D. Frekuensi Kanker berdasarkan Karakteristik individu
Berikut ini merupakan tabel frekuensi kanker menurut karakteristik individu yang mengalami kanker berdasarkan masing-masing jenis
kanker.
Tabel 5.4 Frekuensi Kanker Berdasarkan
Karakteristik Individu
Serviks Payudara
Prostat Kolon
Paru bronkus
Nasofaring Usia
n n
n n
n n
10-29 26
5,7 82
13.8 3
2.9 2
3.2 5
16.2 2
5.3 30-39
68 14.9
137 23.1
3 2.9
9 14.1
2 6.5
9 23.7
40-49 159
34.9 167
28.1 6
5.7 12
18.8 5
16.1 10
26.3 50-59
139 30.5
136 22.9
17 16.2
13 20.3
8 25.8
6 15.8
60-69 45
9.9 53
8.9 21
20.0 15
23.4 5
16.1 9
23.7 ≥ 70
18 4.0
19 3.2
55 52.8
13 20.3
6 19.3
2 5.3
Total 455
100 594
100 105
100 64
100 31
100 38
100 Jenis
kelamin
n n
n n
n n
Perempua n
455 100
582 98.0
28 43.8
14 45.2
21 55.3
Laki-laki 12
2.0 105
100 36
56.2 17
54.8 17
44.7
Total 455
100 594
100 105
100 64
100 31
100 38
100 Tempat
tinggal
n n
n n
n n
Pedesaan 199
43.7 226
38.0 54
51.4 32
50.0 17
54.8 12
31.6 Perkotaan
256 56.3
368 62.0
51 48.6
32 50.0
14 45.2
26 68.4
Total 455
100 594
100 105
100 64
100 31
100 38
100 Aktivitas
Fisik
n n
n n
n n
Cukup 263
57.8 350
58.9 46
44.8 32
50.0 12
38.7 25
65.8 Tidak
cukup 192
42.2 244
41.1 58
55.2 32
50.0 19
61.3 13
34.2
Total 455
100 594
100 105
100 64
100 31
100 38
100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa proporsi kejadian kanker serviks lebih besar pada kelompok usia 40-49 tahun 34,9.
Proporsi kejadian kanker payudara lebih besar pada kelompok usia 40-49 tahun 28,1 dan jenis kelamin perempuan 98,2. Pada kanker prostat,
proporsi kejadian kanker lebih besar pada kelompok usia ≥ 70 tahun
52,8. Proporsi kanker kolon terbesar terjadi pada kelompok usia 60-69 tahun 23,4 dan jenis kelamin laki-laki 56,2. Pada kanker paru
bronkus, proporsi kejadian kanker terbesar pada kelompok usia 50-59 25,8 dan jenis kelamin laki-laki 54,8. Sedangkan proporsi kanker
nasofaring terbesar terjadi pada kelompok usia 40-49 tahun 26,3 dan jenis kelamin perempuan 55,3.
Proporsi kejadian kanker serviks lebih besar di perkotaan 56,3 dan aktivitas fisik cukup 57,8. Proporsi kejadian kanker payudara lebih
besar di perkotaan 62,0 dan aktivitas fisik cukup 58,9. Pada kanker prostat, proporsi kejadian kanker lebih besar di pedesaan 51,4 dan
aktivitas fisik tidak cukup 55,2. Tidak ada perbedaan proporsi kanker kolon baik di perkotaan maupun di pedesaan dan aktivitas fisik. Pada
kanker parubronkus, proporsi kejadian kanker terbesar di pedesaan 54,8 dan aktivitas tidak cukup 61,3. Sedangkan proporsi kanker
nasofaring terbesar terjadi di perkotaan 68,4 dan aktivitas fisik cukup 65,8.