34
administrasi sarana dan prasarana, mengelola administrasi kearsipan, dan mengelola administrasi keuangan.
68
Khususnya berkenaan dengan pengelolaan keuangan, bahwa untuk tercapainya peningkatan kompetensi guru tidak lepas dari faktor biaya. Seberapa besar
sekolah dapat mengalokasikan anggaran peningkatan kompetensi guru tentunya akan mempengaruhi terhadap tingkat kompetensi para gurunya. Oleh karena itu
kepala sekolah seyogyanya dapat mengalokasikan anggaran yang memadai bagi upaya peningkatan kompetensi guru.
5. Kepala sekolah sebagai supervisor
Kegiatan utama pendidikan di sekolah dalam rangka mewujudkan tujuannya adalah kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas organisasi sekolah
bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu, salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai supervisor, yaitu mensupervisi
pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan. Menurut M. Ngalim Purwanto sebagai supervisor pengajaran kepala sekolah
dapat melakukan usaha-usaha sebagai berikut: 1
Membangkitkan dan merangsang guru-guru dan pegawai sekolah didalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya.
2 Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan sekolah
termasuk media instruksional yang diperlukan bagi kelancaran dan keberhasilan proses belajar mengajar.
3 Bersama guru-guru berusaha mengembangkan, mencari, dan
menggunakan metode-metode mengajar yang lebih sesuai dengan tuntutan kurikulum yang sedang berlaku.
4 Membina kerjasama yang baik dan harmonis di antara guru-guru dan
pegawai sekolah lainnya. 5
Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru dan pegawai sekolah, antara lain dengan mengadakan diskusi-diskusi kelompok,
menyediakan perpustakaan sekolah, dan atau mengirim mereka untuk mengikuti penataran-penataran, seminar, sesuai dengan bidangnya
masing-masing.
6 Membina hubungan kerja sama antara sekolah dengan BP3 atau POMG
dan instansi-instansi lain dalam rangka peningkatan mutu pendidikan para siswa.
69
68
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional..., h. 107
69
M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan…, h. 119
35
Secara khusus dan lebih kongkret lagi, kegiatan-kegiatan yang mungkin dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor menurut M. Ngalim Purwanto
dapat dirumuskan sebagai berikut: 1
Menghadiri rapat atau pertemuan organisasi-organisasi profesional, seperti PGRI, Ikatan Sarjana Pendidikan, dsb.
2 Mendiskusikan tujuan-tujuan dan filsafat pendidikan dengan guru-guru.
3 Mendiskusikan metode-metode dan teknik-teknik dalam rangka
pembinaan dan pengembangan proses belajar-mengajar. 4
Membimbing guru-guru dalam penyusunan Program Catur Wulan atau Program Semester, dan Program Satuan Pelajaran.
5 Membimbing guru-guru dalam memilih dan menilai buku-buku untuk
perpustakaan sekolah dan buku-buku pelajaran bagi murid-murid. 6
Membimbing guru-guru dalam menganalisis dan menginterpretasi hasil tes dan penggunaanya bagi perbaikan proses belajar-mengajar.
7 Melakukan kunjungan kelas atau classroom visitation dalam rangka
supervisi klinis. 8
Mengadakan kunjungan observasi atau observation visit bagi guru-guru demi perbaikan cara mengajarnya.
9 Mengadakan pertemuan-pertemuan individual dengan guru-guru tentang
masalah-masalah yang mereka hadapi atau kesulitan-kesulitan yang mereka alami.
10 Menyelenggarakan manual atau buletin tentang pendidikan dalam ruang
lingkup bidang tugasnya. 11
Berwawancara dengan orang tua murid dan pengurus BP3 atau POMG tentang hal-hal yang mengenai pendidikan anak-anak mereka.
70
Selain itu, terkait dengan tugas kepala sekolah sebagai supervisor khususnya dalam bidang pembinaan kurikulum menurut B. Suryosubroto terdapat beberapa
upaya yang dapat dilakukan untuk menentukan keberhasilan sekolah, di antaranya:
1. Membimbing guru agar dapat memilih metode mengajar yang tepat.
2. Membimbing dan mengarahkan guru dalam pemilihan bahan pelajaran
yang sesuai dengan perkembangan anak dan tuntutan kehidupan masyarakat.
3. Mengadakan kunjungan kelas yang teratur, untuk observasi pada saat guru
mengajar dan selanjutnya didiskusikan dengan guru. 4.
Pada awal tahun pelajaran baru, mengarahkan penyusunan silabus sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
5. Menyelenggarakan rapat rutin untuk membawa kurikulum pelaksanaannya
di sekolah.
70
M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan…, h. 119-120
36
6. Setiap akhir pelajaran menyelenggarakan penilaian bersama terhadap
program sekolah.
71
Selanjutnya sebagai implikasi tugas supervisor tersebut beberapa hal yang perlu dilakukan kepala sekolah sebagai pemimpin adalah:
1. Mengetahui keadaankondisi guru dalam latar belakang kehidupan
lingkungan dan sosial ekonominya, hal ini penting untuk tindakan kepemimpinannya.
2. Merangsang semangat kerja guru dengan berbagai cara.
3. Mengusahakan tersedianya fasilitas yang diperlukan untuk
mengembangkan kemampuan guru. 4.
Meningkatkan partisipasi guru dalam kehidupan sekolah. 5.
Membina rasa kekeluargaan di lingkungan sekolah antar kepala sekolah, guru, pegawai.
6. Mempercepat hubungan sekolah dengan masyarakat, khususnya BP3 dan
orang tua murid.
72
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa peran kepala sekolah sebagai supervisor terhadap pengembangan kompetensi guru yaitu melaksanakan kegiatan
supervisi secara berkala untuk mengetahui kelemahan dan keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran, serta tingkat kompetensi guru yang bersangkutan.
Selanjutnya diupayakan solusi, pembinaan dan tindak lanjut tertentu sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus mempertahankan
keunggulannya dalam pembelajaran.
6. Kepala sekolah sebagai innovator