2 1
2 1
1 1
n n
S x
x t
g
+ −
=
1 Masukkan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas pada tabel penolong.
Kelompok dk n-1
S
i
Log S
i
dk.Log S
i
∑ = ∑ n-1 =
- -
∑ dk.Log S
i
S
i
= varians kuadrat standar deviasi 2 Menghitung varians gabungan dari sejumlah kelompok yang ada
3 Menghitung Log S
i
4 Menghitung nilai B, yaitu: 1
log −
∑ =
i x
n S
B 5 Menghitung nilai
hitung 2
χ
hitung 2
χ =ln 10
{
i i
S n
B log
1 −
∑ −
} dengan:
i i
i
S dk
S n
log .
log 1
∑ =
− ∑
sehingga:
hitung 2
χ = ln 10
i
S dk
B log
. ∑
− 6 Membandingkan
hitung 2
χ dengan nilai
tabel 2
χ untuk α = 0,05 dan derajat
kebebasan dk = n – 1, dengan kriteria: Jika
hitung 2
χ ≥
tabel 2
χ , artinya tidak homogen dan
Jika
hitung 2
χ ≤
tabel 2
χ , artinya homogen
2. Uji Hipotesis
Untuk uji hipotesis digunakan uji-t dengan syarat signifikansi α = 0.05
serta uji korelasi. Rumus-rumus yang digunakan adalah sebagi berikut: , dengan
2 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
− +
− +
− =
n n
S n
S n
S
g
Keterangan :
1
x
= rata-rata skor kelompok eksperimen 44
2
x
= rata-rata skor kelompok kontrol
g
S
= varians gabungan kelompok eksperimen dan kontrol
2 1
S
= varians kelompok eksperimen
2 2
S
= varians kelompok kontrol n
1
= jumlah anggota sampel kelompok eksperimen n
2
= jumlah anggota sampel kelompok kontrol Dengan kriteria pengujian :
Tolak Ho jika t
hitung
t
tabel
Pengujian uji t ini dilakukan dengan tabel pada tahap signifikansi 5 atau 0.005, apabila harga t perhitungan lebih kecil dari harga t pada tabel atau t
hitung
t
tabel
maka Ho ditolak, sebaliknya jika harga hasil perhitungan lebih besar dari harga t pada tabel atau t
hitung
t
tabel
maka Ha diterima.
3. Uji Normal Gain
“Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran
dilakukan guru”.
51
Rumus normal gain menurut Meltzer, yaitu: Untuk menghindari hasil kesimpulan yang akan menimbulkan
bias penelitian, karena pada nilai pretest kedua kelompok penelitian sudah berbeda, digunakan uji normal gain.
52
pretest skor
ideal skor
pretest skor
posttest skor
gain N
− −
= −
dengan kategorisasi perolehan:
53
51
Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Tindakan Sains, Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA, FITK, UIN Syarif Hidayatullah, 2006, h.70
52
David E. Meltzer, “Addendum to: The Relation Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible Hidden Variabel in Diagnostic Pretest Scores”,
dari http:physics.iastate.eduperdocsaddendum_on_normalized_gain.pdf
53
Inayatussholihah dkk, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Kegiatan Laboratorium Praktikum pada Konsep Fotosintesis, Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA,
FITK,UIN Syarif Hidayatullah, 2008, h 80
Tabel 3.6 Kriteria N-Gain Interval Koefisien
Kriteria
g 0,70 g-tinggi
0,70 ≥ g ≥ 0,30
g-sedang g 0,30
g-rendah
“Untuk mengetahui apakah ada perbedaan normal gain antara dua kelompok dilakukan uji-t”. Rumus yang digunakan untuk melakukan uji-t adalah sebagai
berikut:
2 1
2 1
1 1
n n
S x
x t
g
+ −
=
dengan:
2 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
− +
− +
− =
n n
S n
S n
S
g
Kemudian hasil t-hitung di atas dibandingkan dengan nilai t-tabel pada signifikansi 5 α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n
1
– 1 + n
2
– 1. Jika –t
tabel
t
hitung
t
tabel
maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan normal gain antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jika
t
hitung
≤ -t
tabel
atau t
tabel
≤ t
hitung
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan normal gain antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
K. Hipotesis Statistik
Ho : µA = µB Ha : µA µB
keterangan: Ho : Rata-rata skor hasil belajar siswa yang diajarkan dengan teknik Probing
sama dengan rata-rata skor hasil belajar siswa yang diajarkan dengan teknik diskusi.
46