Penggolongan subjek penelitian berdasarkan peran gender

Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009 .064 sehingga p .05 yang kesemuanya berarti bahwa data variabel gender maskulin, feminin, dan netral terdistribusi normal.

2. Uji homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi sampel penelitian adalah homogen. Pengukuran homogenitas dilakukan dengan ANOVA melalui Levene Statistic. Berikut ini adalah hasil uji Levene Statistic untuk mengetahui homogenitas dalam kelompok sampel penelitian. Kaidah yang digunakan adalah jika nilai signifikansi p .05 maka kelompok sampel homogen, sedangkan jika p .05 maka sampel tidak homogen. Hasil perhitungannya dapat terlihat pada tabel 16. Tabel 16. Uji Homogenitas Levene Statistic df1 df2 Sig. 2.065 3 136 .108 Data penelitian dikatakan homogen apabila signifikansi menunjukkan nilai yang lebih besar dari .05 p .05. Berdasarkan tabel 13 diatas diperoleh signifikansi kecenderungan pembelian impulsif yaitu sebesar .108 sehingga dapat dikatakan bahwa sampel bersifat homogen terhadap populasi.

a. Penggolongan subjek penelitian berdasarkan peran gender

Langkah berikut adalah melakukan pengelompokan subjek ke dalam peran gender. Untuk dapat memutuskan subjek ke dalam kelompok peran gender tertentu akan dilakukan berdasarkan penggunaan nilai konversi z. Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009 Sebelumnya akan dilihat deskripsi data skor yang diperoleh subjek dalam sub komponen maskulin dan feminin. Tabel 17. Deskripsi Data Kelompok Skor Maskulin Dan Skor Feminin Variabel N Min Max Mean SD Skor maskulin 140 35 77 59.14 8.867 Skor feminin 140 24 70 55.06 7.849 Nilai mean pada kelompok skor maskulin pada penelitian ini adalah sebesar 59.14 dengan nilai deviasi standar sebesar 8.867 sementara pada kelompok skor feminin pada penelitian ini adalah sebesar 55.06 dengan nilai deviasi standar sebesar 7.849. Dari hasil distribusi perolehan skor subjek dapat diperoleh mean dan deviasi standarnya masing-masing, yaitu M mas, M fem, S mas dan S fem . Kemudian skor mentah akan diubah menjadi skor z, yaitu: z mas = X mas – M mas S mas z fem = X fem – M fem S fem Setelah skor pada masing-masing komponen diubah menjadi skor z, dapat dibuat kriteria untuk kategorisasi peran gender ke dalam empat kelompok kategori, dimana : z M ≥ 0,75 dan z F Maskulin z F ≥ 0,75 dan z M Feminin z M ≥ 0,75 dan z F Androgini Lainnya Tidak terklasifikasikan Penggunaan nilai konversi z ini bertujuan untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok diagnosis yang tidak memiliki makna ”lebih” dan ”kurang” atau Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009 ”tinggi” dan ”rendah” Azwar, 1999. Dari perhitungan di atas, dapat dibuat kategorisasi gender seperti pada tabel 18 berikut : Tabel 18. Kategorisasi Gender Rentang nilai Kategori gender N Persentase z M ≥ 0,75 dan z F Maskulin 9 6.43 z F ≥ 0,75 dan z M Feminin 14 10 z M ≥ 0,75 dan z F ≥ 0 Androgini 18 12,86 Lainnya Tidak terklasifikasikan 99 70.71 Jumlah 140 100 Dari tabel 20 diatas dapat dilihat bahwa subjek maskulin sebanyak 9 orang 6.43, subjek feminin sebanyak 14 orang 10, subjek androgini sebanyak 18 orang 12.86 , dan subjek tidak terklasifikasikan sebanyak 99 orang 70.71.

b. Hasil Utama Penelitian