BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV.1. HASIL PENELITIAN
Pengambilan sampel dilakukan mulai 1 Nopember 2007 di ruang rawat neurologi RA4 RSUP Haji Adam Malik Medan sampai 30 April 2008 setelah memenuhi jumlah sampel. Selama
periode tersebut telah terkumpul sebanyak 30 sampel stroke iskemik dengan diabetes dan 30 sampel stroke iskemik tanpa diabetes yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian.
IV.1.1. Karakteristik Demografi Subjek Penelitian
Sebanyak 30 orang penderita stroke iskemik dengan diabetes yang dianalisa pada penelitian ini terdiri dari 15 pria 50 dan 15 wanita 50. Rentang usia subjek penelitian adalah
antara 40 dan 75 tahun dengan rerata usia adalah 61 tahun. Kelompok usia terbanyak adalah 60- 69 tahun sebanyak 15 orang 50. Kelompok usia 40-49 tahun sebanyak 4 orang 13,33, 50-
59 tahun sebanyak 7 orang 23,33, 70-79 tahun sebanyak 3 orang 10 dan yang berumur lebih dari 80 tahun sebanyak 1 orang 3,34 . Tabel 7
Suku bangsa yang terbanyak adalah suku Batak toba sebanyak 11 orang 36,67, diikuti oleh suku Jawa 8 orang 26,67, suku Mandailing 5 orang 16,67, suku Karo 4 orang
13,33 dan masing-masing suku Simalungun, Nias dan Aceh adalah 1 orang 3,33. Tabel 7 Tingkat pendidikan yang paling banyak adalah Sekolah Menengah Atas SMA yaitu
sebanyak 19 orang 63,33, diikuti oleh tingkat pendidikan Sarjana dan Sekolah Menengah Pertama SMP masing-masing 4 orang 13,33 dan Sekolah Dasar SD sebanyak 3 orang
10. Status perkawinan semua subjek adalah menikah dimana distribusi subjek berdasarkan pekerjaan yang paling banyak adalah ibu rumah tangga sebanyak 15 orang 50, Wiraswasta
sebanyak 9 orang 30, Pegawai Negri Sipil sebanyak 3 orang 10, bertani sebanyak 2 orang 6,67 dan pegawai swasta 1 orang 3,33. Tabel 7
Sementara itu sebanyak 30 orang penderita stroke iskemik tanpa diabetes yang dianalisa pada penelitian ini terdiri dari 23 pria 76,67 dan 7 wanita 23,33. Rentang usia
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
usia terbanyak adalah 60-69 tahun sebanyak 12 orang 40. Kelompok usia 40-49 tahun dan 50- 59 tahun, masing masing sebanyak 7 orang 23,33, 70-79 tahun sebanyak 4 orang 13,33.
Tabel 7 Suku bangsa yang terbanyak adalah suku Jawa sebanyak 12 orang 40, diikuti oleh
suku Batak Toba dan Karo masing masing sebanyak 6 orang 20, suku Mandailing dan Aceh masing-masing 3 orang 10. Tabel 7
Tabel-7. Karakteristik Demografi Subjek Penelitian dengan diabetes n=30 tanpa diabetes n=30
n n Jenis kelamin
Laki-laki 15 50 23 76,7 Perempuan 15 50
7 23,3 Kelompok umur tahun
40 – 49 4 13,3 7 23,3 50 – 59 7 23,3 7 23,3
60 – 69 15 50 12 40 70 – 79 3 10 4 13,3
80 1 3,3 0 0 Status perkawinan
Kawin 30 100 30 100 Suku bangsa
Batak toba 11 36,7 6 20 Karo 3 10
6 20 Simalungun 1 3,3 0 0
Mandailing 5 16,7 3 10
Jawa 8 26,7 12 40
Nias 1 3,3 0 0
Aceh 1 3,3
3 10 Pendidikan
Sekolah Dasar 3 10
2 6,7 Sekolah Menengah Pertama 4 13,3
3 10 Sekolah Menengah Atas
19 63,3 18 60 Sarjana
4 13,3 7 23,3
Pekerjaan Pegawai Negri Sipil
3 10 6 20
Pegawai swasta 1 3,3
1 3,3 Wiraswasta
9 30 14 46,7 Ibu Rumah Tangga
15 50 6 20 Bertani
2 6,7 3 10
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
diikuti oleh tingkat pendidikan Sarjana sebanyak 7 orang 23,33 dan SMP sebanyak 3 orang 10 dan SD sebanyak 2 orang 6,67. Status perkawinan semua subjek adalah menikah
dimana distribusi subjek berdasarkan pekerjaan yang paling banyak adalah wiraswasta sebanyak 14 orang 46,67, ibu rumah tangga dan Pegawai Negri Sipil masing-masing sebanyak 6 orang
20, bertani sebanyak 3 orang 10 dan pegawai swasta 1 orang 3,33. Tabel 7
IV.1.2. Karakteristik Dasar Subjek Stroke Iskemik dengan Diabetes Dibanding tanpa Diabetes
IV.1.2.1. Riwayat penyakit, merokok dan pemakaian alkohol
Riwayat penyakit sebelumnya seperti hipertensi, adanya riwayat menderita stroke dalam keluarga, riwayat merokok dan pemakaian alkohol diperoleh tidak ada perbedaan yang bermakna
diantara kedua kelompok. Tabel 8
IV.1.2.2. Keadaan saat masuk rumah sakit
Pada kelompok penderita stroke iskemik dengan diabetes, berdasarkan pada lamanya penderita di bawa ke rumah sakit setelah serangan stroke paling banyak adalah lebih dari 72 jam
sebanyak 12 orang 40, diikuti oleh 24 – 48 jam sebanyak 11 orang 36,7, 24 jam sebanyak 6 orang 20 dan 1 orang antara 49 dan 72 jam 3,3. Sedangkan pada kelompok
penderita stroke iskemik tanpa diabetes paling banyak adalah antara 24 dan 48 jam yaitu 11 orang 36,7, disusul berturut turut yang 72 jam 9 orang 30, yang 24 jam 7 orang 23,3 dan
antara 49 dan 72 jam sebanyak 3 orang 10. Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-square
menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna dalam hal lamanya penderita di bawa ke rumah sakit antara subjek dengan diabetes dan tanpa diabetes. Tabel 9
Tabel-8. Riwayat penyakit, merokok dan pemakaian alkohol pada subjek stroke iskemik dengan diabetes dibanding tanpa diabetes
dengan diabetesn= 30 tanpa diabetesn=30 p
n n Riwayat hipertensi 0,774
ada 2170 2273,3
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
13,3 tidak ada
2996,7 2996,7 Riwayat merokok 0,069
ada 930
1963,3 tidak ada
2170 1136,7 Pemakaian alkohol 1,000
ada 00 00 tidak ada
30100 30100 Keterangan: uji chi-square.
p 0,05
Kesadaran penderita yang dinilai secara kwalitatif dan kwantitatif pada saat masuk rumah sakit menunjukkan bahwa pada kelompok subjek stroke iskemik dengan diabetes sebagian
besar kesadaran penderita pada waktu masuk rumah sakit adalah kompos mentis atau Skala Koma Glasgow SKG antara 13 – 15 96,7, hanya 1 orang 3,3 saja yang masuk dengan
kesadaran somnolens atau SKG antara 9 – 12. Sementara pada kelompok subjek stroke iskemik tanpa diabetes didapati 6 orang 20 dengan kesadaran somnolens pada waktu masuk rumah
sakit. Dengan uji Chi-square
menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna dalam hal tingkat kesadaran pada waktu masuk rumah sakit diantara kedua kelompok. Tabel 9
Beratnya stroke juga dinilai pada saat masuk rumah sakit dengan menggunakan NIHSS. Pada kedua kelompok berturut turut dengan diabetes dan tanpa diabetes paling banyak menderita
stroke iskemik derajat sedang, 20 orang 66,7 dan 21 orang 70, disusul oleh stroke ringan masing masing 6 orang 20 dan 5 orang 16,7 serta masing masing 4 orang 13,3 dengan
stroke berat. Dengan uji Chi-square
menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna dalam hal beratnya stroke pada waktu masuk rumah sakit diantara kedua kelompok. Tabel 9
Tabel-9. Keadaan saat masuk rumah sakit pada subjek stroke iskemik dengan diabetes dibanding tanpa diabetes
dengan diabetes n=30 tanpa diabetes n=30 p
n n Lama ke rumah sakit 0,661
24 jam 620 723,3 24 – 48 jam 1136,7 1136,7
49 – 72 jam 13,3 310
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
Keterangan: uji chi-square. p
0,05
IV.1.2.3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang seperti EKG, CT scan, kolesterol, fungsi ginjal dan fungsi hati telah dilakukan pada kedua kelompok dan menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna
diantara keduanya. Tabel 10
Tabel-10. Pemeriksaan penunjang subjek stroke iskemik dengan diabetes dibanding tanpa diabetes
dengan diabetes n=30 tanpa diabetes n=30 p
n n Elektrokardiografi 0,152
normal 2480 1963,3 tidak normal 620
1136,7 Kolesterol total 0,196
normal 1240 1756,7
tidak normal 1860
1343,3 Trigliserida 0,793
normal 1756,7 1860
tidak normal 1343,3 1240
Low Density Lipoprotein 0,739
normal 516,7 620 tidak normal
2583,3 2480 High Density Lipoprotein
0,069 normal 1963,3 1136,7
tidak normal 1136,7 19 63,3
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
00 00 Fungsi ginjal
normal 30100 30100 1,000 tidak normal
00 00 Keterangan: uji chi-square.
p 0,05
IV.1.2.4. Hasil pemeriksaan CT scan kepala
Hasil pemeriksaan CT scan kepala pada kedua kelompok subjek menunjukkan bahwa pada kedua kelompok subjek dengan diabetes dan tanpa diabetes yang paling banyak mengalami
gangguan adalah hemisfer kiri masing-masing sebanyak 16 orang 53,3. Lokasi otak menurut lapisan yang paling banyak mengalami gangguan pada kelompok subjek dengan diabetes dan
tanpa diabetes adalah lapisan subkorteks sebanyak 23 orang 76,7 pada kelompok diabetes dan 22 orang pada 73,3 pada kelompok tanpa diabetes. Ukuran infark yang 50 cm
3
dan infark yang berjumlah satu adalah yang paling banyak dijumpai pada kelompok subjek dengan
diabetes dan tanpa diabetes. Tabel 11
Tabel-11 Computed Tomography scan kepala subjek stroke iskemik dengan diabetes dibanding tanpa diabetes
dengan diabetes n=30 tanpa diabetes n=30
p n n
Hemisfer 1,000 kanan 1446,7 1446,7
kiri 1653,3
1653,3 Lokasi infark 0,152
korteks 723,3 826,7
subkorteks 2376,7 2273,3
Ukuran infark 0,463 50 cm
2
1756,7 2170
50 cm
2
1343,3 930 Jumlah infark 0,643
satu 2376,7 2686,7 lebih dari satu
723,3 413,3 Keterangan: uji chi-square.
p 0,05
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
Hasil pemeriksaan gangguan motorik pada kedua kelompok menunjukkan bahwa pada kedua kelompok subjek yang paling banyak mengalami gangguan motorik pada ekstremitas kanan
yaitu sebanyak 16 orang 53,33. Sementara tenaga motorik pada kelompok dengan diabetes yang paling banyak adalah tenaga 4 sebanyak 11 orang 36,67, diikuti berturut-turut oleh
tenaga 3 sebanyak 10 orang 33,33, tenaga 1 sebanyak 6 orang 20 dan tenaga 2 sebanyak 3 orang 10. Tenaga motorik pada kelompok tanpa diabetes yang paling banyak adalah tenaga
3 sebanyak 12 orang 40, diikuti berturut-turut oleh tenaga 4 sebanyak 8 orang 26,66, tenaga 1 dan 2 masing-masing sebanyak 5 orang 16,67. Tabel 12
Tabel-12. Gangguan motorik subjek stroke iskemik dengan diabetes dibanding tanpa diabetes dengan diabetes n=30 tanpa diabetes n=30
p n n
Tenaga motorik 0,342 tenaga 1 620 516,7
tenaga 2 310 516,7 tenaga 3 1033,3 1240
tenaga 4 1136,7 826,6 Gangguan ekstremitas 1,000
kanan 1653,3 1653,3 kiri 1446,7 1446,7
Keterangan: uji chi-square.
p 0,05
IV.1.2.6. Hasil pemeriksaan kadar albumin serum dan kadar gula darah
Berdasarkan pada kelompok umur, kadar albumin 3,4 mgdL dan ≥ 3,4 mgdL pada
subjek dengan diabetes paling banyak ditemukan pada kelompok umur 60 – 69 tahun berturut- turut sebanyak 9 orang 30 dan 6 orang 20. Sementara pada kelompok subjek tanpa
diabetes, kadar albumin 3,4 mgdL dan ≥ 3,4 mgdL paling banyak juga ditemukan pada
kelompok umur 60 – 69 tahun berturut-turut 5 orang 16,7 dan 8 orang 26,7. Tabel 13
Tabel-13. Kadar albumin serum subjek stroke iskemik dengan diabetes dibanding tanpa diabetes menurut umur dan jenis kelamin
dengan diabetes n=30 tanpa diabetes n=30 3,4 gdL
≥ 3,4 gdL 3,4 gdL ≥ 3,4 gdL
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
Berdasarkan jenis kelamin, kadar albumin 3,4 gdL paling banyak ditemukan pada laki-laki yaitu sebanyak 11 orang 36,7 dan kadar albumin
≥ 3,4 gdL paling banyak ditemukan pada perempuan yaitu sebanyak 8 orang 26,7 pada subjek dengan diabetes. Pada subjek
tanpa diabetes kadar albumin 3,4 gdL paling banyak ditemukan pada laki-laki yaitu sebanyak 8 orang 26,7 dan kadar albumin
≥ 3,4 gdL paling banyak ditemukan pada laki-laki yaitu sebanyak 15 orang 50. Tabel 13
Distribusi kadar albumin serum pada kelompok subjek dengan diabetes dan tanpa diabetes dapat dilihat pada grafik 1. Kadar albumin serum rata-rata pada kelompok subjek dengan
diabetes adalah 3,156 gdL dan 3,402 gdL pada kelompok subjek tanpa diabetes. Dengan menggunakan uji
independent t-test didapatkan tidak ada perbedaan yang bermakna kadar
albumin serum pada kedua kelompok. Tabel 14
Grafik-1. Distribusi kadar albumin serum kelompok diabetes dan tanpa diabetes Tabel-14. Rata-rata kadar albumin serum dan kadar gula darah subjek stroke iskemik dengan
diabetes dibanding tanpa diabetes
1 2
3 4
5 6
1 3
5 7
9 11
13 15
17 19
21 23
25 27
29
Besar sam pel K
a d
a r
a lbu
mi n s
e rum
G r
d L
DIABETES NON DIABETES
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
X ± SD X ± SD
Kadar albumin serum gdL 3,156 ± 0,4215 3,402 ± 0,6090 0,162
Kadar gula darah mgdL 199,2 ± 39,647 93,37 ± 17,095 0,001
Keterangan : Uji t-Independent
, p
0,05
Distribusi kadar gula darah kelompok diabetes dan tanpa diabetes dapat dilihat pada grafik 2. Kadar gula darah puasa rerata pada kelompok subjek dengan diabetes adalah 199,2
mg, sementara pada kelompok tanpa diabetes adalah 93,37 mg. Keduanya menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan menggunakan uji
independent t-test . Tabel 14
Grafik-2. Distribusi kadar gula darah kelompok diabetes dan tanpa diabetes
IV.1.3. Distribusi Skor BI dan MRS hari ke-7 dan 14 pada Subjek Stroke Iskemik dengan dan tanpa Diabetes menurut status demografi
IV.1.3.1. Distribusi skor BI hari ke-7 dan 14 pada Subjek Stroke Iskemik dengan dan tanpa Diabetes menurut status demografi
IV.1.3.1.1. Menurut umur
Skor BI hari ke-7 pada penderita stroke iskemik dengan diabetes, 15 orang 50 mendapat skor BI
≥ 90 dan yang terbanyak pada umur antara 60 – 69 tahun yaitu 8 orang 26,7. Sebanyak 4 orang 13,3 mendapat skor 60 – 85 dan 9 orang 30 mendapat skor
antara 0 – 55. Sementara pada penderita stroke iskemik tanpa diabetes 7 orang 23,3
Distribusi kadar gula darah kelompok Diabetes dan Non Diabetes
50 100
150 200
250 300
350
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Besar sampel K
a da
r gul a
d a
ra h
m g
dL
Diabetes Non Diabetes
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
33,3 mendapat skor antara 60 – 85 dan 13 orang 43,3 mendapat skor antara 0 – 55. Skor BI hari ke-7 menurut kelompok umur pada masing-masing kelompok tidak menunjukkan adanya
perbedaan yang bermakna. Tabel 15 Skor BI hari ke-14 pada penderita stroke iskemik dengan diabetes, 19 orang 63,3
mendapat skor BI ≥ 90 dan yang terbanyak pada umur antara 60 – 69 tahun yaitu 11 orang
36,7. Sebanyak 5 orang 16,7 mendapat skor 60 – 85 dan 6 orang 20 mendapat skor antara 0 – 55. Sementara pada kelompok tanpa diabetes 14 orang 46,7 mendapat skor BI
≥ 90 yang terbanyak pada umur 50 – 69 dan 70 – 79 tahun masing-masing 4 orang13,3.
Sebanyak 5 orang 16,7 mendapat skor antara 60 – 85 dan 11 orang 36,7 mendapat skor antara 0 – 55. Skor BI hari ke-14 menurut kelompok umur pada masing-masing kelompok tidak
menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna. Tabel 16
IV.1.3.1.2. Menurut jenis kelamin
Skor BI hari ke-7 pada kelompok dengan diabetes skor BI ≥ 90 pada laki-laki terdapat
pada 8 orang 26,7 dan 7 orang 23,3 pada perempuan. Skor BI antara 60 – 85 pada laki-laki dan perempuan adalah sama yaitu masing-masing pada 2 orang 6,7. Sedangkan skor BI
antara 0 – 55 pada laki-laki dijumpai pada 6 orang 20 dan pada perempuan 5 orang 16,7. Sementara pada kelompok tanpa diabetes skor BI
≥ 90 didapat oleh 4 orang 13,3 laki-laki dan 3 orang 10 perempuan. Skor BI antara 60 – 85 didapat oleh 10 orang 33,3 laki-laki dan
tidak ada pada perempuan. Skor 0 – 55 didapat oleh 9 orang 30 laki-laki dan 4 orang 13,3 perempuan.
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
Skor Barthel Index dengan diabetes n=30
p tanpa diabetes n=30
p 0-55 60-85
≥ 90 0-55 60-85 ≥ 90 n n
Umur tahun 0,137 0,874 40 – 49 13,3 00 310 310 26,7 26,7
50 – 59 310 00 413,3 26,7 310 26,7 60 – 69 310 413,3 826,7 620 310 310
70 – 79 310 00 00 26,7 26,7 00 80 13,3 00 00 00 00 00
Jenis kelamin 0,988 0,085 laki-laki 620 26,7 826,7 930 1033,3 413,3
perempuan 516,7 26,7 723,3 413,3 00 310 Suku bangsa 0,390 0,508
Batak toba 13,3 213,3 826,7 310 310 00 Karo
26,7 00 13,3 26,7 26,7 26,7 Simalungun 13,3 00 00 00 00 00
Mandailing 310 00 26,7 13,3 13,3 13,3 Jawa 26,7 26,7 413,3
413,3 413,3 413,3 Nias 13,3 00 00 00 00 00
Aceh 13,3 00 00 310 00 00 Pendidikan 0,690 0,543
SD 13,3 13,3 13,3 26,7 00 00 SMP 26,7 13,3 13,3 26,7 00 13,3
SMA 723,3 13,3 1136,7 723,3 723,3 413,3 Sarjana 13,3 13,3 213,3 26,7 310 26,7
Pekerjaan 0,402 0,198 PNS 00 13,3 26,7 13,3 310 26,7
Peg. swasta 516,7 00 516,7 13,3 00 00 Wiraswasta 310 13,3 516,7 620 516,7 310
IRT 13,3 00 00 310 00 310 Bertani 26,7 26,7 310 26,7 13,3 00
Keterangan: uji chi-square.
p 0,05
Skor BI hari ke-7 menurut jenis kelamin pada masing-masing kelompok tidak menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna. Tabel 15
Skor BI hari ke-14, pada kelompok dengan diabetes skor BI ≥ 90 pada laki-laki terdapat
pada 10 orang 33,3 dan 9 orang 30 pada perempuan. Skor BI antara 60 – 85 terdapat pada 4 orang 13,3 laki-laki dan 1 orang 3,3 perempuan. Sedangkan skor BI antara 0 – 55 pada
laki-laki dijumpai pada 2 orang 6,7 dan pada perempuan 4 orang 13,3. Sementara pada kelompok tanpa diabetes skor BI
≥ 90 didapat oleh 11 orang 36,7 laki-laki dan 3 orang 10 perempuan. Skor BI antara 60 – 85 didapat oleh 5 orang 16,7 laki-laki dan tidak ada pada
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
BI hari ke-14 menurut jenis kelamin pada masing-masing kelompok tidak menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna. Tabel 16
IV.1.3.1.3. Menurut suku bangsa
Skor BI hari ke-7 pada kelompok dengan diabetes berdasarkan pada suku bangsa, skor BI
≥ 90 terdapat pada 11 orang 36,7 dan paling banyak pada suku bangsa batak toba yaitu sebanyak 8 orang 26,7. Skor BI antara 60 – 85 terdapat pada 4 orang 13,3 dan skor BI
antara 0 – 55 terdapat pada 11 orang 36,7. Sedangkan pada kelompok tanpa diabetes skor BI ≥ 90 sebanyak 7 orang 23,3 dan paling banyak pada suku jawa yaitu 4 orang 13,3. Skor BI
anatar 60 – 85 terdapat pada 10 orang 33,3 dan 13 orang 43,3 mendapat skor antara 0 – 55. Skor BI hari ke-7 menurut suku bangsa pada masing-masing kelompok tidak menunjukkan
adanya perbedaan yang bermakna. Tabel 15 Skor BI hari ke-14 pada kelompok dengan diabetes, skor BI
≥ 90 terdapat pada 19 orang 63,3 dan paling banyak pada suku bangsa batak toba yaitu sebanyak 9 orang 30.
Skor BI antara 60 – 85 terdapat pada 5 orang 16,7 dan skor BI antara 0 – 55 terdapat pada 6 orang 20. Sedangkan pada kelompok tanpa diabetes skor BI
≥ 90 sebanyak 14 orang 46,7 dan paling banyak pada suku jawa yaitu 7 orang 23,3. Skor BI anatar 60 – 85 terdapat pada 5
orang 16,7 dan 11 orang 36,7 mendapat skor antara 0 – 55. Suku bangsa menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dengan skor BI hari ke-14
p =0,023. Tabel 16
IV.1.3.1.4. Menurut pendidikan
Skor BI hari ke-7 pada kelompok dengan diabetes berdasarkan pada pendidikan, skor BI
≥ 90 terdapat pada 15 orang 50 dan paling banyak pada tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 11 orang 36,7. Skor BI antara 60 – 85 terdapat pada 4 orang 13,3 dan skor BI
antara 0 – 55 terdapat pada 11 orang 36,7.
Tabel-16. Distribusi skor BI hari ke-14 pada subjek stroke iskemik dengan dan tanpa diabetes menurut status demografi
Skor Barthel Index
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
≥ 90 0-55 60-85 ≥ 90 n n
Umur tahun 0,435 0,295
40 – 49 13,3 00 310 310 13,3 310 50 – 59 26,7 13,3 413,3 26,7 13,3 413,3
60 – 69 13,3 310,3 1136,7 620 310 310 70 – 79 13,3 13,3 13,3 00 00 413,3
≥ 80 13,3 00 00 00 00 00 Jenis kelamin 0,302 0,273
laki-laki 26,7 413,3 1033,3 723,3 516,71136,7 perempuan 413,3 13,3 930 413,3 00 310
Suku bangsa 0,219 0,023 Batak toba 13,3 13,3 930 310 310 00
Karo 13,3 13,3 13,3 13,3 13,3 413,3 Simalungun 00 13,3 00 00 00 00
Mandailing 26,7 00 310
00 00 310 Jawa 26,7 13,3 526,3 413,3 13,3 723,3
Nias 00 13,3 00 00 00 00
Aceh 00 00 13,3 310 00 00 Pendidikan 0,372 0,358
S D 13,3 13,3 1 3,3
26,7 00 00 SMP 26,7 00 26,7 26,7 00 13,3
SMA 310 413,3 1240 620 310 930
Sarjana 00 00 413,3 13,3 26,7 413,3 Pekerjaan 0,262 0,386
PNS 00
00 310 13,3 26,7 310
Peg. swasta 13,3 310 620 13,3 00 00 Wiraswasta 26,7 13,3 516,7 413,3 310 723,3
IRT 13,3 00 00 310 00 310 Bertani 26,7 13,3 516,7 13,3 13,3 13,3
Keterangan: uji chi-square.
p 0,05
Sedangkan pada kelompok tanpa diabetes skor BI ≥ 90 sebanyak 7 orang 23,3 dan paling
banyak pada tingkat pendidikan SMA yaitu 4 orang 13,3. Skor BI antara 60 – 85 terdapat pada 10 orang 33,3 dan 13 orang 43,3 mendapat skor antara 0 – 55. Skor BI hari ke-7 menurut
tingkat pendidikan pada masing-masing kelompok tidak menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna. Tabel 15
Skor BI hari ke-14 pada kelompok dengan diabetes berdasarkan tingkat pendidikan, skor BI
≥ 90 terdapat pada 19 orang 63,3 dan paling banyak pada tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 12 orang 40. Skor BI antara 60 – 85 terdapat pada 5 orang 16,7 dan skor BI
antara 0 – 55 terdapat pada 6 orang 20. Sedangkan pada kelompok tanpa diabetes skor BI ≥
90 sebanyak 14 orang 46,7 dan paling banyak pada tingkat pendidikan SMA yaitu 9 orang
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
skor antara 0 – 55. Skor BI hari ke-14 menurut tingkat pendidikan pada masing-masing kelompok tidak menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna. Tabel 16
IV.1.3.1.5. Menurut pekerjaan
Skor BI hari-ke-7 pada kelompok dengan diabetes berdasarkan pada jenis pekerjaan, skor BI
≥ 90 terdapat pada 15 orang 50 dan paling banyak pada jenis pekerjaan pegawai swasta dan wiraswasta masing-masing sebanyak 5 orang 16,7. Skor BI antara 60 – 85
terdapat pada 4 orang 13,3 dan skor BI antara 0 – 55 terdapat pada 11 orang 36,7. Sedangkan pada kelompok tanpa diabetes skor BI
≥ 90 sebanyak 8 orang 26,7 dan paling banyak pada wiraswasta dan IRT masing-masing 3 orang 10. Skor BI anatar 60 – 85 terdapat
pada 9 orang 30 dan 13 orang 43,3 mendapat skor antara 0 – 55. Skor BI hari ke-7 menurut jenis pekerjaan pada masing-masing kelompok tidak menunjukkan adanya perbedaan
yang bermakna. Tabel 15 Skor BI hari ke-14 pada kelompok dengan diabetes berdasarkan pada jenis pekerjaan,
skor BI ≥ 90 terdapat pada 19 orang 63,3 dan paling banyak pada jenis pekerjaan pegawai
swasta sebanyak 6 orang 20. Skor BI antara 60 – 85 terdapat pada 5 orang 16,7 dan skor BI antara 0 – 55 terdapat pada 6 orang 20. Sedangkan pada kelompok tanpa diabetes skor BI
≥ 90 sebanyak 14 orang 46,7 dan paling banyak pada wiraswasta yaitu 7 orang 23,3. Skor BI anatar 60 – 85 terdapat pada 6 orang 20 dan 10 orang 33,3 mendapat skor antara 0 –
55. Skor BI hari ke-14 menurut jenis pekerjaan pada masing-masing kelompok tidak menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna. Tabel 16
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
diabetes menurut status demografi IV.1.3.2.1. Menurut umur
Pada kelompok dengan diabetes, skor MRS 4 pada hari ke-7 didapat pada 23 orang 76,7 dan paling banyak pada umur antara 60 – 69 yaitu sebanyak 13 orang 43,3.
Sementara yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 7 orang 23,3. Sedangkan skor MRS 4 pada hari ke 14 didapat pada 24 orang 80 dan paling banyak pada umur antara 60 – 69 yaitu
sebanyak 13 orang 43,3. Sementara yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 6 orang 20. Pada kelompok dengan diabetes, skor MRS hari ke-7 dan 14 menurut umur tidak menunjukkan
perbedaan yang bermakna. Tabel 17 Pada kelompok tanpa diabetes, skor MRS 4 pada hari ke-7 didapat pada 17 orang
56,7 dan paling banyak pada umur antara 40 – 49, 50 – 59, 60 – 69 masing-masing sebanyak 5 orang 16,7. Sementara yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 13 orang 43,3. Sedangkan
skor MRS 4 pada hari ke 14 didapat pada 19 orang 63,3 dan paling banyak pada umur antara 60 – 69 yaitu sebanyak 6 orang 20. Sementara yang mendapat nilai 3 ada sebanyak
11 orang 36,7. Pada kelompok tanpa diabetes, skor MRS hari ke-7 dan 14 menurut umur tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Tabel 18
Tabel-17. Distribusi skor Modified Rankin Scale
hari ke-7 dan 14 pada subjek stroke iskemik dengan diabetes menurut status demografi
Skor Modified Rankin Scale
hari ke-7 n=30 p
hari ke-14 n=30 p
3 4 3 4 n
n Umur tahun 0,354 0,235
40 – 49 13,3 310 13,3 310 50 – 59 26,7 516,7 26,7 516,7
60 – 69 26,7 1343,3 26,7 1343,3
70 – 79 13,3 26,7 00 310 80 13,3 00 13,3 00
Jenis kelamin 0,818 0,855 laki-laki 413,3 1240 310 1343,3
perempuan 310 1136,7 310 1136,7 Suku bangsa 0,640 0,975
Batak toba 26,7 930 26,7 930 Karo 13,3 26,7 13,3 26,7
Simalungun 13,3 00 00 13,3
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
Nias 00 13,3 00 13,3
Aceh 00 13,3 00 13,3 Pendidikan 0,686 0,703
S D 13,3
26,7 13,3 26,7 SMP 13,3 310 13,3 310
SMA 413,3 1550 516,7 1446,7 Sarjana 00 413,3 00 413,7
Pekerjaan 0,232 0,131 PNS 00 310 00 310
Peg. swasta 13,3 00 13,3 00 Wiraswasta 13,3 826,7 13,3 826,7
IRT 723,7 826,7 723,3 826,7 Bertani 13,3 13,3 00 26,7
Keterangan: uji chi-square.
p 0,05
IV.1.3.2.2. Menurut jenis kelamin
Pada kelompok dengan diabetes, skor MRS 4 pada hari ke-7 didapat pada 12 orang 40 laki-laki dan 11 orang 36,7 perempuan Sementara yang mendapat nilai 3 ada
sebanyak 4 orang 13,3 laki-laki dan 3 orang 10 perempuan. Sedangkan skor MRS 4 pada hari ke 14 didapat pada 13 orang 43,3 laki-laki dan 11 orang 36,7 perempuan. Sementara
yang yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 3 orang 10 laki-laki dan 3 orang 10 perempuan. Pada kelompok dengan diabetes, skor MRS hari ke-7 dan 14 menurut jenis kelamin
tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Tabel 17 Pada kelompok tanpa diabetes, skor MRS 4 pada hari ke-7 didapat pada 14 orang
46,7 laki-laki dan 3 orang 10 perempuan Sementara yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 9 orang 30 laki-laki dan 4 orang 13,3 perempuan. Sedangkan skor MRS 4 pada
hari ke 14 didapat pada 16 orang 53,3 laki-laki dan 3 orang 10 perempuan. Sementara yang yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 7 orang 23,3 laki-laki dan 4 orang 13,3
perempuan. Pada kelompok tanpa diabetes, skor MRS hari ke-7 dan 14 menurut jenis kelamin tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Tabel 18
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
Pada kelompok dengan diabetes, skor MRS 4 pada hari ke-7 didapat pada 23 orang 76,7 dan paling banyak pada suku bangsa batak toba sebanyak 9 orang 30. Sementara
yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 7 orang 23,3. Sedangkan skor MRS 4 pada hari ke 14 didapat pada 24 orang 80 dan paling banyak pada suku bangsa batak toba yaitu sebanyak
9 orang 30. Sementara yang yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 6 orang 20. Pada kelompok dengan diabetes, skor MRS hari ke-7 dan 14 menurut suku bangsa tidak menunjukkan
perbedaan yang bermakna. Tabel 17 Pada kelompok tanpa diabetes, skor MRS 4 pada hari ke-7 didapat pada 17 orang
56,7 dan paling banyak pada suku bangsa jawa sebanyak 7 orang 23,3. Sementara yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 13 orang 43,3. Sedangkan skor MRS 4 pada hari ke 14
didapat pada 19 orang 63,3 dan paling banyak pada suku bangsa jawa yaitu sebanyak 7 orang 23,3. Sementara yang yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 11 orang 36,7. Pada
kelompok tanpa diabetes, skor MRS hari ke-7 dan 14 menurut suku bangsa tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Tabel 18
Tabel-18. Distribusi skor Modified Rankin Scale
MRS hari ke-7 dan 14 pada subjek stroke iskemik tanpa diabetes menurut status demografi
Skor Modified Rankin Scale
hari ke-7 n=30 p
hari ke-14 n=30 p
3 4 3 4 n n
Umur tahun 0,491 0,671 40 – 49 2 6,7 5 16,7 2 6,7 5 16,7
50 – 59 2 6,7 5 16,7 2 6,7 5 16,7 60 – 69 7 23,3 5 16,7 6 20 6 20
70 – 79 2 6,7 2 6,7 1 3,3 3 10
≥ 80 0 0 0 0 0 0 00 Jenis kelamin 0,400 0,199
laki-laki 9 30 14 46,7 7 23,3 16 53,3 perempuan 4 13,3 3 10 4 13,3 3 10
Suku bangsa 0,767 0,264 Batak toba 4 13,3 2 6,7 4 13,3 2 6,7
Karo 2 6,7 4 13,3 1 3,3 5 16,7
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
Jawa 5 16,7 7 23,3 5 16,7 7 23,3 Nias 0 0 0 0
0 0 0 0 Aceh 1 3,3 2 6,7 1 3,3 2 6,7
Pendidikan 0,040 0,015 S D 2 6,7 0 0
2 6,7 0 0 SMP 3 10 0 0 3 10 0 0
SMA 5 16,7 13 43,3 4 13,3 14 46,7 Sarjana 3 10 4 13,3 2 6,7 5 16,7
Pekerjaan 0,175 0,205 PNS
3 10 3 10 3 10
3 10 Peg. swasta 1 3,3 0 0 1 3,3 0 0
Wiraswasta 4 13,3 10 33,3 3 10 11 36,7 IRT 3 10 3 10 3 10 3 10
Bertani 2 6,7 1 3,3
1 3,3 2 6,7 Keterangan: uji chi-square.
p 0,05
IV.1.3.2.4. Menurut pendidikan
Pada kelompok dengan diabetes, skor MRS 4 pada hari ke-7 didapat pada 24 orang 80 dan paling banyak pada tingkat pendidikan SMA sebanyak 15 orang 50. Sementara
yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 6 orang 20. Sedangkan skor MRS 4 pada hari ke-14 didapat pada 23 orang 76,7 dan paling banyak pada tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak
14 orang 46,7. Sementara yang yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 7 orang 23,3. Pada kelompok dengan diabetes, skor MRS hari ke-7 dan 14 menurut pendidikan tidak menunjukkan
perbedaan yang bermakna. Tabel 17 Pada kelompok tanpa diabetes, skor MRS 4 pada hari ke-7 didapat pada 17 orang
56,7 dan paling banyak pada tingkat pendidikan SMA sebanyak 13 orang 43,3. Sementara yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 13 orang 43,3. Sedangkan skor MRS 4 pada hari ke-
14 didapat pada 19 orang 63,3 dan paling banyak pada tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 14 orang 46,7. Sementara yang yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 11 orang
36,7. Pada kelompok tanpa diabetes, skor MRS hari ke-7 dan 14 menurut pendidikan tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Tabel 18
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
Pada kelompok dengan diabetes, skor MRS 4 pada hari ke-7 didapat pada 20 orang 66,7 dan paling banyak pada jenis pekerjaan wiraswasta dan IRT masing-masing sebanyak 8
orang 26,7. Sementara yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 10 orang 33,3. Sedangkan skor MRS 4 pada hari ke-14 didapat pada 21 orang 70 dan paling banyak pada jenis
pekerjaan wiraswasta dan IRT masing-masing sebanyak 8 orang 26,7. Sementara yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 9 orang 30. Pada kelompok dengan diabetes, skor MRS hari
ke-7 dan 14 menurut jenis pekerjaan tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Tabel 17 Pada kelompok tanpa diabetes, skor MRS 4 pada hari ke-7 didapat pada 17 orang
56,7 dan paling banyak pada jenis pekerjaan wiraswasta sebanyak 10 orang 33,3. Sementara yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 13 orang 43,3. Sedangkan skor MRS 4
pada hari ke-14 didapat pada 19 orang 63,3 dan paling banyak pada jenis pekerjaan wiraswasta sebanyak 11 orang 36,7. Sementara yang yang mendapat nilai 3 ada sebanyak
11 orang 36,7. Pada kelompok tanpa diabetes, skor MRS hari ke-7 dan 14 menurut jenis pekerjaan tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Tabel 18
IV.1.4. Distribusi Skor BI dan MRS hari ke-7 dan 14 pada Subjek Stroke Iskemik dengan dan tanpa Diabetes menurut hasil CT scan kepala
IV.1.4.1. Distribusi skor BI hari ke-7 dan 14 pada Subjek Stroke Iskemik dengan dan tanpa Diabetes menurut hasil CT scan kepala
IV.1.4.1.1. Menurut hemisfer otak
Pada skor BI hari ke-7 kelompok dengan diabetes, skor BI ≥ 90 didapat pada 9 orang
30 dengan lesi di hemisfer kanan dan 6 orang 20 dengan lesi di hemisfer kiri. Skor BI antara 60 – 85 terdapat pada 3 orang 10 dengan lesi di hemisfer kanan dan 1 orang 3,3
dengan lesi di hemisfer kiri. Sedangkan skor BI antara 0 – 55 didapat pada 10 orang 33,3 dengan lesi di hemisfer kiri dan 1 orang 3,3 dengan lesi di hemisfer kanan. Dalam hal ini
dijumpai perbedaan yang bermakna skor BI hari ke-7 menurut hamisfer otak. Tabel 19 Pada skor BI hari ke-7 kelompok tanpa diabetes, skor BI
≥ 90 didapat pada 5 orang 16,7 dengan lesi di hemisfer kiri dan 2 orang 6,7 dengan lesi di hemisfer kanan. Skor BI
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
dengan lesi di hemisfer kanan. Sedangkan skor BI antara 0 – 55 didapat pada 7 orang 23,3 dengan lesi di hemisfer kiri dan 6 orang 20 dengan lesi di hemisfer kanan. Tidak dijumpai
perbedaan yang bermakna skor BI hari ke-7 menurut hamisfer otak. Tabel 19 Pada skor BI hari ke-14 kelompok dengan diabetes, skor BI
≥ 90 didapat pada 10 orang 33,3 dengan lesi di hemisfer kanan dan 9 orang 30 dengan lesi di hemisfer kiri. Skor BI
antara 60 – 85 terdapat pada 3 orang 10 dengan lesi di hemisfer kiri dan 2 orang 6,7 dengan lesi di hemisfer kanan. Sedangkan skor BI antara 0 – 55 didapat pada 5 orang 16,7
dengan lesi di hemisfer kiri dan 1 orang 3,3 dengan lesi di hemisfer kanan. Tidak dijumpai perbedaan yang bermakna skor BI hari ke-14 menurut hamisfer otak. Tabel 20
Pada skor BI hari ke-14 kelompok tanpa diabetes, skor BI ≥ 90 didapat pada 8 orang
26,7 dengan lesi di hemisfer kiri dan 6 orang 20 dengan lesi di hemisfer kanan. Skor BI antara 60 – 85 terdapat pada 3 orang 10 dengan lesi di hemisfer kiri dan 2 orang 6,7
dengan lesi di hemisfer kanan. Sedangkan skor BI antara 0 – 55 didapat pada 7 orang 23,3 dengan lesi di hemisfer kiri dan 4 orang 13,3 dengan lesi di hemisfer kanan. Tidak dijumpai
perbedaan yang bermakna skor BI hari ke-14 menurut hamisfer otak. Tabel 20
IV.1.4.1.2. Menurut lapisan otak
Pada skor BI hari ke-7 kelompok dengan diabetes, skor BI ≥ 90 didapat pada 11 orang
36,7 dengan lesi di subkorteks dan 4 orang 13,3 dengan lesi di korteks. Skor BI antara 60 – 85 terdapat pada 3 orang 10 dengan lesi di subkorteks dan 1 orang 3,3 dengan lesi di
korteks. Sedangkan skor BI antara 0 – 55 didapat pada 9 orang 30 dengan lesi di subkorteks dan 2 orang 6,7 dengan lesi di korteks. Tidak dijumpai perbedaan yang bermakna skor BI hari
ke-7 menurut lapisan otak yang terkena. Tabel 19 Pada skor BI hari ke-7 kelompok tanpa diabetes, skor BI
≥ 90 didapat pada 4 orang 13,3 dengan lesi di subkorteks dan 3 orang 10 dengan lesi di korteks. Skor BI antara 60 –
85 terdapat pada 7 orang 23,3 dengan lesi di subkorteks dan 3 orang 10 dengan lesi di korteks. Sedangkan skor BI antara 0 – 55 didapat pada 11 orang 36,7 dengan lesi di
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
skor BI hari ke-7 menurut lapisan otak yang terkena. Tabel 19 Pada skor BI hari ke-14 kelompok dengan diabetes, skor BI
≥ 90 didapat pada 14 orang 6,7 dengan lesi di subkorteks dan 5 orang 16,7 dengan lesi di korteks. Skor BI antara 60 –
85 terdapat pada 3 orang 10 dengan lesi di subkorteks dan 2 orang 6,7 dengan lesi di korteks. Sedangkan skor BI antara 0 – 55 didapat pada 6 orang 20 dengan lesi di subkorteks
dan tidak dijumpai lesi di korteks. Tidak dijumpai perbedaan yang bermakna skor BI hari ke-14 menurut lapisan otak yang terkena. Tabel 20
Pada skor BI hari ke-14 kelompok tanpa diabetes, skor BI ≥ 90 didapat pada 9 orang
30 dengan lesi di subkorteks dan 5 orang 16,7 dengan lesi di korteks. Skor BI antara 60 – 85 terdapat pada 4 orang 13,3 dengan lesi di subkorteks dan 1 orang 3,3 dengan lesi di
korteks. Sedangkan skor BI antara 0 – 55 didapat pada 9 orang 30 dengan lesi di subkorteks dan 2 orang 6,7 dengan lesi di korteks. Tidak dijumpai perbedaan yang bermakna skor BI hari
ke-14 menurut lapisan otak yang terkena. Tabel 20
IV.1.4.1.3. Menurut ukuran infark
Pada skor BI hari ke-7 kelompok dengan diabetes, skor BI ≥ 90 didapat pada 8 orang
26,7 dengan ukuran infark ≥ 50 cm
2
dan 7 orang 23,3 dengan ukuran infark 50 cm
2
. Skor BI antara 60 – 85 terdapat pada masing-masing 2 orang 6,7 dengan ukuran infark
≥ 50 cm
2
dan ukuran 50 cm
3
. Sedangkan skor BI antara 0 – 55 didapat pada 8 orang 26,7 dengan ukuran infark 50 cm
2
dan 3 orang 10 dengan ukuran infark ≥ 50 cm
2
. Tidak dijumpai perbedaan yang bermakna skor BI hari ke-7 menurut ukuran infark. Tabel 19
Tabel-19. Distribusi skor BI hari ke-7 pada subjek stroke iskemik dengan dan tanpa diabetes menurut CT scan kepala
Skor Barthel Index dengan diabetes n=30
p tanpa diabetes n=30
p 0-55 60-85
≥ 90 0-55 60-85 ≥ 90 n n
Hemisfer otak 0,014 0,746 kanan 13,3 310 930 620 413,3 26,7
kiri 1033,3 13,3 620 723,3 620 516,7
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
2
826,7 26,7 723,3 930 826,7 413,3 ≥ 50 cm
2
310 26,7 826,7 413,3 26,7 310 Jumlah infark 0,907 0,688
satu 826,7 310 1240 1240 826,7 620 satu 310 13,3 310 13,3 26,7 13,3
Keterangan: uji chi-square.
p 0,05
Pada skor BI hari ke-7 kelompok tanpa diabetes, skor BI ≥ 90 didapat pada 4 orang
13,3 dengan ukuran infark 50 cm
2
dan 3 orang 10 dengan ukuran infark ≥ 50 cm
2
. Skor BI antara 60 – 85 terdapat pada 8 orang 26,7 dengan ukuran infark 50 cm
2
dan 2 orang 6,7 ukuran
≥ 50 cm
2
. Sedangkan skor BI antara 0 – 55 didapat pada 9 orang 30 dengan ukuran infark 50 cm
2
dan 4 orang 10 dengan ukuran infark ≥ 50 cm
2
. Tidak dijumpai perbedaan yang bermakna skor BI hari ke-7 menurut ukuran infark. Tabel 19
Pada skor BI hari ke-14 kelompok dengan diabetes, skor BI ≥ 90 didapat pada 10 orang
33,3 dengan ukuran infark ≥ 50 cm
2
dan 9 orang 30 dengan ukuran infark 50 cm
2
. Skor BI antara 60 – 85 terdapat pada 3 orang 10 dengan ukuran infark 50 cm
2
dan 2 orang 6,7 ukuran
≥ 50 cm
2
. Sedangkan skor BI antara 0 – 55 didapat pada 5 orang 16,7 dengan ukuran infark 50 cm
2
dan 1 orang 3,3 dengan ukuran infark ≥ 50 cm
2
. Tidak dijumpai perbedaan yang bermakna skor BI hari ke-14 menurut ukuran infark. Tabel 20
Pada skor BI hari ke-14 kelompok tanpa diabetes, skor BI ≥ 90 didapat pada 11 orang
36,7 dengan ukuran infark 50 cm
2
dan 3 orang 10 dengan ukuran infark ≥ 50 cm
2
. Skor BI antara 60 – 85 terdapat pada 3 orang 10 dengan ukuran infark 50 cm
2
dan 2 orang 6,7 ukuran
≥ 50 cm
2
. Sedangkan skor BI antara 0 – 55 didapat pada 7 orang 23,3 dengan ukuran infark 50 cm
2
dan 4 orang 13,3 dengan ukuran infark ≥ 50 cm
2
. Tidak dijumpai perbedaan yang bermakna skor BI hari ke-14 menurut ukuran infark. Tabel 20
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
Pada skor BI hari ke-7 kelompok dengan diabetes, skor BI ≥ 90 didapat pada 12 orang
40 dengan jumlah infark satu dan 3 orang 10 dengan jumlah infark satu. Skor BI antara 60 – 85 terdapat pada 3 orang 10 dengan jumlah infark satu dan 1 orang 3,3 dengan
jumlah infark satu. Sedangkan skor BI antara 0 – 55 didapat pada 8 orang 26,7 dengan jumlah infark satu dan 3 orang 10 dengan jumlah infark satu. Tidak dijumpai perbedaan yang
bermakna skor BI hari ke-7 menurut jumlah infark. Tabel 19 Pada skor BI hari ke-7 kelompok tanpa diabetes, skor BI
≥ 90 didapat pada 6 orang 20 dengan jumlah infark satu dan 1 orang 3,3 dengan jumlah infark satu. Skor BI antara
60 – 85 terdapat pada 8 orang 26,7 dengan jumlah infark satu dan 2 orang 6,7 dengan jumlah infark satu. Sedangkan skor BI antara 0 – 55 didapat pada 12 orang 40 dengan
jumlah infark satu dan 1 orang 3,3 dengan jumlah infark satu. Tidak dijumpai perbedaan yang bermakna skor BI hari ke-7 menurut jumlah infark. Tabel 19
Pada skor BI hari ke-14 kelompok dengan diabetes, skor BI ≥ 90 didapat pada 15 orang
50 dengan jumlah infark satu dan 4 orang 13,3 dengan jumlah infark satu. Skor BI antara 60 – 85 terdapat pada 5 orang 16,7 dengan jumlah infark satu dan tidak dijumpai jumlah infark
satu. Sedangkan skor BI antara 0 – 55 didapat pada masing-masing 3 orang 10 dengan jumlah infark satu dan satu. Tidak dijumpai perbedaan yang bermakna skor BI hari ke-14
menurut jumlah infark. Tabel 20
Tabel-20. Distribusi skor BI hari ke-14 pada subjek stroke iskemik dengan dan tanpa diabetes menurut CT scan kepala
Skor Barthel Index dengan diabetes n=30
p tanpa diabetes n=30
p 0-55 60-85
≥ 90 0-55 60-85 ≥ 90 n n
Hemisfer otak 0,297 0,947 kanan 13,3 26,7 1033,3 413,3 26,7 620
kiri 516,7 310 930 723,3 310 826,7 Lapisan otak 0,260 0,576
korteks 00 26,7 516,7 26,7 13,3 516,7 subkorteks 620 310 1446,7 930 413,3 930
Ukuran infark 0,297 0,625
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
Jumlah infark 0,138 0,156 satu 310 516,7 1550 1033,3 310 1343,3
dari satu 310 0 0 413,3 13,3 26,7 13,3 Keterangan: uji chi-square.
p 0,05
Pada skor BI hari ke-14 kelompok tanpa diabetes, skor BI ≥ 90 didapat pada 13 orang
43,3 dengan jumlah infark satu dan 1 orang 3,3 dengan jumlah infark satu. Skor BI antara 60 – 85 terdapat pada 3 orang 10 dengan jumlah infark satu dan 2 orang 6,7 jumlah infark
satu. Sedangkan skor BI antara 0 – 55 didapat pada 10 orang 33,3 dengan jumlah infark satu dan 1 orang 3,3 dengan jumlah unfark satu. Tidak dijumpai perbedaan yang bermakna
skor BI hari ke-14 menurut jumlah infark. Tabel 20
IV.1.4.2. Distribusi skor MRS hari ke-7 dan 14 pada Subjek Stroke Iskemik dengan dan tanpa Diabetes menurut hasil CT scan kepala
IV.1.4.2.1. Menurut hemisfer otak
Pada kelompok dengan diabetes, skor MRS 4 pada hari ke-7 didapat pada 12 orang 40 dengan lesi di hemisfer kanan dan 11 orang 36,7 dengan lasi di hemisfer kiri.
Sementara yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 6 orang 20 dengan lesi di hemisfer kiri dan 1 orang 3,3 dengan lesi di hemisfer kanan. Sedangkan skor MRS 4 pada hari ke-14 didapat
masing-masing pada 12 orang 40 dengan lesi di hemisfer kanan dan kiri. Sementara yang yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 5 orang 16,7 dengan lesi di hemisfer kiri dan 1 orang
3,3 dengan lesi di hemisfer kanan. Pada kelompok dengan diabetes, skor MRS hari ke-7 dan 14 menurut hemisfer otak tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Tabel 21
Tabel-21. Distribusi skor MRS hari ke-7 dan 14 pada subjek stroke iskemik dengan diabetes menurut CT scan kepala
Skor Modified Rankin Scale
hari ke-7 n=30 p
hari ke-14 n=30 p
3 4 3 4 n n
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
Lapisan otak 0,096 0,131 korteks 00 723,3 00 723,3
subkorteks 723,3 1653,3 620 1756,7 Ukuran infark 0,008 0,017
50 cm
3
723,3 1343,3 620 1343,3 ≥ 50 cm
3
00 1033,3 00 1136,7 Jumlah infark 0,708 0,517
Satu 516,7 1860 413,3 1963,3 satu 26,7 516,7 26,7 516,7
Keterangan: uji chi-square.
p 0,05
Pada kelompok tanpa diabetes, skor MRS 4 pada hari ke-7 didapat pada 9 orang 30 dengan lesi di hemisfer kiri dan 8 orang 26,7 dengan lesi di hemisfer kanan. Sementara
yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 9 orang 30 dengan lesi di hemisfer kiri dan 4 orang 13,3 dengan lesi di hemisfer kanan. Sedangkan skor MRS 4 pada hari ke-14 didapat pada 10
orang 33,3 dengan lesi di hemisfer kiri dan dan 9 orang 30 dengan lesi di hemisfer kanan. Sementara yang yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 8 orang 26,7 dengan lesi di hemisfer
kiri dan 3 orang 10 dengan lesi di hemisfer kanan. Pada kelompok tanpa diabetes, skor MRS hari ke-7 dan 14 menurut hemisfer otak tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Tabel 21
IV.1.4.2.2. Menurut lapisan otak
Pada kelompok dengan diabetes, skor MRS 4 pada hari ke-7 didapat pada 16 orang 33,3 dengan lesi di subkorteks dan 7 orang 23,3 dengan lesi di korteks. Sementara yang
mendapat nilai 3 ada sebanyak 7 orang 23,3 dengan lesi di subkorteks dan tidak dijumpai lesi di korteks. Sedangkan skor MRS 4 pada hari ke-14 didapat 17 orang 56,7 dengan lesi di
subkorteks dan 7 orang 23,3 lesi di korteks. Sementara yang yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 6 orang 20 dengan lesi di subkorteks dan tidak dijumpai lesi di korteks. Pada
kelompok dengan diabetes, skor MRS hari ke-7 dan 14 menurut lapisan otak tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Tabel 21
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
46,7 dengan lesi di subkorteks dan 3 orang 10 dengan lesi di korteks. Sementara yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 8 orang 26,7 dengan lesi di subkorteks dan 5 orang 16,7
lesi di korteks. Sedangkan skor MRS 4 pada hari ke-14 didapat 16 orang 53,3 dengan lesi di subkorteks dan 3 orang 10 lesi di korteks. Sementara yang yang mendapat nilai 3 ada
sebanyak 6 orang 20 dengan lesi di subkorteks dan 5 orang 16,7 lesi di korteks. Pada kelompok tanpa diabetes, skor MRS hari ke-7 dan 14 menurut lapisan otak tidak menunjukkan
perbedaan yang bermakna. Tabel 22
Tabel-22. Distribusi skor MRS hari ke-7 dan 14 pada subjek stroke iskemik tanpa diabetes menurut CT scan kepala
Skor Modified Rankin Scale
hari ke-7 n=30 p
hari ke-14 n=30 p
3 4 3 4 n n
Hemisfer otak 0,367 0,279 kanan 413,3 826,7 310 930
kiri 930 930 826,7 1033,3
Lapisan otak 0,201 0,077 korteks 516,7 310 516,7 310
subkorteks 826,7 1446,7 620 1653,3 Ukuran infark 0,091 0,026
50 cm
2
723,3 1446,7 516,7 1653,3 ≥ 50 cm
2
620 310 620 310 Jumlah infark 0,014 0,005
Satu 930 1756,7 723,3 1963,3 satu 413,3 00 413,3 00
Keterangan: uji chi-square.
p 0,05
IV.1.4.2.3. Menurut ukuran infark
Pada kelompok dengan diabetes, skor MRS 4 pada hari ke-7, didapat pada 13 orang 43,3 dengan ukuran infark
≥ 50 cm
2
dan 10 orang 33,3 dengan ukuran infark 50 cm
2
. Skor MRS 3 terdapat pada 7 orang 23,3 dengan ukuran infark 50 cm
2
dan tidak dijumpai ukuran
≥ 50 cm
2
. Sedangkan skor MRS 4 pada hari ke-14 didapat pada 13 orang 43,3
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
3 dijumpai pada 6 orang 20 dengan ukuran 50 cm
2
dan tidak dijumpai ukuran lesi yang ≥ 50
cm
2
. Tidak dijumpai perbedaan yang bermakna skor MRS hari ke-7 dan 14 menurut ukuran infark. Tabel 21
Pada kelompok tanpa diabetes, skor MRS 4 pada hari ke-7, didapat pada 14 orang 46,7 dengan ukuran infark 50 cm
2
dan 3 orang 10 dengan ukuran infark ≥ 50 cm
2
. Skor MRS 3 terdapat pada 7 orang 23,3 dengan ukuran infark 50 cm
2
dan 6 orang 20 dengan ukuran
≥ 50 cm
2
. Sedangkan skor MRS 4 pada hari ke-14 didapat pada 16 orang 53,3 dengan ukuran infark 50 cm
2
dan 3 orang 10 dengan ukuran infark ≥ 50 cm
2
. Skor MRS 3 dijumpai pada 6 orang 20 dengan ukuran
≥ 50 cm
2
dan 5 orang 16,7 dijumpai ukuran lesi yang 50 cm
2
. Tidak dijumpai perbedaan yang bermakna skor MRS hari ke-7 dan 14 menurut ukuran infark. Tabel 22
IV.1.4.2.4. Menurut jumlah infark
Pada kelompok dengan diabetes, skor MRS 4 pada hari ke-7 didapat pada 18 orang 60 dengan jumlah infark satu dan 5 orang 16,7 dengan jumlah infark satu. Sementara
yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 5 orang 16,7 dengan jumlah infark satu dan 2 orang 6,7 dengan jumlah infark satu. Sedangkan skor MRS 4 pada hari ke-14 didapat 19 orang
63,3 dengan jumlah infark satu dan 5 orang 16,7 dengan jumlah infark satu. Sementara yang yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 4 orang 13,3 dengan jumlah infark satu dan 2
orang 6,7 dengan jumlah infark satu. Pada kelompok dengan diabetes, skor MRS hari ke-7 dan 14 menurut jumlah infark tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Tabel 21
Pada kelompok tanpa diabetes, skor MRS 4 pada hari ke-7 didapat pada 17 orang 56,7 dengan jumlah infark satu dan tidak dijumpai jumlah infark satu. Sementara yang
mendapat nilai 3 ada sebanyak 9 orang 30 dengan jumlah infark satu dan 4 orang 13,3 dengan jumlah infark satu. Sedangkan skor MRS 4 pada hari ke-14 didapat 19 orang 63,3
dengan jumlah infark satu dan tidak dijumpai jumlah infark satu. Sementara yang yang mendapat nilai 3 ada sebanyak 7 orang 23,3 dengan jumlah infark satu dan 4 orang 13,3
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
jumlah infark menunjukkan perbedaan yang bermakna. Tabel 21
IV.1.5. Distribusi gambaran CT scan kepala pada subjek Stroke Iskemik dengan dan tanpa Diabetes menurut kadar albumin serum
IV.1.5.1. Menurut hemisfer otak
Pada kelompok diabetes dengan kadar albumin 3,4 mgdL didapati 12 orang 40 dengan lesi di hemisfer kiri dan 8 orang 26,7 dengan lesi di hemisfer kanan. Sedangkan pada
kadar albumin ≥ 3,4 mgdL didapati masing-masing 5 orang 16,7 pada lasi di hemisfer kanan
dan kiri. Sementara pada kelompok tanpa diabetes dengan kadar albumin 3,4 mgdL didapati 7 orang 23,3 dengan lesi di hemisfer kiri dan 4 orang 13,3 dengan lesi di hemisfer kanan.
Sedangkan pada kadar albumin ≥ 3,4 mgdL didapati 11 orang 36,7 dengan lasi di hemisfer kiri
dan 8 orang 26,7 dengan lesi di hemisfer kanan. Pada kedua kelompok tidak dijumpai perbedaan yang bermakna antara kadar albumin dengan lesi di hemisfer otak. Tabel 23
IV.1.5.2. Menurut lapisan otak
Pada kelompok diabetes dengan kadar albumin 3,4 mgdL didapati 14 orang 46,7 dengan lesi di subkorteks dan 6 orang 20 dengan lesi di korteks. Sedangkan pada kadar
albumin ≥ 3,4 mgdL didapati 9 orang 30 lesi di subkorteks dan 1 orang 3,3 lesi di lapisan
korteks. Sementara pada kelompok tanpa diabetes dengan kadar albumin 3,4 mgdL didapati 10 orang 33,3 dengan lesi di subkorteks dan 1 orang 3,3 dengan lesi di korteks. Sedangkan
pada kadar albumin ≥ 3,4 mgdL didapati 12 orang 40 dengan lesi di subkorteks dan 7 orang
23,3 dengan lesi di korteks. Pada kedua kelompok tidak dijumpai perbedaan yang bermakna antara kadar albumin dengan lesi di pada lapisan otak. Tabel 23
Tabel-23. Distribusi gambaran CT scan kepala pada subjek stroke iskemik dengan dan tanpa diabetes menurut kadar albumin serum
Kadar albumin serum dengan diabetes n=30
p tanpa diabetes n=30
p 3,4 gdL
≥ 3,4 gdL 3,4 gdL ≥ 3,4 gdL n n
Hemisfer otak 0,602 0,757
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
50 cm
2
1033,3 723,3 930 1240 ≥ 50 cm
2
1033,3 310 26,7 723,3 Jumlah infark 0,760 0,603
satu 1550 826,7 1033,3 1653,3 dari satu 516,7 26,7 13,3 310
Keterangan: uji chi-square.
p 0,05
IV.1.5.3. Menurut ukuran infark
Pada kelompok diabetes dengan kadar albumin 3,4 mgdL didapati masing-masing 10 orang 33,3 dengan ukuran infark 50 cm
2
dan ≥ 50 cm
2
. Sedangkan pada kadar albumin ≥
3,4 mgdL didapati 7 orang 23,3 dengan ukuran infark 50 cm
2
dan 3 orang 10 dengan ukuran infark
≥ 50 cm
2
.Sementara pada kelompok tanpa diabetes dengan kadar albumin 3,4 mgdL didapati 9 orang 30 dengan ukuran infark 50 cm
2
dan 2 orang 6,7 dengan ukuran infark
≥ 50 cm
2
. Sedangkan pada kadar albumin ≥ 3,4 mgdL didapati 12 orang 40 dengan
ukuran infark 50 cm
2
dan 7 orang 23,3 dengan ukuran infark ≥ 50 cm
2
. Pada kedua kelompok tidak dijumpai perbedaan yang bermakna antara kadar albumin dengan ukuran infark
otak. Tabel 23
IV.1.5.4. Menurut jumlah infark
Pada kelompok diabetes dengan kadar albumin 3,4 mgdL didapati 15 orang 50 dengan jumlah infark satu dan 5 orang 16,7 dengan jumlah infark satu. Sedangkan pada
kadar albumin ≥ 3,4 mgdL didapati 8 orang 26,7 dengan jumlah infark satu dan 2 orang 6,7
dengan jumlah infark satu. Sementara pada kelompok tanpa diabetes dengan kadar albumin 3,4 mgdL didapati 10 orang 33,3 dengan jumlah infark satu dan 1 orang 3,3 dengan jumlah
infark satu. Sedangkan pada kadar albumin ≥ 3,4 mgdL didapati 16 orang 53,3 dengan
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
dijumpai perbedaan yang bermakna antara kadar albumin dengan jumlah infark otak. Tabel 23
IV.1.6. Distribusi Skor BI dan MRS hari ke-7 dan 14 pada Subjek Stroke Iskemik dengan dan tanpa Diabetes menurut kadar albumin serum
IV.1.6.1. Distribusi skor BI hari ke-7 dan 14 pada Subjek Stroke Iskemik dengan dan tanpa Diabetes menurut kadar albumin serum
Pada kelompok dengan diabetes dengan kadar albumin 3,4 gdL, skor BI hari ke-7 yang
≥ 90 didapat pada 8 orang 26,7, skor 60 – 85 di dapat pada 2 orang 6,7 dan skor 0 – 55 di dapat pada 10 orang 33,3. Sedangkan kadar albumin yang
≥ 3,4 gdL, skor ≥ 90 didapat pada 7 orang 23,3, skor 60 – 85 di dapat pada 2 orang 6,7 dan skor 0 – 55 di dapat pada 1
orang 3,3. Tabel 24 Sedangkan pada kelompok tanpa diabetes dengan kadar albumin 3,4 gdL, skor BI
hari ke-7 yang ≥ 90 tidak didapati, skor 60 – 85 didapati pada 6 orang 20 dan skor 0 – 55 di
dapat pada 5 orang 16,7. Sedangkan kadar albumin yang ≥ 3,4 gdL, skor ≥ 90 didapati pada 7
orang 23,3, skor 60 – 85 di dapati pada 4 orang 13,3 dan skor 0 – 55 di dapati pada 8 orang 26,7. Tabel 24
Pada kelompok diabetes dengan kadar albumin 3,4 gdL, skor BI hari ke-14 yang ≥ 90
didapati pada 11 orang 36,7, skor 60 – 85 didapat pada 4 orang 13,4 dan skor 0 – 55 didapat pada 5 orang 16,7. Pada kadar albumin yang
≥ 3,4 gdL, skor ≥ 90 didapat pada 8 orang 26,7, skor 60 – 85 di dapat pada 1 orang 3,3 dan skor 0 – 55 di dapat pada 1 orang
3,3,. Tabel 24 Pada kelompok tanpa diabetes dengan kadar albumin 3,4 gdL, skor BI hari ke-14
yang ≥ 90 didapati pada 4 orang, skor 60 – 85 di dapat pada 2 orang 6,7 dan skor 0 – 55 di
dapat pada 5 orang 16,7. Pada kadar albumin yang ≥ 3,4 gdL, skor ≥ 90 didapat pada 10
orang 26,7, skor 60 – 85 di dapat pada 3 orang 10 dan skor 0 – 55 di dapat pada 6 orang 20. Tabel 24 Pada kedua kelompok skor BI hari ke-7 dan 14 tidak ada perbedaan yang
bermakna menurut kadar albumin serum. Tabel 24
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
Diabetes menurut kadar albumin serum
Pada kelompok diabetes dengan kadar albumin 3,4 gdL, skor MRS hari ke-7 yang 4 didapat pada 15 orang 50, skor 3 di dapat pada 5 orang 16,7. Sedangkan kadar albumin
yang ≥ 3,4 gdL, skor 4 didapat pada 8 orang 26,7, skor 3 di dapat pada 2 orang 6,7.
Tabel 24 Pada kelompok tanpa diabetes dengan kadar albumin 3,4 gdL, skor MRS hari ke-7
yang 4 didapat pada 5 orang 16,7, skor 3 di dapat pada 6 orang 20. Sedangkan kadar albumin yang
≥ 3,4 gdL, skor 4 didapat pada 12 orang 40, skor 3 di dapat pada 7 orang 23,3. Tabel 24
Pada kelompok diabetes dengan kadar albumin 3,4 gdL, skor MRS hari ke-14 yang 4 didapat pada 16 orang 53,3, skor 3 di dapat pada 4 orang 13,3. Sedangkan kadar
albumin yang ≥ 3,4 gdL, skor 4 didapat pada 8 orang 26,7, skor 3 di dapat pada 2 orang
6,7. Tabel 24 Pada kelompok tanpa diabetes dengan kadar albumin 3,4 mgdL, skor MRS hari ke-14
yang 4 didapat pada 6 orang 20, skor 3 di dapat pada 5 orang 20. Sedangkan kadar albumin yang
≥ 3,4 gdL, skor 4 didapat pada 13 orang 43,3, skor 3 di dapat pada 6 orang 23,3. Tabel 24
Tabel-24. Distribusi skor BI dan MRS hari ke-7 dan 14 pada subjek stroke iskemik dengan dan tanpa diabetes menurut kadar albumin serum
Kadar albumin serum dengan diabetes n=30
p tanpa diabetes n=30
p 3,4 gdL
≥ 3,4 gdL 3,4 gdL ≥ 3,4 gdL n n
Skor BI hari ke-7 0,100 0,400 0 – 55 1033,3 13,3 516,7 826,7
60 – 85 26,7 26,7 620 413,3
≥ 90 826,7 723,3 00 723,3 Skor BI hari ke-14 0,405 0,675
Roberthus Bangun: Hubungan Kadar Albumn Serum Dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes, 2008.
≥ 90 1136,7 826,7 413,3 1033,3 Skor MRS hari ke-7 0,760 0,346
3 516,7 26,7 620 723,3 4 1550 826,7 516,7 1240
Skor MRS hari ke-14 1,00 0,447 3 413,3 26,7 516,7 620
4 1653,3 826,7 620 1343,3 Keterangan: uji chi-square.
p 0,05
IV.2. PEMBAHASAN