Penjatuhan Sanksi Publikasi di Media Massa.

a. Pejabat yang berwenang menjatuhkan sanksi admnistratif, ditembuskan kepada Menteri Pendayagunaan Negara dan Atasan Pejabat yang berwenang menjatuhkan sanksi administratif bagi Pejabat Publik yang berstatus sebagai PNS, atau b. Intitusi yang berwenang menerima laporan pertanggung jawaban kinerja pejabat yang bersangkutan, melalui mekanisme sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku abgi Pejabat Tata Usaha Negara. Penentuan momentum pelaksanaan atau efektifnya “sanksi administrasi” dapat mengacu kepada Pasal 116 auat 4, yaitu ketika tergugat tidak bersedia melaksanakan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. Dalam hal “uang paksa” dijatuhkan bersama dengan “sanksi administrai” dituangkan dalam penetapan Ketua Pengadilan dalam sidang yang diselenggarakan secara singkat. Pelaksanaan “uang paksa” ditetapkan lebih dahulu. Apabila instrument “uang paksa” gagal mengupayakan pelaksanaan atau terlaksana dengan kesulitan yang tinggi, maka sanksi administrasi dapat dilaksanakan disertai dengan publikasi pada media massa.

9. Penjatuhan Sanksi Publikasi di Media Massa.

Pasal 116 ayat 5 menyebutkan pengumuman pada media massa cetak setempat dilakukan oleh Panitera. Akan lebih baik atas perintah Ketua Pengadilan yang dituangkan dalam penetapan. Ketentuan tersebut tidak menjelaskan waktu pengumuman dapat dilakukan dan pihak yang harus memikul biaya pengumuman. Universitas Sumatera Utara Ada 2 dua tujuan dari pengumuman pejabat yang tidak melaksanakan putusan, yaitu : Pertama, dalam rangka menekan Pejabat atau Badan Pemerintah untuk segera melaksanakan putusan, Kedua, untuk mempublikasikan kepada khalayak ramai bahwa Pejabat atau Badan yang bersangkutan mengabaikan atau tidak taat kepada hukum. Untuk tujuan pertama waktu yang tepat untuk melaksanakan publikasi adalah pada saat Pejabat atau Badan Pemerintahan tidak melaksanakan putusan secara sukarela, yaitu setelah 3 tiga bulan setelah salinan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, dikirimkan kepada Tergugat oleh Panitera, atau pada waktu yang ditentukan misalnya 30 hari setelah Ketua Pengadilan memerintahkan pejabat yang bersangkutan melaksanakan putusan. Dengan pengumuman itu pejabat yang diperintahkan melaksanakan putusan menjadi perhatian publik dan berpikir panjang untuk tidak melaksanakan putusan. Untuk tujuan Kedua, adalah setelah upaya paksa berakhir, dalam arti pelaksanaan putusan telah gagal atau berhasil setelah melalui proses yang sulit. Pengumuman dapat diselenggarakan dalam buku laporan tahunan yang diterbitkan oleh Mahkamah Agung RI dan publikasikan kepada Media, LSM, Pemerintah dan badan Perwakilan. 77 77 Arifin Marpaung, Implikasi Teknis Pelaksanaan Lembaga-Lembaga Baru Dalam UU NOMOR 9 Tahun 2004 dan Solusi Pemecahannya, Makalah, Disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional Mahkamah Agung RI, di Denpasar Bali, pada bulan September 2005. Universitas Sumatera Utara

C. Analisis Kasus

Pengadilan Tata Usaha Negara dengan Register Perkara Nomor 63G2004PTUN-MDN. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan dengan Putusan Nomor 46Bdg2005PT.TUN-MDN, dan putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan Putusan Nomor : 592KTUN2005, dimana pihak-pihak yang bersengketa antara lain : 1. Ishak charlie 2. Kakan Pertanahan Kab. Karo sebagai Tergugat melawan Syamsuddin Arifin sebagai Penggugat.

1. Duduk Perkara