Pengetian Teknik Pembelajaran Probing

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PERUMUSAN

HIPOTESIS

A. Kajian Teoretis

1. Teknik Probing

a. Pengetian Teknik Pembelajaran Probing

Teknik probing adalah suatu teknik dalam pembelajaran dengan cara mengajukan satu seri pertanyaan untuk membimbing siswa menggunakan pengetahuan yang telah ada pada dirinya guna memahami gejala atau keadaan yang sedang diamati sehingga terbentuk pengetahuan baru. 1 Melalui proses probing, guru berusaha untuk membuat siswa-siswanya membenarkan atau paling tidak menjelaskan lebih jauh tentang jawaban-jawaban mereka, dengan cara demikian dapat meningkatkan kedalaman pembahasan. Selain itu teknik ini juga membantu mereka untuk sejauh mungkin menghindari jawaban-jawaban yang dangkal. Dalam probing, guru membimbing peserta didik agar mampu membangun pengetahuannya sendiri dengan mengajukan pertanyaan, sehingga guru mengetahui kemampuan dasar mereka. 2 Teknik probing dapat memberikan fasilitas melatih kemampuan berpikir dan membaca ilmiah agar dapat mempermudah melakukan akomodasi dan membangun pengetahuannya. 3 Menurut Suyanto, teknik probing adalah usaha atau langkah-langkah sistematis dalam pembelajaran untuk menggali informasi fakta, data yang dinilai penting dari siswa dan relevan dalam mengembangkan pembelajaran. 4 1 Maman Wijaya, Penggunaan Teknik Probing dalam Pembelajaran Kesetimbangan Benda Getar, Bandung. Tesis PPS UPI. 1999 hal.16 Teknik probing memerlukan kekuatan dalam mengembangkan pertanyaan. Guru perlu 2 David A. Jacobsen dkk, Methods for Teaching Metode-metode pengajaran Meningkatkan Belajar TK-SMA, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, hal.184 3 Maman Wijaya, et all., Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Vol.V–No.6–April 2008; Peningkatan Kemampuan Berpikir dan Kemampuan Membaca Ilmiah Guru IPA Melalui Pembelajaran dengan Teknik Probing, Bandung: 2008, hal.23 4 Suyanto, Teknik Probing untuk Menguatkan Kapasitas Siswa, Tersedia: http:garduguru.blogspot.com200810teknik-probing-untuk-menguatkan.html 24 juli 2010 5 menguasai keterampilan bertanya karena guru cenderung mendominasi kelas dengan ceramah, murid belum terbiasa mengajukan pertanyaan, murid harus dilibatkan secara mental-intelektual secara maksimal, dan adanya anggapan bahwa pertanyaan hanya berfungsi untuk menguji pemahaman siswa. Aktivitas secara fisik yang diharapkan terjadi dengan teknik probing guru adalah sebagai berikut: siswa melakukan observasi mengamati, mengukur, mencatat data, menjawab pertanyaan, dan mengajukan pertanyaan atau sanggahan, sedangkan aktivitas berpikirnya adalah asimilasi, akomodasi dan pembentukan pengetahuan baru. 5 Dengan teknik pembelajaran ini proses tanya jawab dilakukan dengan menunjuk peserta didik secara acak sehingga setiap peserta didik mau tidak mau harus berperan aktif, peserta didik tidak bisa menghindar dari proses pembelajaran, setiap saat ia bisa dilibatkan dalam proses tanya jawab. Kemungkinan akan terjadi suasana tegang, namun demikian bisa dibiasakan. Pada umumnya peserta didik akan belajar berpikir-bekerja secara individu, sehingga mereka dapat melatih diri dalam memupuk rasa percaya diri. Dengan teknik ini, peserta didik akan berpartisipasi aktif tetapi tetap ada unsur ketegangan dan cepat melelahkan. Untuk mengurangi kondisi tersebut, guru hendaknya ketika menyampaikan serangkaian pertanyaan disertai dengan wajah ramah, suara menyejukkan, dan dengan nada yang lembut. Hal ini bisa mengurangi ketegangan peserta didik ketika diajukan pertanyaan. Peserta didik akan merasa seperti diberi pertanyaan oleh teman mereka sendiri tetapi tetap sopan. Saat pelajaran berlangsung, ketika sedang mengajukan pertanyaan hendaknya juga ada canda, senyum dan tertawa, sehingga suasana menjadi nyaman, menyenangkan dan ceria. Pada saat peserta didik menjawab pertanyaan dan jawabannya ternyata salah, guru tidak langsung mempersalahkan dan memarahinya di depan kelas. Jawaban peserta didik yang salah akan dihargai karena salah adalah ciri bahwa peserta didik tersebut sedang belajar, ia telah berpartisipasi dalam proses pembelajaran. 5 Maman Wijaya, op. cit., hal. 21 6 Pertanyaan yang digunakan untuk membimbing siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik probing, dipilih mulai kategori pertanyaan yang memerlukan proses berpikir tingkat rendah sampai tingkat tinggi. Aktivitas siswa yang diharapkan terjadi dengan penggunaan teknik probing oleh guru adalah aktivitas yang dapat melatih ketrampilan proses sains, contoh: 6 Tabel 2.1 Keterampilan Proses Sains No. Ketrampilan Proses Sains Pertanyaan 1. 2 3 4 5 6 7 8 Mengamati Mengukur menggunakan nomor dan waktu. Mengkomunikasikan Mengklasifikasi berdasarkan persamaan dan perbedaan Membandingkan Memprediksi Menyusun hipotesis Merancang eksperimen Apa yang kamu amati ketika Ikan terlempar dari toples yang berisi air? Berapakah temperatur akhir? Berapa lama diperlukan waktu untuk mencapai temperatur akhir itu? Apa yang terjadi dengan jumlah gerakan operkulum ikan emas bila temperatur diturunkan? Manakah dari hewan-hewan ini yang termasuk serangga? Manakah tanaman yang lebih kokoh, yang tumbuh di tempat terang atau yang tumbuh di tempat gelap? Tanaman mana yang kamu perkirakan akan tumbuh lebih baik? Kebanyakan uap air dalam awan berasal dari laut, mengapa air hujan tidak hanya jatuh di laut? Apakah cahaya mempengaruhi kecepatan pertumbuhan kecambah kacang hijau? Pertanyaan yang baik mempunyai berbagai fungsi antara lain: mendorong siswa untuk berpikir, meningkatkan keterlibatan siswa, merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan, mendiagnosis kelemahan siswa, memusatkan perhatian siswa pada satu masalah, dan membantu siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang baik. 7 6 Sri Murtini, Kreativitas Teknik Probing, tersedia: http:edu-articles.comkreativitas- teknik-probing diakses tanggal: 26 April 2009 7 Suyanto, op.cit,. h. 2 7

b. Tahap-tahap teknik probing

Dokumen yang terkait

Pengaruh strategi pembelajaran aktif card sort terhadap hasil belajar Matematika siswa (studi eksperimen di kelas VII SMPN 05 kota Tangerang Selatan)

0 6 143

Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Kimia siswa Pada Konsep Termokimia: Eksperimen di SMA Negeri 3 Tengerang Selatanl

0 11 133

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP CINTA TANAH AIR PESERTA DIDIK :Eksperimen di Kelas VIII SMPN 31 Bandung.

0 2 65

Pengaruh Model Pembelajaran Konstruktivis-Metakognitif terhadap Hasil Belajar Kognitif dan Retensi Peserta Didik IMG 20151207 0018

0 0 1

PENGARUH KEMAMPUAN GURU DALAM MENERAPKAN TEKNIK KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMPN 02 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 22

PENGARUH KEMAMPUAN GURU DALAM MENERAPKAN TEKNIK KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMPN 02 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 22

PENGARUH KEMAMPUAN GURU DALAM MENERAPKAN TEKNIK KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMPN 02 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 2 26

PENGARUH KEMAMPUAN GURU DALAM MENERAPKAN TEKNIK KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMPN 02 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 2 13

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK PROBING PROMPTING DALAM PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

0 1 7