Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Probing

Penentuan materi yang akan disajikan dengan teknik probing dapat dimulai pada waktu guru menyusun silabus, pada waktu menganalisins standar kompetensi maupun kompetensi dasar. Selanjutnya rancangan seri pertanyaannya disiapkan pada rencana pelaksanaan pembelajaran berupa pertanyaan-pertanyaan pokok. Pertanyaan tambahan akan muncul sesuai dengan jawaban yang diberikan peserta didik.

c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Probing

Secara umum menggunakan teknik probing dalam pembelajaran di kelas sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan komunikasi dan prestasi siswa melalui aktivitas mendengar, berdiskusi dan merepresentasi. Walaupun demikian, dari hasil pengamatan dan penganalisaan penggunaan teknik probing, ternyata teknik probing memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelemahannya adalah sebagai berikut: 1. Sulit merencanakan waktu yang diperlukan secara tepat untuk setiap jenis kegiatan. Pada saat pembelajaran, kadang-kadang ada jawaban siswa yang menyimpang dari yang diinginkan oleh guru sehingga guru terpaksa menyusun pertanyaan baru yang lain untuk menyesuaikan dengan jawaban siswa tersebut. Dan untuk menyusun pertanyaan yang baru itu tidak mudah dilakukan secara cepat. 2. Sulit merencanakan serangkaian pertanyaan untuk diajukan satu persatu sampai selesai. Karena apabila salah satu pertanyaan itu dijawab salah atau tidak tepat oleh siswa, lalu guru mengajukan pertanyaan baru yang lain, maka pertanyaan berikutnya yang telah direncanakan itu tidak terpakai. Selain itu juga sulit mengontrol jumlah pertanyaan yang diperlukan dan jika pertanyaan terlalu banyak, sementara siswa tidak dapat juga mengambil kesimpulan, maka siswa akan lelah dan bosan. 10 3. Sulit menghindari jawaban serempak dari siswa. Setelah dicoba mengatasinya dengan cara meningkatkan pertanyaan ke tingkat yang lebih tinggi, seperti pertanyaan evaluatif, siswa menjadi diam. Akhirnya guru menyederhanakan pertanyaan. 10 Kelebihan teknik probing diantaranya adalah: 1. Guru tidak perlu memberikan penjelasan atau menjawab pertanyaan, melainkan cukup mengajak siswa untuk mengamati gambar, mengamati benda atau hal-hal yang mengandung teka-teki menyangkut materi yang akan diajarkan untuk kemudian mengajukan serangkaian pertanyaan. 2. Siswa dapat lebih meningkatkan kemampuan komunikasi melalui komunikasi langsung dengan guru dalam membangun pengetahuan baru. 3. Perhatian siswa terhadap bahan yang sedang dipelajarinya cenderung lebih terjaga karena siswa selalu mempersiapkan jawaban takut ditunjuk oleh guru. 4. Jumlah siswa yang terlibat dalam pembelajaran dapat lebih ditingkatkan dengan cara mendistribusikan pertanyaan secara merata ke seluruh siswa. 5. Aspek kognitif siswa menjadi lebih terlatih setelah mereka terbiasa mengolah pengetahuan yang telah mereka kuasai, mencari hubungan yang satu dengan yang lainnya, lalu menerapkannya untuk menerangkan situasi baru yang diamatinya. 6. Siswa diberi kepercayaan untuk membangun sendiri pengetahuannya dan diarahkan untuk belajar mandiri, sehingga diharapkan apabila mereka berhasil melakukannya mereka menjadi lebih puas. Pengetahuan yang diperolehnya diharapkan dapat melekat lebih lama dan diharapkan pula mereka dapat lebih bersemangat untuk melakukan hal sama pada situasi lain. 11 Jadi teknik probing adalah teknik pembelajaran dengan cara mengajukan serangkaian pertanyaan yang bersifat membimbing peserta didik dan semua peserta didik dapat ikut terlibat dalam proses pembelajaran. 10 Nitta Puspitasari, Efektifitas Belajar Mengajar Matematika dengan Teknik Probing, tersedia: http:www.sundayana.web.idefektifitas-belajar-mengajar-matematika-dengan-teknik- probing.html diakses tanggal: 24 juli 2010 11 Ibid, hal. 5 11

2. Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Pengaruh strategi pembelajaran aktif card sort terhadap hasil belajar Matematika siswa (studi eksperimen di kelas VII SMPN 05 kota Tangerang Selatan)

0 6 143

Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Kimia siswa Pada Konsep Termokimia: Eksperimen di SMA Negeri 3 Tengerang Selatanl

0 11 133

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP CINTA TANAH AIR PESERTA DIDIK :Eksperimen di Kelas VIII SMPN 31 Bandung.

0 2 65

Pengaruh Model Pembelajaran Konstruktivis-Metakognitif terhadap Hasil Belajar Kognitif dan Retensi Peserta Didik IMG 20151207 0018

0 0 1

PENGARUH KEMAMPUAN GURU DALAM MENERAPKAN TEKNIK KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMPN 02 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 22

PENGARUH KEMAMPUAN GURU DALAM MENERAPKAN TEKNIK KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMPN 02 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 22

PENGARUH KEMAMPUAN GURU DALAM MENERAPKAN TEKNIK KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMPN 02 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 2 26

PENGARUH KEMAMPUAN GURU DALAM MENERAPKAN TEKNIK KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMPN 02 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 2 13

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK PROBING PROMPTING DALAM PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

0 1 7