Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal Uji Daya Pembeda

Tabel 3.2 Kriteria Klasifikasi Reliabilitas 0,8 r 11 ≤ 1,0 Sangat Baik 0,6 r 11 ≤ 0,8 Baik 0, 4 r 11 ≤ 0,6 Cukup 0,2 r 11 ≤ 0,4 Rendah 0,0 r 11 ≤ 0,2 Sangat Rendah Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas diperoleh nilai r 11 = 0,61. Dan berdasarkan kriteria klasifikasi reliabilitas nilai r 11 = 0,61 berada diantara kisaran 0,6 r 11 ≤ 0,8 maka dari 10 soal yang valid memiliki derajat realibilitas baik. Perhitungan lengkapnya terdapat pada lampiran 7.

c. Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal

Uji tingkat kesukaran butir soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. 6 Taraf sukar butir ini bertujuan untuk mengetahui bobot soal yang sesuai dengan kriteria perangkat soal yang haruskan untuk mengukur tingkat kesukaran. Untuk mengetahui tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan rumus indeks kesukaran sebagai berikut: TK = Keterangan: TK = tingkat kesukaran S A = jumlah skor kelompok atas S B = jumlah skor kelompok bawah N = jumlah siswa kelompok bawah dan kelompok atas 6 Op. cit, hal 176 Tabel 3.3 Kreterian Taraf Kesukaran P ≤ 0.0 Sangat Sukar 0,0 IK ≤ 0,3 Sukar 0,3 IK ≤ 0,7 Sedang 0,7 IK ≤ 1.0 Mudah Berdasarkan hasil perhitungan taraf kesukaran dari 10 soal yang valid nomor 2 memiliki taraf kesukaran soal sukar. Nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 memiliki taraf kesukaran soal sedang. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8.

d. Uji Daya Pembeda

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. 7 Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah: B A B B A A P P J B J B DP     Keterangan: DP = Daya pembeda butir soal B A = Jumlah jawaban benar kelompok atas B B = Jumlah jawaban benar kelompok bawah J A = Banyaknya peserta kelompok atas J B = Banyak peserta kelompok bawah 7 Ibid. hal 178 Tabel 3.4 Kriteria Klasifikasi Daya Pembeda DP ≤ 0,0 Sangat Jelek 0,0 DP ≤ 0,2 Jelek 0,2 DP ≤ 0,4 Cukup 0,4 DP ≤ 0,7 Baik 0,7 DP ≤ 1,0 Sangat Baik Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda dari 10 soal yang valid diklasifikasikan daya pembeda untuk soal nomor 2 termasuk dalam kategori baik, soal nomor 8 dan 9 dalam kategori cukup. Dan soal nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, dan 10 termasuk dalam kategori jelek. Soal yang termasuk dalam kategori jelek tetap digunakan karena soal tersebut termasuk pada kategori soal valid. Butir soal yang termasuk kategori jelek hanya saja tidak dapat membedakan kemampuan peserta tes yang menguasai materi siswa berkemampuan tinggi dan peserta tes yang tidak menguasai materi siswa berkemampuan rendah. 8 Selain itu, narasi soal cukup menyulitkan siswa dalam memahami dan menjawabnya. Adapun perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 9. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran dari tiap butir soal. Dapat dibuat rekapitulasi analisis butir soal sebagai berikut: diperoleh 7 butir soal dengan daya beda jelek, 2 butir soal dengan daya beda cukup, dan 1 butir soal dengan daya beda baik. Dari 10 soal yang telah diuji coba diperoleh seluruh soal valid, dengan reliabilitas 0,61. Meskipun sebagian soal termasuk dalam kategori jelek tetapi peneliti menggunakan seluruh soal karena seluruh soal tersebut termasuk dalam kategori valid. Adapun rekapitulasi hasil uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda dari 10 butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.5 sebagai berikut: 8 Ibid. hal 178 Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Nomor Soal Validitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Kesimpulan 1 Valid Sedang Jelek Dipakai 2 Valid Sukar Baik Dipakai 3 Valid Sedang Jelek Dipakai 4 Valid Sedang Jelek Dipakai 5 Valid Sedang Jelek Dipakai 6 Valid Sedang Jelek Dipakai 7 Valid Sedang Jelek Dipakai 8 Valid Sedang Cukup Dipakai 9 Valid Sedang Cukup Dipakai 10 Valid Sedang Jelek Dipakai

E. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Animasi Pembelajaran Matematika tentang Bangun Ruang

7 117 72

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN 01 GUNUNG SARI KABUPATEN LOMBOK BARAT

6 24 21

Pengaruh pembelajaran matematika menggunakan media cai (Computer-asssited insruction) dengan tipe tutorial terhadap hasil belajar matematika siswa

0 10 199

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA.

0 1 27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERARAH DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERARAH DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MATEMATIKA KELAS III DI SD NEGERI MA

0 0 15

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MEDIA BANGUN RUANG DENGAN MEMANFAATKAN BARANG BEKAS Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Media Bangun Ruang dengan Memanfaatkan Barang Bekas pada Siswa Kelas V SD Negeri Ngadirejo 02 Kecamatan Ka

0 2 16

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN RUANG.

0 1 32

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI LUAS BANGUN RUANG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEMBANGKUNING 1 WINDUSARI.

0 4 51

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

0 0 10

PENGARUH PENGUNAAN MEDIA REALITA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

0 1 10