dll disertai dengan kekeyaan yang sudah melimpah, dengan berbagai modifikasi akan menjamin keadilan bagi rakyat mereka.
Hanya dengan kedalaman pengetahuan dapat diharapkan lahir berbagai peraturan perundang-undangan yang memili landasan konseptual dan arah yang jelas.
Peraturan perundang-undangan modern bukan sekedar instrumen represif atau preventif. Tidak kalah penting peranan peraturan perundang-undangan sebagai
fasilitator yang memberi arahan dan mendorong menuju perwujudan suatu tujuan politik, ekonomi, sosial, dan sebagai suatu undang-undang tidak dibuat semata karena
ada keadaan baru, melainkan karena ada cara baru, strategi baru, atau kebijakan baru untuk mewujudkan suatu cita-cita politik, ekonomi, sosial, dan perkembangan hukum
Tata Usaha Negara. Dapat dikatakan semua ahli sependapat perkembangan Tata Usaha Negara
tidak terlepas dari penerapan paham negara kesejahtraan welfarestate verzorgindstaat atau meninggalkan paham negara sebagai penjaga ketertiban belaka
atau lazim disebut negara penjaga malam nachtwakersstaat. Seperti dikatakan karena negara aktif ikut serta dalam pergaulan atau aktifitas masyarakat, maka hukum
Tata Usaha Negara makin berkembang.
2. Tujuan dibentuknya Peradilan Tata Usaha Negara
Tujuan pembentukan dan kedudukan suatu peradilan administrasi dalam suatu bangsa terkait dengan falsafah negara yang dianutnya. Bagi negara Republik
Indonesia yang merupakan negara hukum berdasarkan kepada Pancasila dan UUD
Universitas Sumatera Utara
1945, hak dan kepentingan perseorangan dijunjung tinggi dan disamping itu hak masyarakat. Kepentingan perseorangan adalah seimbang dengan kepentingan
masyarakat atau kepentingan umum. Karena itu tujuan pembentukan peradilan administrasi secara filosofis adalah untuk memberikan perlindungan terhadap hak-
hak perseorangan dan hak-hak masyarakat, sehingga tercapai keserasian, keseimbangan dan keselarasan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan
masyarakat atau kepentingan umum.
31
Menurut Sjachran Basah tujuan peradilan administrasi adalah : Untuk memberikan perlindungan hukum dan kepastian hukum, tidak hanya untuk
rakyat semata-mata, melainkan juga bagi administrasi negara dalam arti hal adanya keseimbangan kepentingan masyarakat dengan kepentingan individu.
Untuk administrasi negara akan terjaga ketertiban, ketentraman dan keamanan dalam melaksanakan tugas-tugasnya demi terwujudnya pemerintahan yang kuat,
bersih dan berwibawa dalam kaitan negara hukum berdasarkan Pancasila. Hal ini berarti bahwa tujuan peradilan administrasi secara preventif untuk mencegah
tindakan-tindakan administrasi negara yang melawan hukum dan merugikan, sedangkan secara represif atas tindakan-tindakan tersebut perlu dan harus dijatuhi
sanksi.
32
Dalam melaksanakan tugasnya itu pemerintah wajib menjunjung tinggi harkat dan martabat masyarakat pada umumnya dan hak serta kewajiban asasi warga
masyarakat pada khususnya. Oleh karena itu, Pemerintah wajib secara terus menerus membina, menyempurnakan dan menertibkan aparatur di bidang Tata Usaha Negara
agar mampu menjadi alat yang efisien, bersih, serta berwibawa dan dalam
31
SF. Marbun, Peradilan Administrasi Negara dan Upaya Administratif di Indonesia, Yogyakarta : Liberty, 1997, hal. 27.
32
Sjachran Basah, Eksistensi dan Tolak Ukur Badan Peradilan Administrasi Negara di Indonesia, Bandung : Alumni, 1985, hal. 154.
Universitas Sumatera Utara
melaksanakan tugasnya selalu berdasarkan hukum dengan dilandasi semangat dan sikap pengabdian untuk masyarakat. Menyadari sepenuhnya peranan positif aktif
Pemerintah dalam kehidupan masyarakat, maka pemerintah perlu mempersiapkan langkah dalam menghadapi kemungkinan timbulnya perbenturan kepentingan,
perselisihan atau sengketa antara badan atau pejabat Tata Usaha Negara dengan warga masyarakat.
Peradilan Tata Usaha Negara diadakan dalam rangka memberikan perlindungan berdasarkan keadilan, kebenaran dan ketertiban serta kepastian hukum
kepada rakyat pencari keadilan yang merasa dirinya dirugikan akibat suatu keputusan tata usaha negara, melalui pemeriksaan, pemutusan dan penyelesaian sengketa dalam
bidang tata usaha negara. Memperhatikan perumusan penjelasan umum undang-undang peradilan tata
usaha negara, tujuan pendirian Peradilan Tata Usaha Negara adalah : 1.
Sebagai sarana pemberi perlindungan kepada hak-hak dasar warga masyarakat; 2.
Sebagai sarana pembinaan, penyempurnaan dan penertiban bagi aparatur administrasi negara agar mampu menjadi alat yang melaksanakan tugasnya
berdasarkan hukum rechtmatigheid van bestuur, bersih dan efisien dalam kerangka hukum Indonesia.
Sebagai penyelenggaraan pengawasan yudisial terhadap pemerintah, Peradilan Administrasi berfungsi menegakkan prinsip negara dan mempertahankan
hukum administrasi material. Fungsi mana diketengahkan Giddings, yaitu dengan mengidentifikasi tindakan administrasi negara, melakukan upaya corrective
Universitas Sumatera Utara
korektif, disciplinery disipliner dan remedial perbaikan terhadap tindakan admnistrasi yang tidak sesuai dengan hukum.
Corrective sebagai pengoreksi tindakan administrasi negara yang sudah terbukti bertentangan dengan hukum, oleh hukum acara dinyatakan batal atau tidak
sah. Remedial, sebagai sarana perbaikan terhadap akibat yang telah ditimbulkan oleh tindakan admnistrasi itu, dengan melakukan tindakan pengganti, ganti rugi atau
rehabilitasi. Disciplinary, sebagai pemberi sanksi berupa hukuman dan beban-beban dan kewajiban-kewajiban lain agar menjadi alat penjera bagi yang bersangkutan dan
alat preventif bagi pejabat lain. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang dinamis, bertujuan
mewujudkan tata kehidupan negara dan bangsa yang sejahtera, aman, tenteram serta tertib. Dalam tata kehidupan yang demikian itu dijamin persamaan kedudukan warga
negara di dalam hukum. Dalam usaha mewujudkan tujuan tersebut di atas, sesuai dengan sistem pemerintahan negara yang dianut dalam UUD 1945, melalui
aparaturnya di bidang Tata Usaha Negara Pemerintah diharuskan berperan aktif dan positif.
Pemerintah wajib secara terus menerus membina, menyempurnakan dan menertibkan aparatur tersebut agar menjadi aparatur yang efisien, efektif, bersih dan
berwibawa yang dalam melaksanakan tugasnya selalu berdasarkan hukum dengan dilandasi semangat dan sikap pengabdian bagi masyarakat.
Sadar terhadap peran aktif dan positif tersebut di atas, pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah untuk menghadapi timbulnya benturan kepentingan,
Universitas Sumatera Utara
perselisihan atau sengketa antara Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara dengan warga masyarakat. Perselisihan inilah yang disebut dengan Sengketa Tata Usaha
Negara. Peradilan Tata Usaha Negara diciptakan untuk menyelesaikan sengketa
antara pemerintah dengan warga negaranya. Dalam hal ini sengketa timbul sebagai akibat dari adanya tindakan-tindakan Pemerintah yang melanggar hak warga
senegaranya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa PTUN diadakan dalam rangka memberi perlindungan kepada rakyat. Dengan kata lain tujuan PTUN sebenarnya
tidak semata-mata untuk memberikan perlindungan terhadap hak-hak perseorangan melainkan juga untuk melindungi hak-hak masyarakat.
33
3. Pengertian Pejabat Het Ambt dan Pejabat Tata Usaha Negara a. Pengertian Pejabat Het Ambt