b. Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi
peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini
dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c. Penutup Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri
aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
d. Sumber Belajar Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam
silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan.Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan
bahan.Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalam RPP
harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.
e. Penilaian Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan
instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data.Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila
penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.
Barulah setelah langkah-langkah tersebut dirampungkan, karakter- karakter yang harus dicapai siswa selama pembelajaran dicantumkan.Dalam
hal ini, pencantuman tersebut terletak setalah poin 6, yakni metode
pembelajaran.Untuk selanjutnya dapat dilihat pada contoh RPP PAI MA Jam’iyyah Islamiyyah pada lampiran III.
F. Evaluasi Pembelajaran PAI di MA Jam
’iyyah Islamiyyah
Dari hasil wawancara, responden menyatakan bahwa guru PAI juga melakukan evaluasi pembelajara yang mana tujuan evaluasi adalah
mengetahui kadar pemahaman anak didik terhadap materi pelajaran, melatih keberanian dan mengajak anak didik untuk mengingat kembali materi yang
telah diberikan. Selain itu, evaluasi juga bertujuan mengetahui siapa diantara anak didik yang cerdas dan yang lemah. Selajutnya, responden mengatakan
bahwa tujuan evaluasi bukan hanya tertuju pada anak didik saja, tetapi juga bertujuan mengevaluasi pendidik, yaitu sejauh mana pendidik bersungguh-
sungguh dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam.
Untuk lebih jelasnya, peneliti dapat menggambarkan tujuan evaluasi sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu.
2. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa di dalam kelompok kelasnya; apakah sisiwa tersebut termasuk kategori lambat,
sedang atau cepat. 3. Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan seorang siswa dalam
belajar, apakah menunjukan tingkat usaha yang efisien atau tidak. 4. Untuk
mengetahui hingga
sejauh mana
seorang siswa
telah mendayagunakan kafasitas kognitifnya.
5. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah digunakan oleh seorang guru dalam proses belajar-mengajar.
Selain itu, evaluasi berfungsi untuk membantu anak didik agar ia dapat mengubah atau mengembangkan tingkah lakunya secara sadar, serta
memberi bantuan kepadanya cara meraih suatu kepuasan bila berbuat sebagaimana mestinya. Di samping itu fungsi evaluasi juga dapat membantu
seorang pendidik dalam mempertimbangkan baik tidaknya metode mengajar, serta membantu mempertimbangkan administrasinya.
G. Kendala Penyusunan Pembelajaran PAI di MA
Jam’iyyah Islamiyyah
Masalah penting yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembalajaran RPP
yang tepat dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi.Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaranhanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk “materi acuan untuk mengajar”.Menjadi tugas guru untuk menjabarkan materi
acuan untuk mengajar tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap. Penyusunan rencana pembelajaran merupakan suatu bagian terpenting
dalam melaksanakan proses belajar mengajar dikelas. Dikatakan penting, karena untuk guru RPP tersebut merupakan acuan atau skenario yang harus
dilalui tahap demi tahap dalam memberikan materi kepada siswa. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, setiap guru wajib dan menjadi syarat
mutlak untuk membuat RPP, sebelum proses penampilan didalam kelas. Secara kesuluruhan, guru tidak menemui kendala yang signifikan
dalam penyusunan perencanaan pembelajaran. Namun, dalam poin ini, peneliti akan memaparkan beberapa kendala yang dialami oleh guru PAI
dalam penyususnan Perencanaan pembelajaran sebagaimana disampaikan oleh responden.Misalnya, guru merasa kesulitan dalam memilih metode
pembelajaran yang tepat karena minimnya pengetahuan tentang metode pembelajaran yang up-to-date yang sekiranya mengena dan efektif dalam
pembelajaran serta siswa dapat tertarik untuk mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir, mengingat anak-anak pada zaman sekarang lebih tertarik
dengan game dan permainan lainnya. Sehingga pencarian metode yang tepat yang sesuai zaman dalam pembelajaran PAI membutuhkan waktu yang lama.
Selain itu, kurang tersedianya fasilitas untuk menerapkan metode pembelajaran juga menjadi hambatan. Pada akhirnya mengakibatkan tidak
efektifnya proses pembelajaran, dalam hal ini penulis menyimpulkan guru
cenderung tidak mau repot dalam pembuatan RPP, kemudian guru juga malas dalam mencari metode-metode pembelajaran yang variatif up to date.
Peneliti juga menemukan bahwa RPP dari guru mempunyai kesamaan, hal ini disebabkan karena banyak guru yang mengkopi RPP dari
sesama guru atau langsung mengambil RPP dari internet. Serta adanya beberapa kekliruan dalam menulis pengorganisasian huruf atau angka.
Selain itu juga, dalam beberapa pertemuan guru mengaku memiliki RPP namun sebagian tidak membawa RPP ketika proses pembelajaran
berlangsung dengan alasan tertinggal di rumah. Sehingga mengakibatkan ketidak teraturan dalam mengajar.
H. Manfaat-Manfaat Penyusunan Pembelajaran PAI di MA
Jam’iyyah Islamiyyah
Secara singkat, adapun manfaat yang diperoleh dari penyusunan RPP dalam proses pembelajaran PAI di MA Jam
’iyyah Islamiyyah antara lain: guru lebih percaya diri dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa,
karena telah dipersiapkan sebelumnya, guru dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan alur yang telah direncanakan, dan guru dapat
menggunakan RPP tersebut untuk mengatur durasi penyampaian materi pembelajaran.
55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sebagaimana digambarkan dalam hasil penelitian, Guru PAI di MA Jam
’iyyah Islamiyyah telah melakukan beberapa upaya dalam merealisasikan Perencanaan Pembelajaran PAI dimulai dengan menyusunnya dalam bentuk
format RPP yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran serta
evaluasi. Selain itu, dalam pembelajaran, mereka juga menerapkan beberapa metode, seperti, ceramah, pemberian tugas, metode kerja kelompok, dan
diskusi yang mempunya beberapa variasi seperti: Whole Group, diskusi kelompok, buzz group, dan lain lain.
Sedangkan kendala-kendala yang ditemui dalam penyusunan perencanaan pembelajaran PAI tidaklah signifikan, hanya bersifat teknis,
seperti: kurang tersedianya fasilitas untuk menerapkan metode pembelajaran, kesulitan dalam menentukan dan menemukan metode yang tepat serta up-to-
date dalam menyampaikan suatu topik PAI, mengingat minat anak-anak terhadap hal yang lebih menarik di era modern in seperti game dan lain
sebagainya sangat meningkat. Oleh itu guru agak sedikit mengalami kesuliatan untuk mendapatkan metode yang akurat dan menarik. Di samping
itu, guru terkadang lupa membawa RPP pada waktu pembelajaran dengan alasan tertinggal.
Terakhir, dengan adanya penyusunan perencanaan pembelajaran, guru mendapatkan beberapa keuntungan seperti lebih percaya diri dalam