Kriteria Profesional Guru Kompetensi Profesional Guru

13 antar mata pelajaran terkait; d penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan e kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional. 22 Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesional guru adalah kemampuan penguasaan pengetahuan secara luas dan mendalam meliputi; konsep, struktur, dan metode keilmuanteknologi sesuai bidang keahlian yang menjadi tanggung jawabnya sehingga memungkinkan membimbing peserta didik dalam mencapai hasil belajar yang optimal.

2. Kriteria Profesional Guru

Guru sebagai jabatan profesional bukanlah hal mudah yang bisa dilakukan oleh siapa saja, karena untuk menjadi guru profesional harus memenuhi kriteria- kriteria tertentu yang dipersyaratkan dalam profesi keguruan, sehingga tindakan seorang guru tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang telah disepakati bersama. Menurut Supriadi yang dikutip oleh E. Mulyasa mengengemukakan bahwa untuk menjadi profesional, seorang guru dituntut memiliki minimal lima hal sebagai berikut. 1. mempunyai komitmen pada peserta didik dan proses belajarnya; 2. menguasai secara mendalam bahanmata pelajaran yang diajarkannya serta cara mengajarnya kepada peserta didik; 3. bertanggung jawab memantau hasil belajar peserta didik melalui berbagai cara evaluasi; 4. mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya; 5. seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya. 23 22 Akhmad Sudrajat, “Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru”, dari www.google.com , 04 Oktober 2008. 23 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru..., h. 11 14 Dalam National education Association NEA yang dikutip oleh Soetjipto dan Raflis Kosasi menyarankan jabatan guru harus memenuhi kriteria-kriteria, sebagai berikut: a Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual. b Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus. c Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama dibandingkan dengan pekerjaan yang memerlukan latihan umum belaka. d Jabatan yang memerlukan ‘latihan dalam jabatan’ yang berkesinambungan. e Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen. f Jabatan yang menentukan baku standarnya sendiri. g Jabatan yang lebih mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi. h Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat. 24 Menurut Rochman Natawidjaja yang dikutip oleh H. Syafruddin Nurdin mengemukakan bahwa kriteria suatu profesi mencakup: 1 Ada standar untuk kerja yang baku dan jelas, 2 Ada lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan pelakunya dengan program dan jenjang pendidikan yang baku serta memiliki standar akademik yang memadai dan yang bertanggung jawab tentang pengembangan ilmu pengetahuan yang melandasi profesi itu, 3 Ada organisasi yang mewadahi para pelakunya untuk mempertahankan dan memperjuangkan eksistensi dan kesejahteraannya, 4 Ada etika dan kode etik yang mengatur perilaku para pelakunya dalam memperlakukan kliennya, 5 Ada sistem imbalan terhadap jasa layanannya yang adil dan baku, 6 Ada pengakuan masyarakat profesional, penguasa dan awam terhadap pekerjaan itu sebagai suatu profesi. 25 24 Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan..., h. 18 25 H. Syafruddin Nurdin, Guru Profesional Implementasi Kurikulum, Jakarta: Quantum Teaching, 2003, Cet. ke-3, h. 15-16 15 Hasil lokakarya Pembinaan Kurikulum Pendidikan Guru UPI Bandung yang dikutip oleh Oemar Hamalik dikatakan bahwa jabatan guru sebagai suatu profesi harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Fisik - Sehat jasmani dan rohani. - Tidak mempunyai cacat tubuh yang bisa menimbulkan ejekancemoohan atau rasa kasihan dari anak didik. b. Mentalkepribadian - Berkepribadianberjiwa Pancasila. - Mampu menghayati GBHN. - Mencintai bangsa dan sesama manusia dan rasa kasih sayang kepada anak didik. - Berbudi pekerti yang luhur. - Berjiwa kreatif, dapat memanfaatkan rasa pendidikan yang ada secara maksimal. - Mampu menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa. - Mampu mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab yang besar akan tugasnya. - Mampu mengembangkan kecerdasan yang tinggi. - Bersifat terbuka, peka, dan inovatif. - Menunjukkan rasa cinta kepada profesinya. - Ketaatannya akan disiplin. - Memiliki sense of humor. c. Keilmiahanpengetahuan - Memahami ilmu yang dapat melandasi pembentukan pribadi. - Memahami ilmu pendidikan dan keguruan dan mampu menerapkannya dalam tugasnya sebagai pendidik. - Memahami, menguasai, serta mencintai ilmu pengetahuan yang akan diajarkan. - Memiliki pengetahuan yang cukup tentang bidang-bidang yang lain. 16 - Senang membaca buku-buku ilmiah. - Mampu memecahkan persoalan secara sistematis, terutama yang berhubungan dengan bidang studi. - Memahami prinsip-prinsip kegiatan belajar mengajar d. Keterampilan - Mampu berperan sebagai organisator proses belajar mengajar. - Mampu menyusun bahan pelajaran atas dasar pendekatan struktural, interdisipliner, fungsional, behavior, dan teknologi. - Mampu menyusun garis besar program pengajaran GBPP. - Mampu memecahkan dan melaksanakan teknik-teknik mengajar yang baik dalam mencapai tujuan pendidikan. - Mampu merencanakan dan melaksanakan evaluasi pendidikan. - Memahami dan mampu melaksanakan kegiatan dan pendidikan luar sekolah. 26 Menurut Sardiman yang dikutip oleh Muhamad Nurdin mengemukakan bahwa suatu pekerjaan disebut profesi apabila memenuhi kriteria, sebagai berikut: 1 Memiliki spesialisasi dengan latar belakang teori yang luas, maksudnya memiliki pengetahuan umum dan keahlian khusus. 2 Merupakan karier yang dibina secara organisatoris, maksudnya adanya keterkaitan dalam suatu organisasi profesional, memiliki otonomi jabatan, kode etik, serta merupakan karya bakti seumur hidup. 3 Diakui masyarakat sebagai pekerjaan yang mempunyai status profesional dan memperoleh perlindungan hukum. 27 Soetjipto dan Raflis Kosasi mengemukakan kriteria jabatan profesional antara lain bahwa jabatan itu melibatkan kegiatan intelektual, mempunyai batang tubuh ilmu yang khusus, memerlukan persiapan lama untuk memangkunya, memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan, merupakan karier hidup dan keanggotaan yang permanen, menentukan baku 26 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002, Cet. ke-1, h. 36-38 27 Muhamad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional…, h. 123 17 perilakunya, mementingkan layanan, mempunyai organisasi profesional, dan mempunyai kode etik yang ditaati oleh anggotanya. 28 Menurut Robert W. Rihe yang dikutip oleh H. Syaiful Sagala mengemukakan bahwa ada 7 ciri-ciri profesionalisasi jabatan guru yaitu: 1 Guru bekerja semata-mata hanya memberi pelayanan kemanusiaan bukan usaha untuk kepentingan pribadi. 2 Guru secara hukum dituntut memenuhi berbagai persyaratan untuk mendapatkan lisensi mengajar serta persyaratan yang ketat untuk menjadi anggota profesi keguruan. 3 Guru dituntut memiliki pemahaman serta keterampilan yang tinggi. 4 Guru dalam organisasi profesional memiliki publikasi yang dapat melayani para guru sehingga tidak ketinggalan bahkan selalu mengikuti perkembangan yang terjadi. 5 Guru selalu diusahakan mengikuti kursus-kursus, workshop, seminar, konvensi dan terlibat secara luas dalam berbagai kegiatan in service. 6 Guru diakui sepenuhnya sebagai suatu karier hidup a live carier. 7 Guru memiliki nilai dan etika yang berfungsi secara nasional maupun secara lokal. 29 Gary dan Margaret mengemukakan bahwa guru yang efektif dan kompeten secara profesional memiliki karakteristik sebagai berikut: 1 memiliki kemampuan menciptakan iklim belajar yang kondusif, 2 kemampuan mengembangkan strategi dan manajemen pembelajaran, 3 memiliki kemampuan memberikan umpan balik feedback dan penguatan reinforcement, dan 4 memiliki kemampuan untuk peningkatan diri. 30

3. Indikator Kompetensi Profesional Guru