan Deli Tua untuk wilayah kerja Kecamatan Deli Tua dan Kecamatan Biru Biru
(45)
e. UPTD Kecamatan Pancur Batu untuk wilayah kerja Kecamatan Pancur Batu dan Kecamatan Kutalimbaru
f. UPTD Kecamatan Hamparan Perak untuk wilayah kerja Kecamatan Hamparan Perak
g. UPTD Kecamatan Sunggal untuk wilayah kerja Kecamatan Sunggal
h. UPTD Kecamatan Labuhan Deli untuk wilayah kerja Kecamatan Labuhan Deli
i. UPTD Kecamatan Percut Sei Tuan untuk wilayah kerja Kecamatan Percut Sei Tuan
j. UPTD Kecamatan Batang Kuis untuk wilayah kerja Kecamatan Batang Kuis k. UPTD Kecamatan Pantai Labu untuk wilayah kerja Kecamatan Pantai Labu l. UPTD Kecamatan Beringin untuk wilayah kerja Kecamatan Beringin
m. UPTD Kecamatan Lubuk Pakam untuk wilayah kerja Kecamatan Lubuk Pakam
n. UPTD Kecamatan Tanjung Morawa untuk wilayah kerja Kecamatan Tanjung Morawa
o. UPTD Kecamatan Patumbak untuk wilayah kerja Kecamatan Patumbak
p. UPTD Kecamatan Namo Rambe untuk wilayah kerja Kecamatan Namo Rambe
q. UPTD Kecamatan Sibolangit untuk wilayah kerja Kecamatan Sibolangit UPTD pada Dinas Pendapatan Daerah di Kecamatan dipimpin oleh Kepala UPTD yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Dalam kedudukannya tersebut secara teknis operasional Kepala UPTD dibina oleh
(46)
Sekretaris dan para Kepala Bidang.Kepala UPTD pada Dinas Pendapatan Daerah di Kecamatan mempunyai rincian tugas :
a. penyusunan rencana program kerja dan kegiatan dibidang operasional pajak daerah
b. penyelenggaraan kegiatan operasional pendapatan daerah di kecamatan meliputi pelayanan, pendataan, pendaftaran, penagihan dan pengelolaan/pemutakhiran data
c. memimpin, mengawasi, mengendalikan, membina dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas pendapatan daerah di kecamatan
d. monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas e. penyampaian laporan realisasi pajak
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang sedang diteliti.Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuisioner yang telah diisi oleh responden penelitian.Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dalam Skala Likert untuk menanyakan pengaruhdisiplin kerja dan komunikasi organisasi terhadap prestasi kerja karyawan. Variabel disiplin kerja (X1) yang terdiri dari 10 butir pertanyaan, variabel komunikasi(X2) yang terdiri dari 10 butir pernyataan, dan variabel
(47)
prestasi kerja (Y) yang terdiri dari 8 butir pertanyaan. Kuesioner penelitian ini disebarkan kepada 51 orang responden.
4.2.2 Hasil Distribusi Karakteristik Responden
Pada bagian ini akan dijelaskan hasil distribusi karakteristik responden yang diperoleh melalui kuesioner penelitian mengenai data responden penelitian yang meliputi jenis kelamin, usia dan pendidikan dengan menggunakan metode crosstab dan frekuensi sebagai berikut:
4.2.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas dengan Jenis Kelamin
Distribusi responden berdasarkan kelas crosstab dengan jenis kelamin responden sebagai berikut :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin jeniskelamin * usia Crosstabulation
usia
Total 21-25 26-31 >31
jeniskelamin perempuan 8 6 0 14
Laki-laki 7 28 2 37
Total 15 34 2 51
Dari Tabel 4.1 memberikan informasi bahwa sebanyak 14 responden yang berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia21-25 tahun sebanyak 8 orang dan usia 26-31sebanyak 6 orang.Sebanyak 7 orang responden berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia 21-25, 28 responden laki-laki dengan rentang usia 26-31 dan 2 orang responden laki-laki berusia >31. Deskriptif jenis kelamin responden pada penelitian ini didominasi oleh responden berjenis kelamin
(48)
laki-4.2.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Distribusi responden berdasarkan dengan media online yang digunakan responden sebagai berikut:
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir jeniskelamin * pendidikan Crosstabulation
Count
pendidikan
Total
DIII S1 S2
jeniskelamin perempuan 7 7 0 14
Laki-laki 0 35 2 37
Total 7 42 2 51
Dari Tabel 4.2 memberikan informasi bahwa sebanyak 7 orang responden berpendidikan DIII dan 7 orang responden berpendidikan S1 berjenis kelamin perempuan, sebanyak 35 orang responden berpendidikan S1 dan sebanyak 2 orang responden berpendidikan S2. Dapat disimpulkan deskriptif pendidikan terakhirpada penelitian ini didominasi oleh responden yang berpendidikan S1.
4.3 Analisis Statistik Deskriptif
4.3.1 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden untuk Variabel Disiplin
Kerja
Jawaban responden tentang variabel Disiplin Kerjadapat dijelaskan pada Tabel 4.3 sebagai berikut :
(49)
Tabel 4.3
Distribusi Jawaban Responden untukdisiplin kerja
Item
SS S KS TS STS Total
Rata-rata
F % F % F % F % F % F %
Hadir tepat waktu di setiap hari kerja
5 9,8 36 70,6 5 9,8 0 0 0 0 51 100 3,60
Menerima Hukuman / Sanksi Jika Tidak Hadir Tepat Waktu
11 21,6 17 33,3 4 7,8 19 37,3 0 0 51 100 3,39 Menggunakan Peralatan Kantor
Dengan Baik
15 29,4 36 70,6 0 0 0 0 0 0 51 100 4,29
Bekerja sesuai dengan prosedur kantor
15 29,4 36 70,6 0 0 0 0 0 0 51 100 4,29
Selalu Berada di Meja Kantor Selama Jam Kerja berlangsung
13 25,5 16 31,4 6 11,8 16 31,4 0 0 51 100 3,62 Jarak tempat tinggal dengan
tempat kerja tidak
mempengaruhi waktu
15 29,4 36 70,6 0 0 0 0 0 0 51 100 4,29
Tidak Pernah Melakukan Kesalahan Dalam Bekerja
16 31,4 25 49,0 10 19,6 0 0 0 0 51 100 4,11
Tidak pernah melakukan kesalahan saat melaksanakan pekerjaan
10 19,6 26 50,9 5 9,8 10 19,6 51 100 3,70
Tanggung Jawab Pribadi Yang Tinggi
18 35,3 33 64,7 0 0 0 0 0 0 51 100 4,35
Saling menghargai pendapat Orang Lain
16 31,4 35 68,6 0 0 0 0 0 0 51 100 4,11
Total Rata-rata 3,97
Sumber : Hasil Penelitian (2017) (diolah)
Pada Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa secara umum mayoritas responden cenderung menjawab setuju selalu hadir dan tepat waktu di setiap hari kerja, terlihat dari jumlah responden yang menjawab sangat setuju dan setuju sebanyak 46 orang (80,4%). Hal ini menunjukkan bahwa banyak pegawai masih mengikuti peraturan yang telah ditetapkan kantor . Sedangkan responden yang menjawab kurang setuju 5 orang (9,8%), setuju 36 orang (60%) pegawai masih mematuhi disiplin dengan datang tepat waktu di kantor setiap hari jam kerja.
Mayoritas responden cenderung menjawab tidak setuju menerima hukuman / sanksi jika tidak hadir tepat waktuterlihat dari jumlah responden yang menjawab sangat setuju dan setuju sebanyak 19 orang (37,3%). Hal ini disebabkan pimpipinan yang belum memberikan pengarahaan dan sanksi disiplin
(50)
(33,3%), sangat setuju 11 orang (21,6%) pegawai masih menerima hukuman / sanksi jika tidak hadir tepat waktu.
Mayoritas responden menjawab tidak setuju untuk selalu berada di meja kantor selama jam kerja berlangsung, terlihat dari responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 16 orang (31,4%), Hal ini disebabkan buruknya pegawai dalam mentaati standar aturan kerja yang berlaku di kantor. Sedangkan responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 13 orang (25,5%) pegawai yang menerima untuk selalu berada di meja kantor selama jam kerja berlangsung.
Mayoritas responden menjawab setuju untuk tidak pernah melakukan kesalahan dalam bekerja, terlihat dari jumlah responden yang menyatakan setuju sebanyak 25 orang (49,0%). Hal ini disebabkan atas pimpinan yang memberi contoh baik untuk selalu teliti dalam bekerja di kantor. Sedangkan responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 10 orang (19,6%).
Mayoritas responden menjawab setuju untuk tidak pernah melakukan kesalahan saat melaksanakan pekerjaan, terlihat dari jumlah responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebanyak 26 orang (50,9%). Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju untuk tidak pernah melakukan kesalahan saat melaksanakan pekerjaansebanyak 10 orang (19,6%). Hal ini disebabkan pegawai yang masih menggunakan fasilitas kantor diluar kantor.
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui rata-rata jawaban responden terhadap variabel disiplin kerja.Agar lebih mempermudah penilaian dari rata-rata tersebut, maka perlu dibuat interval. Dalam penelitian ini, banyak kelas interval sebesar 5 (lima) dengan rumus sebagai berikut:
(51)
��������������������= R������
�������������������
Berdasarkan rumus di atas maka panjang kelas interval adalah :
�������������������� = 5−1
5 = 0,8
Maka kriteria dari penilaian adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4
Interpretasi Nilai Rata-Rata Jawaban Responden Terhadap Disiplin kerja (X1)
Nilai Keterangan
1,00-1,79 Sangat Tidak Baik
1,80-2,59 Tidak Baik
2,60-3,39 Kurang Baik
3,40-4,19 Baik
4,20-5,00 Sangat Baik
Sumber :Data diolah (2015)
Dari hasil jawaban responden dapat dilihat bahwa rata-rata jawaban responden mengenai disiplin kerja sebesar 3,97 yang artinya bahwa semua responden menyetujui bahwadisiplin kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang.
4.3.2 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden untuk Variabel Komunikasi Organisasi
Jawaban responden tentang variabel Komunikasi Organisasidapat dijelaskan pada Tabel 4.4 sebagai berikut :
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden untukkomunikasi organisasi
Item
SS S KS TS STS Total Rata
-rata
F % F % F % F % F % F %
Jujur dalam berkomunikasi kepada pemimpin ataupun pegawai lainnya
15 29,4 36 70,6 51 100 4,29
(52)
Item
SS S KS TS STS Total Rata
-rata
F % F % F % F % F % F % Bertanggung jawab terhadap informasi
yang saya samapaikan
15 29,4 36 70,6 0 0 0 0 0 0 51 100 4,29
Terlibat aktif dengan ekspresi wajah dan gerak-gerik yang sesuai saat berkomunikasi dengan pimpinan dan pegawai lain
15 29,4 32 62,7 4 7,8 0 0 0 0 51 100 4,21
Melakukan komunikasi yang formal 9 17,6 16 31,4 26 51,0 0 0 0 0 51 100 3,66 Melakukan penyampaian pesan lisan
dengan baik dan efektif
15 29,4 32 62,7 4 7,8 0 0 0 0 51 100 4,21
Menyampaikan pesan dan menerima pesan dengan jelas dan profesional
11 21,6 34 66,7 6 11,8 0 0 0 0 51 100 4,09
Berkomunikasi dengan spontan dan positif 10 19,6 36 70,6 5 9,8 0 0 0 0 51 100 4,09 Bersikap netral terhadap seluruh pegawai 15 29,4 36 70,6 0 0 0 0 0 0 51 100 4,29 Menerima pendapat orang lain dalam
bekerja
10 19,6 36 70,6 5 9,8 0 0 0 0 51 100 4,09
Total Rata-rata 4,15
Sumber : Hasil Penelitian (2017) (diolah)
Pada Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa secara umum mayoritas responden cenderung menjawab setujuuntuk terlibat aktif dengan ekspresi wajah serta gerak-gerik yang sesuai saat berkomunikasi dengan pimpinan dan pegawai lain sebanyak 32 orang (62,7%). Sedangkan responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 4 orang (7,8%).
Mayoritas responden cenderung menjawab kurang setuju untuk selalu melakukan komunikasi yang formal, terlihat dari jumlah responden yang menjawab kurang setuju 26 orang (51,0%), Hal ini disebabkan responden menganggap melakukan komunikasi non formal tidak masalah dilakukan dalam komunikasi organisasi. Sedangkan responden yang menajwab setuju 16 orang (31,4%) pegawai yang selalu melakukan komunikasi yang formal di dalam organisasi.
Mayoritas responden cenderung menjawab setujudan sangat setuju untuk selalu melakukan penyampaian pesan lisan dengan baik dan efektif, terlihat dari
(53)
responden yang menyatakan setuju sebanyak 32 orang (62,7%). Sedangkan responden yang menjawab kurang setuju 4 orang (7,8%) pegawai yang belum melakukan penyampaian pesan lisan dengan baik dan efektif.
Mayoritas responden cenderung menjawab setuju dan sangat setuju selalu menyampaikan pesan dan menerima pesan dengan jelas dan profesional, terlihat dari jumlah responden yang menyatakan setuju sebanyak 34 orang (66,7%). Sedangkan responden yang kurang setuju 6 orang (11,8%) pegawai yang belum menyampaikan pesan dan menerima pesan dengan jelas dan profesional.
Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju untuk berkomunikasi dengan spontan dan positif, terlihat dari jumlah responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebanyak 36 orang (70,6%). Sedangkan responden yang menjawab kurang setuju 5 orang (9,8%) pegawai yang belum bersikap spontan dan positif dalam berkomunikasi di kantor.
Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju untuk selalu menerima pendapat orang lain dalam bekerja, terlihat dari jumlah responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebanyak 36 orang (70,6%). Sedangkan responden yang menjawab kurang setuju 5 orang (9,8%) pegawai yang masih belum bisa menerima pendapat orang lain dalam bekerja.
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui rata-rata jawaban responden terhadap variabel citra merek.Agar lebih mempermudah penilaian dari rata-rata tersebut, maka perlu dibuat interval. Dalam penelitian ini, banyak kelas interval sebesar 5 (lima) dengan rumus sebagai berikut:
(54)
Berdasarkan rumus di atas maka panjang kelas interval adalah :
�������������������� = 5−1
5 = 0,8
Maka kriteria dari penilaian adalah sebagai berikut :
Tabel 4.6
Interpretasi Nilai Rata-Rata Jawaban Responden Terhadap komunikasi organisasi (X2)
Nilai Keterangan
1,00-1,79 Sangat Tidak Baik
1,80-2,59 Tidak Baik
2,60-3,39 Kurang Baik
3,40-4,19 Baik
4,20-5,00 Sangat Baik
Sumber :Data diolah (2017)
Dari hasil jawaban responden dapat dilihat bahwa rata-rata jawaban responden mengenai komunikasi organisasi sebesar 4,15 yang artinya bahwa semua responden menyetujui bahwakomunikasi organisasi berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang.
4.3.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden untuk Variabel Prestasi
Kerja
Jawaban responden tentang variabel Prestasi Kerjadapat dijelaskan pada Tabel 4.5 sebagai berikut :
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden untukprestasi kerja
Item
SS S KS TS STS Total
Rata-rata
F % F % F % F % F % F %
Kualitas kerja yang baik memicu persaingan jabatan dengan rekan kerja yang lain
13 25,5 22 43,1 4 7,8 12 23,5 0 0 51 100 3,70
Bekerja dengan tepat berdasarkan SOP yang berlaku
15 29,4 36 37,6 0 0 0 0 0 0 51 100 4,29
Menyelesaikan tugas tanpa melakukan kesalahan
(55)
Item SS S KS TS STS Total Rata-rata
F % F % F % F % F % F %
Selalu menyelesaikan target kerja dengan baik
15 29,4 36 37,6 0 0 0 0 0 0 51 100 4,29
Menggunakan fasilitas kantor hanya untuk kepentingan kantor saja
11 21,6 17 33,3 4 7,8 19 37,3 0 0 51 100 3,39
Menyelesaikan tugas dengan tepat waktu
21 41,2 30 58,8 0 0 0 0 0 0 51 100 4,41
Memiliki kinerja yang lebih baik dari pegawai lainnya
11 21,8 36 70,6 4 7,8 0 0 0 0 51 100 4,13
Bersedia menambah waktu jam kerja demi mencapai target kerja yang diinginkan dinas
15 29,4 32 62,7 4 7,8 0 0 0 0 51 100 4,21
Total 4,08 Sumber : Hasil Penelitian (2017) (diolah)
Pada Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa secara umum mayoritas responden cenderung menjawab setujuuntuk kualitas kerja yang baik memicu persaingan jabatan dengan rekan kerja yang lain, terlihat sebanyak 22 orang (43,1%). Sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 12 orang (23,5%). Hal ini menunjukkan bahwa masih ada pegawai yang tidak menganggap bahwa kualitas kerja yang baik memicu persaingan jabatan dengan rekan kerja yang lain
Mayoritas responden cenderung menjawab tidak setuju untuk selalu menggunakan fasilitas kantor hanya untuk kpentingan kantor saja, terlihat dari jumlah responden yang menjawab tidak setuju 19 orang (37,3%), sedangkan responden yang menjawab setuju 17 orang (33,3%) pegawai yang masih menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi.
Mayoritas responden cenderung menjawab setuju memiliki kinerja yang lebih baik dari pegawai lainnya, terlihat dari jumlah responden yang menyatakan setuju sebanyak 36 orang (70,6%). Sedangkan responden yang kurang setuju 4 orang (7,8%) pegawai yang tidak memiliki kinerja yang lebih baik dari pegawai
(56)
Mayoritas responden menjawab setuju untuk bersedia menambah waktu jam kerja demi mencapai target kerja yang diinginkan dinas, terlihat dari jumlah responden yang menyatakan sebanyak 32 orang (62,7%). Sedangkan responden yang menjawab kurang setuju 4 orang (7,8%) pegawai yang tidak bersedia menambah waktu jam kerja demi mencapai target kerja yang diinginkan dinas.
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui rata-rata jawaban responden terhadap variabel prestasi kerja.Agar lebih mempermudah penilaian dari rata-rata tersebut, maka perlu dibuat interval. Dalam penelitian ini, banyak kelas interval sebesar 5 (lima) dengan rumus sebagai berikut:
��������������������= R������
�������������������
Berdasarkan rumus di atas maka panjang kelas interval adalah :
��������������������= 5−1
5 = 0,8
Maka kriteria dari penilaian adalah sebagai berikut :
Tabel 4.8
Interpretasi Nilai Rata-Rata Jawaban Responden Terhadap Prestasi Kerja (Y)
Nilai Keterangan
1,00-1,79 Sangat Tidak Baik
1,80-2,59 Tidak Baik
2,60-3,39 Kurang Baik
3,40-4,19 Baik
4,20-5,00 Sangat Baik
Sumber :Data diolah (2017)
Dari hasil jawaban responden dapat dilihat bahwa rata-rata jawaban responden mengenai prestasi kerja sebesar 4,08 yang artinya bahwa semua responden sudah baik dalam efektifitas, efisiensi, mengetahui wewenang akan
(57)
tugas serta memiliki inisiatif dalam melakukan pekerjaan untuk menunjang prestasi kerja pegawai pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang.
4.4. Analisis Statistik Inferential
4.4.1 Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui model dapat digunakan atau tidak. Apabila uji ini terpenuhi maka alat uji dimaksud dapat dipergunakan untuk menguji model, pengujian asumsi klasik terdiri dari :
4.4.1.1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebuah regresi telah berdistribusi normal atau tidak dapat di lihat pada analisis grafik dan analisis statistik berikut ini:
1. Analisis grafik
Pada diagram pencar hasil olah data SPSS dengan kesimpulan bahwa apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model tersebut memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal maka model tidak memenuhi asumsi normalitas. Hasil pengujian normalitas dapat di lihat pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2:
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2017) Gambar 4.1Pengujian Histogram Normalitas
(58)
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2017)
Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot Uji Normalitas
Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa variabel berdistribusi normal hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Pada Gambar 4.2P-P Plot menunjukkan bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal.
2. Analisis statistik
Uji normalitas dengan analisis statistik dapat dilihat dari Kolmogrov- Sumirnov (K-S) pada Tabel 4.9 :
Tabel 4.9
Hasil Uji Kolmogrov-Sumirnov (K-S) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 51
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,61219936
Most Extreme Differences Absolute ,083
Positive ,079
Negative -,083
Test Statistic ,083
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(59)
Menurut Situmorang & Lufti (2014:121) bahwa, apabila pada hasil uji Kolmogorov-Smirnov, nilai Asymp Sig (2-tailed) lebih besar dari nilai signifikan 0,05, dan nilai Kolmogorov-Smirnov Z lebih kecil dari 1,97 maka data dikatakan normal. Pada Tabel 4.9 dapat dilihat nilai Asymp Sig (2-tailed) 0,200 lebih besar dari 0,05 dan nilai Kolmogorov-Smirnov Z 1,61 lebih kecil dari 1,97, sehingga model regresi yang diperoleh adalah berdistribusi normal
4.3.2 Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan yang seharusnya tidak terjadi maka dikatakan ada homokedastisitas, sedangkan jika varians tidak sama dikatakan heteroskedastisitas (Situmorang & Lufti,2014 : 121-122). Gejala heterokedastisitas dapat dideteksi dengan dua cara yaitu:
a. Analisis Grafik
Gejala heterokedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik Scatterplot.Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak membentuk suatu pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heterokedastisitas.
Kriteria pengambilan keputusan:
1. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heterokedastisitas.
2. Jika diagram pencar yang ada tidak membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.
(60)
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2017) Gambar 4.3 Scatterplot Uji Heterokedastisitas
Pada Gambar 4.3 terlihat titik yang menyebar yang tidak membentuk pola-pola tertentu dan tersebar baik diatas angka 0 pada sumbu Regression Studentized Residual (y) dan berdasarkan gambar tersebut maka tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja pegawai berdasarkan variabel independent.
Pada uji Glejser dapat dilihat jika variabel independen singnifikan dibawah 5% secara statistik, maka di indikasikan terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% maka model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS dilihat pada Tabel 4.10:
Tabel 4.10
Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -1,903 1,446 -1,316 ,194
disiplinkerja -,017 ,057 -,076 -,291 ,772
komunikasior
ganisasi ,093 ,066 ,368 1,401 ,168
(61)
Pada Tabel 4.10dapat dilihat bahwa kolom Sig. pada tabel koefisien regresi untuk variabel independen adalah (0,772), (0,168) atau probabilitas lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi gangguan heterokedastisitas. Hal ini menunjukkan semua variabel independenyang terdiri daridisiplin kerja dan komunikasi organisasi signifikan secara statisik mempengaruhi variabel dependen.
4.4.1.3 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar variabel independen. Dan ini dapat dilihat dari Variance Inflation Factor (VIF) dengan catatan apabila VIF ≥ 10 dan VIF < 1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas, dan apabila VIF < 10 dan Tolerance mendekati 1 (satu) maka tidak terjadi multikolinieritas. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 16.00 di lihat pada Tabel 4.11:
Tabel 4.11 Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
disiplinkerja ,273 3,660
komunikasiorganisasi ,273 3,660
a. Dependent Variable: prestasikerja
(62)
Pada Tabel 4.11 menunjukkan variabel disiplin kerja, komunikasi nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai Tolerance mendekati 1 maka ini menunjukkan tidak terjadi gejala multikolonieritas.
4.4.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Metode analisis regresi linier berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh/hubungan antara variabel independent (disiplin kerja dan komunikasi organisasi) dan variabel dependent (prestasi kerja) akan digunakan analisis regresi linier berganda (multiple regression analysis). Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS for Windows untuk memperoleh hasil yang lebih terarah dengan menggunakan metode Enter.Metode Enter dilakukan dengan memasukkan semua variabel bebas sebagai variabel prediktor. Seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam analisis untuk mengetahui apakah variabel independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent.
Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik, ternyata data telah lulus uji asumsi klasik, sehingga data siap untuk diregresi linear berganda. Hasil dari analisis regresi linear berganda adalah sebagai berikut ini :
Tabel 4.12
Hasil Uji Regresi Disiplin Kerja, komunikasi Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,419 2,531 ,165 ,869
disiplinkerja ,512 ,100 ,635 5,133 ,000
komunikasi ,271 ,116 ,289 2,336 ,024
a. Dependent Variable: prestasikerja
(63)
Pada Tabel 4.12 tersebut di atas maka persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini sebagai berikut :
Y = 0,419 + 0,512X1+0,271X2 + e
Pada model regresi ini, nilai konstanta diperoleh sebesar 0,419 menunjukkan nilai konstanta berpengaruh positif terhadap prestasi kerja (Y) dengan adanya variabel disiplin kerja (X1) dan komunikasi organisasi (X2). Koefisien disiplin kerja menunjukkan bernilai positif dengan asumsi variabel lain tetap maka prestasi kerja akan mengalami peningkatan sebesar 0,512 Koefisien komunikasi organisasi bernilai positif yang berarti bahwa komunikasi organisasi semakin tinggi dengan asumsi variabel lain tetap maka prestasi kerja akan mengalami peningkatan sebesar 0,271. Koefisien regresi menunjukkan adanya hubungan linier disiplin kerja (X1), komunikasi organisasi (X2) prestasi kerja (Y) artinya jika disiplin kerja, komunikasi organisasi ditingkatkan maka prestasi kerja juga akan meningkat.
4.4.3 Uji Hipotesis
4.4.3.1Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas (X1,X2) disiplin kerja dan komunikasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) berupa prestasi kerja. Cara yang digunakan adalah dengan membandingkan nilai Ftabel dengan Fhitung.Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:
(64)
Tabel 4.13
Hasil Uji F (Uji Signifikan Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 517,727 2 258,863 95,610 ,000b
Residual 129,959 48 2,707
Total 647,686 50
a. Dependent Variable: prestasikerja
b. Predictors: (Constant), komunikasiorganisasi, disiplinkerja
Sumber : Hasil Penelitian (2017) (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.13 diperoleh hasil F hitung 95,610 sedangkan Ftabel
pada α = 0,05 dengan derajat pembilang 2 dan derajat penyebut 48 diperoleh Ftabel 3,19 dari hasil ini diketahui F hitung> F tabel, dan signifikansi 0,000 atau ≤
α = 0,05 dengan demikian posisi titik uji signifikansi berada pada wilayah
penolakan H0. Dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan dari seluruh variabel independen yaitu variabel disiplin kerja, komunikasi organisasi secara bersama-sama terhadap variabel dependen prestasi kerja.
4.4.3.2Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang terdiri dari disiplin kerja dan komunikasi organisasi terhadap variabel dependen yaitu prestasi kerja secara parsial. Uji t memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,05, jika signifikansi t berada dibawah 0,05 maka variabel independen secara individu berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Apabila t hitung menunjukkan nilai lebih besar dibandingkan dengan t tabel, maka koefisien regresi variabel independen adalah signifikan.
(65)
Tabel 4.14 Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,419 2,531 ,165 ,869
disiplinkerja ,512 ,100 ,635 5,133 ,000
Komunikasior
ganisasi ,271 ,116 ,289 2,336 ,024
a. Dependent Variable: prestasikerja
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah) Pada Tabel 4.14diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Nilai thitung untuk variabel disiplin kerja (5,133) lebih besar dibandingkan dengan nilai ttabel (1,67), atau nilai sig t untuk variabel disiplin kerja (0,000) ≤
dari α (0,05). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H0 dan menerima
Ha. Dengan demikian disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Memberi arti bahwa dengan ditegakkankan disiplin kerja bagi setiap pegawai dapat memberikan dampak pada peningkatan prestasi kerja. Hal ini menunjukkan variabel pendidikan dan pelatihan (X2) lebih menentukan dalam meningkatkan kinerja pegawai (Y).
2. Nilai thitung untuk variabel komunikasi organisasi (2,336) lebih besar dibandingkan dengan nilai ttabel (1,67), atau nilai sig t untuk variabel komunikasi organisasi (0,000) ≤ α (0,05). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H0 menerima Ha. Dengan demikian komunikasi organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja. Memberi arti bahwa dengan komunikasi
(1)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... I 1.1 LatarBelakangMasalah ... 1
1.2 RumusanMasalah ... 7
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS ... 9
2.1 Disipin Kerja ... 9
2.1.1 Pengertian Disipin Kerja ... 9
2.1.2 Jenis-Jenis Disipin Kerja ... 9
2.1.3 Faktor Disiplin Kerja ... 10
2.1.4 Dimensi dan Indikator Disiplin Kerja ... 10
2.2 Komunikasi ... 10
2.2.1 Pengertian Komunikasi... 11
2.2.2 Bentuk Dasar Komunikasi ... 12
2.2.2.1 Komunikasi Verbal ... 2.2.2.2 Komunikasi Non Verbal ... 2.2.3 Unsur-unsur Komunikasi ... 13
2.2.4 Dimensi dan Indikator Komunikasi ... 2.3 Prestasi Kerja ... 15
2.3.1 Pengertian Prestasi Kerja ... 17
2.3.2 Faktor-faktor Prestasi Kerja ... 2.3.3 Tujuan Penilaian Prestasi Kerja ... 2.3.4 Hubungan Disiplin Kerja Dengan Prestasi Kerja 2.4 PenelitianTerdahulu ... 34
2.5 KerangkaKonseptual ... 36
2.6 Hipotesis ... 36
BAB III MetodologiPenelitian ... 39
3.1 JenisPenelitian ... 39
3.2 TempatdanWaktuPenelitian ... 39
3.3 Batasan operasional ... 39
3.4 Operasionalisasi Variabel... 42
3.5 SkalaPengukuranVariabel ... 42
3.6 PopulasidanSampel ... 43
(2)
vi
3.6.2 Sampel ... 43
3.7Jenis Data ... 45
3.7.1 Data Primer ... 3.7.2 Data Sekunder ... 3.8MetodePengumpulan Data ... 45
3.9Pengujian Kualitas Data ... 46
3.9.1 UjiValiditas ... 47
3.9.2 UjiReliabilitas ... 48
3.10 Teknik Analisis Data ... 50
3.10.1 MetodeAnalisisDeskriptif ... 50
3.10.2 UjiAsumsiKlasik ... 50
3.10.3 Analisis Regresi Berganda ... 51
3.10.3 UjiHipotesis ... 52
3.10.4 KoefisienDeterminasi ... 53
BAB IV Hasil Dan Pembahasan ... 53
4.1Gambaran Umum Perusahaan ... 53
4.2Hasil Penelitian ... 72
4.2.1 Metode Analisis Deskriptif ... 72
4.2.2 HasilDistribusiKarakteristik Responden ... 73
4.2.2.1KarakteristikResponden jenis Kelamin ... 73
4.2.2.2KarakteristikRespondenBerdasarkan Pendidikan Terakhir ... 74
4.3 AnalisisStatistik Deskriptif ... 74
4.3.1 DistribusiFrekuensiJawabanRespondenUntuk Variabel Disiplin Kerja ... 77
4.3.2 DistribusiFrekuensiJawabanRespondenUntuk Variabel Komunikasi Organisasi ... 80
4.3.3 DistribusiFrekuensiJawabanRespondenUntuk Variabel Prestasi Kerja ... 67
4.4 Analisis Statistis Inferential ... 83
4.4.1 Pengujian Asumsi Klasik... 83
4.4.1.1 Uji Normalitas ... 83
4.4.1.2 Uji Heteroskedastisitas ... 85
4.4.1.3 Uji Multikolinearitas ... 87
4.4.2 Analisis Regresi Linear Berganda ... 88
4.4.3 PengujianHipotesis ... . 89
4.4.3.1 Uji Signifikan simultan ... 89
4.4.3.2 Uji Signifikan Parsial ... 90
4.4.3.3 Koefisien Determinasi ... 92
4.5 Pembahasan ... 92
BAB V Kesimpulan Dan Saran ... 102
(3)
5.2 Saran ... 104 DAFTAR PUSTAKA ... 102 LAMPIRAN ... 105
(4)
viii
DAFTAR TABEL
No.Tabel Judul Halaman
Tabel 1.1 Data absensi pegawai 2014 ... 5
Tabel 1.2 Data absensi pegawai 2015 ... 31
Tabel 1.3 Penilaian Prestasi Kerja... 31
Tabel 3.1 OperasionalisasiVariabel Penelitian... 41
Tabel 3.2 InstrumenSkalaLikert ... 42
Tabel 3.3 Hasil UjiValiditas ... 47
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Reliabilitas... 48
Tabel4.1 KarakteristikRespondenBerdasarkan DenganJenis Kelamin... 73
Tabel 4.2 KarakteristikRespondenBerdasarkanPendidikan Terakhir ... 74
Tabel 4.3 DistribusiJawabanRespondenuntuk Disiplin Kerja ... 75
Tabel 4.4 Interpretasi Nilai Rata-Rata JawabanResponden Terhadap Disiplin Kerja ... 77
Tabel 4.5 DistribusiJawabanRespondenuntuk Komunikasi ... 77
Tabel 4.6 InterpretasiNilai Rata-Rata JawabanResponden Terhadap Komunikasi ... 80
Tabel 4.7 DistribusiJawabanRespondenuntukPrestasi Kerja ... 80
Tabel 4.8 InterpretasiNilai Rata-Rata JawabanResponden TerhadapPrestasi Kerja ... 82
Tabel 4.9 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ... 84
Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 86
Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinieritas ... 87
Tabel 4.12 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ... 88
Tabel 4.13 Hasil Uji Simultan ... 90
Tabel 4.14 Hasil Uji Parsial ... 91
(5)
DAFTAR GAMBAR
No.Gamba Judul Halaman Gambar 2.1 KerangkaKonseptual ... 83 Gambar 4.1 Hasil Uji Normal P-Plot ... 84 Gambar 4.2 Scatterplot Uji Heterokedatisitas ... 86
(6)
x
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
Lampiran 1 Kuesioner ... 83 Lampiran 2 Uji Validitas dan Realibilitas ... 84 Lampiran 3 Hasil Pengelolahan Data dengan SPSS ... 84