15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Disiplin Kerja
2.1.1. Pengertian Disiplin Kerja
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Kedisiplinan adalah kesadaran
dan kesediaan seseorang untuk menaati semua peraturan dan norma-norma yang berlaku.
Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi perusahaan, tanpa dukungan karyawan yang baik, sulit perusahaan untuk mewujudkan tujuannya.
Jadi kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Menurut Hasibuan 2002:190 “ Kedisiplinan adalah fungsi operatif dari Sumber Daya Manusia. Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting
karena semakin baik disiplin pegawai maka akan semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapai. Tanpa disiplin pegawai yang baik, sulit bagi pegawai untuk
mencapai hasil yang optimal”. Menurut Handoko 2000:208 “ Disiplin adalah kegiatan manajemen yang
menjalankan standart-standart organisasional “. Menurut Singodimedjo 2002:86 “Disiplin adalah sikap kesediaan dan
kerelaan seseorang untuk memahami dan mentaati norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya”.
Universitas Sumatera Utara
16 Dalam kaitannya dengan pekerjaan, Nitisemito 2001:199 menyatakan
bahwa “Disiplin kerja merupakan suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis”.
Menurut Siswanto 2006:287 “Disiplin kerja merupakan suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang
berlaku baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak, menerima sanksi-sanksi apabila ia
melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya”. Disiplin pegawai yang baik akan mempercepat tujuan instansi, sedangkan
disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan penghambat pencapaian tujuan instansi tersebut.
2.1.2. Jenis-Jenis Disiplin Kerja
Lebih lanjut Handoko 2000:208 ada dua tipe kegiatan kedisiplinan yaitu:
1. Disiplin Prepentif
Disiplin Prepentif adalah kegiatan yang dihasilkan untuk mendorong para pegawai agar mengikuti berbagai standart atau aturan, sehingga
penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah. Sasaran pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri diantara para pegawai.
2. Disiplin Korektif
Disiplin korektif adalah kegiatan yang dihasilkan untuk pelanggaran terhadap peraturan-peraturan dan mencoba untuk menghindari
pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. Berupa hukuman yang disebut dengan tindakan pendisiplinan. Biasanya peringatan atau skorsing.
Universitas Sumatera Utara
17 Menurut Handoko 2000:209 “ Tujuan Pendisiplinan adalah untuk
memperbaiki kegiatan diwaktu yang akan datang bukan untuk menghukum kesalahan diwaktu yang lalu”.
Hukuman diperlukan dalam meningkatkan kedisiplinan dan mendidik pegawai agar menaati semua peraturan instansi. Dengan keadilan dan ketegasan
sasaran pemberian hukuman akan tercapai. Peraturan tanpa dibarengi hukuman yang tegas bagi pelanggarnya bukan menjadi alat pendidik bagi pegawai.
2.1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja