2 Bentuk dan warnaya kurang menarik sehingga kurang menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar.
C. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari penelitian yang dilakukan belum sempurna karena masih memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:
1. Peneliti hanya melakukan penelitian pada pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok sehingga belum dapat digeneralisasikan pada bangun ruang lainnya.
2. Terbatasnya media puzzle yang disediakan dalam penelitian sehingga siswa dibuat dalam kelompok dan menggunakan media secara bergilir. Mereka tidak
dapat menggunakan media secara sendiri. 3. Pembelajaran difokuskan terhadap pemahaman konsep sehingga siswa jarang
diberikan latihan soal terkait materi jarring-jaring dan volume bangun ruang. 4. Kondisi siswa yang selalu berinteraksi dengan kelompok dan mengerjakan
tugas secara kelompok, sehingga membuat mereka kurang terampil dalam mengerjakan tugas secara individu.
5. Tingkah laku siswa yang berinteraksi dengan kelompok membuat mereka lebih banyak bermain-main dibandingkan dengan belajar.
65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan penulis pada bab sebelumnya mengenai pengaruh penggunaan media puzzle pada
pembelajaran matematika terhadap hasil belajar siswa mendapat pencapaian yang baik. Bahwa terdapat pengaruh penerapan media puzzle terhadap hasil belajar
matematika siswa di Kelas V SDN Poris Gaga 3. Pencapaian itu dapat dihat dari berbagai aspek, diantaranya:
1. Aspek kognitif. Hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan perolehan
nilai rata-rata pada kelas kontrol. Hasil perhitungan uji u juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media puzzle pada pembelajaran
matematika terhadap hasil belajar siswa. 2. Aspek psikomotorik. Jika dilihat dari aspek ini, dalam pembelajaran yang
mengunakan media puzzle siswa lebih terampil dan kreatif. Ini berkaitan dengan media yang digunakan saat pembelajaran membuat siswa terlibat aktif
selama pembelajaran berlangsung. 3. Aspek afektif. Saat pembelajaran menggunakan media puzzle, sikap siswa
cenderung lebih tertib. Dengan media yang digunakan, mereka tertarik pada pelajaran yang sedang dipelajari sehingga membuat siswa lebih
memperhatikan saat materi disampaikan.
Sedangkan hasil belajar siswa yang menggunakan media karton jika dilihat dari berbagai aspek, sebagai berikut:
1. Aspek kognitif. Perolehan nilai hasil belajar matematika siswa pada kelas kontrol lebih rendah dibandingkan perolehan nilai pada kelas eksperimen.
2. Aspek psikomotorik. Jika dilihat dari aspek ini, dalam pembelajaran yang mengunakan media karton siswa kurang terampil dan kreatif. Ini berkaitan