1. Teori Strukturalisme, menyatakan bahwa kebudayaan sebagai perwujudan
yang tampak dari struktur mental yang terpengaruh oleh lingkungan fisik dan sosial kelompok maupun sejarahnya. Dengan demikian, dalam
kebudayaan banyak terdapat perbedaan antara satu dengan yang lainnya meskipun struktur proses berpikir manusia dianggap elementer. Oleh
karena itu, kebudayaan bersifat universal sehingga menyebabkan kebudayaan itu dimana-mana sama.
2. Teori Difusianisme, menyatakan bahwa adanya persamaan unsur-unsur
kebudayaan pada berbagai tempat di muka bumi, sebagai akibat dari hubungan antara bangsa pemilik kebudayaan yang bersangkutan dimasa
lampau. Jadi, untuk memahami perkawinan secara perbandingan kita harus
melihatnya sebagai suatu hubungan yang legal, menentukan pihak-pihak yang terlibat, hak-hak dan barang berharga apa saja yaitu tukarkan. Semua itu ditujukan
untuk siapa dibagi-bagikan, antara siapa dan kepentingan apa saja yang terdapat pada individu maupun kelompok yang akan mendapatkan keuntungan dari
persetujuan kontrak yang seperti itu.
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.5.1 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tahapan upacara perkawinan masyarakat Jepang dan
masyarakat Tapanuli Selatan.
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan tahapan upacara perkawinan
tradisional masyarakat Jepang dan masyarakat Tapanuli Selatan.
1.5.2 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian adalah:
1. Untuk menambah ilmu dan pengetahuan mengenai tata cara perkawinan
masyarakat Jepang dengan masyarakat Tapanuli Selatan bagi penulis maupun bagi orang lain.
2. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi apabila ada penulis lain yang ingin
menulis masalah yang berhubungan dengan penelitian ini. 3.
Diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi penulis sendiri maupun bagi masyarakat luas.
1.6 Metode Penelitian
Metode adalah alat untuk mencapai tujuan dari suatu kegiatan. Dalam melakukan penelitian, sangat diperlukan metode-metode untuk menunjang
keberhasilan tulisan yang akan disampaikan penulis kepada para pembaca. Untuk itu, dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif.
Menurut Koentjaraningrat 1976:30, penelitian yang bersifat deskriptif yaitu memberikan gambaran yang secermat mungkin mengenai suatu individu,
keadaan, gejala, atau kelompok tertentu. Oleh karena itu, data-data yang diperoleh dikumpulkan, disusun, diklasifikasikan, sekaligus dikaji dan kemudian
diinterpretasikan dengan tetap mengacu pada sumber data dan informasi yang ada.
Universitas Sumatera Utara
Disamping itu, penulis juga menggunakan metode studi kepustakaan. Studi kepustakaan merupakan studi aktifitas yang sangat penting dalam penelitian yang
dilakukan. Beberapa aspek perlu dicari dan diteliti meliputi: masalah, teori, konsep, dan penarikan kesimpulan Nasution, 1946:14. Dengan kata lain studi
kepustakaan adalah pengumpulan dengan cara membaca buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini. Data yang diperoleh dari referensi tersebut
kemudian dianalisa untuk mendapatkan kesimpulan. Teknik penelitian yang digunakan adalah meneliti data berupa buku-buku
yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. Jadi teknik pengumpulan data yang digunakan adalah library research. Selain itu penulis juga
memanfaatkan koleksi pribadi, dan berbagai informasi dari situs-situs internet yang membahas tentang masalah yang akan dibahas untuk melengkapi data-data
dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG UPACARA PERKAWINAN PADA