Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Penelitian pada pria yang melakukan aktivitas fisik dapat memproteksi 0,59 kali terhadap kejadian kanker prostat dibandingkan dengan pria yang tidak melakukan aktivitas fisik Wilson, 2012. Orang yang melakukan aktivitas fisik cukup dapat memproteksi kanker sebesar 0,83 kali dibandingkan dengan orang yang kurang melakukan aktivitas fisik Oemiati, 2011. Proporsi penduduk Indonesia yang berumur lebih dari 15 tahun yang merokok dan mengunyah tembakau terjadi peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2007 34,2, tahun 2010 34,7 dan tahun 2013 36,3 Kemenkes, 2013. Selain itu, sekitar 6 juta orang pertahun meninggal karena penggunaan tembakau, 5 juta orang diantaranya adalah perokok dan mantan perokok, serta 600.000 orang bukan perokok yang terpapar asap rokok. Hal ini tentu akan menjadi masalah yang berkepanjangan apabila tidak dilakukan tindakan pengendalian. Angka kematian akibat merokok diperkirakan akan meningkat cepat menjadi lebih dari 8 juta orang pada tahun 2030 Kemenkes, 2012. Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan prevalensi perokok 16 kali lebih tinggi pada laki-laki 65,9 dibandingkan perempuan 4,2. Jumlah batang rokok yang dihisap per hari per orang di Indonesia adalah 12,3 batang setara satu bungkus Kemenkes, 2013. Di Indonesia, 85 rumah tangga terpapar asap rokok, estimasinya adalah delapan perokok meninggal karena perokok aktif, satu perokok pasif meninggal karena terpapar asap rokok orang lain. Berdasarkan perhitungan rasio ini, maka sedikitnya 25.000 kematian di Indonesia terjadi akibat terpapar asap rokok orang lain Kemenkes, 2012. Merokok merupakan salah satu faktor penting yang dapat memicu terjadinya kanker WHO, 2015. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terkait hubungan kanker dengan merokok di Indonesia, hal tersebut karena konsumsi tembakau pada penduduk Indonesia cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya. Selain itu, belum ada analisis data riskesdas tahun 2013 terkait distribusi kejadian kanker dan status merokok di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian mengenai distribusi kejadian kanker dan status merokok di Indonesia dengan menggunakan data Riskesdas tahun 2013.

B. Rumusan Masalah

Kanker merupakan penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian kedua. Prevalensi tumorkanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk. Sekitar 20 kasus kematian pada kanker dapat dihubungkan dengan merokok. Penggunaan rokok di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan. Terdapat 36,3 penduduk Indonesia yang berumur lebih dari 15 tahun sudah merokok pada tahun 2013. Berdasarkan masalah tersebut, maka peneliti ingin mengetahui bagaimana distribusi kejadian kanker dan status merokok di Indonesia dengan menggunakan data Riskesdas tahun 2013.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi kejadian kanker dan status merokok di Indonesia. 2. Tujuan khusus a. Diketahuinya frekuensi kanker berdasarkan merokok di Indonesia b. Diketahuinya frekuensi masing-masing jenis kanker di Indonesia c. Diketahuinya frekuensi kanker berdasarkan status merokok di Indonesia d. Diketahuinya frekuensi kanker berdasarkan karakteristik individu usia, jenis kelamin, tempat tinggal, aktivitas fisik di Indonesia

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana frekuensi kanker menurut status merokok dan durasi merokok di Indonesia ? 2. Bagaimana frekuensi masing-masing jenis kanker di Indonesia ? 3. Bagaimana frekuensi kanker berdasarkan status merokok di Indonesia ? 4. Bagaimana frekuensi kanker berdasarkan karakteristik usia, jenis kelamin, tempat tinggal dan aktivitas fisik di Indonesia ?

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi terkait program atau kebijakan tentang rokok dalam upaya penanggulangan masalah kanker di Indonesia 2. Bagi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Balitbangkes Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Hasil penelitian diharapkan bisa menjadi refrensi dalam penelitian dan analisis lanjut Riset Kesehatan Dasar di Indonesia

3. Bagi Penelitian Lain

Sebagai dasar pengembangan peneliti selanjutnya untuk meneliti terkait hubungan merokok dengan kanker.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa Peminatan Epidemiologi, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan menggunakan data Riskesdas Tahun 2013. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi kejadian kanker dan status merokok di Indonesia. Variabel independen dalam penelitian ini adalah status merokok, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kanker. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kanker

a. Definisi Kanker Kanker merupakan suatu penyakit dimana sel-sel di dalam tubuh berkembang secara tidak terkendali, sehingga membentuk tumor yang dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Kanker paling sering didiagnosis pada saat usia pertengahan dan lebih tua, namun sel-sel kanker tersebut berkembang sejak awal, sehingga sangat penting untuk mendeteksi secara dini WHO, 2015. Semua kanker disebabkan oleh kelainan mutasi DNA dalam sel. Tubuh memiliki pertahanan terhadap beberapa mutasi, tapi agen luar seperti bahan kimia penyebab kanker dalam asap tembakau, radiasi dan beberapa infeksi dapat merusak pertahanan tersebut. Keadaan gizi internal tubuh dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh juga dapat membuat kelainan genetik WHO, 2015. Berbagai jenis kanker yang dapat dipengaruhi oleh merokok adalah kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker kerongkongan, kanker rongga hidung, kanker perut, kanker hati, kanker ginjal, kanker saluran kencing, kanker leher rahim dan kanker tulang sumsum Hecht, 2003.