PEMBAHASAN ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009 Dari hasil anova tersebut, dapat dilihat bahwa ada perbedaan yang bermakna dalam hal kecenderungan pembelian impulsif ditinjau dari uang saku usia sampel penelitian. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi .001 lebih kecil dari .05.

B. PEMBAHASAN

Hasil penelitian pada 140 orang sampel mahasiswa USU menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi “Terdapat perbedaan kecenderungan pembelian impulsif produk pakaian ditinjau dari gender.” diterima. Hal ini dapat dilihat dari nilai F hitung sebesar 12.218 dengan signifikasi sebesar .030. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi p .05 yang berarti hipotesis nol Ho ditolak sementara hipotesis penelitian ini Ha diterima. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Loudon dan Bitta 1993 bahwa ada 3 faktor yang mempengaruhi pembelian impulsif yaitu : 1. Karakteristik produk yang mempengaruhi pembelian impulsif adalah : a Memiliki harga yang rendah b Adanya sedikit kebutuhan terhadap produk tersebut c Siklus kehidupan produknya pendek d Ukurannya kecil atau ringan e Mudah disimpan. 2. Pada faktor marketing, hal-hal yang mempengaruhi pembelian impulsif adalah : Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009 a Distribusi massa pada self-service outlet terhadap pemasangan iklan besar-besaran dan material yang akan didiskon. b Posisi barang yang dipamerkan dan lokasi toko yang menonjol turut mempengaruhi pembelian impulsif. 3. Karakteristik konsumen yang mempengaruhi pembelian impulsif adalah : a Kepribadian konsumen b Demografis c Karakteristik-karakteristik sosio-ekonomi yang dihubungkan dengan tingkat pembelian impulsif. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat kita ketahui bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pembelian impulsif adalah karakteristik konsumen yaitu faktor demografis. Salah satu faktor demografis yang mempengaruhi pembelian impulsif adalah gender. Menurut Sandra Bem 1981, tokoh sentral psikologi gender, gender merupakan karakteristik kepribadian seseorang yang dipengaruhi oleh peran gender yang dimilikinya. Bem 1981 mengelompokkannya menjadi 4 klasifikasi yaitu maskulin, feminin, androgini dan tak terbedakan. Latar belakang pada penelitian ini lebih pada variabel peran gender dari seseorang yang terlibat dalam kecenderungan pembelian impulsif, apakah dia maskulin, feminin, androgini atau tidak terklasifikasikan undifferentiated. Dari hasil penelitian, dapat dilihat bahwa ada perbedaan pembelian impulsif produk pakaian ditinjau dari peran gender. Pembelian impulsif yang dilakukan oleh individu dengan peran gender maskulin lebih pada alasan identitas pribadi mandiri sedangkan individu dengan peran gender femininin lebih pada identitas sosial hubungan. Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009 Dittmar 1995 juga memaparkan bahwa pembelian impulsif dibedakan melalui pemilihan produk terkait dengan peran gender seseorang dimana individu dengan peran gender maskulin lebih memilih produk-produk berdasarkan fungsinya sedangkan pada individu dengan peran gender feminin lebih berdasarkan pada kenyamanan emosional yang dimunculkan oleh produk tersebut. Produk pakaian dipilih dalam penelitian ini sesuai dengan pernyataan oleh Negara dalam Semuel, 2002 yang menemukan produk yang paling sering dibeli adalah pakaian. Mouton 2008 juga menemukan fakta menarik di Perancis dimana sekitar 4 penduduk Perancis menderita penyakit pembelian impulsif dan jenis barang yang paling sering dibeli adalah pakaian. Dari hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan mean skor yang bermakna dimana skor pembelian impulsif yang lebih tinggi terdapat pada subjek penelitian yang perempuan dan skor pembelian impulsif yang lebih rendah adalah pada laki-laki. Dittmar dkk 1995, mengemukakan bahwa secara umum perempuan lebih sering membeli secara impulsif dibandingkan laki-laki. Rook dan Hoch dalam Kacen, 2007 juga menemukan bahwa perempuan lebih cenderung melakukan pembelian impulsif dibandingkan laki-laki. Begitu juga dengan hasil penelitian Ling dan Lin dalam Semuel, 2008 menemukan bahwa perempuan lebih cenderung memiliki perilaku pembelian impulsif dibandingkan laki-laki. Dari hasil penelitian berdasarkan uang saku terdapat perbedaan mean skor yang bermakna dimana skor pembelian impulsif yang lebih tinggi terdapat pada subjek penelitian dengan uang saku diatas Rp. 400.000,- dan skor pembelian impulsif yang lebih rendah adalah pada subjek penelitian dengan uang saku Rp. 250.000-Rp.350.000. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Ling dan Lin dalam Semuel 2007 yang mengemukakan bahwa Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009 uang saku berhubungan positif dengan kecenderungan perilaku pembelian impulsif konsumen muda pada toko secara phisik atau offline.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan disimpulkan jawaban-jawaban dari permasalahan yang terdapat di dalam penelitian ini, dan pada akhir bab ini peneliti akan memberikan saran-saran bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan tema yang berkaitan dengan penelitian ini.

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data penelitian dapat ditarik kesimpulan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu : 1. Ada perbedaan kecenderungan pembelian impulsif produk pakaian yang signifikan antara peran gender maskulin, feminin, androgini, dan tidak terbedakan pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara Medan. Hal ini dapat dilihat dari nilai F hitung sebesar 3.066