Ruang Lingkup Bidang Usaha Lokasi Perusahaan Daerah Pemasaran Bahan yang digunakan

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Jakarana Tama merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri makanan yang mengolah tepung sebagai bahan baku menjadi instant kemasanmie kering. Titik berat perusahaan ini adalah memproduksi mie instant dalam volume yang memadai serta mempunyai nilai tambah yang cukup. Keanekaragaman produk dari PT. Jakarana Tama merupakan hasil kerja keras dan penelitian yang dilakukan oleh bagian pengembangan produk. Sampai saat ini perusahaan telah memproduksi mie instant dengan berbagai rasa. Adapun jenis-jenis produk mie instant yang dipasarkan di PT. Jakarana Tama sampai saat ini adalah sebagai berikut : a. Mie Kuah Sup - Michiyo Kaldu Ayam - Mie Ayam Spesial - Gaga 100 Kaldu Ayam - Gaga 100 Ayam Bawang - Gaga 100 Soto Mie - Gaga 100 Sop Buntut Borobudur b. Mie Goreng - Gaga 100 Goreng Spesial - Gaga 100 Goreng Ekstra Pedas Universitas Sumatera Utara

2.3. Lokasi Perusahaan

PT. Jakarana Tama Food Industry yang berlokasi di Medan bertempat di Jalan Raya Medan Tanjung Morawa Km 9,5 Kelurahan Timbang Deli Amplas, Sumatera Utara.

2.4. Daerah Pemasaran

PT. Jakarana Tama cabang Medan memasarkan produknya untuk wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Aceh dan Sumatera Selatan. Masing- masing daerah pemasaran ini berusaha untuk dapat memasarkan produk sebaik- baiknya untuk meningkatkan jumlah penjualan.

2.5. Standar Mutu

BahanProduk 2.5.1. Pengawasan Mutu Produk Jadi Mie yang sudah kering yang keluar dari colling fan kemudian didistribusikan menjadi 10 sepuluh jalur keruang packing. Pada tahap ini terdapat beberapa proses yaitu : a Pengaturan letak mie b Pengisian bumbu dan cabe c Pengecekan kelengkapan isi d Pengemasan mie e Pengemasan karton f Pengisolasian karton Sebelum pengemasan produk dilakukan beberapa pengecekan yaitu : Universitas Sumatera Utara

1. Pengontrolan Berat Mie

Pemeriksaan berat mie dilakukan di mesin packing setiap 0,5 menit setiap jalur. Untuk mie instant regular berat mie kering 55 gr dan mie instant berat mie kering 89 gr. Keutuhan dari kepingan mie juga diperhatikan yaitu minimal 96 . Jika persyaratan tersebut tidak dipenuhi maka mie tersebut tidak dapat dibungkusdikemas.

2. Pemeriksaan Kandungan Mie

Analisisnya dilakukan di dalam laboratorium. Standar mutu mie kering dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Standar Mutu Mie Kering Jenis Pemeriksaan Standar Tekstur Normal dan dapat diterima Kadar Free Fatty Acid FFA mie Maksimal 0,25 Kadar Peroksida Maksimal 3,00 mg100 gr Kadar Air Mie Maximum 17-19 Kadar Lemak Maksimal 17-19 Sumber : PT. Jakarana Tama Bila hasil pemeriksaan tidak sesuai standar maka dilakukan proses pengolahan.

2.5.2. Standar Mutu Pengemasan

Mie yang akan dikemas harus berbentuk rapi, tidak panas, tidak pecah juga tidak ada kontaminasi. Kemasan yang digunakan harus bersih. Etiket yang baik harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1. Kondisi bagian belakang dan daerah penutup Kondisi yang masih diterima pada bagian ini adalah bagian penutup harus kuat, berwarna kontras dan berwarna dasar sebagai latar belakang. Universitas Sumatera Utara 2. Latar belakang Bagian latar belakang yang tidak berwarna berukuran lebih tebal berbentuk garis. Bagian yang berwarna berukuran lebih tipis. 3. Kondisi tulisan Tulisan harus jelas dan dapat dibaca. 4. Pengkodean Etiket harus dilengkapi dengan kode produksi dan batas pemakaiannya batas kadaluarsa Standar Pengemasan Kepingan Mie Instant dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Standar Pengemasan Kepingan Mie Instant No Jenis Pemeriksaan Standar 1 Berat netto kepingan mie 65 gr, 75gr Mie regular 100 gr mie 100 2 Kode - etiket - karton - ada dan sesuai - ada dan sesuai 3 Mutu sealing Tidak bocor dan tidak berlipat 4 Mutu etiket Baik dan gambarnya jelas 5 Kelengapan bumbu Ada dan sesuai 6 Isi tiap karton 40 pcs Sumber : PT. Jakarana Tama

2.5.3. Analisa Laboratorium

Sebelum mie siap dikomsumsi oleh konsumen dilakukan beberapa tes laboratorium. Beberapa tes yang dilakukan adalah : 1. Analisa Kadar Asam Lemak Bebas Free Fatty Acid FFA 2. Analisa Kadar Lemak 3. Analisa Bilangan Peroksida POV 4. Analisa Kadar Air Dengan Metode Oven Universitas Sumatera Utara

2.6. Bahan yang digunakan

Produk yang dihasilkan oleh P.T. Jakarana Tama adalah mie instant. Produk ini di produksi dengan berbagai rasa. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan mie instant adalah sebagai berikut :

1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan yang paling penting digunakan dalam pembuatan suatu produk dimana keberadaan bahan tersebut mempengaruhi nilai produk. Dengan kata lain, bahan baku adalah bahan utama dalam pembuatan produk. Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan mie instant adalah : a. Tepung Terigu Tepung terigu merupakan bahan baku utama dalam proses pembuatan mie instant. b. Tepung tapioka Tepung tapioka berfungsi sebagai bahan baku yang ditambahkan pada tepung terigu yang dapat membuat adonan menjadi kenyal pada setiap keping mie blok. c. Bumbu penyedap dan sauce Bumbu penyedap dan sauce tidak di produksi sendiri oleh pabrik tetapi didatangkan dari Ciawi yang menangani bumbu pada grup yang sama. Jadi bumbu sudah dalam bentuk kemasan. Pemberian bumbu pada setiap kemasan berbeda-beda menurut jenisnya dan rasa mie. Bumbu dan mie disatukan pada waktu pembungkusan. Bumbu ini terdiri dari lada, pala, monosodium Universitas Sumatera Utara glutamate, rasa daging ayam, garam, hidrolisa protein sayur, bumbu seledri, kecap, bumbu bawang putih dan daun bawang.

2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan-bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk atau suatu bahan yang ditambahkan pada produk dimana keberadaannya sebagai bahan pelengkap dan merupakan bagian dari produk akhir. Dengan kata lain, bahan tambahan adalah bahan-bahan yang dibutuhkan sebagai pelengkap bahan baku untuk sama-sama membentuk barang jadi, dimana komponen bahan tambahan ini biasanya tidak dapat dibedakan secara jelas pada barang jadi tersebut. Bahan tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan mie instant adalah sebagai berikut : a. Etiket atau pembungkus Etiket atau pembungkus terbuat dari plastik yang telah diberi merek berbagai jenis dan rasa mie yang hendak dibungkus. Etiket ini dibuat berbentuk roll gulungan yang telah disesuaikan dengan keadaan mesin pembungkus. b. Kotak karton Kotak karton digunakan untuk mengepak mie yang telah dibungkus pada masing-masing etiket yang memuat 40 bungkus. Kotak karton ini juga telah diberi label berdasarkan jenis dan rasa mie yang akan dikemas. c. Selotif Selotif digunakan untuk merekatkan tutup kotak karton satu sama lain. Universitas Sumatera Utara

3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi yang dikenakan langsung terhadap bahan baku yang sifatnya hanya membantu atau mendukung kelancaran proses produksi dan bahan ini bukan bagian dari produk akhir. Bahan penolong ini tidak tampak pada barang jadi. Bahan penolong yang digunakan adalah : a. Natrium polipospat NaH 2 PO 4 Natrium polipospat NaH 2 PO 4 berfungsi untuk membuat adonan menjadi kenyal dan bersatu. b. Natrium Karbonat Na 2 CO 3 Natrium Karbonat Na 2 CO 3 berfungsi sebagai pengembang dalam proses pembuatan mie instant. c. Potassium Karbonat Potassium Karbonat berfungsi untuk membuat adonan menjadi kenyal dan bersatu. d. Karboksimetil Selulosa Karboksimetil Selulosa berfungsi untuk membuat adonan menjadi kenyal dan bersatu. e. Tetrazine CL 19140 Tetrazine CL 19140 berfungsi sebagai bahan pewarna untuk pembuatan mie instant, agar mie tersebut tampak menarik. f. Garam NaCl Garam digunakan untuk memberikan rasa asin terhadap mie. Universitas Sumatera Utara g. Air Dalam proses pembuatan mie, air berfungsi untuk melarutkan zat-zat yang digunakan serta menjadikan adonan dapat bercampur secara homogen. Air berasal dari sumur pompa yang ditampung dalam tangki penyaring atau filter yang akan menyaring kotoran-kotoran sehingga dihasilkan air yang jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. h. Minyak goreng Minyak goreng berfungsi untuk menggoreng mie yang sudah diadon dan dibentuk dalam mangkok-mangkok penggorengan. Minyak goreng yang dipakai harus mempunyai titik didih yang tinggi dan mengandung asam lemak rendah, sehingga hasil produksi tidak berbau tengik dan dapat bertahan lama. Minyak goreng didatangkan dari PT. Asianagro Tanjung Balai.

2.7. Uraian Proses Produksi 1.