34
No
Peneliti Tahun
Judul Penelitian
Hasil Penelitian
4
Dhesty Kasim, A.L.
Rantetampang , Happy
Lumbantobing
2015
Relationship of Work
Discipline, Leadership, Training, and Motivation to
Performance of Employees Administration Abepura
Hospital Papua 2015
The results of this study were: 1 There is a disciplinary effect on the
performance of the administrative staff in hospitals Abepura with p =
0.031. 2 There is a leadership influence on the performance of the
administrative staff in hospitals Abepura with p = 0.000
5
Pirtahap Sitanggang
2014
Pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja
Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Samosir. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa disiplin kerja dan lingkungan kerja secara serempak maupun parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja, dan secara
parsial yang berpengaruh paling dominan adalah lingkungan kerja.
Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja.
Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja
6
Eva Flora
Ginting 2010
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja
Pada PT. Bank Rakyat Indonesia persero
cabang Medan Putri Hijau
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel secara parsial
berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap prestasi kerja
karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cab. Medan Putri Hijau
7
Dimas Prayogi 2010
Pengaruh Komunikasi Terhadap Semangat
Kerja Karyawan PT Telkom Regional I
Sumatra bidang customer Care Medan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang
positifdan signifikan variabel Komunikasi X terhadap Semangat
Kerja Karyawan Y PT Telkom Regional I Bidang Customer Care
8
Elita 2008
Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Dinas Pengairan
Provinsi Sumatera Utara
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
2.5. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan
Universitas Sumatera Utara
35 tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipostesis
Jurusan Akuntansi, 2004:13. Dalam penelitian ini, variabel-variabel independen X yang ditentukan
oleh peneliti yang dapat mempengaruhi variabel dependen yaitu prstasi kerja Y adalah disiplin kerja dan komunikasi. Disiplin kerja ialah sikap kesediaan dan
kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya Sutrisno 2011:86. Disiplin kerja merupakan salah satu
variabel independen yang pernah diteliti pengaruhnya terhadap prestasi kerja.
A. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja
Disiplin kerja merupakan salah satu komponen yang turut menentukan baik buruknya kinerja seseorang. Pegawai yang disiplin dalam bekerja akan
cenderung untuk melakukan segala aktivitasnya sesuai dengan tata aturan, standar maupun tugas dan tanggung jawab yang menjadi kewajibannya. Kepatuhan
terhadap peraturan maupun standar kerja yang telah ditetapkan oleh manajemen merupakan jaminan keberhasilan pencapaian tujuan, oleh individu dalam
organisasi yang bersangkutan yang pada gilirannya akan mempengaruhi prestasi kerja organisasi tersebut. Contoh yang sederhana dalam hal ini adalah jika seorang
pegawai sering datang terlambat maka secara otomatis hal tersebut akan merugikan dinas dimana ia bekerja. Kerugian yang nyata diantaranya adalah :
1. Berkurangnya jam kerja bagi pegawai yang bersangkutan sehingga
kemungkinan target kerja molor atau tidak tercapainya target kerja yang ditetapkan pada waktu tersebut sangat besar.
Universitas Sumatera Utara
36 2.
Pengaruh negatif kepada pegawai lainnya terutama jika perilaku indisipliner tersebut dibiarkan berlarut-larut oleh pimpinan atau atasan
langsung di dinas tersebut. 3.
Munculnya sikap malas dan acuh tak acuh jika sikap “pembiaran” oleh pimpinan berkelanjutan.
Menurut Malayu 2003:193 Disiplin Kerja adalah “Kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan-peraturan dan norma-norma sosial
yang berlaku”. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi, seseorang
akan mematuhi atau mengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan. Sedangkan, kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan
seseorang yang sesuai dengan peraturan organisasi, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh organisasi adalah dengan
menanamkan jiwa disiplin mulai dari pimpinan dengan tujuan memberikan contoh kepada bawahan, dengan demikian suatu prestasi kerja pegawai dan organisasi
tersebut dapat meningkat. Undjila 2014 melakukan penelitian mengenai pengaruh kedisiplinan
pegawai terhadap prestasi kerja pada kantor perwakilan badan kependudukan dan keluarga berencana nasional BKKBN provinsi Gorontalo. Dan hasilnya adalah
bahwa terdapat pengaruh signifikan kedisiplinan pegawai terhadap prestasi kerja. Ini dapat dibuktikan dengan perhitungan statistik, nilai koefisien determinasi
sebesar 0,968 atau 96,8 dari Kedisiplinan Pegawai terhadap Prestasi Kerja. Sementara sisanya 0,032 atau 3,2b dipengaruhi oleh variabel lain yang yang
Universitas Sumatera Utara
37 tidak diteliti pada penelitian ini. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung
untuk variabel yang mempengaruhi yaitu kedisiplinan sebesar 41,584 dengan Pvalue = 0,000. Dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05 didapat ttabel
95 : 60-2 sebesar 1,67. Dari hasil tersebut maka kriteria pengujian yaitu thitung atau Pvalue α yang artinya H0 ditolak H1 diterima. Dengan demikian hipotesis
uji t variabel kedisiplinan berpengaruh secara positif signifikan dan dapat diterima arah koefisien regresi positif artinya kedisiplinan pegawai memiliki pengaruh
signifikan secara parsial terhadap prestasi kerja pada kantor BKKBN Provinsi Gorontalo.
B. Pengaruh Komunikasi Terhadap Prestasi Kerja
Peningkatkan prestasi kerja pegawai dilakukan dengan berbagai upaya, salah satunya adalah melalui usaha-usaha komunikasi baik dalam bentuk
komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, komunikasi horisontal, maupun komunikasi diagonal. Berkaitan dengan itu organisasi diharapkan dapat
menciptakan kondisi komunikasi yang baik yang dapat dimengerti oleh seluruh pegawai yang akan mendukung peningkatan prestasi kerja, sekaligus
meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Komunikasi yang efektif merupakan hal penting dalam organisasi. Komunikasi dapat disampaikan dari atasan ke pegawai
atau dari pegawai ke atasan, juga antar pegawai guna menyampaikan ide atau berita baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi dua arah antara atasan dan
pegawai menjadikan pegawai tersebut merasa diperhatikan dan diikutsertakan untuk bertanggungjawab atas suksesnya suatu organisasi serta membantu dalam
peningkatan prestasi kerja pegawai.
Universitas Sumatera Utara
38 Ardiansyah 2014 melakukan penelitian mengenai pengaruh komunikasi
terhadap kinerja karyawan dengan dimediasi oleh kepuasan kerja pada PT. Setia Kawan Makmur Sejahtera Tulungagung. Hasil penelitian menunjukan bahwa
komunikasi terhadap kepuasan kerja, komunikasi terhadap kinerja, kepuasan kerja terhadap kinerja, dan Peran mediasi kepuasan kerja terhadap komunikasi dan
kinerja karyawan mempunyai pengaruh positif dan signifikan. Ada beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pegawai dalam
meningkatkan prestasi kerjanya, diantaranya yaitu komunikasi dan disiplin kerja.Dari beberapa penjelasan diatas maka kerangka konseptual dari penelitian
ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.6Hipotesis
Rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan
Disiplin Kerja
�
�
Komunikasi X
2
Prestasi Kerja Y
Universitas Sumatera Utara
39 pada teori yang relevan, belum berdasarkan pada fakta-fakta yang empiris yang
diperoleh dari pengumpulan data. Berdasarkan kerangka konseptual diatas maka hipotesis yang dapat ditarik
yaitu : 1.
Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja
2. Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja
3. Disiplin Kerja dan Komunikasi bersama-sama berpengaruh positif dan
signifikan prestasi kerja.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan peranannya dalam
organisasi. Dimana hasil kerja yang dihasilkan dari setiap pegawai memperoleh nilai maksimal melebihi dari standar yang sudah ditentukan dari suatu organisasi.
Kinerja pegawai merupakan suatu hal yang sangat penting dalam organisasi untuk mencapai tujuannya sehingga mampu meningkatkan prestasi kerja nyata dalam
suatu organisasi. Dalam berorganisasi, faktor sumber daya manusia merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Karena jika sumber daya
manusia yang ada dalam organisasi buruk, maka tujuan organisasi tidak dapat tercapai sebagaimana yang telah direncanakan. Peran sumber daya manusia dalam
organisasi adalah hal yang menentukan keberhasilan organisasi. Disisi lain, organisasi juga harus menjalankan fungsi sosial secara internal
dan eksternal untuk menjamin kesejahteraan para anggotanya juga berdampak pada kelangsungan jalannya organisasi. Untuk dapat menghasilkan prestasi kerja
yang baik, organisasi harus mempunyai keunggulan kompetitif yang sangat sulit ditiru oleh organisasi lain, yang hanya dapat diperoleh dari pegawai yang inovatif,
produktif, kreatif selalu bersemangat dan loyal. Ini akan berdampak baik pada kepuasan layanan yang di berikan pegawai kepada masyarakat yang
membutuhkan bantuan. Pegawai yang memenuhi kriteria seperti itu hanya akan dimiliki melalui penerapan konsep dan teknik manajemen sumber daya manusia
Universitas Sumatera Utara