Isi pelajaran adalah segala informasi berupa fakta, prinsip konsep dan pesan-pesan pendidikan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan. Muatan atau isi pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan pengetahuan siswa dan tingkat perkembangannya.
e. Metode Metode adalah berbagai cara yang teratur dan sistematis yang
dilakukan dan ditempuh guru dalam memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan isi pelajaran yang mereka butuhkan.
f. Media Media adalah seperangkat peralatan pendidikan dan pengajaran
yang digunakan untuk membantu penyajian isi dan materi pembelajaran kepada peserta didik agar tujuan pendidikan tercapai.
g. Evaluasi Evaluasi adalah seperangkat alat penilaian yang digunakan
untuk menilai proses pembelajaran dan hasilnya. Evaluasi akan memberi umpan balik fed back kepada usaha yang telah dilakukan
guru dalam jangka waktu tertentu.
B. Efektifitas Perencanaan Pembelajaran PAI
1. Pengertian Efektifitas Perencanaan Pembelajaran PAI
a. Pengertian Efektifitas Dalam ilmu ekonomi, konsep-konsep seperti efektifitas dan
efisiensi dihubungkan dengan proses produksi dari suatu organisasi. Katakanlah dalam bentuk yang agak disesuaikan dengan cara produksi,
suatu proses produksi dapat disimpulkan sebagai ‗perputaran’ atau perubahan dari ‗input’ ke dalam ‗output’.
10
Adapun pengertian tersebut dalam dunia pendidikan, hal ini dikaitkan dengan konsep efektifitas sekolah yang harus dilihat sebagai
10
Jaap Scheerens, Peningkatan Mutu Sekolah, Ciputat: PT.Logos Wacana Ilmu, 2003, h. 8.
konsep formal. Konsep yang tidak pandang bulu berkenaan dengan jenis-jenis pengukuran terhadap kinerja sekolah yang dipilih.
Sedangkan maksud liteal dari efektifitas adalah pencapaian tujuan goal attainment, maka kesimpulannya adalah bahwa criteria yang
digunakan untuk mengukur kinerja tersebut mencerminkan sasaran- sasaran akhir pendidikan yang terpenting.
11
Dalam perencanaan pembelajaran efektifitas sebagai sebuah tolak ukur dalam menilai sejauh mana pencapaian tujuan pembelajaran
tersebut berhasil. Dan pengukuran terhadap efektifitas pembelajaran disandarkan pada standar komparatif.
b. Pengertian Perencanaan Agar tidak terdapat kekeliruan dalam mengartikan istilah
perencanaan pembelajaran, akan penulis kemukakan beberapa pengertian:
Kaufman mengatakan bahwa “Perencanaan adalah suatu
proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan yang absah dan bernilai”.
12
William H. Newman mengemukakan bahwa “Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan
mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan- penjelasan dari tujuan, penentu kebijakan, penentuan program,
penentuaan metode-metode dan prosedur tertentu dan menentukan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-
hari”.
13
c. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Adapun pembelajaran bermakna proses, cara menjadikan orang
atau makhluk hidup belajar. Sedangakan pengertian pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun yang meliputi unsur-unsur
11
Jaap Scheerens, Peningkatan Mutu Sekolah …, h. 7.
12
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 1997, h.2.
13
Abdul Madjid, Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, Cet. VI, h. 16.
manusiawi,material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai suatu tujuan.
14
Pembelajaran merupakan sebuah proses yang dilalui oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah perilaku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
15
Perencanaan pembelajaran dalam arti usaha awal pembentukan dan perubahan tingkah laku. Maka perencanaan pembelajaran tersebut
harus mengandung unsur perubahan perilaku dalam diri individu. Berbeda ketika perencanaan pembelaran tersebut menyangkut proses,
maka perencanaan pembelajaran tersebut harus memperhatikan unsut kesinambungan pembelajaran yang akan dilalui siswa.
Adapun pendidikan agama Islam yang menjadi satuan pelajaran, maka proses perencanaan pembelajaran pendidikan agama
Islam adalah pencapaian tujuan agama Islam dan pembelajaran pendidikan agama dalam upaya penerapan tata nilai dan budi pekerti
yang baik.
2. Pentingnya Sebuah Perencanaan Pembelajaran
Seorang arsitek yang profesional, sebelum ia membangun sebuah gedung, terlebih dahulu ia akan merancang bentuk gedung tersebut sesuai
dengan struktur dan kondisi tanah, selanjutnya ia akan menentukan berbagai bahan yang dibutuhkan, menghitung biaya yang akan
dikeluarkan, termasuk menghitung perkiraan jumlah karyawan yang dibutuhkan bagi penyelesaian bangunan tersebut. Mengapa kemudian
seorang arsitek harus melakukan hal itu? Jawabannya adalah karena sebuah perencanaan yang matang itu perlu. Melalui perencanaan yang baik
maka dapat ditentukan estimasi waktu yang dibutuhkan dalam
14
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, h. 61.
15
Muhammad Surya, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, Bandung: Bani Quraisy, 2004, h. 7.