Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009
BAB III METODE PENELITIAN
A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Untuk dapat menguji hipotesa penelitian, terlebih dahulu perlu diidentifikasikan variabel- variabel penelitian. Variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah :
Variabel tergantung : Pembelian impulsif Variabel Bebas
: Peran Gender
B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati atau diobservasi Suryabrata, 2002. Definisi operasional variabel-
variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009
1. Pembelian Impulsif
Pembelian impulsif didefinisikan sebagai pembelian yang tidak direncanakan secara khusus dan dilakukan secara tiba-tiba yang ditandai dengan dorongan yang besar, perasaan
senang dan bergairah Loudon dan Bitta, 1993.
Pembelian impulsif dapat diketahui dengan alat ukur berupa skala yang disusun berdasarkan elemen-elemen pembelian impulsif menurut Loudon dan Bitta 1993. Skor total
dari skala kecenderungan pembelian impulsif akan menunjukkan kecenderungan pembelian impulsif pada individu baik laki-laki dan perempuan. Skor yang tinggi mengidentifikasikan
individu memiliki kecenderungan pembelian impulsif yang tinggi. Skor yang rendah mengidentifikasikan individu memiliki kecenderungan pembelian impulsif yang rendah.
2. Peran Gender Sandra Bem 1981 mengatakan gender merupakan karakteristik kepribadian, seseorang
yang dipengaruhi oleh peran gender yang dimilikinya dan dikelompokkan menjadi 4 klasifikasi yaitu maskulin, feminin, androgini dan tidak terklasifikasikan.
Dari hasil pengukuran skala peran gender akan dibedakan antara tipe maskulin, feminin, androgini, serta yang tidak terklasifikasikan. Untuk mengetahui peran gendernya, subjek
diukur dengan menggunakan skala peran gender yang diadaptasi dari Bem Sex Role Inventory BSRI. Skala ini terdiri dari tiga komponen karakteristik peran gender, yaitu :
a. Karakteristik Maskulin
b. Karakteristik Feminin
c. Karakteristik Netral
Subjek akan dikelompokkan ke dalam empat peran gender dengan melihat skor yang diperoleh subjek dalam masing-masing sub komponen maskulin dan komponen feminin. Lalu
orientasi peran gender subjek akan ditentukan dengan :
Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009
1. Maskulin, jika skor maskulin tinggi dan skor feminin rendah
2. Feminin, jika skor feminin tinggi dan skor maskulin rendah
3. Androgini, jika skor maskulin dan feminin sama-sama tinggi
4. Tidak terklasifikasikan, jika skor maskulin dan feminin sama-sama rendah
a. Alat Ukur Peran Gender
Skala ini diadaptasi dari Bem Sex Role Inventory BSRI yang disusun berdasarkan 4 empat klasifikasi kepribadian menurut Sandra L. Bem pada tahun 1974. Total skor yang
diperoleh pada Bem Sex Role Inventory BSRI akan mengkategorikan individu pada salah satu dari empat peran gender yang ada maskulin, feminin, androgini dan tidak
terklasifikasikan. Skala ini terdiri dari 60 aitem. Alat ukur ini menggunakan 7 tujuh skala respon mulai dari skala 1 untuk tidak pernah atau hampir tidak benar never or
almost never true sampai skala 7 tujuh untuk menyatakan selalu atau hampir selalu benar always or almost always true.
Skala ini terdiri dari 60 kata sifat yang disusun berdasarkan tiga komponen karakteristik peran gender, yaitu :
a. Karakteristik Maskulin, yang terdiri dari : 1
Percaya diri 2
Mempertahankan pendapatkeyakinan sendiri 3
Berjiwa bebastidak terganggu pendapat orang 4
Gemar berolahraga 5
Tegasberani bilang tidak jika memang tidak 6
Berkepribadian kuatteguh 7
Bersemangat
Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009
8 Berpikir analisismelihat hubungan sebab-akibat
9 Mampu memimpin, punya jiwa kepemimpinan
10 Berani mengambil resiko
11 Mudah membuat keputusan
12 Dapat berdiri sendirimandiri
13 Suka mendominasimenguasai
14 Maskulin , bersifat kelaki-lakian
15 Punya pendirian , berani mengambil sikap
16 Agresif
17 Bersikap bertindak sebagai pemimpin
18 Bersifat individual perorangan
19 Kompetitif, siap untuk bersaing
20 Berambisi, memiliki ambisi
b. Karakteristik Feminin, yang terdiri dari :
1 Mengalah
2 Periang ceria
3 Malu
4 Penuh kasih sayang
5 Merasa senang jika dirayu
6 Hangat dalam pergaulan
7 Setia
8 Feminin, bersifat kewanitaan
9 Menaruh simpatiperhatian pada orang lain
Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009
10 Peka terhadap kebutuhan orang lain
11 Penuh pengertian
12 Mudah iba hatikasihan
13 Suka menentramkan hati orang lain
14 Bertutur kata halus
15 Berhati lembut
16 Mudah terpengaruh
17 Polos, naif
18 Tidak menggunakan kata-kata kasartutur bahasa tidak kasar
19 Senang pada anak-anak
20 Lemah lembut
c. Karakteristik Netral, yang terdiri dari :
1 Senang menolong
2 Berhati murungpemurung
3 Berhati-hatiteliti
4 Bertingkah laku yang dibuat-buat
5 Bahagia
6 Isi hati sukar ditebak oleh orang lain
7 Dapat dipercaya
8 Iricemburu
9 Jujur
10 Suka menyembunyikan perasaanpikiran
11 Berhati tulus
Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009
12 Angkuhmerasa tinggi hati
13 Menyenangkan , mudah disukai orang lain
14 Serius
15 Ramah, bersahabatmudah berteman
16 Tidak efisien, boros
17 Mudahdapat menyesuaikan diri
18 Tidak sistematis , asal-asalan
19 Bijaksana
20 Berpikiran kuno
Dari ke 60 kata sifat tersebut, 20 diantaranya menunjukkan karakteristik maskulinitas instrumental, 20 berikutnya menunjukkan karakteristik feminitas ekspresif dan sisanya
menunjukkan karakteristik netral yang tidak berkaitan dengan peran gender namun diharapkan oleh masyarakat untuk dimiliki oleh tiap individu.
Subyek diminta untuk memilih dari antara ke 60 kata sifat tersebut yang sesuai dengan dirinya, kemudian dikategorikan sebagai hal yang tidak pernah atau hampir tidak pernah
menjadi sifatnya never or almost never true dan sebagai hal yang selalu atau hampir selalu menjadi sifatnya always or almost always true.
Blue print dan bobot relatif komponen serta distribusi aitem dari skala ini dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Distribusi aitem Bem Sex Role Inventory BSRI No.
Komponen karakteristik peran
gender No aitem
Jumlah F
1. Karakteristik Maskulin 1, 4, 7,10,13, 16. 19. 22.
25. 28. 31. 34. 37. 40. 43. 20
33.33
Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009
46. 49. 52, 55, 58. 2.
Karakteristik Feminin 2, 5, 8, 11, 14, 17, 20, 23,
26, 29, 32, 35, 38, 41, 44, 47, 50, 53, 56, 59.
20 33.33
3. Karakteristik Netral
3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30, 33, 36, 39, 42, 45,
48, 51, 54, 57, 60 20
33.33
Total 60
BSRI ini kemudian diadaptasikan kedalam Bahasa Indonesia karena subjek yang akan mengisi skala ini menggunakan bahasa pengantar Indonesia. Penterjemahan dilakukan oleh
orang yang memiliki kemampuan dalam menterjemahkan teks Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia dan atas bimbingan dari professional judgement. Hasil dari terjemahan
tersebut kemudian diterjemahkan lagi ke dalam Bahasa Inggris untuk melihat apakah makna dari terjemahan tersebut berubah atau tidak.
Individu dikatakan feminin jika ia memperoleh sifat feminin secara signifikan lebih tinggi daripada skor sifat maskulin. Jika skor maskulin lebih tinggi daripada sifat feminin maka
individu tersebut disebut maskulin. Sementara jika skor feminin dan maskulinnya kira-kira sama atau seimbang, maka individu disebut androgini. Akhirnya disebut sebagai kategori tak
terklasifikasikan undifferentiated bila skor pada kedua skala maskulin dan feminin rendah.
C. POPULASI DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL 1. Populasi dan Sampel
Masalah populasi dan sampel yang dipakai dalam penelitian merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan. Populasi adalah objek, gejala atau kejadian yang diselidiki
terdiri dari semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel penelitian itu hendak digeneralisasikan Hadi, 2002.
Populasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan di Universitas Sumatera Utara USU Medan. Mengingat keterbatasan
Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009
peneliti untuk menjangkau keseluruhan populasi, maka peneliti hanya meneliti sebagian dari keseluruhan populasi yang dijadikan sebagai subyek penelitian, atau yang dikenal dengan
nama sampel. Selanjutnya hasil penelitian diharapkan dapat digeneralisasikan kepada populasinya.
Sebagaimana menurut Hadi 2000 syarat utama agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan maka sebaiknya sampel penelitian harus benar-benar mencerminkan
keadaan populasinya atau dengan kata lain harus benar-benar representatif. Adapun kriteria populasi dalam penelitian ini adalah :
1. Berstatus mahasiswa Universitas Sumatera Utara
Untuk homogenitas, subyek dipilih dari mahasiswa Universitas Sumatera Utara karena mahasiswa dapat mewakili rentang umur dewasa muda dan memiliki tingkat
aspirasi pendidikan yang sama. Selain itu penulis berasumsi bahwa sebagian besar mahasiswa perguruan tinggi tersebut pernah mengunjungi salah satu pusat perbelanjaan
yang ada di Medan.
2. Dewasa Awal usia 18- 25 tahun
Masa mahasiswa meliputi rentang umur dari 1819 tahun sampai 2425 tahun Winkel,1997. Bellenger dkk dalam Semuel 2007 mengatakan bahwa pembeli dengan
usia kurang dari 25 tahun lebih impulsif dibandingkan dengan usia yang berada diatasnya.
2. Teknik Pengambilan Sampel
Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonprobability Incidental Sampling. Incidental Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang mana tidak
semua individu dalam populasi diberi peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel. Teknik pengambilan sampel dari populasi ini didasarkan pada ketersediaan dan kemudahan
untuk mendapatkan sampel sesuai dengan karakteristik tertentu Hadi, 2000. Alasan peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel ini adalah karena dalam penelitian ini tidak dapat
diketahui secara pasti berapa jumlah keseluruhan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang pernah mengunjungi salah satu pusat perbelanjaan yang ada di Medan.
D. ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala. Skala berisi kumpulan pernyataan yang diajukan kepada responden untuk diisi oleh responden. Ada dua
buah skala yang digunakan yaitu skala kecenderungan pembelian impulsif dan skala peran gender.
1. Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif
Alat ukur yang digunakan dalam kecenderungan pembelian impulsif adalah skala kecenderungan pembelian impulsif yang dirancang dengan menggunakan elemen pembelian
impulsif menurut Loudon dan Bitta 1993, yaitu : 1.
Konsumen merasakan adanya suatu dorongan yang tiba-tiba dan spontan untuk melakukan suatu tindakan yang berbeda dengan tingkah laku sebelumnya.
2. Dorongan tiba-tiba untuk melakukan suatu pembelian menempatkan konsumen dalam
keadaan ketidakseimbangan secara psikologis, dimana untuk sementara waktu ia merasa kehilangan kendali.
Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009
3. Konsumen akan mengalami konflik psikologis dan ia berusaha untuk menimbang
antara pemuasan kebutuhan langsung dan konsekuensi jangka panjang dari pembelian.
4. Konsumen akan mengurangi evaluasi kognitif dari produk.
5. Konsumen seringkali membeli secara impulsif tanpa memperhatikan konsekuensi
yang akan datang. Model skala yang digunakan adalah penskalaan model Likert yang dimodifikasi yang
terdiri atas 50 aitem sebelum uji coba dengan menggunakan 4 kategori jawaban yaitu : Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS.
Bentuk pernyataan dari setiap butir terdiri dari aitem yang favourable dan aitem yang unfavourable. Aitem yang favourable adalah aitem yang bersifat mendukung pernyataan,
sedangkan aitem unfavourable bersifat kebalikannya. Penilaian yang diberikan kepada masing-masing jawaban responden pada tiap-tiap aitem dalam skala ditentukan oleh sifat
aitemnya.
Penilaian aitem yang favourable diberikan untuk tiap jawaban Sangat Sesuai = 4, Sesuai = 3, Tidak Sesuai = 2, Sangat Tidak Sesuai = 1. Sedangkan untuk aitem yang
unfavourable, subjek yang menjawab Sangat Sesuai = 1, Sesuai = 2, Tidak Sesuai = 3, Sangat Tidak Sesuai = 4.
Tabel 3. Distribusi Aitem-Aitem Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif No
. Elemen Pembelian
Impulsif Indikator
Perilaku Aitem
Tota l
Favorabl e
Unfavorabl e
1. Dorongan tiba-tiba
dan spontan untuk melakukan tindakan
a. Timbul
dorongan membeli
1, 11, 21, 31, 41
2, 12, 22, 32, 42
10
Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009
yang berbeda dengan tingkah laku
sebelumnya. produk tanpa
melihat harga
b. Muncul
keinginan akan
membeli produk tanpa
rencana sebelumnya
2. Dorongan tiba-tiba
untuk melakukan pembelian
menempatkan konsumen dalam
keadaan ketidakseimbangan
secara psikologis. a.
Tidak mampu
menahan keinginan
untuk tidak membeli
suatu produk yang
ditawarkan.
3, 13, 23, 33, 43
4, 14, 24, 34, 44
10
3. Mengalami konflik
psikologis dan berusaha
menimbang antara pemuasan
kebutuhan langsung dan konsekuensi
jangka panjang dari pembelian.
a. Bingung
menentukan apakah akan
membeli suatu produk
atau tidak.
b. Ragu dalam
menentukan fungsi jangka
panjang produk yang
akan dibeli 5, 15, 25,
35, 45 6, 16, 26,
36, 46
10
4. Mengurangi
evaluasi kognitif dari produk
a. Tidak akan
berpikir terlalu lama
dalam memutuskan
membeli suatu produk.
b. Akan
langsung membeli
produk yang disukai tanpa
pertimbanga n lebih lanjut
c. Tidak akan
memikirkan 7, 17, 27,
37, 47 8, 18, 28,
38, 48
10
Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009
kegunaan dari barang
yang akan dibeli
5. Seringkali membeli
secara impulsif tanpa
memperhatikan konsekuensi yang
akan datang. a.
Tidak memikirkan
kegunaan lebih lanjut
dari produk yang telah
dibeli.
b. Selalu
membeli barang bukan
karena fungsinya.
9, 19, 29, 39, 49
10, 20, 30, 40, 50
10
Total 25
25 50
Tabel 4. Bobot nilai pernyataan skala kecenderungan pembelian impulsif Bentuk
Pernyataan Skor
1 2
3 4
Favorable Sangat Tidak
Sesuai Tidak
Sesuai Sesuai
Sangat Sesuai
Unfavorable Sangat Sesuai
Sesuai Tidak Sesuai
Sangat Tidak Sesuai
Skor pada masing-masing dimensi skala saling bebas satu sama lain. Skor pada masing-masing dimensi tidak berhubungan dengan skor pada dimensi lainnya dan hanya
menggambarkan bagaimana skor pada dimensi tersebut. Semakin tinggi skor yang dicapai seseorang dalam tiap dimensi berarti semakin tinggi pula kecenderungan pembelian impulsif
nya dalam dimensi tersebut. Skor yang tinggi menggambarkan individu yang impulsif dan sebaliknya skor yang rendah menggambarkan individu yang tidak impulsif.
1. Skala Peran Gender
Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009
Skala peran gender dalam penelitian ini diadaptasi dari Bem Sex Role Inventory BSRI, dengan pertimbangan bahwa BSRI merupakan alat yang dikembangkan dalam budaya barat
sehingga diperkirakan karakteristik yang diharapkan ada pada perempuan dan laki-laki juga
berbeda sesuai dengan budaya yang berlaku.
Skala peran gender ini terdiri dari 60 kata sifat dari BSRI yang disusun berdasarkan 3 faktor yaitu 20 karakteristik maskulin, feminin, dan netral yang telah diartikan ke dalam
bahasa indonesia. Dari ke-60 kata sifat tersebut, 20 diantaranya menunjukkan karakteristik maskulinitas, 20 diantaranya menunjukkan karakteristik feminitas, 20 berikutnya
menunjukkan ciri feminitas dan sisanya menunjukkan karakteristik yang tidak berkaitan dengan peran gender namun diharapkan oleh masyarakat untuk dimiliki oleh tiap individu,
seperti yang terlihat pada tabel 5.
Tabel 5. Distribusi Aitem-Aitem Skala Peran Gender Sebelum Uji Coba No.
Aspek Jumlah
Aitem Nomer Aitem
F
1. Karakteristik Maskulin
20 1, 4, 7,10,13, 16. 19. 22. 25. 28.
31. 34. 37. 40. 43. 46. 49. 52, 55, 58.
33,33
2. Karakteristik Feminin
20 2, 5, 8, 11, 14, 17, 20, 23, 26,
29, 32, 35, 38, 41, 44, 47, 50, 53, 56, 59.
33,33
3. Karakteristik Netral
20 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27,
30, 33, 36, 39, 42, 45, 48, 51, 54, 57, 60
33,33
Jumlah 60
100
Berbeda dengan Bem Sex Role Inventory, dimana subjek diminta untuk memilih dari antara ke-60 kata sifat tersebut yang sesuai dengan karakter dirinya, dengan memilih satu dari
tujuh alternatif jawaban. Pada skala peran gender ini subjek diminta untuk memilih dari antara ke-60 kata sifat tersebut yang sesuai dengan karakter dirinya, dengan memilih satu dari
Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009
lima alternatif jawaban yang diberikan. Kelima alternatif jawaban tersebut adalah 1 untuk menyatakan bahwa ciri tersebut tidak pernah ada pada diri subjek, 2 untuk ciri yang jarang
ada pada subjek, 3 untuk ciri yang kadang-kadang ada pada subyek, 4 untuk ciri yang sering ada, dan 5 untuk ciri yang selalu ada pada diri subjek.
Tabel 6. Bobot Nilai Pernyataan Skala Peran Gender 1
2 3
4 5
Tidak pernah Jarang
Kadang-kadang Sering
Selalu
E. VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN UJI DAYA BEDA AITEM
Validitas alat ukur berarti sejauh mana tes itu mengukur apa yang ingin diukur, artinya derajat fungsi mengukurnya suatu tes atau derajat kecermatan suatu tes Azwar, 2000.
Sedangkan reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat
dipercaya Azwar, 2000. 1.
Uji Validitas
Menurut Azwar 2000 validitas adalah sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur dikatakan
mempunyai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya
atau data yang dihasilkan relevan dengan tujuan pengukurannya.
Adapun dalam penelitian ini, konsep validitas yang hendak dicapai oleh alat ukur adalah validitas internal khususnya validitas isi melalui analisis rasional terhadap isi
alat ukur. Suryabrata 2008 menyatakan bahwa validitas isi ditegakkan pada langkah telaah dan revisi butir pertanyaan atau pernyataan, berdasarkan pendapat profesional
profesional judgement. Validitas isi bertujuan mengungkap sejauhmana aitem-aitem dalam alat ukur tersebut mencakup keseluruhan kawasan isi yang diukur. Selain itu,
Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009
peneliti juga berupaya untuk memperkuat validitas tampang face validity alat ukur seperti tampilan fisik alat ukur yang rapi dan bersih, penggunaan bahasa yang
sederhana agar lebih mudah dipahami oleh subjek penelitian. 2.
Uji reliabilitas alat ukur
Reliabilitas sebenarnya mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas ini ditunjukkan oleh
konsistensi skor yang diperoleh subjek dengan memakai alat yang sama Suryabrata,
2002.
Uji reliabilitas alat ukur menggunakan pendekatan konsistensi internal dengan prosedur hanya memerlukan satu kali penggunaan tes kepada sekelompok individu
sebagai subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi Azwar, 2000. Teknik yang digunakan adalah teknik reliabilitas Alpha Cronbach.
Alasan peneliti menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach adalah karena dapat digunakan apabila asumsi paralel tidak dapat dipenuhi. Asumsi paralel
merupakan metode pembelahan aitem yang dibagi menjadi dua bagian dan paralel satu dengan yang lain. Dalam melakukan pembelahan sama sehingga diharapkan
belahan-belahan seimbang. Selain itu koefisien Alpha Cronbach merupakan teknik statistika yang fleksibel sehingga dapat digunakan untuk berbagai jenis data Azwar,
2000.
Menurut Sekaran dalam Hardaningtyas, 2005 pada umumnya bila koefisien Alpha Cronbach 0.6 dapat dikatakan tingkat reliabilitasnya kurang baik, sedangkan
koefisien alpha cronbach 0.7-0.8 tingkat reliabilitasnya dapat diterima, dan akan sangat baik jika 0.8. teknik yang digunakan adalah teknik koefisien reliabilitas
alpha cronbach dengan bantuan program SPSS versi 16 for windows.
Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009
3. Uji Daya Beda Aitem
Daya beda aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur.
Sebagai kriteria pemilihan aitem berdasar korelasi aitem total r
it
, biasanya digunakan batasan
30 .
≥
ix
r . Namun apabila aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi
lebih besar daripada 0.30 ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, peneliti dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria menjadi
0.275 Azwar, 1999.
Uji daya beda aitem untuk skala kecenderungan pembelian impulsif dan skala peran gender dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antar skor aitem
dengan skor total skala. Teknik analisis korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi product moment Pearson Hadi, 2000. Perhitungan dilakukan dengan
menggunakan bantuan program SPSS version 16,0 for Windows. 4.
Hasil Uji Coba Alat Ukur
Uji coba terhadap kedua instrumen penelitian dilaksanakan pada 6 Februari 2009 sampai dengan 8 Februari 2009. Uji coba dilakukan pada mahasiswa Universitas
Sumatera Utara yang sesuai dengan karakteristik populasi penelitian sebanyak 100
orang.
F. HASIL UJI COBA ALAT UKUR
Uji coba skala kecenderungan pembelian impulsif dan skala peran gender dilakukan terhadap 100 orang mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
1. Skala kecenderungan pembelian impulsif
Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009
Untuk melihat daya beda aitem, dilakukan analisa uji coba dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS version 16,0 for Windows, kemudian nilai
Corrected Aitem Total Correlation yang diperoleh dibandingkan dengan Pearson Product Moment dengan interval kepercayaan 95 yang memiliki harga kritik diatas
.275. Karena menurut Azwar 1999, kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total, biasanya digunakan batasan r
ix
≥ .30. Namun apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah aitem yang tidak diinginkan, peneliti
dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batasan kriteria .30 sehingga jumlah aitem yang diinginkan dapat tercapai.
Jumlah aitem yang diujicobakan adalah 50 aitem dan dari 50 aitem diperoleh 26 aitem yang sahih dan 26 aitem yang gugur. 26 aitem inilah yang akan digunakan
dalam penelitian, dengan kisaran koefisien korelasi r
xx
= .296 sampai dengan r
xx
= .643 dan reliabilitas sebesar .880. Distribusi aitem yang sahih dari skala
kecenderungan pembelian impulsif dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Distribusi Aitem-Aitem Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif Setelah Uji Coba No.
Elemen Pembelian Impulsif Aitem
Total Favorable
Unfavorable
1. Dorongan tiba-tiba dan spontan
untuk melakukan tindakan yang berbeda dengan tingkah laku
sebelumnya.
1, 11, 21, 31, 41
2, 12, 22, 32,
42 10
2. Dorongan tiba-tiba untuk
melakukan pembelian menempatkan konsumen dalam
keadaan ketidakseimbangan secara psikologis.
3, 13, 23, 33, 43
4, 14, 24, 34,
44 10
3. Mengalami konflik psikologis
dan berusaha menimbang antara pemuasan kebutuhan langsung
dan konsekuensi jangka panjang dari pembelian.
5, 15, 25, 35, 45
6, 16, 26, 36,
46 10
4. Mengurangi evaluasi kognitif 7, 17, 27,
8, 18, 28, 38, 10
Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009
dari produk 37, 47
48 5.
Seringkali membeli secara impulsif tanpa memperhatikan
konsekuensi yang akan datang.
9, 19, 29, 39, 49
10, 20, 30, 40, 50
10
Total 25
25 50
Keterangan: nomor yang dicetak tebal merupakan aitem yang gugur yang tidak diikutkan dalam pengolahan data
Aitem-aitem yang sudah terpilih tersebut disusun kembali letaknya sebagaimana tertera pada tabel 8.
Tabel 8. Distribusi Aitem-Aitem Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif Setelah Uji Coba dalam Penomoran Baru
No. Elemen Pembelian Impulsif
Aitem Total
Favorable Unfavorable
1. Dorongan tiba-tiba dan spontan
untuk melakukan tindakan yang berbeda dengan tingkah laku
sebelumnya. 1, 2, 3
14, 15 5
2. Dorongan tiba-tiba untuk
melakukan pembelian
menempatkan konsumen dalam keadaan ketidakseimbangan
secara psikologis. 4, 5
16, 17 4
3. Mengalami konflik psikologis
dan berusaha menimbang antara pemuasan kebutuhan langsung
dan konsekuensi jangka panjang dari pembelian.
6, 7, 8, 9 18, 19, 20
7
4. Mengurangi evaluasi kognitif
dari produk 10, 11, 12
21, 22 5
5. Seringkali membeli secara
impulsif tanpa memperhatikan konsekuensi yang akan datang.
13 23, 24, 25, 26
5
Total
13 13
26
2. Skala Peran Gender
Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009
Untuk melihat daya beda aitem, dilakukan analisa uji coba dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS version 16,0 for Windows, kemudian nilai
Corrected Aitem Total Correlation yang diperoleh dibandingkan dengan Pearson Product Moment dengan interval kepercayaan 95 yang memiliki harga kritik diatas
.275. Karena menurut Azwar 1999, kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total, biasanya digunakan batasan r
ix
≥ .30. Namun apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah aitem yang tidak diinginkan, peneliti
dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batasan kriteria .30 sehingga jumlah aitem yang diinginkan dapat tercapai.
Jumlah aitem yang diujicobakan adalah 60 aitem dan dari 60 aitem diperoleh 45 aitem yang sahih dan 15 aitem yang gugur. 45 aitem yang sahih tersebut kemudian
di analisa lagi, dan diperoleh 42 aitem yang sahih dan 18 aitem yang gugur. 42 aitem inilah yang akan digunakan dalam penelitian, dengan kisaran koefisien korelasi r
xx
= .275 sampai dengan r
xx
= .782 dan reliabilitas sebesar .944. Distribusi aitem yang sahih dari skala peran gender dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9. Distribusi Aitem-Aitem Skala Peran Gender Setelah Uji Coba No.
Aspek Aitem
Total
1. Karakteristik
Maskulin 1, 4, 7, 10, 13, 16, 19, 22, 25, 28, 31, 34, 37, 40, 43,
46, 49, 52, 55, 58. 16
2. Karakteristik Feminin 2, 5, 8, 11, 14, 17, 20, 23, 26, 29, 32, 35, 38, 41, 44, 47, 50, 53, 56, 59.
14 3.
Karakteristik Netral 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30, 33, 36, 39, 42, 45,
48, 51, 54, 57, 60 12
Jumlah 60
Keterangan: nomor yang dicetak tebal merupakan aitem yang gugur yang tidak diikutkan dalam pengolahan data
Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009
Aitem-aitem yang sudah terpilih tersebut disusun kembali letaknya, sebagaimana tertera pada tabel 10.
Tabel 10. Distribusi Aitem-Aitem Skala Peran Gender Setelah Uji Coba Dalam Penomoran Baru
No. Aspek
Aitem Total
1. Karakteristik
Maskulin 1, 5, 8, 10, 12, 14, 16, 19, 22, 25, 29, 32, 35, 36,
38, 41 16
2. Karakteristik Feminin 2, 4, 7, 11, 15, 17, 20, 23, 26, 27, 30, 33, 39, 42
14 3.
Karakteristik Netral 3, 6, 9, 13, 18, 21, 24, 28, 31, 34, 37, 40
12
Jumlah 42
G. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN 1.
Tahap Persiapan Penelitian
Dalam tahap persiapan ini, yang dilakukan oleh peneliti adalah: a.
Pembuatan alat ukur Pada tahap ini, alat ukur yang terdiri dari dari skala kecenderungan pembelian
impulsif dan skala peran gender dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan teori yang telah diuraikan. Peneliti membuat 50 item untuk skala kecenderungan pembelian
impulsif dan 60 item untuk skala peran gender. Skala kecenderungan pembelian impulsif dibuat dalam bentuk buku yang terdiri dari empat alternatif pilihan
jawaban,dan skala peran gender dibuat dalam bentuk buku yang terdiri dari lima
Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009
alternatif pilihan jawaban, dimana disamping pernyataan telah disediakan tempat untuk menjawab sehingga memudahkan subjek dalam memberikan jawaban.
b. Mencari informasi
Sebelum peneliti melakukan pengambilan data, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi pendahuluan terhadap konsumen yang akan dijadikan subjek dalam
penelitian. c.
Uji Coba Alat Ukur Uji coba skala kecenderungan pembelian impulsif dan skala peran gender
dilakukan di dalam lingkungan kampus Universitas Sumatera Utara USU Medan pada tanggal 6 - 8 Februari 2009. Uji coba dilakukan dengan cara memberikan
kedua skala tersebut langsung kepada subjek penelitian. Setelah itu, peneliti mengumpulkan kembali skala yang telah diisi oleh subjek penelitian.
d. Revisi Alat Ukur
Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur yang dilakukan pada 100 orang mahasiswa Universitas Sumatera Utara USU Medan, peneliti menguji daya beda
aitem dan reliabilitas skala kecenderungan pembelian impulsif dan skala peran gender dengan menggunakan bantuan aplikasi komputer SPSS versi 16 for
windo ws. Setelah diketahui aitem-aitem mana saja yang memenuhi validitas dan reliabilitasnya, peneliti mengambil aitem-aitem tersebut untuk dijadikan skala
kecenderungan pembelian impulsif dan skala peran gender yang disusun dalam
Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009
bentuk buku. Skala inilah yang digunakan peneliti dalam mengambil data untuk penelitian.
2. Pelaksanaan Penelitian
Setelah alat ukur diuji cobakan dan sudah direvisi, maka dilaksanakan penelitian dari tanggal 16 Februari–19 Februari 2009. Sebelum menyebarkan skala, peneliti mencari
subjek penelitian yang sesuai dengan karakteristik sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah mendapatkan subjek penelitian yang memenuhi kriteria tersebut,
kemudian skala tersebut diberikan kepada subjek tersebut dengan terlebih dahulu memberikan petunjuk pengisian skala yang benar. Jumlah sampel dalam penelitian ini
adalah 140 orang mahasiswa USU.
3. Pengolahan Data Penelitian
Setelah diperoleh hasil skor kecenderungan pembelian impulsif dan gender pada masing-masing subjek penelitian, maka pengolahan data dapat dilakukan, dimana
dalam pengolahan data peneliti menggunakan aplikasi komputer SPSS versi 16 for windo ws.
H. Metode Analisa Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik dengan bantuan komputerisasi program SPSS versi 16.0 for windows. Pertimbangan yang mendasari
dipakainya analisis statistik ini seperti dikemukakan oleh Hadi 2000 adalah dikarenakan : 1.
Statistik bekerja dengan angka-angka. 2.
Statistik bersifat objektif
Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009
3. Statistik bersifat universal dalam arti dapat digunakan hampir pada semua bidang
penelitian. Model analisis statistika yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varians
ANOVA dengan menggunakan SPSS versi 16.0 for windows. Sebelum data-data yang terkumpul dianalisa, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang
meliputi : a.
Uji Normalitas Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data penelitian kedua variabel
terdistribusi secara normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji one-sample Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS versi 16.0 for
windo ws. Data dikatakan terdistribusi normal jika diperoleh p .05. b.
Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi dan sampel
penelitian adalah homogen. Pengukuran homogenitas dilakukan dengan metode Levene test melalui analisis varians ANOVA. Data dikatakan
homogen jika perolehan nilai F
hitung
nilai F
tabel
dan nilai Levene test pada kolom sig. harus menunjukkan nilai 0,05.
Jika kedua uji asumsi di atas telah dipenuhi, data kemudian dianalisis kembali untuk menguji hipotesis penelitian melalui uji ANOVA menggunakan paket SPSS version 16.0 for
Windows. Taraf signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 5 dengan pengetesan dua ujungtwo-tailed Hadi, 2000.
Fikrah Wathani : Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau Dari Peran Gender, 2009. USU Repository © 2009
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. ANALISA DATA